Arnetha Julia Richardo adalah seorang putri tunggal dari pengusaha kaya. Hidupnya sempurna, ayahnya seorang pengusaha kaya dan ibunya adalah seorang kepala rumah sakit besar. Hidupnya tak ada kekurangan apapun baik materi ataupun kasih sayang.
Arnetha biasa dipanggil Arne oleh teman-temannya. Arne juga memiliki sahabat bernama Aini, mereka adalah teman sekelas yg cukup akrab. Disisi lain, Arne juga memiliki kekasih tampan dan populer bernama Boy. Mereka sudah berpacaran sejak bangku SMA.
Suatu hari, Boy memutuskan hubungannya dengan Arne dan malah melamar Aini. Bukan hanya itu pula, saat pulang ke rumah, ada Aini dan ibunya Marta yg ternyata adalah simpanan ayahnya. Sejak hari itu, Arne dan mamanya Jeny pergi dari rumah karena diusir oleh ayahnya Arne, Richardo.
Bukan hanya hati Arne yg terluka tapi juga keluarganya hancur karena ayahnya yg mengkhianati mereka. Bagaimana Arne melewati kehidupannya yg pilu?? Dapatkah Arne menemukan belahan jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.30 Dendam dua pria
Tony pun mendapatkan berkas mengenai dokter bernama Liliana. Dokter yg sempat bekerja selama beberapa tahun namun berhenti karena mengidap suatu penyakit yg tak disebutkan. Sesuai dengan info Anderson, wanita itu adalah adiknya. Lalu Tony juga menemukan beberapa dokter serta perawat wanita yg tiba-tiba berhenti begitu saja.
Alasannya sungguh sepele, ada yg pindah rumah, ada yg ikut kakaknya, bahkan ada yg menikah. Tapi tak ada alasan khusus seperti Liliana. Tony pun menyuruh Boby untuk menyelidiki ini secara mendalam dan mencoba menghubungi beberapa korban yg dibertahu oleh Anderson.
.
.
Sementara itu, Nino mulai bergerak sendiri. Di saat hari liburnya tiba, dia mengunjungi beberapa korban yg masih ia ingat. Para korban yg tak berdaya atas kejahatan Rafli. Dan pada saat itu, ayahnya sebagai direktur rumah sakit difitnah atas kejahatan Rafli.
Belum cukup dengan fitnah, bahkan Rafli merekayasa sebuah kecelakaan pada mobil ayah Nino. Dan saat itu Nino juga sedang bersamanya di mobil tersebut. Efek kecelakaan itupun menimbulkan luka yg cukup dalam padanya. Ayahnya meninggal dunia, bahkan Nino harus berada di rumah sakit cukup lama sampai harus cuti sekolah.
Saat Rafli mengetahui semuanya, kasus tersebut sudah ditutup dan semua korban berdamai demi keamanannya. Walaupun cukup mencurigakan karena para korban tiba-tiba setuju berdamai dan nama baik ayahnya tetap tercoreng oleh kejahatan Rafli.
Susi adalah salah satu perawat yg ia tahu sebagai korbannya. Bahkan Susi sempat mengadukan segalanya pada ayahnya dulu. Namun, Rafli mampu membalikkan keadaan dan menyudutkan ayahnya.
Nino pun mengunjungi apartemen Susi.
"Nino, mau apalagi kau kemari?" tanya Susi.
"Kak, tolong ayo kita ungkap lagi kasus itu." ucap Nino.
"Kau pikir lawan kita siapa? dia itu Rafli, dia punya banyak koneksi dan kekuatan. Ayahmu saja tak sanggup melawannya." ucap Susi.
"Tapi kak, kau kan korbannya juga.. jika kau mau mengakui segalanya dan mengumpulkan kekuatan kita bisa menang." ucap Nino.
"Lalu nasib keluargaku bagaimana? kalau aku bisa melawan mereka sudah sejak dulu kulakukan." ucap Susi.
