Mengandung Benih Pangeran ( Istri Kembar Ceo 2)

Hari ini Andra resmi mempersyunting Julia , Di hadapan nenek dan bundanya , dan pengurus KUA . Sesuai kesepakatan mereka berdua akan menjalani pernikahan kontrak selama dua tahun , dan bercerai setelah menikah dua tahun sebelum Andra dan Sherly akan menikah .

Julia tidak mau di madu juga tidak mau merusak hubungan orang lain dengan kehadiran nya bersama buah hatinya, dan masalah hak asuh tidak ada yang mendapatkannya . Mereka berdua sepakat merawat dan membesarkan bersama secara bergantian .

Andra juga akan menjelaskan semuanya kepada Sherly setelah mereka berdua menikah nanti . Julia berharap jika hubungan Andra dan Sherly tidak ada masalah karena kehadiran nya dan calon anaknya .

Julia memakai gaun pengantin yang ia beli bersama Dinda kemarin . Gaun itu sangat cantik dan pas di tubuhnya . Walau usia Julia tidak muda lagi . Tapi Julia kelihatan tetap muda dengan dandanan nya yang natural .

Setelah melakukan beberapa pemotretan sebagai kenang kenangan pernikahan mereka . Andra membawa Julia pulang ke apartemen nya dengan satu koper barang barang Julia .

"Kamu jangan khawatir , di apartemen ini tidak ada yang tau tentang kita ."ucap Andra sambil meletakan sidik jarinya di lock pintu .

"Iya , saya paham , keamanan di sini sangat terjaga , dengan tingkat keamanan yang tinggi ." jawab Julia .

Pintu apartemen telah terbuka , akhirnya mereka berdua masuk ke dalam . Lagi lagi Julia di buat melongo dan kagum melihat pemandangan dan tata ruangan di sana .

"Mewah sekali !." gumam Julia dalam hati . Ia kelihatan sangat kampungan melihat interior apartemen Andra yang begitu mewah .

"Aku belum lama membeli ini , dan baru hari ini aku menempati ." ucap Andra sambel menoleh ke arah Julia .

"Jadi selama ini bapak tinggal di mana ." tanya Julia .

"Fi apartemen juga , tapi bukan di sini . Ada di daerah timur sana , sedikit jauh dari sini ." jawab Andra .

Julia hanya manggut manggut , dia percaya akan betah tinggal di sini . Meski ini sebuah apartemen , tapi melihat bagaimana mewahnya apartemen ini , Julia yakin Andra membelinya dengan harga yang mahal . Di sini ada dua lantai dan empat kamar . Ruang tamu yang luas dan menyatu dengan ruang keluarga .

Julia menyeret kopernya yang sangat besar seorang diri . Ia ingin segera masuk ke dalam kamarnya , sejak dari kantor catatan Agama sampai pulang ke rumah mengambil barang barangnya , Andra tidak ada inisiatip sama sekali , untuk membantu wanita yang telah berstatus sebagai istrinya itu ,dimana dia juga sedang mengandung anaknya untuk membantunya membawakan kopernya .

"Emang dasar anak sultan , tidak mau susah , eh mungkin karena aku bukan wanita yang dia cintai , mungkin kalau dengan kekasihnya pasti akan lebih perhatian ." gumam Julia dalam hati . Hingga tanpa sadar ia menabrak punggung Andra yang berdiri di depan nya karena terlalu banyak pikiran yang tidak berguna di otaknya .

"Aduh maaf Pak ." ucap Julia

Andra membalikan badan nya dan melihat Julia yang sedang mengusap keningnya ." kamu kenapa ,sampai bisa menabrak punggung aku ,apa kamu jalan tidak fokus ." tanya Andra .

"Oh enggak kok , tadi saya jalan sambil lihatin dapur , dapurnya bagus sekali jadi jalan tidak lihat depan dan akhirnya nabrak punggung bapak he he he ! ." tawa Julia receh .

Andra menggelengkan kepala lihat kekonyolan Julia ." Dasar aneh ."

"eh.." Julia terkejut tiba tiba Andra meraih koper yang ada dalam gengaman tangan nya .

