NovelToon NovelToon
Hurt Me Again

Hurt Me Again

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Dedean

Jika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap atas sebuah pertemuan, maka kamu juga harus siap untuk menerima kehilangan. Karena setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan pada akhir episodenya. Lalu, selintas pertanyaan mulai terbesit dipikiran. Untuk apa dipertemukan jika akhirnya dipisahkan? Setiap pertemuan tak ada yang sia-sia, karena disetiap detik,menit bahkan jam yang akan kita lewati bersamanya memiliki makna yang nantinya akan kosa sadari betapa pentingnya. Oleh sebab itu hargai setiap pertemuan sebelum perpisahan menjadi sebuah penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 20

Waktu untuk pulang pun telah tiba, sementara gadis manis itu sudah tiba di tempat parkir di tempat kakak dan pacarnya telah menunggu.

"Princess hari ini kamu pulang sama kakak ya!" Ucap Azka lembut kepada adiknya itu.

"Biar Lula sama gue aja." Balas Evan cepat. Sontak itu pun membuat Azka dan Byan menoleh ke arah suara yang sangat mereka kenal itu  dan langsung memberikan tatapan tak suka mereka kepada pria tampan yang selalu membuat mereka merasa sangat kesal.

"Enggak bisa gitu dong, Lula adik kami, jadi dia pulang bareng kami berdua!" Balas Byan tegas tak terbantahkan. Sudah cukup pria itu mengganggu waktu bersamanya dengan adik kesayangannya itu.

"Iya Lula pulang sama kakak kok." Ujar  Lula yang merasa sangat  rindu pulang sekolah dengan kakak tampannya itu.

"Ya sudah iya sayang, kamu hati-hati  ya! Kalau sudah sampai di rumah kamu langsung kabari aku ya." Ucap Evan kepada sang pacarnya itu. Lula pun langsung mengangguk setuju dan memberikan senyuman termanisnya. Evan pun juga mengerti jika pacarnya itu pasti sangat rindu semobil dengan kedua kakaknya itu.

Akhirnya mereka pun segera meninggalkan sekolah dan langsung pulang. Oh iya jangan lupakan Cherry yang sudah dulu pulang karena sudah dijemput Mamanya, sedangkan ketiga pria playboy itu, mereka juga telah pulang karena  memiliki urusan masing-masing.

****

"Ehh tunggu deh kak, itu bukannya Kia ya?" Ucap Lula ketika pandangannya mengarah kepada gadis di depan halte yang sepertinya sedang menunggu angkutan umum.

"Iya, itu teman kamu dek." Balas Azka yang juga melihat gadis itu.

"Biarin aja lah dek" Sambung Byan acuh sambil terus memainkan teleponnya.

"Kak, biar Kia kita anter pulang ya, kasihan tahu." Ucap Lula dengan nada memohon, berharap kakaknya mau memberikan tumpangan untuk teman barunya itu.

Azka pun tak bisa menolak, dan dia langsung memberhentikan mobil ya di depan gadis itu. Sementara itu, gadis itu sangat terkejut melihat sebuah mobil mewah berhenti tepat di depannya.

   Lula pun langsung turun dari mobil.

"Kia, pulang bareng aku aja yuk, kasihan kamu nunggu pasti lama."

"Hmm tidak usah deh Lula. Aku tidak mau merepotkan kamu." Tolak Kia halus.

"Lula tidak  menerima penolakan Kia!" Ucap Lula sedikit memaksa. Akhirnya Kia pun memutuskan untuk  memasuki mobil itu dengan sedikit gugup, dan dia juga merasa sangat kagum dengan kemewahan mobil itu.

"Rumahnya di mana?" Tanya Azka dengan nada yang terdengar datar. Dia juga sama sekali tidak memperlihatkan senyum di wajah tampannya itu. Jika bukan karena adik kesayangannya itu maka dia tidak akan membiarkan orang asing untuk duduk di mobilnya.

"Lurus saja dulu kak, nanti berhentinya di toko kue aku saja kak." Balas Kia sedikit gugup.

Akhirnya mereka pun tiba di depan toko roti yang sederhana. Mereka pun langsung disuguhkan pemandangan beberapa preman yang terlihat sedang membentak seorang wanita yang lumayan sudah berumur.

"Ibu!" Teriak Kia sambil langsung keluar dari mobil dan langsung menghampiri ibunya itu.

   Sontak Lula, Azka dan Byan yang melihat pun langsung keluar menyusul gadis itu.

"Wah putri cantikmu sudah datang, bagaimana kalau dia menjadi pelunas hutangmu pada bos kami, pasti dia akan setuju." Ucap salah satu dari preman itu.

"Tidak, beri saya waktu. Saya akan melunasinya." Balas Ibu itu dengan suara yang terdengar parau.

"Ibu aku tidak mau dijadiin pelunasan hutang Bu." Ucap Kia lirih sambil memeluk Ibunya dengan erat.

"Hmm berapa hutang Ibu ini?" Tanya Lula kepada para preman itu. Dia merasa sangat kasihan kepada ibu dari temannya itu.

"Hutangnya banyak sekali, seorang bocah mana bisa melunasinya." Balas preman itu dengan memandang remeh.

"Berapa? Tidak usah bertele-tele." Sambung Lula yang sudah merasa sangat kesal.

"Hutangnya 50 juta." Ucap mereka lagi.

   Lula pun segera membuka tasnya, dan mengambil uang di dalamnya.

"Ini uangnya." Ucap gadis manis itu sambil menyodorkan uang sebanyak 50 juta. Jangan tanya kenapa Lula punya uang segitu banyak, karena itu hanya sebagian dari uang jajan yang diberikan Papanya. Selama ini Lula tidak pernah boros  dengan uang sebanyak itu.

