NovelToon NovelToon
Takdir Mentari

Takdir Mentari

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Pena

Namaku Mentari Intania Putri. Seorang anak yang tumbuh di sebuah kampung kecil yang bernama Kampung Karet. Kehidupanku tidak seindah anak-anak lain. Hidup yang sederhana dengan didikan keras oleh kedua orang tuaku. Hidup dengan banyak orang di rumah.

Dengan backround pendidikanku yang hanya tamatan SMA aku mulai bekerja di usiaku yang baru menginjak 17 tahun. Mulai hidup mandiri di usia yang sangat muda.

Seperti wanita lain di luar sana aku juga memiliki kisah cinta yang menarik. Yang menyedihkan dan menegangkan. Aku juga merasakan yang namanya cinta pertama, aku juga merasakan yang namanya patah hati. Aku juga merasakan dicintai dan mencintai.

Hingga akhirnya takdir membawaku pada pernikahan di usia muda, aku menikah di usiaku yang belum genap 20 tahun. Aku yang hidup dengan bayang-bayang masa lalu. Aku yang berusaha menjadi wanita yang sempurna untuk suamiku. Aku juga menjadi seorang ibu, ibu muda yang harus berjuang dengan untuk membuat hidupnya sempurna dimata semua orang.

Takdir yang terus mempermainkanku dari masa kecil hingga dewasa. Aku tidak tahu dimana letak kesalahanku, aku bahkan tidak menyadari hal buruk apa yang telah aku lakukan sampai aku merasa takdirku adalah hukuman, akankah aku mendapatkan kebahagiaan yang aku dambakan. Inilah ceritaku ......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32. Jawaban Bumi pada Mentari

Kecewa itu ketika kita tidak mendapat jawaban seperti yang diharapkan.

-Takdir Mentari-

...****************...

Mentari menutup bukunya, menaruhnya dengan baik, dia sudah puas menuliskan kesedihannya. Gadis itu menyeka air matanya. Dia mengambil hp, kemudian mengirimkan sms kembali kepada Bumi.

Mentari : Maafkan karena aku sudah salah sangka kak, terima kasih sudah jujur atas hatimu.

Bumi : Hampir saja aku memutuskan hubungan ini, andai kamu tidak sms aku duluan.

Mentari : Aku benci karena aku harus mendapatkan kabar baik dan buruk bersamaan.

Bumi : Tidak ada yang bisa menyalahkan rasa cinta, maafkan aku yang belum bisa menjadi milikmu.

Mentari : kenapa kakak tega melakukannya? Apakah kakak sadar melakukan hal buruk itu sama pacar kakak itu?

Bumi : Jujur itu semua pengaruh alkohol.

Mentari : Tapi alkohol tanpa dasar suka apa mungkin?

Bumi : Aku melakukannya karena kebencianku pada wanita. Aku pernah disakiti wanita jauh sebelum kita dekat.

Mentari : Tetapi kenapa kamu melampiaskan kebencianmu padanya?

Mentari : Kamu sudah menghancurkan hubungan kita kak, kamu jahat.

Bumi : Maafkan aku, aku baru sadar kalau ternyata hanya kamu yang bisa mengerti perasaanku.

Mentari : Sekarang aku sudah tidak bisa bermimpi lagi untuk hidup bersamamu

Bumi : Maaf, aku mencintaimu

Mentari tidak membalas pesan dari Bumi. Dia ingin marah tapi pada siapa? Mentari bahkan tidak tau cara marah. Dia ingin berteriak, tapi bahkan dia tidak pernah berteriak pada siapapun, Mentari ingin mengumpat dengan kata-kata kasar, ingin mencaci maki Bumi tapi Mentari bahkan tidak tau bahasa kasar.

Mentari hanya bisa menangis dan menangis. Setiap kali dia ingat bahwa cintanya tak akan pernah bisa bersatu, air matanya menetes.

...****************...

"Aku nggak boleh gini trus, aku harus bangkit" semangatnya sambil mengusap air matanya.

