TRANSMIGRASI GADIS BADGIRL KE TUBUH ISTRI MAFIA

“BRAKK!!”

Gio membuka pintu dengan kasar dengan nafas memburu dan terlihat terengah-engah karena habis berlari maraton demi bisa sampai di mansion nya dengan cepat.

“nyonya mana?”tanya gio bertanya to the point tanpa basa-basi kepada anak buahnya yang berjaga di pintu mansion nya.

“nyonya sedang berada di dalam tuan”menjawab dengan menunduk takut-takut.

Gio mengangguk dan kembali berjalan dengan sambil membuka jas nya dan menyampirkan di pundak nya lalu membuka kancing kemeja putih nya yang paling atas dan melinting lengan nya hingga ke siku sambil mengendurkan dasi nya agar sedikit merasa longgar ia merasa sedikit gerah dan berkeringat karena habis berlari tadi dan itu malah membuat nya semakin terlihat sexy.

Tak tahan dengan rasa haus yang mencekik lehernya ia segera menuju ke tempat meja makan karena di situlah letak air minum nya berada ia menuang nya ke dalam gelas kosong yang ada di meja dan segera meneguk nya “gluk” “gluk” “gluk” baru setengah ia meneguk air mineral yang terasa menyegarkan lehernya yang haus “Byurr!!” tiba-tiba ia menyemburkan air yang masih berada di dalam mulut nya.

“Glek”ia menelan air liur nya dengan susah payah karena terkejut sekaligus terperangah melihat kelakuan Lilian yang ada di ruangan tengah keluarga dekat dengan meja makan nya berada saat ini.

Bagaimana tidak terkejut karena Lilian saat ini tengah tertidur dengan tidak estetik nya di sofa dalam keadaan tv masih menyala dan dengan tangan yang masih memegang cemilan,ia hanya menggunakan tank top dan celana pendek yang menampakkan lekukan tubuh nya yang sexy dan memperlihatkan pahanya yang mulus dan sangat menggiurkan di pandang mata para lelaki pastinya.

Ia hampir meneteskan air liur nya saat ini“saya tidak habis pikir sama kelakuan kamu Lilian kenapa kamu jadi merubah penampilan mu jadi begini apakah kamu mau pamerin tubuh kamu ke anak buah saya”gumam nya sambil mengulum bibir ke dalam dan menggeleng-nggeleng kan kepala nya lucu melihat cara tidur lilian yang aneh,terlintas di pikiran nya ia jadi teringat dengan gadis yang di cintai nya Alma,cara tidurnya pun sama dengan Lilian saat ini.

“kenapa kamu jadi mirip sama teman saya dulu yang sangat saya cintai bahkan sampai detik ini, saya pun tadi berniat mau memarahi mu tapi tidak jadi karena kamu tertidur begini,saya merasa tidak tega”gumamnya dengan diri sendiri sambil tersenyum getir.

“Brukk!!!”  “dug!”  “Aduh!!”

“Agrhhhhhh!! Kaki ku, aduhhh aduhh lutut aku sakit sambil menjerit kencang karena kesakitan,iya lilian terjatuh dari sofa dengan lutut nya menghantam lantai duluan karena menopang tubuh nya yang tidak siap.

“heh pak suami bantuin gue gimana sih istri lagi jatuh juga malah dilihatin doang”sembur nya dengan ekspresi kesal nya.

Gio hanya mengulum bibir nya menahan tawa melihat Lilian jatuh,HA HA HA HA tawa yang sedari tadi ia tahan akhirnya meledak lepas juga hingga para anak buah nya saling pandang baru kali ini ia melihat tuan nya bisa tertawa lepas kali ini,ia merasa bahwa tuan nya seperti hidup kembali.

“istri jatuh juga bukan nya di bantuin malah di ketawain hahahihi hahahihi nyebelin banget sih lo”

Lalu ia mencoba bangkit sendiri Ssshh au au sakit banget sambil menahan rasa sakit yang menusuk-nusuk di lutut nya”duh kayak nya lutut gue ada yang geser ini sial banget gue hari ini ya perasaan,kayak nya hari apes memang tidak ada di kalender”gerutu nya kesal sendiri.

