Apakah Ini Cinta

"ngak gue ngak mau sebelum gue dapat apa yang gue mau" ancam Naura

"lo ngapain sih, ini ngak benar, naura lo udah kelewatan tahu ngak" ucap lini meski dia rasanya ingin menangis namun ia tahan karena tidak ingin terlihat lemah

" kenapa lo takut " ucap Naura dengan senyum iblisnya dan mengangkat dagu lini dengan pisau

Lini menegang kala merasakan perih sepertinya pisau itu melukainya tanpa pikir panjang dia menendang perut Naura dengan sangat keras hingga membentur dinding toilet

Dengan segera dia keluar dari toilet, namun entah kenapa di kuar tiket sepi seakan akan takdir mendukung Naura untuk membunuh nya dia terus berlari tanpa menegok ke belakang dia bahkan tidak berani melihat ke belakang hanya langkah kaki yang bersahutan yang dia dengar

"kesini lo pelacur, gue bunuh lo, jangan lari lo!!!" teriak Naura masih mengejar lini yang terus berlari mendengar teriakan Naura, tubuh lini bergetar namun ia dengan cepat berlari

sekarang lini tahu penyebab mengapa banyak siswa yang pindah tahun lalu, dan tak berani menatap leo bahkan untuk berbicara pada leo banyak yang menghindar dari leo, karena di belakang leo ada psikopat gila si Naura

di kantin shena, ika dan Reni masih setia menunggu lini

"kok lini ngak dateng dateng ya, udah lama banget dia pipis apa lahiran sih" gerutu ika meminum es tehnya

" perasaan gue ngak enak deh, gue samperin dulu deh ketoilet" ucap Reni khawatir , ika dan shena pun saling pandang

"ya elah reni, dia cuman di toilet" kata shena

"tapi perasaan gue ngak enak" kata Reni

"itu karena lo laper, makan aja dulu " ucap ika lagi

"ngak ika, shena gue serius ngak bercanda" ucap Reni lalu pergi dari kantin dengan diikuti oleh shena dan ika

Kembali ke lini

"aduh pada kemana sih murid murid, guru guru sekolah ini, kenapa koridor sepi, tadi masih banyak kok ngak ada sih, " ucap lini dengan suara bergetar dan takut

Masih terus berlari tanpa henti dia menabrak seseorang dengan tangan bergetar dia melihat orang itu adalah leo dia segera memeluknya, sedangkan Naura yang melihat itu semakin marah ingin rasanya Naura menusuk setiap inci tubuh lini

"lo kenapa lini" ucap leo mengangkat dagu lini yang berdarah turun ke lehernya dan dia juga melihat tidak ada yang mengejar lini "astaga dagu lo berdarah" ucap leo khawatir akan keadaan lini yang saat ini tubuhnya bergetar bahkan suara tangisnya tidak ada namun bajunya basah karena air mata lini, lini terus memeluk leo tak ingin melepasnya

"lini kita ke UKS yah, " ucap leo

"gu-gu-gu-gu gue mau ke ruang guru aja, hiks hiks, gue takut disana pasti sepi" ucap lini dengan suara terbata bata

"oke kita, ke ruang guru sekarang, tapi lo harus jawab pertanyaan gue, lo di kejar sama siapa" tanya leo

"na-na-naura leo di-di-di mau bunuh aku" kata lini terbata bata

leo menarik nafas dan menghembuskannya" kalau Naura, yang lakuin ini, percuma kamu lapor ke ruang guru, guru guru disini tidak akan melakukan tindakan apa pun" kata leo, lini menatapnya dengan air mata yang terus mengalir

"terus gue harus apa" ucap lini pasrah

"ikut gue" kata leo menarik lini

Disisi lain Reni shena dan ika sangat khawatir pasalnya lini tidak ada di toilet

"aduh gimana nih lini ngak ada disini, dia mana ya kira kira gue takut banget" kata Reni, sejauh ia mengenal lini tidak pernah seperti ini

"udah positif thinking aja dia mungkin udah di kelas" ucap shena

" ya udah kita ke kelas yuk, siapa tahu dia disana" ucap ika

Namun ternyata lini tidak di kelas, shena dan Reni ika terus mencari di setiap kelas dan toilet yang ada dia bahkan tidak menemukannya

Iya iyalah ngak ketemu orang sma leo

kini leo berada di tempat yang tidak pernah ada yang tahu sebuah tempat rahasia di balik dinding

"wah tempat apa ini, indah sekali" ucap lini

"ini adalah tempat yang selalu kami gunakan kala kami stress" ucap leo

Lini memandang leo dan mengerutkan kening " kami maksudnya siapa aja" ucap lini

"aku, darel dan kae" ucapnya lalu menuntun lini untuk duduk di rumput halus itu

"tempat ini indah ya, banyak bunga bunganya bahkan kupu kupu berterbangan kemana mana " ucap lini melihat sekitar, leo yang mendengar itu hanya tersenyum dan mengarahkan muka lini ke arahnya

"aku bantu obatin luka kamu dulu ya" ucap leo lembut dan di iyakan oleh lini

"pantes aja, Naura cinta mati sama kamu, kamu selembut ini ternyata" ucap lini, leo yang mendengar nama Naura jadi masam

" jangan sebut namanya, aku sangat tidak suka, dan ya itu bukan cinta, itu hanya ambisinya saja yang ingin memiliki ku" ucap leo

"memangnya kamu mengerti tentang cinta" ucap lini, yang masih diam saja saat tangan leo yang lembut mengusap darah segar dari leher nya

"aku mengerti, sebab itu aku bisa membedakannya, jadi diamlah aku akan mengoleskan obatnya" kata leo

"issssh hati hati ini sangat perih, " ucap lini

"oh maaf" kata leo lalu pelan pelan meski lini sesekali merintih kesakitan

"kamu harus tanggung jawab leo" kata lini

"tanggung jawab apa" kata leo

" kamu harus tanggung jawab dalam keamanan ku, karena kamu aku dalam masalah ini" ucap lini dengan menunjuk lukanya

"oke, aku akan bertanggung jawab, tapi kamu juga harus menjadi pacar kontrak ku sampai lulus" ucap leo

"deal" ucap lini dengan berjabat tangan dengan leo lalu menikmati udara yang sejuk ini , mereka merebahkan tubuhnya dan tertidur

Sedangkan shena ika dan Reni sangat khawatir, karena lini tidak ada di sekolah bahkan mereka sudah mencari di setiap sudut sekolah

"gimana nih ika shena ngak ada disini kira kira dia dimana ya" ucap Reni khawatir

"tunggu jangan panik dulu kita telpon maminya aja" ucap ika, karena HP lini tidak bisa di hubungi

tuuuut tttuuuuttuut " ya hallo ika, kenapa " tanya mami lini

"eee anu tante saya mau tanya, linu bolos ya" kata ika

"hah lini bolos, kok bisa, dia belum sampai rumah, nanti mami marahin dia, makasih ya ika atas laporannya" kata mama ika menutup telpon

"gimana" tanya shena

"lini ngak ada dirumah, kalau dia beneran bolos pasti udah nyampe rumah dia, sedangkan kan rumah dia dekat dari sini" kata ika

Sedangkan Reni sudah menangis segugukan takut lini kenapa napa