"Bukankah kamu gadis yang kuat Tari, masih banyak cowok di luar sana" semangatnya lagi

Gadis 17 tahun itu mengganti pakaiannya. Dia langsung keluar dan makan, kesedihan ini membuatnya lapar. Air matanya menghabiskan banyak tenaga. Tadi pagi dia tidak berselera karena pertanyaan masih menumpuk di otaknya. Tapi sekarang dia sudah merasa lebih baik.

Mentari mengambil sepiring nasi, sayur jantung pisang dengan kuah santan kesukaannya. Ada kacang tanah yang di goreng. Lauk ini membuat nafsu makannya meningkat. Dia duduk di depan pintu dapur, sambil makan sesuap demi sesuap. Pikirannya kemana mana, puisi-puisi Bumi masih membayanginya. Penjelasan Bumi di SMS yang tidak sepenuhnya bisa dia terima. Bagaimana bisa alkohol menghancurkan cintanya.

"Apakah aku harus menyalahkan alkohol?

Apakah aku harus menyalahkan Bumi karena sudah punya pacar tapi masih memberikan harapan padaku?

Apakah aku harus menyalahkan Tuhan?

Aku yang bersalah" isak batin Mentari

Mentari menghapus air matanya, menaruh piring dan mencucinya. Kemudian dia mulai menjalankan tanggung jawabnya. Banyak pekerjaan yang harus dikerjakan. Dia tidak mau gara-gara ini orang tuanya marah-marah dan malah akan menambah beban Mentari.

Senja memperhatikan kakaknya yang sedang makan dari bale bengong, dia sudah melihat sikap kakaknya belakangan ini. Tapi apa yang bisa dia perbuat? "Semoga kakak bisa melewati ini semua"desah batinnya.

...****************...

Mentari merasa kehilangan sesuatu dalam dirinya. Bumi benar-benar membuat Mentari bingung. Yang paling membuatnya tidak mengerti dia tidak bisa membenci Bumi padahal Bumi sudah menyakiti hatinya.

Tuhan....

Kenapa kau perkenalkan cinta

Jika aku harus menderita

Kenapa kau ciptakan rindu

Jika aku tidak bisa bertemu

Kenapa kau mempertemukan

Jika sudah tidak ada harapan

Kenapa kau menyatukan

Jika ada hati lain yang masih menaruh harapan.

Aku kalah, aku salah, aku pasrah

Aku sudah kehilangan arah

Aku menyerah.......

...****************...

Walaupun masih dalam mode patah hati. Mentari tidak boleh melupakan kewajibannya dirumah. Hari ini dia pergi ke tempat pengolahan kelapa. Mentari dan Senja mencari makanan untuk babi peliharaan ibunya. Tadi dia sudah sempat mencari daun talas dan sudah dipotong-potong, juga sudah mengiris tipis batang pisang dan kemudian ditumbuk sampai halus. Bahan makanan babi itu nantinya akan direbus dalam panci besar. Itu bisa untuk stok 2-3 hari. Makanan lain yang biasanya diberikan untuk binatang yang bisa dijual dalam waktu 6 bulan ini adalah TOMBONG. Jika kelapa yang sudah tua dibelah yang sudah muncul daun di ujung buah. Pasti didalamnya ada tombong. Bentuknya bulat dan menempel di dalam kelapa. Semakin besar daun yang tumbuh di kelapa itu maka semakin besar tombong yang ditemukan di dalamnya.

Tombong kecil bisa dimakan lebih enak, kalau yang besar akan lebih baik diberikan untuk babi.

Mentari membawa sabit, dia harus memilih kelapa yang sudah tumbuh tunas besar. Diantara ribuan kelapa itu tidak banyak Kelapa yang sudah tumbuh tunasnya. Apalagi Mentari tidak sendiri, banyak anak-anak kampung karet yang sudah berada di tumpukan kelapa itu.

