NovelToon NovelToon
Harga Diri Yang Terjual

Harga Diri Yang Terjual

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Konflik etika / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / POV Pelakor
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lyn malini

Dengan matanya sendiri menyaksikan bagaimana suaminya memuja setiap jengkal tubuh madunya. Dan mendengar pengakuan menyakitkan dari mulut suaminya .
Akhirnya dia lari demi menyelamatkan sang buah hati dari tangan suami dan mertuanya yang ingin memisahkan mereka.

Ashara Ayudia , terpaksa mendewasakan dirinya dengan berbagai cobaan yang menghadangnya. Bekerja keras pontang panting demi kesembuhan anaknya.

Akhirnya Asha harus rela jadi duri dalam rumah tangga orang lain demi nyawa anaknya.

"Apapun akan aku lakukan asalkan bisa menyelamatkan anakku ,termasuk menjual diriku sendiri.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyn malini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengambil keputusan

Pagi datang dengan mendung yang kelabu menggantung haru di langit yang tak lagi biru. Sesendu rasa hati Roman yang diresapi rasa ragu yang mengikis rasa rindu.

Dengan mendiamkan sang istri Roman berharap Nia datang padanya mempertanyakan sebab diamnya. Tapi malah kabar pengkhianatan yang diterimanya. Melukai kepercayaan dan harga dirinya.

Pagi ini Roman mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Roman telah menelepon Sapto Asisten pribadi atau yang lebih tepatnya tangan kanannya. Roman memerintahkan Sapto untuk melakukan beberapa hal untuknya.

Dan Roman yakin tak sampai dua jam mulai dari sekarang Kurnia Adisty, istri cantiknya akan kelimpungan dan segera mencarinya.

" Bib... bib...bib "

Dan benar saja Roman langsung dapat panggilan dari Nia dalam waktu satu jam setelah dia menelepon Sapto. Tapi Roman mengacuhkan panggilan Nia. Panggilan yang beberapa bulan ini Roman tunggu tunggu, namun tidak untuk sekarang.

Dengan rasa puas karena telah membuat Nia kebakaran jenggot di negara asing sana, Roman turun ke ruang makan untuk sarapan bersama dengan semua orang. Setidaknya untuk berpikir jernih dia butuh asupan yang cukup, bukan ?

" Selamat pagi semua !! " Ucap Roman dengan senyuman lebar .

Ibu Farida, Umi Aminah ,Asha dan Mbak Anik serentak ternganga mendengar sapaan yang tak biasa. Dan semua yang di meja makan juga terkesima melihat senyum lebar yang menawan yang tidak pernah Roman tampilkan di depan orang lain, kecuali Ibu Farida dan Mbak Anik tentunya.

" Pagi ! " Jawab semua orang yang nyaris bersamaan.

" Mas Roman lagi dapat lotre ya, ceria amat pagi ini. " Tanya Mbak Anik. Diantara pelayan di rumah Ibu Farida hanya Mbak Anik lah yang tidak canggung dengan Roman.

" Enggak juga, hanya ingin merubah kebiasaan aja agar hidupnya juga lebih bahagia. " Ucap Roman santai.

Asha dan Umi Aminah yang jarang berinteraksi dengan Roman merasa sedikit lega, setidaknya mereka tidak melihat muka datar yang biasa mereka lihat.

Tapi berbeda dengan Ibu Farida ,tali pati seorang ibu tidak bisa dianggap remeh. Dia merasa anaknya tidak dalam kondisi yang baik. Senyum Roman memancarkan kebahagiaan, tapi matanya menyiratkan kepedihan.

" Hai cantik, sarapan yang banyak biar tambah cantik, ya ! " Ucap Roman sembari mengusap kepala Resha .

" Nama aku Echa, Om. Bukan cantik. " Jawab Resha yang keberatan dipanggil cantik.

" Oh, maaf ya Om lupa. Kalau Echa cantik boleh enggak. " Balas Roman lagi.

" Boleh ,Mami juga manggilnya gitu. " Ucap Resha.

" Oke, kalau gitu Echa cantik makan yang banyak biar cepat besar. " Balas Roman lagi.

" Om makan juga dong. Nasi goreng Mami enak, coba ja ."

" Baiklah, mari kita coba. " Roman pun mengambil piring dan mengisinya dengan nasi goreng dan sambal cumi cabe rawit.

Asha menunduk sambil memakan makanannya. Tidak ingin terlibat percakapan antara Resha dan Roman. Ada rasa tidak percaya diri yang Asha rasakan saat Roman mulai memakan masakannya.

Sementara Ibu Farida hanya tersenyum kecil menyaksikan interaksi antara keduanya. Walau tak biasa terjadi tapi ada kemajuan yang Ibu Farida harapkan.

" Mmh ,kamu benar sayang. Ini sangat enak. Pantas kamu gemuk dan sehat, ternyata selalu makan enak begini. " Resha mengangguk dan tersenyum bangga.

Asha semakin tak sanggup mengangkat kepalanya, rasa sungkan terhadap Roman yang sedang melahap masakannya.