"Astagfirulloh , aku kaget banget , apa dia orang punya indra keenam ya , dan dengar apa kata hatiku ." gumam Julia sambil memegangi dadanya .

" Aku bantu bawain kopermu ke kamar , kelihatan nya kamu keberatan untuk membawanya . Ternyata memang berat , kenapa tidak ngomong dari tadi kalau koper kamu berat , jadi aku bisa bantu bawain ." ucap Andra sambil meneruskan langkahnya menaiki tangga .

"Ya masak saya harus ngomong gitu ke bapak , ngak enak lah . Kita kan belum sedekat itu walaupun hanya sekedar mengatakan kalau bawaan saya berat . Kan seharusnya sebagai laki laki bapak inisiatif dong ." ucap Julia sambil mengikuti langkah Andra menaiki tangga .

Julia terkejut saat Andra menghentikan langkahnya ,dan membalikan badan menatapnya , setelah mendengar apa yang baru saja di ucapkan nya .

Julia langsung menundukkan wajahnya . Ia sedang merutuki mulutnya yang keceplosan ,ia percaya sekarang Andra pasti meradang . Tapi Julia mendengar helaan nafas dari mulut Andra .

"Selama Aku pacaran , aku selalu menuruti apa yang di minta oleh pacar aku , seperti belikan sesuatu ataupun membawakan belanjaan mereka . Begitu pula dengan Sherly ,aku bukan pria yang peka , UL."jelas Andra . Julia melongo mendengar ucapan Andra .

"Jadi kalau butuh sesuatu ,atau meminta bantuan karena bawa barang berat , harus langsung ngomong ke bapak gitu ."

"Ya UL ,karena aku bukan laki laki yang peka dengan pikiran perempuan ." setelah mengatakan itu Andra meneruskan langkahnya menaiki tangga ke lantai atas dengan membawa koper Julia yang cukup berat .

"Oh ." jawab Julia , sekarang Julia tau Andra tipe laki laki yang nurut dengan kekasihnya .

"Aish ..aku kira dia tipe cowok Cool yang ngak mau bantu ceweknya ,eh ternyata dia tipe cowok yang nurut ." gumamJulia .

"Ini kamar utama , juga kamar kita , kamar yang paling besar di sini ." ucap Andra sambil membuka pintu kamar dan langsung masuk ke dalam , langkah Andra terhenti karena tidak mendengar langkah Julia .

"Kamu kenapa diam saja di situ , ayo masuk ." ucap Andra .

"Apa kita akan tidur sekamar Pak ." tanya Julia hati hati , bukankah di novel novel kalau melakukan pernikahan kontrak mereka akan tinggal terpisah . Bahkan mereka ada yang tidak saling tegur .

"Tentu saja , kita kan suami istri . Masak kita tidur terpisah di kamar yang berbeda ." ucap Andra sambil menarik tangan Julia untuk masuk ke dalam kamar .

Julia hanya bisa menurut karena otak wanita itu masih nge blank ." Tu ..tu ..tunggu dulu bentar Pak . Jadi kita nanti tidur satu ranjang ." Andra hanya mengangguk .

 "Kenapa kita tidak tidur terpisah ,di sini juga banyak kamar kosong . Dan kita hanya menikah kontrak . Dan kita menikah juga hanya untuk status anak dalam kandungan saya jadi...

"Ya betul kita hanya nikah kontrak , tapi kita suami istri yang sah menurut hukum dan agama , aku juga ingin dekat dengan calon anak aku sejak masih dalam kandungan mu . Aku takut kamu dosa mengabaikan suami dan tidak mungkin aku punya istri tapi rasa bujang ." ucap Andra .

"Lagian di surat kontrak kita tidak ada poin poin ini kan , kamu tidak menyebutkan kalau kuta akan pisah ranjang kan . Dan menjalani hidup masing masing ."

DEG..Julia menelan ludahnya dengan kasar , ia baru ingat saat menyetujui surat kontrak semalam . Ia tidak ada menyebutkan poin poin itu , karena Julia mengira Andra tidak akan memperlakukan nya sebagai seorang istri di mana Andra punya kekasih di mana hatinya harus di jaga.