"Aku akan cari cara agar keluargamu selamat.. tolong kak kita harus membalas apa yg sudah Rafli lakukan pada kita dimasa lalu." ucap Nino.
"Aku tak janji.. lebih baik kau pulang saja." ucap Susi mengusir Nino keluar dari apartemennya.
"Kak.." ucap Nino lalu pintunya pun ditutup oleh Susi.
Nino pun terdiam dan berpikir sejenak. Awalnya Nino pikir Susi akan luluh dan mengikutinya, tapi Susi sudah terlalu takut untuk bertindak mengingat apa yg dilakukan Rafli pada mendiang ayah Nino.
"Ck.. Rafli kurang ajar." gumam Nino dalam hati.
Nino pun pulang dan merancang kembali rencananya. Sempat dirinya berpikir untuk bergabung dengan Anderson, tapi Nino merasa harus sedikit menyiksa Rafli perlahan-lahan sebelum teman terbaiknya Arne ikut menjadi korbannya.
.
.
Di tempat lain, nampak Anderson dan Tony sedang membahas masalah beberapa staf rumah sakit yg tiba-tiba mengundurkan diri. Dan salah satunya perawat bernama Susi yg dikabarkan dekat dengan direktur sebelumnya, Chandra.
"Susi? aku tak kenal.. dia mungkin satu angkatan dengan adikku." ucap Anderson.
"Masalahnya adalah di masa lalu justru mantan direktur lama yg dituduh melakukan pelecehan." ucap Tony.
"Lalu? " tanya Anderson.
"Mereka menyelesaikannya dengan damai bersama keluarga korban." ucap Tony.
"Mengapa ceritanya berbeda dari adikku? apa yg salah disini?" ucap Anderson.
"Bisa jadi Rafli sudah mengubah jalan ceritanya." ucap Tony.
"Ck.. ini semakin membingungkan.. kupikir aku bisa mengatasinya." ucap Anderson.
"Dan setelah mantan direktur tersebut mengundurkan diri dari rumah sakit, dirinya tewas dalam kecelakaan bersama putranya. Tapi putranya selamat." ucap Tony.
"Siapa nama putranya mungkin dia tahu sesuatu." ucap Anderson.
"Aku tak tahu tapi kudengar dia tinggal ke kota kecil bersama ibunya.." ucap Tony.
"Aku tak punya waktu untuk mencarinya.." gerutu Anderson.
"Tapi aku ada waktu, biar aku saja yg mencarinya kau fokus pada pekerjaanmu dan mengawasi gerak-gerik Rafli." ucap Tony.
"Ya.. baiklah, kuserahkan padamu." ucap Anderson.
Anderson pun merasa kasus adiknya bak potongan pazzle yg berantakan. Meski punya bukti kuat, tanpa adanya saksi semua akan hancur. Apalagi jika para saksi memihak Rafli dan berdamai dengannya, pastilah semua bukti yg dikumpulkan adiknya akan sia-sia.
Anderson pun masih mengingat bagaimana adiknya memintanya untuk tinggal bersamanya. Bahkan Lili sampai ketakutan jika bertemu orang asing, hal itu membuat Anderson curiga tapi adiknya tetap tak mau bicara.
Yg ia temukan hanyalah sebuah gantungan kunci dan disk yg berisi semua kejahatan Rafli. Nampaknya, adiknya memang menyembunyikan banyak rahasia dan membawanya sampai mati. Tapi Anderson tak ingin semuanya menjadi mudah bagi Rafli yg telah merusak banyak wanita, bahkan sampai adiknya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Dendam yg ia simpan selama 2 tahun terakhir pun tak ingin ia hilangkan begitu saja tanpa adanya hukuman bagi si pelaku. Semua memory bersama adiknya dan mimpi adiknya pun hancur karena Rafli. Anderson pun bertekad akan mengakhiri semua sepak terjang Rafli agar tak ada lagi korban seperti Lili.
