kehidupan Alana berubah 180 derajat setelah ibunya menikah dengan pria kaya.
masalah terus muncul silih berganti hingga suatu hari ia mendapati dirinya dibunuh oleh seseorang.
namun ia kembali dari kematian dan bertekad akan menemukan siapa pembunuhnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laxiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30 Suprise
" mas itu semua masa lalu dan kamu bisa memperbaikinya semua manusia pasti punya kesalahan dan itu bisa diperbaiki "
" bagaimana mungkin anak saya sudah meninggal bagaimana cara saya untuk memperbaikinya "
" dengan berubah menjadi lebih baik, menjadi orang baik juga melanjutkan hidup dan kembali seperti biasanya "
" bagaimana saya melanjutkan hidup sedang anak saya saja mati, kenapa dia harus pergi secepat itu, kenapa harus anak saya ayu, kenapa......"
Ayu mendekap suaminya ia tidak bisa lagi membendung air matanya kedua nya menangis dalam pelukan. Begitu pilu mendengar semua penyesalan sang ayah terhadap anaknya.
" mas ikhlas, ikhlaskan kepergian satria aku yakin dia sudah tenang di alam sana "
" aku tidak akan bisa tenang sebelum pelakunya tertangkap, kenapa harus seperti itu membunuhnya kasihan tubuh anak ku ayu, pasti dia merasa sangat kesakitan "
Alana yang berada didepan pintu hanya mampu terdiam, dadanya benar benar sesak mendengar semua ucapan ayahnya.
Sudah beberapa hari Alana absen sekolah, dia tidak mungkin terus menerus membolos. Hari itu Alana memutuskan untuk kembali bersekolah. Permana juga kini sudah kembali kekantor walau tak seperti biasanya namun ayu bersyukur karena kini keluarga nya mulai kembali.
tidak ada yang istimewa, sekolah seperti biasanya, duduk di kelas belajar istirahat lalu pulang.
selagi jam kosong Alana membuka handphone lalu membaca kembali pesan pesan yang dikirim oleh nomor misterius yang selama ini meneror nya. Nomor tersebut cukup banyak ia membuka semua blokiran lalu menghubungi satu persatu .
" mari bertemu "
" apa yang sebenarnya kamu inginkan"
" aku tahu kamu pasti yang membunuh kakak ku "
" lihat saja aku pasti akan menangkap mu apapun yang terjadi "
" aku akan membalas dendam "
" cepat hubungi aku "
" jika aku yang kamu inginkan aku siap, tapi jangan ganggu orang orang terdekat ku "
Tidak seperti biasanya pesan pesan tersebut langsung terbaca dan mendapatkan balasan langsung.
" baiklah jika ingin bertemu, kebetulan aku punya kejutan untuk mu "
orang tersebut mengirimkan lokasi dan menyuruhnya datang sendirian, dan jika melanggar pertemuan tersebut dibatalkan dan akan dipastikan Alana menyesalinya.
Sesuai waktu yang telah ditentukan, Alana benar benar datang sendirian pada alamat yang telah diberikan. Dirinya menyuruh mbak Dina untuk pulang terlebih dahulu dengan alasan ingin berjalan jalan sendirian.
kini Alana berdiri tepat didepan sebuah pabrik tua terbengkalai, ia kembali mengecek handphone untuk memastikan apakah ini alamat yang benar. Perlahan dirinya membuka pintu tersebut. Aroma yang pertama masuk dalam panca indera nya adalah bau besi tua.
ia menelusuri pabrik semakin masuk kedalam semakin minim cahaya dan akhirnya ia melihat seseorang yang nampak sangat familiar dalam pandangan nya.
'Bukankah itu jevan, tidak itu tidak mungkin bukan ' ucap Alana dalam hati.
Kemudian ia sedikit berlari mendekati orang yang tengah duduk terikat pada kursi, dan benar saja sudah ada jevan disana dengan wajah yang babak belur juga dan tak sadarkan diri.
" jevan bangun jevan , gua mohon bangun " Alana berusaha untuk menyadarkan nya, ia harus segera membawa jevan pergi dari sana seperti tempat tersebut berbahaya.
Namun tali yang mengikat kedua serta kakinya cukup kencang, Alana tidak mampu membukanya, ia mengedarkan pandangan pada seluruh ruangan berharap ada sesuatu yang bisa memutuskan tali tersebut. dan pada salah satu tembok ia melihat satu botol kaca yang sudah tak ada isinya.
