Hanya segelintir kisah dari jeon jungkook si single mom yang berusaha melawan kenangan buruk masa lalu bersama dengan sosok gadis kecil nya yang kini bahkan sudah bisa menjadi pembela nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon seanjeon01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3
Jungkook melirik jam tangan mewahnya menunjukan pukul 8 waktu jepang dan hari ini dia arus mengurus semua keperluan pemindahan kantor pusatnya ke korea.
Yah jungkook dan shine akan kembali ke korea tanah kelahiran jungkook sementara shine lahir di jepang namun wajah nya benar2 asli korea. Jungkook pindah ke korea karna ajakan shine yg penasaran dg korea dan ingin sekali ke sana entah kenapa. Jadi apa yg bisa jungkook lakukan selama dia sanggup dia akan selalu mengiyakan keinginan putrinya itu.
Mengambil blezer mewahnya yg terkesan elegan di tubunya menambah kesan cantik dan menawan padanya. Meski sudah berumur tiga puluh dua namun kencantikan jungkook tidak pudar sama sekali jutru makin menguar.
Banyak pria yg ingin menjadi pendamping hidupnya selain karna kekayaan jungkook juga karna keelokan rupa jungkook. Namun jungkook memasrahkan semuanya pada anaknya.
Karna anaknya tidak menginginkan yg lain hanya dirinya jadi jungkook menutup hatnya untuk smuanya kecuali ada anak nya meskipun sejak 17 tahun silam hati jungkook benar2 sudha tertutup katanya.
Berjalan masuk menuju ruangannya pada gedung pencakar langit ini. Membalas sapaan pada karyawannya dg senyuman manis dan tidak segan untuk memberikan pelukan selamat pagi pada karyawannya tentu saja hanya pada wanita dan submisif.
Hei shine itu org yg sangat cemburuan jadi dia tidak mau mommynya di goda oleh pria. Meski begitu banyak juga karyawan dominan yg sengaja menggoda shine dg menganggu jungkook.
Inilah yg membuat perusahaannya melejit sangat cepat. Pribadi jungkook yg sangat ramah hangat dna rendah hati membuat siapa aja benar2 nyaman dan bahagia berada di sekelilingnya bahkan hanya mendengar suaranya membuat org2 mendapat energi lebih.
“pagi big boss” sapa lisa sang sekretaris jungkook sahabatnya yg ternyata juga ada di jepang saat itu dan saat itu jungkook sedang mencari sekretaris hingga jungkook melihat nama lisa sahabatnya itu tanpa melirik lamaran yg lain jungkook lansung menerima lisa.
“pagi lisa, apa semua nya sudah siap”
“sudah bos, kau cukup tandatangan sja. Ahh aku sedikit sedih meninggalkan jepang” ujar lisa lirih ambil terus mengajukan map2 pada jungkook yg sudah duduk di kursi kebesarannya.
“kkk, memangnya kau tidak rindu dg suasana korea hmm. Aku merindukan masa sekolah kita dulu masa persahabatan kita tentu saja” ujar jungkook. Lisa juga tau kisah jungkook namun memilih untuk tidak membahasnya karna jungkook sangat sensitif ttg itu.
“tentu saja rindu jung. ”
“kkk sudah cepat siapkan saja semuanya. Bisa kita punya banyk waktu untuk istirahat sebelum berangkat ke korea” lisa mengangguk lalu menuju meja nya yg ada di ruangan jungkook.
Yah mereka satu ruangan karna di lantai dini hany ada satu ruangan jadi ruangan ini angat luar seperti apartemen. Ada dapur, ada dua kamar tidur yg masing2nya ada kamar mandi bahkan closet nya juga untuk jungkook dan lisa jika mereka istirahat.
Mereka tida terlalu menguarkan derajat disini. Karna semuanya ama saja menurut jungkook. Cukup berlaku formal ada waktu2 tertentu saja saat meeting contohnya.
.
.
.
“eng” lenguh shine saat meraa tubuhnya panas.
Gerah karna sesuatu menyelimuti tubuhnya.
Mendudukkan dirinya dg mata setengah tertutup menatap sekeliling. Ini bukan kamarnya fikir shine. Detik berikutnya dia sadar kalau dia sudah sampai di korea dan bisa di patikan ini kamar barunya apa mommynya membeli mansion atau apart fikirnya.