"Lili.. takkan kubiarkan semua bukti yg kau tinggalkan menguap begitu saja." gumam Anderson dalam hati.
.
.
Sementara itu, hari ini Arne sedang shift malam bersama Sammy. Dan Sammy lebih banyak bersama Arne untuk mengawasi sekitarnya. Arne pun selalu ia beri tugas agar nampak sibuk dan takkan dipanggil oleh Rafli.
Tapi hal menyebalkan pun muncul, karena tiba-tiba Rafli mengirimkan makanan untuk Arne. Makan malam itupun menjadi makanan yg mengerikan bagi Arne.
"Arne dari siapa?" tanya Sammy.
"Dari atasan." balas Arne malas.
"Coba kuperiksa." ucap Sammy lalu Arne memberikannya.
Makanannya terlihat baik-baik saja, dan Sammy sadar kalau makanan itu baru dan masih hangat menandakan kalau makanan itu memang berasal dari restonya.
"Bagaimana jika begini." bisik Sammy pada Arne.
"Prof yakin?" tanya Arne.
"Sudahlah bagikan saja." ucap Sammy tersenyum.
"Oke." ucap Arne.
Arne pun memberikannya pada petugas sekurity. Dan tentu saja mereka senang diberi pizza oleh Arne. Dan Arne mengatakan kalau ini pemberian dari Rafli atasan mereka. Dan jangan lupa untuk berterimakasih padanya besok pesan Arne.
Rencana Sammy pun berjalan dengan baik, karena esoknya para sekurity tersebut pun mengucapkan terimakasih pada Rafli atas pizza yg ia kirimkan.
"Apa?? Pizza?? aku tak menggirimkannya pada kalian." ucap Rafli.
"Tuan, jangan merendah.. kami tahu kebaikan hati tuan." ucap mereka.
"Oh.. iya baguslah jika kalian menikmatinya." ucap Rafli sembari berpikir bagaimana makanan pemberiannya untuk Arne bisa jatuh ke tangan para sekurity.
Arne pun dipanggil ke ruangannya dalam kondisi yg amat kelelahan.
"Arne, kau baik-baik saja?" tanya Rafli.
"Ya tuan. Ada apa memanggilku?" tanya Arne.
"Ini soal makanan semalam, bukankah aku memberikannya padamu?" tanya Rafli.
"Benar." balas Arne.
"Lalu kenapa kau berikan pada sekurity?" tanya Rafli.
"Karena aku sedang diet karbo.. jadi aku tak bisa memakannya.. dan ketika anda memberikannya untukku artinya barang atau makanan tersebut menjadi milikku." ucap Arne.
"Kau ternyata cukup memperhatikan kesehatanmu." ucap Rafli.
"Tentu saja." balas Arne.
"Bagaimana jika siang ini kita makan siang?" tanya Rafli.
"Maaf tuan, aku mengantuk dan biasanya akan bangun saat sudah sore." ucap Arne.
"Baiklah, kalau makan malam?" tanya Rafli.
"Aku ada janji makan bersama kakekku dan ibuku." balas Arne.
"Oh, kau sibuk sekali." ucap Rafli.
"Begitulah." balas Arne menguap tanpa malu agar Rafli ilfil padanya.
"Kalau begitu aku permisi tuan." ucap Arne.
"Ya.." balasnya kecewa.
Sammy pun menunggunya di depan pintu Rafli.
"Sssttt.." ucap Sammy.
Arne dan Sammy pun pergi ke tempat sepi.
"Bagaimana?" tanya Sammy.
"Aman.." ucap Arne.
"Kau memang pintar, sudah sekarang kau pulang lalu istirahat." ucap Sammy.
"Terimakasih prof.." ucap Arne lalu mengirimkan sesuatu pada Sammy.
"Iya.. ingat hati-hati saat mengemudi." ucap Sammy.
"Ya.. tentu.." balas Arne.
kenapa gk sekalian ketiban bom
🤣🤣🤣
hehheeh laki2 didunia halu memang meresahkan