Ia buru buru mengambil botol tersebut memecahkan serta mengambil salah satu serpihannya.
baru saja satu pasang tali yang putus tiba tiba terdengar suara langkah kaki yang semakin lama semakin mendekat. Alana berbalik dan terlihat seseorang dengan postur tubuh yang tinggi mengenakan topi serta topeng dengan ukiran emas disekitar nya.
" tidak kusangka kamu menuruti perkataan ku, nyalimu cukup besar juga nona sehingga masuk ke tempat ini seorang diri "
" siapa kamu?, apa mau mu sebenarnya ?"
" bagaimana bukankah suprise nya cukup mengejutkan "
" kamu siapa sebenarnya mengapa membawa jevan kemari ?"
" aku adalah orang yang dekat denganmu yang telah engkau lupakan "
" sebenarnya kamu siapa hah "
" cukup sedih ketika kamu sudah melupakan ku padahal dulu kita bagaikan saudara "
Orang itu melangkah maju mengikis jarak antara dirinya dan Alana, Alana mundur secara perlahan sambil mengacungkan serpihan dari botol kaca tadi.
" jangan mendekat"
orang tersebut berhenti ketika Alana tidak bisa lagi mundur, pada balik topeng yang ia kenakan ia memandangi raut wajah ketakutan dari gadis yang ada dihadapannya.
'Ah sungguh menggemaskan ' ucapnya dalam hati
" baiklah nona hanya dua orang yang akan keluar hidup hidup dari tempat ini "
" maksudnya?"
" ah ternyata anda cukup bodoh untuk memahami kalimat sederhana, baiklah saya perjelas jadi hanya ada dua orang yang akan keluar hidup hidup dari tempat ini. Artinya kamu harus melawan saya. Jika kamu tidak berhasil mengalahkan dan membunuh saya maka saya akan membunuh salah satu dari kalian. Untuk info saja saya yang telah membunuh kakak mu "
Alana mengepalkan tangannya, pria yang ada dihadapannya kini adalah seorang psikopat tapi bagaimana ia mengalahkannya sedangkan dia sama sekali tidak memiliki ilmu beladiri.
Pria tersebut melemparkan pisau lipat pada Alana " gunakan itu untuk melawan ku jangan ragu untuk membunuh karena kalau tidak kau yang akan terbunuh "
Alana mengambil pisau tersebut dan langsung mengarahkannya pada orang itu, namun beberapa kali dengan mudah orang itu dapat menghindarinya, sampai sampai Alana kelelahan tapi tidak berhasil sedikitnya menyentuhnya.
" kamu punya cukup keberanian nona tapi tidak bisa hanya mengandalkannya saja kamu juga perlu ilmu pertahanan diri "
" kenapa kamu membunuh kakak ku ?"
" entahlah, mungkin mukanya jelek jadi aku tidak menyukai saat melihatnya "
Alana mengayunkan pisaunya dengan penuh amarah, orang tersebut juga kewalahan menangkis serangan dari Alana yang tengah diliputi dengan kemarahan, dan pisau tersebut berhasil menggores salah satu lengannya.
" bagus jika kamu terus begini maka kamu akan bisa menusukku nona "
Alana kelelahan karena dari tadi hanya dirinya saja yang menyerang, orang itu hanya menangkis dan menghindari serangannya.
Dari sisa sisa tenaganya Alana terduduk, ia melihat jevan yang masih belum juga sadarkan diri. Mau bagaimanapun Alana tak akan bisa mengalahkannya itu hanya membuang waktu saja sedangkan saat melihat jevan yang tak kunjung sadar membuatnya dilanda rasa khawatir, pria itu harus segera mendapatkan perawatan jika menunda waktu lama maka kondisi mungkin akan sangat mengkhawatirkan.
Alana mulai bangkit bukannya berdiri tapi malah.........
BERSAMBUNG...........
Hallo para readers, para pembaca setia , dan para kawan kawan jangan bosen bosen ya baca karya ini . Jangan lupa pula untuk terus memberikan like komen dan subscribe kalian sebagai bentuk apresiasi kalian kepada author.
babay sampai ketemu part selanjutnya.
gimana pun pendiam nya seorang pasti bisa cepat tau situasi itu teman nya baik apa bukan padahal musuh dalam selimut,,,,,
terus lanjut update nya thorr
tetap semangat terus thorr
culun boleh tapi arus tau mana teman yang baik dan tidak,kejebak sendiri,,,,,