Aku Bukan Pelakor

"Kak, kita mau kemana?" tanya Arimbi saat mobil yang mereka tumpangi bukan menuju apartemen mereka, melainkan kearah bandara.

"Kita mau pergi bulan madu sayang." ujar Alex sumringah, karena dia memang sudah merencanakan itu tanpa sepengetahuan sang istri, karena dia ingin memberi kejutan untuk istri cantiknya itu.

"Loh, aku belum ngajuin cuti loh kak." kaget Arimbi, memang benar dia tidak mengajukan cuti lama, dia hanya mengambil cuti tiga hari saja.

"Kakak sudah mengajukan cuti kamu sama direkturnya kok." ujar Alex santai.

"Haa... Serius." pekik Arimbi tidak menyangka, suaminya bisa lansung meminta cuti Arimbi dari rumah sakit Wijaya kusuma, Arimbi tidak tau saja, suaminya juga punya saham di rumah sakit itu, tentu sangat mudah bagi Alex meminta izin sang istri.

"Ya iya lah serius, masa Kakak bohong sih." cibik Alex mendusel dusel pipi Arimbi, sehingga membuat wanita itu kegelian. dan juga malu, karena ada orang lain di dalam mobil itu.

"Kakak malu ih..." ujar Arimbi yang tidak enak di lihat sopir mereka.

"Andi kamu lihat tidak?" tanya Alex yang tidak lepas memeluk sang istri.

"Tidak pak." ujar Andi, namun dalam hati berita lain, mana mungkin dia tidak melihat kelakuan manja bosnya itu, walau mata tetap fokus ke jalanan, tapi sesekali kan matanya juga iseng melihat objek di belakan kemudi.

Arimbi hanya mencibik, mendengar kebohongan sopir Alex itu, mana mungkin dia tidak melihat, dari tadi curi curi pandang mulu."

"Jangan cemberut sayang, nanti cantiknya hilang." kekeh Alex mencolek dagu sang istri.

Sesampai di bandara Alex mengajak Arimbi ke pintu yang berbeda, membuat dia bingung.

"Loh, kok kita lewat sini sih kak, orang orang lewat situ." tunjuk Arimbi kepada orang di sana.

"Kita naik Jet pribadi sayang, biar cepat sampai." sahut Alex santai, sambil menggandeng mesra tangan sang istri.

Arimbi hanya mengangguk tanda mengerti, dan tidak banyak tanya lagi, dan juga sedikit risih, karena banyak mata memandang ke arah mereka, bagaimana tidak, semua orang juga tau siapa Alex, dan kemaren mereka juga melihat resepsi pernikahan Alex dan Arimbi, sudah pasti semua orang akan kepo dengan istri Alex itu.

"Waahhh... bagus banget." kagum Arimbi memasuki Jet pribadi sang suami.

"Kamu suka sayang." tanya Alex.

"Mmm... Tentu saja suka." sahut Arimbi, matanya masih asik mengagumi Jet pribadi sang suami.

"Bearti kakak ngak salah pilih dong membeli Jet ini atas nama kamu." ujar Alex dengan senyum manisnya.

"Apa...." pekik Arimbi dia syok, apa suaminya itu salah ucapa, atau dia yang salah dengar.

"Kakak, beli Jet ini atas nama kamu sayang, ini hadiah pernikahan untuk kamu." ujar Alex memeluk sang istri.

"Kak, ngak perlu seperti ini juga, aku ngak minta kok, dan lagian buat apa coba, ini juga jarang di gunakan, bukanya mubazir, apa lagi biaya perawatannya pasti tidak sedikit." keluh Arimbi tidak habis pikir dengan sang suami, untuk apa juga dia di belikan Jet pribadi, ngak mungkin juga tiap minggu atau sebulan sekali dia jalan jalan, pemborosan sekali.

"Haii... Siapa bilang ini mubazir, Jet ini bisa di sewakan sama orang, jadi kamu akan mendapat penghasilan juga dari Jet ini, dan sewanya juga ngak murah loh, ladah bisnis baru buat istri kakak ini." ujar Alex.

Para Pramugari cantik di sana, hanya bisa menatap dengan rasa iri kepada Arimbi, tidak menyangka kado pernikahan Arimbi sebuah Jet Pribadi, andai salah satu dari mereka yang menjadi istri Alex tentu saja itu sangat menyenangkan, namun apalah daya, Alex bukan lah tipe gampang jatuh cinta, mereka yang sudah lama bekerja jadi pramugari Alex itu, tidak sekalipun di lirik oleh Alex.

Sementara itu, di parkiran rumah sakit tempat Arimbi kerja, sudah ada Bian menunggu Arimbi, namun itu sia sia, orang yang dia cari sedang pergi bulan madu.

"Haiii... Kamu Bian kan, mantan tunangan Arimbi yang tidak tau diri, ngapain kamu ke sini, jangan bilang kamu mau cari Arimbi." cibir dokter Dian.

"Ehh... Kamu Dian kan, teman Arimbi, kamu tau saja saya lagi cari Arimbi, dimana dia, kok ngak kelihatan." ujar Bian tidak tau diri, seolah olah tidak terjadi sesuatu.

"Ngapain kamu cari Arimbi, nyesel ya kamu sudah membuang dia, pasti nyesel lah," kekeh dokter Dian.

"Ahh... kamu berisik sekali dokter, kenapa kepo banget sama ke hidupan orang, mending urusin pasien kamu saja sana," usir Bian kesana terhadap dokter Dian.

"Ck... Ngak usah kamu bilang juga saya akan ngurusin pasien saya, kamu datang tidak tepat waktu, Arimbi lagi pergi bulan madu sama suaminya." cibir dokter Dian, memanas manasi Bian.

"Haa... Bagaimana mungkin." pekik Bian tidak percaya.

"Ngak mungkin gimana? klau ngak percaya lihat saja sosmednya Arimbi atau Tuan Alex, kamu akan melihat kebenarannya." kekeh Dian meninggalkan Bian di parkiran itu, puas sudah dia memanas manasi Bian.

Bian lansung membuka hpnya dan mencari sosmed Arimbi dan elex.

[ Terimakasih hadiahnya suami ku💞💞 ]

[ Honeymoon pakai Jet pribadi istri tercinta, semoga suka sama Jetnya ya Sayang😘😘😘 ]

Bian melotot melihat postingan ke dua sejoli itu, dan Bian tidak menyangka Alex memberi kado pernikahan sebuah Jet Pribadi kepada Arimbi, dan di sana Bian Juga melihat foto mesra pengantin baru itu, membuat hati Bian semakin di bakar api cemburu, bagaimana tidak, selama mereka pacaran Arimbi tidak pernah mau di sentuh olehnya, dan sekarang apa ini, Alex dengan mudahnya memeluk dan mencium Arimbi, tentu saja Bian emosi, ingin sekali dia membanting hpnya itu, namun tidak berani takut rusak, mana cicilannya saja belum lunas.

"Sial sial, ini tidak bisa di biarkan, seharusnya Jet itu milik gue, bukan milik anak pungut itu, gue harus bisa mendapatkan Alex kembali, enak saja si anak pungut itu bisa honeymoon naik Jet pribadi, gue ngak pernah di ajak honeymoon sama Alex dan juga Bian, dasar menyebalkan." Bella mencak mencak melihat postingan Arimbi dan Alex.

Bersambung....

Haiii..... Jangan lupa like komen dan votenya ya, biar mamak makin semangat menulis😁😁😁