Gio yang merasa tidak tega berinisiatif membantu nya,Eh! Eh! lo mau ngapain gue!! tiba-tiba jantung nya rasanya mau copot melihat gio sedekat ini dengan nya,”deg” “deg” deg” “deg”,ia seketika menahan nafas tertahan ketika wajah mereka menjadi sangat dekat,hingga nafas dan parfum berbau mint campur wangi maskulin tercium di indra penciuman nya sekarang ini.

Tanpa basa-basi “Wha Whatt turunin gue!”ucap Lilian dengan mata melotot tajam,ia langsung menggendong ala bridal style tubuh mungil Lilian di tubuh nya karena ia merasa tidak keberatan sama sekali bahkan menurutnya seringan kapas saking ringan nya ia gendong,”lo turunin gue nggak!”sambil memberontak dari gendongan nya saat ini.

“bisa diam tidak kamu,kepala saya sakit denger kamu ngoceh begini”sambil terus berjalan menuju ke lift menekan tombol lantai 3 kamar nya berada.

“lah habis nya lo main gendong-gendong gue aja gimana gue nggak ngoceh coba”ucap nya sambil ngedumel.

“bisa tidak kalau ngomong sama suami yang sopan kamu”ucap gio menasehati istri nya.

“oh jadi lo udah anggap gue sebagai istri lo gitu,terus kemana aja lo bulan-bulan kemarin kalau hari ini gue baru lo anggap hah”ucap nya mengomeli gio panjang lebar.

Gio gelagapan dia tidak bisa berkata-kata kena mental oleh ucapan istri nya,”Lilian bagaimana pun juga kamu masih tetap istri saya dan tidak akan ada yang bisa mengubah itu”ucapnya merasa sedikit bersalah karena telah mengabaikan istri nya selama ini karena tenggelam oleh rasa ketidak pastian oleh perasaan nya sendiri.

“cih muak gue denger ucapan lo itu”sambil melengos tidak mau melihat muka gio yang ada di depan nya.

“LILIAN bisa tidak kamu jangan bicara kasar begini,sejak kapan berani bicara kasar seperti ini sama suami mu sendiri,nggak sopan kamu bicara sama saya begitu”ucap nya sedikit panjang lebar.

“bicara kasar apanya perasaan gue biasa aja kok bicara kayak begini dasar alay sok formal”gumam nya dalam hati sambil memutar bola matanya malas meladeni ucapan gio.

“nggak bisa sopan gue udah nggak bisa tahan sama sifat lo lagi yang mengabaikan gue selama ini dan gue mau minta cerai sekarang juga”ucap nya sedikit  memancing.

“CUP”gio mengecup bibir lilian agar ia bisa diam dari mengomel nya sedangkan Lilian terkejut dan terbelalak kaget dengan mata melotot hingga bola mata nya hampir keluar dari tempat nya saat ini berada.

“deg” “deg” “deg” “gila murah banget ni jantung gue AAAAA mommy daddy tolong princess”ucapnya dalam hati mematung tidak bisa bergerak.

“ting” lift berhenti karena sudah sampai di lantai atas,segera ia langsung melengos dengan muka semburat merah jambu karena ulah gio terhadap nya.

“PLAK”lilian menggeplak dada bidang gio.

“ih dasar mesum lo ya”sambil menyembunyikan wajah nya di dada bidang gio.

Gio tersenyum puas melihat wajah Lilian yang memerah seperti kepiting rebus karena ulah nya tadi,”saya tidak suka kamu bilang kata cerai,sampai kapan pun itu tidak akan pernah terjadi mengerti”ucap gio penuh dengan penekanan.

“terus soal kontrak pernikahan nya bagaimana”ucapnya sambil menunggu jawaban pastinya.

“deg”

Sampai jumpa di bab selanjutnya nanti kan terus cerita lengkap nya see you.

...BERSAMBUNG...

...Selamat membaca...