Princess Pratama

Dengan tubuh bergetar Kendra memegang tangan Tania lagi. Ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak hilang keasadaran saat Tania mengatakan akan menghilang dari muka bumi dan juga penolakannya.

"To-tolong Hunny.. Mengertilah posisiku.. Ini pun berat untukku. Aku tidak bisa melawannya. Ini demi kebaikan kita. Ku mohon.. Pertimbangkan keputusan mu demi aku Hunny.." pintanya lagi masih memohon.

Wajah Tania saat ini tidak seenak tadi. Ia bisa melunak. Tapi sekarang? Ia setegar baja yang tidak akan goyah walau terus di bujuk rayu.

Tania menatap dalam dan kosong pada mata Kendra. "Mudah bagimu mengatakan jika kamu menikah lagi demi aku. Tetapi aku bisa melihatnya. Bahwa kamu menikahi gadis ini karena ummi dan abi mu. Wanita ini wanita pilihan mereka berdua. Sedang aku?" Kendra menggeleng lagi, "Sedang aku.. Aku wanita yang kamu inginkan! "

"Baru kutahu saat ini. Kedatangan kedua orang tua mu dulu bukan untuk menjodohkan kita bang Kendra. Tetapi ia ingin meminta bantuan Uwak ku untuk menolong kalian dari musuh kalian. Mereka juga meminta bantuan almarhum Opa Gilang untuk melindungi kamu. Baru aku tahu.. Ternyata inilah maksud Oma Alisa dulunya. Bahwa kamu bukanlah jodohku. Tetapi jodoh orang lain! Kamu hanya datang untuk sementara, setelah urusan mu selesai. Kamu pergi lagi. Dan sekarang terbukti!

Kamu ingin menikahiku karena ingin menyelamatkan perusahan mu. Dan setelah kamu menikahiku, kamu akan pergi dan menikah dengan orang lain. Wanita pilihan abi dan Ummi mu. Hahaha.. Rusak dan hancur sekali hidupmu Tania!"

Kendra menggeleng lagi.

"Baru sekali mencintai tapi sudah dibuat terjatuh hingga berulang kali hingga rasanya sulit untuk bangkit lagi! Hahhh.. Menikahlah sesuai dengan keinginan kedua orang tua mu. Aku ikhlas kamu menikah lagi. Karena ku tahu takdirmu bukan bersama ku. Tetapi bersama orang lain! Kapan kamu menikah? Haruskah wanita ini hadir disana untuk menyaksikan pernikahanmu dengan gadis pilihan orang tua mu?? Katakan padaku! Siapa wanita itu? Apakah aku mengenal nya??" tanya Tania dengan nafas sesak.

Ia menatap lekat pada Kendra yang kini juga sedang menatapnya.

"Jawab Tuan muda Kendra Wiryawan! Siapa wanita yang sangat beruntung menikahi mu?? Apakah aku mengenalnya??" seru Tania dengan suara meninggi.

Kendra menatap dalam pada nya. "Kamu ingin tahu?"

Tania mengangguk. "Ya, jawab saja!"

Kendra lagi dan lagi menatapnya. "Ziana. Marziana Puteri Maulana!"

Ddduuuaaaarrr!!

Runtuh sudah dunia Tania. Wajah itu begitu kentara terlihat terkejutnya hingga begitu pucat. Kendra ingin menyentuh wajah Tania yang kini kembali di banjiri dengan buliran bening lagi.

Plak.

Tania menepis tangan Kendra yang ingin menyentuh wajahnya, "Jangan sentuh aku!"

Deg!

Kendra menurunkan tangannya. Ia menatap sendu pada Tania.

"Ziana? Zia? Sepupu ku?? Gadi kecil Yang masih berusia tujuh belas tahun? Oh bukan! Lebih tepatnya enam belas tahun?! Huh? Hahahaha... Hahahaha..." Tania menertawakan takdir hidupnya dengan air mata beruraian.

Kendra tidak bisa berbuat apapun lagi saat ini. Ini pun kenyataan pahit untuknya. Ia pun baru tahu jika Ziana wanita yang Ummi dan Abi nya pilihkan ternyata sepupu Tania sendiri.

Kendra tersenyum miris melihat takdirnya. Ia menginginkan Tania, tetapi Umminya menginginkan dirinya menikah lagi dengan Ziana. Puteri dari Uwak lana.

Hancur dan lebur hati Tania. Remuk sak tulang-tulangnya. Hati yang tadi sudah sakit saat mendengar Kendra akan menikah lagi, kini bertambah dengan sakit baru.

Tania duduk tepekur dengan wajah basah air mata. Tak ada suara isak tangis disana. Yang ada hanya deruan nafas sesak setiap kali ia menghirup udara di dalam kamar itu.

Kendra kembali memegangi tangan Tania yang lagi dan lagi di tepis Tania.

"Kamu kejam Bang Kendra! Kamu dan kedua orang tuamu kejam! Kalian tega membuatku terluka seperti ini! Sekiranya aku tahu jika kamu menikahiku kemudian di madu dengan sepupu sendiri seperti ini, pastilah aku menolak mu kemarin! Pantas saja aku melihat wajah Ziana terus saja menatapmu. Hahaha.. Baru aku tahu, ternyata sepupuku sudah jatuh cinta padamu! Hahaha.. Kejam kau bang Kendra! Kau dan kedua orang tuamu Kejam!!" pekik Tania yang membuat Kendra terkejut bukan.