Mentari bertugas memilih kelapa dan Senja membawa kelapa itu ke tukang belah kelapa. Nanti Senja tinggal mengambil tombong-tombong dari kelapa yang sudah dibelah.

Mentari menggunakan ujung sabit untuk memindahkan kelapa yang tidak bertunas. Kelapa yang bertunas biasanya ada di tumpukan paling bawah. Dia harus membongkar tumpukan-tumpukan kelapa itu. Pikirannya yang sedang kacau karena Bumi tiba-tiba ujung sabit yang seharusnya digunakan untuk memindahkan kelapa malah mengenai jari manis kakinya.

Mentari berteriak, mengerang kesakitan. Senja mendekati kakaknya. Lukanya tidak parah, Mentari hanya harus kehilangan kukunya. Sakit kakinya tidak sesakit hatinya.

Senja mendekati kakaknya. Membantu Mentari keluar dari tumpukan kelapa itu. Jari mungil mentari keluar banyak darah. Senja segera merobek ujung bajunya,

"Tahan ya kak."Dengan cekatan Senja mengikat luka di jari kakaknya itu.

Mentari menangis menahan sakit. Senja membantu Mentari berjalan, sambil menenteng tombong yang sudah terkumpul walaupun hanya dapat sedikit.

"Kakak masih mikirin kak Bumi?" Tanya Senja yang dari beberapa hari ini dia ingin sekali bertanya tentang keadaan kakaknya ini.

Tari malah menangis tanpa suara, air matanya mengalir. Satu tangannya menghapus air mata, satu lagi berpegangan pada Senja.

"Kak, jangan mikirin Kak Bumi lagi. Masih banyak cowok di luar sana. Dia akan segera menikah, kakak nggak seharusnya buang-buang tenaga dan pikiran kakak untuk orang seperti dia." Kata Senja yang sudah sangat kesal dengan Bumi.

Tari hanya diam, namun dia mulai berpikir adiknya memang benar. Eka temannya juga benar. Seharusnya dia tidak memikirkan Bumi lagi.

Mereka melanjutkan perjalanan pulang, Ibu Murni terkejut melihat kedua anaknya yang saling berpelukan berjalan pulang.

Dilihatnya luka di kaki Mentari, segera dia mencari kulit batang pisang kemudian dihaluskan dan ditempel di luka Mentari.

"Ibu sangat tahu obat luka kaki aku, apa ibu tahu obat luka untuk hati aku?" Tanya Batin Mentari sambil memandang ibunya yang sibuk menempelkan obat herbal itu sambil meniup luka Mentari.

-Mentari, Juli 2006

1
Sweetmommy
😪😪😪
Sweetmommy
Wkwkkw oke kk ☺️🙏
Komang Arianti
puisi bahasa baliinya isiin terjemahan😂😂
Sweetmommy
Jangan lupa komentarnya ya teman-teman ☺️🙏
Sweetmommy
Semangat semangat update
Sweetmommy
🤣🤣🤣
Komang Arianti
sriningsih versi kampung karet😩😩
Sweetmommy
🥹🥹🥹
Sweetmommy
🙏🙏☺️☺️
Sweetmommy
Ikutin terus ya
Sweetmommy
Jangan menangis 😁
Komang Arianti
kasihan sekali mentarii . ini kapan dy bahagiaanya thor... kasi bahagia dlu biar ga menderita ajaa hidupnya
Komang Arianti
baperrrr akuhhh thor😭😭😭😭
Sweetmommy: Jangan nangis ya 🥰
total 1 replies
Komang Arianti
😂😂kerennnlahhh
Komang Arianti
😭😭😭😭syedihhh akuu thor.. kenapa hidup mentarii se merana itu🤔🤔
Komang Arianti
😢😢😢😥😥
Komang Arianti
kereennnnnnn😍😍😍😍😍mantapp poll thor
Komang Arianti
🥰🥰🥰seruuuu
Komang Arianti
😭😭😭😭syedihh akuu thor...
Komang Arianti
baperr bacanya..... 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!