NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Lari Saat Hamil
Popularitas:899.4k
Nilai: 4.6
Nama Author: Rahma AR

Baru kali ini Edna merasa sangat takut. Dia menyesali kebodohannya yang ngga minta ditemani Luna.

Tolong...... Mama....., tolong Edna.

Mata Edna terpejam dan tubuhnya terkulai dalam pelukan seseorang.

Satu jam kemudian Edna tersadar. Dia terkejut melihat dirinya sedang terbaring di atas tempat tidur dengan pakaiannya yang sudah ngga melekat lagi di tubuhnya.

sequel my ex crush

semoga suka ya.....♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Zayn-Sandra&Audrey-Dirga

"Kamu udah berangkat duluan?" kesal Zayn ketika berhenti di lampu merah. Ada earphone di telinganya

"Kamu lanjut aja ke sini. Aku udah nyampe di basemen."

"Hemm..." Zayn menoff kan ear phonenya. Kemudian siap ngebut karena traffic light udah berubah di ijo.

Sudut matanya menangkap sosok yang cukup dikenalnya akhir akhir ini, karena secara ngga langsung ikut terlibat urusan ribet sahabat tengilnya.

Zayn pun menepikan motor balapmya.

Gadis itu sepertinya sedang menunggu seseorang dan menoleh saat ada yang berhenti di dekatnya.

"Temannya Edna?' sapa Zayn sambil membuka kaca helm balapnya. Dia lupa namanya. Hanya saja dia pernah gadis itu melihatnya bersama Ednanya Eriel.

"Ya?" Gadis yang ternyata Sandra menatap Zayn bingung. Dia juga lupa siapa laKI laki ini.

"Mobilnya kenapa?" Insting aja, Zayn merasa kalo gadis itu sedang menunggu montir atau kenalannya. Apalagi wajahnya nampak ngga sabar.

"Mogok tiba tiba."

Zayn memarkirkan motornya di depan gadis itu. Kemudian melepas helmnya.

Da pun mengetikkan pesan yang dikirimkan ke ponsel Kaysar.

Aku telat.

"Udah telpon montir?"

"Sudah. Katanya bentar lagi datang, tapi ngga tau nih, mungkin kena macet," keluh Sandra sambil melihat jam di pergelangan tangannya.

Dua jam lagi ada meeting. Sandra berusaha mengingat wajah tampan yamg sempat membuatnya sesaatnya terpesona.

Sandra ingat, laki laki ini termasuk dalam kumpulan pengusaha muda tajir melintir yang sombong dan dingin. Yang sejak awal malas untuk dikenalnya.

Mungkin karena Edna terlibat dengan salah satu diantara mereka, jadinya dia sedikit beruntung disapa duluan.

Mungkin teman temannya satu circlenya akan histeris jika tau hal ini. Apalagi kalo tau Edna akan menikah dengan Eriel, playboy tajir-tampan tapi selalu didamba. Kadang Sandra heran dengan mindset teman temannya.

Zayn menatap wajah panik gadis cantik yang dia lupa namanya.

Zayn pun melepaskan jaketnya dan memberikannya pada gadis itu yang menyambutnya dengan bingung.

Kemudian Zayn dengan tenang melipat lengan kemejanya hingga siku.

"Tolong buka kap mesinnya." Menyadari kap mesin itu sudah dingin, berarti gadis itu sudah cukup.lama.menunggu montirnya.

Zayn yang memang suka megutak atik otomotif langsung tau apa yang terjadi.

Sementara itu Sandra ngga bisa mengalihkan pandangannya dari sosok tampan di depannnya. Terlihat lebih gentle. Teringat kakaknya Askara yang juga suka mengutak atik onderdil mobil.

"Coba hidupin," ucap Zayn tanpa menatap.Sandra. Tatapannya terarah pada mesin mobil.

Sekian detik dia menunggu tapi ngga ada reaksi, membuatnya bingung. Padahal yakin sudah benar.

Zayn pun menoleh dan tersenyum mirimg, tau kenapa mobilnya tetap masih tetap mogok.

"Hidupin mesinnya, nona."

BLUSSHH!

Wajah Sandra langsung memanas bahkan sampai ke lehernya.

Dia malah terpaku menatap mahluk tampan yang sangat keren di depannya.

Tanpa menjawab karena sudah saking malunya, Sandra cepat membalikkan tubuhnya. Zayn hanya menggelengkan kepalanya sambil menunggu mesinnya dihidupkan.

Dan benar saja, mesinnya pun bisa dihidupkan.

Zayn pun menutup kap mesin.