Memilih keluar dari selimut dan berjalan menuju keluar kamarnya. Luas itulah hal pertama yg difikirannya. Ah mommynya membeli mansion ternyata tapi di mana mommy nya itu ekarang fikir shine dan terus turun menuju lantai 1 mansion itu.
“princes kau bangun?” tanya jungkook yg sedang duduk di sova ruang tengah dg laptop di pahanya.
Shine mendekat lalu memeluk sang mommy. Jungkook meletakkan laptopnya di meja dan shine merebahkan kepalanya di paha jungkook. Jungkook tersenyum dna mengelus rambut panjang anak nya itu.
Shine memejamkan matanya menikmati elusan di kepalanya oleh mommynya itu. Dia masih sedikit mengantuk sebenarnya.
“masih mengantuk hmm” suara lembut jungkook begitu syarat akan kasih sayang membuat shine merasa benar2 sempurna dan tidak megharapkan yg lain selain jungkook mommynya. Mengangguk dg mata terpejam.
“kaja kita ke kamar aja hmm mommy akan menemanimu tidur” shine menggeleng lalu berbalik menenggelamkan wajahnya di perut jungkook.
Jungkook hanya tersenyum melihat manjanya putrinya ini padanya.
Jungkook merasa paling bahagia saat pertama kali mendengar suara tangisan shine di ruma sakit saat melahirkannya. Sejak saat itu jungkook menjadi lebih bersemangat untuk hidup dan melakukan segala hal agar anaknya hidup layak dan senang dan lihat usahanya tidka sia2.
Jungkook memang jenius dari dulu sampai hanya dalam kurun waktu 17 tahun jungkook udah membuat perusahaannya menjadi perusahaan terbesar di dunia dan mencatatkan dirinya menjadi org terkaya di dunia namun itu semua tidak lebih berharga dari anaknya shine.
Dan di jepang orang2 lebih mengenal jungkook dengan nama Justin jeon dan semua org memanggilnya Justin, hanya org2 yg tau dial ah yg memanggil nama jungkook padanya.
“hei princes tidak lapar hmm.” Jungkook merasakan angukan di perutnya terkekeh kecil karnanya.
“mau mommy masakkan sesuatu ” shine mengubah posisinya dan menatap jungkook
“shine ingin sup iga mom”
“ahh baiklah mom buatkan dulu nee” shine mengangguk lalu duduk dari posisi tidrunya melirik ke sekeliling lalu mengikuti sang mommy menuju dapur.
Jungkook tersenyum melihat shine menopang dagunya dg mata sedikit tertutup menandakan dia masih mengantuk.
“apa kau suka mansion ini princess atau kau mau sesuatu di rubah atau kau mau mansion lain” tanya jungkook.
Hei sekarang uang bukanlah apa2 bagi jungkook, mau seberapapun nilainya tidka ada yg lebih bernilai dari pada anaknya. Mengeluarkan uang jutaan dolar bahkan sampai milyaran dolar sangat lah mudah bagi jungkook sekarang.
“no mom. Its perfect i like it” ujar shine dg suara lirih namun matanya tetap tertutup.
“baguslah, mom sudah daftarkan kau ke sekolah terbaik di sini lusa kau akan sekolah princess” ujar jungkook dg tangannya terus meracik masakannya.
“eoh, kenapa lusa mom kenapa tidak besok ” tanya shine dg mata terbuka sempurna
“hmm mom tidak ingin kau kelelahan princes jadi kau istirahat saja seharian besok mom akan temai di rumah dan kantor di urus lisa” jelas jungkook
“no no no no mom. Tidak perlu shine akan sekolah besok saja shine oke mom”
“r u sure baby”
“yes mom” jungkook tersenyum lalu meletakkan semangkuk besar sub iga. Hei porsi makan shine cerminan jungkook besar dna banyak namun meski begitu shine ttp lansing
“baiklah ekarang silahkan nikmati makanan mu princes” jungkook duduk di depan shine dg semangkuk stroberi di depannya.
“wahh masakan mom selalu yg terbaik, thanks mom” puji shine setelah menyuap suapan besar ke mulutnya. Jungkook terkekeh melihat sang anak berbicara dg mulut di penuhi makanan dan pipinya menggembung
“kkk kalau begitu habiskan oke” shine mengangguk.
.
.
.