Azka dan Byan pun tersenyum melihat apa yang dilakukan princess mereka, ternyata adiknya itu berhati malaikat.

"Wah ternyata anakmu sangat pintar memilih teman." Ucap preman itu dan akhirnya meninggalkan toko kue itu.

"Terima kasih banyak nak, kamu sangat baik. Ibu  tidak tahu apa yang terjadi jika tidak ada dirimu nak." Ucap Ibu itu sambil terisak, dia sangat terharu melihat masih ada orang baik didunia ini yang mau menolong dirinya.

"Iya Lula, terima kasih banyak. Kamu sangat baik, padahal kita baru saja kenal. Nanti kami akan menyicilnya Lula." Sambung Kia yang masih  terisak dan langsung memeluk Lula erat.

"Lo memang baik Lula, tapi maafin gue. Gue terlanjur suka sama cowok lo dan gue juga iri sama semua kehidupan lo." Batin Kia dengan tersenyum licik.

"Iya-iya Kia sama-sama. Sesama teman harus saling membantu. Sudah masalah uang tidak usah dipikiri lagi, aku ikhlas kok mau bantuin kamu dan Ibu kamu." Ucap Lula membalas perkataan temannya tadi.

Bunyi ponsel Lula pun membuat Kia melepaskan pelukannya, sementara gadis manis itu langsung melihat siapa yang meneleponnya.

"Wah kak Rian." Teriak Lula senang.

"Iya kak, kenapa? Kangen ya sama Lula?" Tanya Lula girang. Dia sangat rindu dengan kakaknya itu.

Sementara orang yang di seberang sana terkekeh geli mendengar suara adik kesayangannya itu.

"Aduh tahu aja sih kamu sayang, kakak kangen banget sama kamu. Tapi maaf ya sebulan ke depan kita tidak bisa ketemu dulu." Terdengarlah helaan nafas dari seberang sana, sontak itu pun langsung membuat gadis itu murung.

"Kamu kenapa princess?" Tanya Azka  dan Byan serentak karena merasa sangat khawatir dengan perubahan raut wajah adik mereka itu.

"Kak Rian mau pergi kak, kak Rian mau ninggalin Lula."

"Ohh masalah itu, kak Rian kan pergi ke London princess ada urusan pekerjaan." Balas Azka yang sudah diberitahu oleh kakaknya tadi pagi.

"Loh jadi cuma aku sama Lula aja yang belum tahu." Balas Byan kesal. Azka pun hanya mengangguk mengiyakan.

"Ihh kakak jahat." Ucap Lula sambil merengek seperti anak kecil tidak sadarkah gadis itu bahwa bukan hanya kakaknya saja  yang melihat, tetapi ada ibu dan teman barunya yang menyaksikan tingkahnya itu.

"Sayang kamu jangan marah ya, kamu mau kakak beliin apa? Tas? Sepatu? Perhiasan? Telepon baru? Apa mau kakak beliin mobil?" Tanya Rian dengan nada yang sangat  cemas karena takut adiknya itu akan mendiaminya. Walaupun sebenarnya dia juga merasa tidak rela untuk meninggalkan adiknya itu.

"Ihh kakak, sepatu, baju, tas  kan sudah banyak kak, terus kata kakak perhiasan? Aku tidak suka kak, apalagi mobil, kan aku tidak bisa bawanya kakak." Balas Lula dengan nada yang dibuat kesal, sementara kakaknya pun merasa sangar frustrasi bagaimana cara untuk membujuk adiknya itu. Sementara Azka dan Byan pun terkekeh geli tak kuasa membayangkan bagaimana ekspresi kakak tertuanya itu yang bisa berubah drastis hanya karena seorang gadis mungil yang menggemaskan itu.

"Ya sudah kakak tidak usah pergi, biar kakak nyuruh asisten kakak aja." Terdengar nada pasrah dibalik sana. Rian lebih baik menyuruh asistennya untuk mengurus semuanya dari pada harus didiami oleh adik kesayangannya itu.

"Lah, tidak usah kak, aku tidak ngambek kok! Aku juga tidak meminta apa-apa. Lula cuma minta kakak baik-baik  di sana. Makan teratur, terus jangan lupa sering-sering telepon Lula kak."

"Iya siap sayang! Kamu juga jangan telat makannya, terus kalau ada apa-apa langsung telepon kakak."

"Iya siap kak."

Setelah itu Lula pun mengakhiri sambungannya itu.

"Hahaha sebulan doang sayang. Tidak akan lama kok kak Rian perginya." Hibur Azka kepada adiknya itu.

"iya betul princess." Balas Byan menyetujui.

   Lula pun hanya mengangguk dan Lula berserta dua kakaknya itu  pun segera pamit kepada Ibu dan teman barunya itu.

"Lo beruntung banget, gue juga mau ngerasain apa yang lo rasain. Permainan baru saja akan dimulai Lula." Batin gadis itu dengan senyum liciknya seakan dia sudah mempunyai rencana licik untuk teman barunya itu.

****

1
S. M yanie
semangat...
Dedean: Hwaa makasih kak♥️♥️
total 1 replies
horasios
😢Saya menangis ketika membaca bagian yang menyedihkan dari novel ini.
Dedean: Hwaaa iya sad banget :(😿😿😿
total 1 replies
paulina
Buat yang suka petualangan, wajib banget nih baca cerita ini!
Dedean: Hwaaa bener banget kak jangan lupa baca terus yaa😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!