"Ini, kamu bisa bersihkan tangan dulu," ucap Sandra masih salah tingkah. Gila.aja, tadi dia ke gep langsug saat bengong memperhatikan laki laki ini.

Tanpa kata Zayn pun menerimanya. Mengguyurkan tamgannya denga air mineralml yang diberikan gadis yang dia lupa namanya.

Sandra pun mengulurkan satu kotak tisu sambil mengambil botol yang sudah kosong itu dari tangan laki laki itu.

"Jasku, " pimta Zayn setelah memberikan bekas tisu yang dipakenya pada Sandra, yang dengan manut menerimanya.

"Oh, bentar."

Sandra pun mengambil jas yang tadi dia taruh di sandaran jok setelah membuang sampah tisu laki laki itu ke tempat sanpah kecil yang ada di modelnya.

Tanpa kata Zayn menerima jas itu dan lamgsung mengenakannya.

"Kamu bisa mengiriim pesan agar montirnya ngga usah datamg."

"I-iya." Sandra pun megalihkan tatapan liarnya dari sosok di depannya ke layar ponselnya.

"Te-terimakasih," ucapnya sambil mengangkat wajahnya. Tapi laki laki itu sudah meninggalkannya dan sudah nangkring di atas motor dengan kepala yang sudah di tutupi helmnya

Sandre memaki dalam hati, ternyata dia hanya berbicara pada angin.

Suara deruman motor terdengar. Zayn menoleh sambil membuka kaca helmnya. Dia melambaikan tangannya, kemudian menutup kaca helmnya sambil melesatkan motornya pergi.

Jantung Sandra berdebar. Baru kali ini dia terpesona. Beberapa kali bertemu, Sandra malah ngga berminat sama sekali, karena menurutnya para laki laki itu sombong. Tapi mungkin sekarang dia harus merubah sedikit mndsetnya.

Tapi tetap saja bagi Sandra, laki laki seperti itu hanya untuk dikagumi saja. Bukan untuk diseriusi jadi calon suami. Rintangannya terlalu besar.

Edna mungkin beruntung, karena dia sebenarnya sudah menghindari Eriel. Tapi Eriel tetap mengejar walaupun dengan cara yang salah.

*

*

*

Pak Himawan tersenyum melihat undangan spesial yang diberikan rekan bisnisnya--Rakha.

Anak Rakha yang dia perkirakan ngga akan menikah muda, ternyata malah menikung pernikahan putrinya.

Sementara itu Dirga dan Audrey tampak berdebat di luar ruangannya, walau perdebatan itu masih dengan suara perlahan.

"Aku belum.pantas jadi direktur, Drey."

"Kenapa?" Audtey merasa mgga ada salahnya, karena papimya memegang beberapa perusahaan sendiri. Nantinya pun perusahaan perusahaan itu akan jatuh ke tangan Audrey.

Tapi karena Audrey lebih suka bekerja sebagai dokter kecantikan, papinya ngga keberatan memberikannya pada Dirga. Calon mantu yang sudah lama diincarnya.

Tapi sepertinya harga diri Dirga agak terusik. Walau ngga terang terangan, tapi Dirga berusaha menyampaikan penolakannya secara halus.

"Audrey, apa kata orang kalo mereka tau aku langsung jadi direktur."

"Biar saja, ngga usah dipikirin oarang orang itu. Papi jadiin kamu direktur karena tau kemampuan kamu. Bahkan dari kita belum kenal, papi selalu memuji muji kamu di depan aku sama mami. Sampai kita penasaran," ungkap Audrey panjang lebar, kemudian diakhiri dengan tawa lepasnya.

Dirga hanya mesem mesem aja. Sudah dua kali dia mendengar pengakuan Audrey. Memang sudah sejak lama dia menjadi tangan kanan bosnya--Pak Himawan.

Tapi tetap aja rasa sungkan mendera hatinya. Dia juga merasa sungkan dengan teman temannya yang pasti menggunjingnya di belakangnya.

Selama ini Dirga mambangun karir dan imagenya dengan kerja keras. Tapi kini ibaratnya dia hanya menjentikkan ujung jarinya saja, dan kemewahan serta kekuasaan langsung mendekat padanya.

Walaupun Pak Himawan dan keluarga senang senang saja melakukannya, tapi Dirga takut juga dengan tanggungjawab yang sangat besar ada di pundaknya.

Dirga juga salut dengan Audrey yang ngga meremehkannya. Calon istrinya terkesan cuek dan santsi tapi menghargainya. Hanya dia masih belum percaya diri saja untuk memikul tanggung jawab sebesar ini.

Melihat Dirga yang terdiam, Audrey pun mendekat. Dia memberanikan dirinya mengalungkan tangannya ke leher Dirga. Jantungnya berdegup kencang karena gugup

Audrey pun mengecup bibir Dirga lembut, tapi hanya sekilas. Dia malu, dan hanya bermaksud membuat laki laki yang sudah mencuri hatinya itu ngga merasa rendah diri.

Saat Audrey bermaksud melepaskan rangkulannya pada leher Dirga, laki laki tampan itu malah mendekapnya erat.

"Berapa kali ku katakan, bukan begitu caranya berci uman." Dirga pun menghisap lembut bibir yang selalu menggoda itu hingga membuatnya pernah hampir lepas kendali.

Seperti sekarang, ci uman Dirga sudah turun ke tulang selangka dan hampir turun lagi, kalo saja ngga mendengar suara ketukan dan panggilan Pak Himawan di luar sana.

Keduanya pun dengan cepat saling menjauhkan bibir dengan nafas tersengal.

"Audrey, jamgan memancingku lagi. Aku bukan laki laki yqng kuat," ucap Dirga sambil merapikan kemejamya.

Audrey hanya memgangguk malu. Saat ini puluhan kupu kupu seakan mendesak keluar dari dalam perutnya.

Untung dia sempat mengunci pintu. Tapi tetap aja rasa malu menghantuinya saat membuka pintu ruangannya.dan berhadapan dengan papi Audrey--pak bosnya.

"Papi," seru Audrey manja seakan ngga terjadi apa apa.

Himawan tersenyum lebar melihat putrinya dan balas memeluknya.

"Ada undangan dari anak teman papi. Mungkin kamu kenal. Dirga, si Eriel, temannya Nathan dan Zoya," ucap.Pak Himawan sambil menyerahkan undangannya pada Dirga. Sementarea Audrey-putrinya sekarang bergelayut manja di lengannya.

"Iya, Om." Dirga tentu mengenal teman teman Nathan, terutama Eriel si player.

"Dia akan menikah lebih dulu dari kalian berdua."

Dirga juga sudah tau karena Zoya susah mengatakannya.

"Ngga disangka aja," senyum Pak Himawan sangat lebar.

Dirga juga ikut tersenyum lebar.

"Memangnya kenapa?" tanya Audrey ngga ngerti melihat reaksi kedua laki laki kesayangannya.

"Eriel ngga tau kalo dia sudah punya anak," jelas Pak Himawan kemudian terkekeh. Dirga juga ikut tertawa kecil.

'Dasar, laki laki kurang ajar," kesal Audrey.

'Tapi Eriel langsung melamar gadisnya setelah tau yang sebanarnya. Karena itu pernikahn kita ditikung," kekeh Dirga menjeaskan.

Audrey hanya bisa menggelengkan kepalanya. Tapi dalam hati dia mengaku lega karena si player itu mau bertanggungjawab

1
Reni Setia
makasih author untuk novelnya
Rahma AR: sama sama
total 1 replies
Purwanti Wanti
tisu mana tisu?
Anonymous
ok
Purwanti Wanti
banyak banget tokohnya jadi mumet ngapalinnya
Purwanti Wanti
emang tau alamat jalan ke neraka🤭🤭
Ana Gusri Siregar
bingung terlalu byk nama.tp santai ajalah krn ceritanya seru.
Rahma AR: ada pendahulunya hehe...
total 1 replies
Purwanti Wanti
owalah bapakmu ed
Nunung Ningrum
jarak 7 tahun sih masih mending, gak terlalu jauh, saya aja jarak 12 tahun dg suami tapi seneng seneng aja, malah enak banget/Smile/ selalu dituruti🤭
Suyudana Arta
banyak typo nya
Muhammad Arifin
knp karya kakak selalu banyak TYPO?
Empi Hungkul
cerita nya baguuus banget aku ska.... 💪💪💪
Lisa Natalia
part yg sangat mengandung bawang🥲🥲
Mr Grey😼
Buruk
Mr Grey😼
Kecewa
Fera Susanti
luar biasa
Lala Al Fadholi
dari sekian pasangan kenapa pasangan Fazza maksa amat masa sama anak SMA kls 1 LG...kesannya kaya kehabisan stok wanita yg imbang dgn Fazza...untung ceritanya terakhir JD walaupun ga cocok menurut sy tp dah selesai
Cis Siu
gantung
Rahma AR: lanjut ke mu baby girl ya.....
total 1 replies
Heny Susanti
Luar biasa
Siska Lenggo
😭😭😭😭
Lia Kiftia Usman
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!