Setelah menghabiskan sepiring nasi goreng, Roman tanpa malu malu menambahnya sepiring lagi. Semua tidak luput dari pandang Umi Aminah dan Ibu Farida yang kemudian saling tatap penuh arti.

" Enak ya ? " Sindir Ibu Farida.

" Banget, Bun. " Ucap Roman yang tidak berhenti menyuap. Makin merahlah muka Asha karena tersipu .

" Ya, sudah habiskan. " Senyum Ibu Farida mengembang sempurna .

Selesai sarapan Roman kembali ke kamarnya. Tapi di tengah tangga Ibu Farida memanggilnya.

" Bunda ingin bicara, tapi tidak disini. Ke ruang baca saja, Bunda tunggu. "

" Roman ke kamar sebentar ,ambil ponsel, Bunda. " Ibu Farida mengangguk sembari berlalu.

Roman langsung masuk ke kamarnya dengan tujuan melihat berapa jumlah panggilan telepon dari Nia. Dan benar perkiraannya, ada tujuh puluh dua panggilan dan delapan belas pesan dari Nia. Luar biasa ! Rekor terbanyak sepanjang usia pernikahannya.

Roman tersenyum remeh menatap layar ponselnya. Kecewa yang dirasanya semakin bertambah. Betul kata Bunda, Nia hanya butuh kartu ajaibnya. Tidak butuh waktu lama untuk membuat Nia mengingat Roman.

Cukup blokir saja kartunya maka tidak butuh waktu berbulan bulan untuk menunggu Nia menelepon Roman. Bahkan beberapa puluh menit saja.Nia langsung ingat jika Roman punya HP yang bisa dihubungi.

Roman mentertawai dirinya sendiri. Tanpa membaca pesan dari Nia Roman kembali meletakan ponselnya di tempat semula. Roman keluar dari kamarnya menuju ruang baca.

" Ceklek "

"Bunda !! " Roman menongolkan kepalanya di balik pintu.

" Masuklah, Nak. " Ibu Farida sudah menunggu Roman di sofa.

" Ada apa, Bun ? " Tanya Roman setelah duduk dihadapan sang Bunda.

" Bunda yang harusnya bertanya, ada apa ,Nak. " Wajah serius Ibu Farida sangat Roman pahami jika Bundanya dalam mood curiga.

" Bunda memang bidadari bermata jeli, tidak ada yang luput dari pandangan Bunda. " Ucap Roman dengan kekehan.

" Usiamu sudah lebih tiga puluh lima tahun , Roman. Dan selama itu pula Bunda mengamati kamu . Dan jangan lupa hati seorang ibu itu sangat peka. Sekarang katakan ada apa. "

" Bunda pernah mengatakan akan mencarikan Roman istri yang baik untuk Roman, Kan ? Dan memberi Roman waktu dua bulan untuk berpikir. Sekarang Roman akan memberikan jawabannya. "

" Katakan, apa yang kamu inginkan ? "

" Roman mau menikah lagi, Bunda boleh mencarikan menantu yang cocok untuk Bunda kali ini. "

" Kamu yakin ? Bagaimana dengan Nia ,apa dia menyetujuinya. "

" Pasti dia menyetujuinya. Seperti yang Bunda pernah katakan, cukup dengan kartu ajaib yang penuh saldo. " Roman tersenyum tapi tak bisa menutupi kepiluan hatinya. Ibu Farida melihat itu. Tapi belum saatnya dia banyak bertanya.

Sekarang yang penting Roman telah menerima permintaannya. Ibu Farida tidak ingin merubah arah pembicaraan nya kali ini. Fokus dengan tujuannya sebenarnya.

" Apa kamu akan menerima siapa saja calon istri yang akan Bunda carikan ? "

" Ya, Roman terima. Kali ini Roman ingin mempercayakannya pada Bunda. Roman yakin pilihan Bunda pasti yang terbaik. "

" Kalau begitu menikahlah dengan Anik. " Perkataan Ibu Farida sontak membuat Roman tercengang tanda ingin protes ,tapi tidak jadi.

" Kenapa ? Kamu bilang barusan percaya sama Bunda, Kan. Anik itu baik, jujur, pandai mengurus rumah juga pintar masak. Pasti kamu akan sangat terurus olehnya.

" Ya sudah, kalau itu mau Bunda Roman terima. " Ucap Roman pasrah. Seketika itu juga Ibu Farida tertawa terbahak sampai air matanya keluar. Dia menikmati raut wajah Roman yang mengkerut karena kecewa.

" Apa yang lucu, kenapa Bunda tertawa begitu. " Sungut Roman tidak terima. Hatinya sangat kesal dengan pilihan sang Bunda, tapi apa boleh buat dia terlanjur menyetujui.

" Kamu sangat lucu, Bunda lagi membayangkan kamu sama Anik. " Sisa sisa tawa Ibu Farida masih ada. Sedangkan Roman hanya mendengus kasar karena jengkel.

" Apa Bunda sangat bahagia, jika Roman nikah sama Mbak Anik. " Roman masih saja terdengar kesal apalagi melihat Bundanya belum juga berhenti tertawa.

" Kamu ini, begitu sewotnya melihat Bunda tertawa bahagia. " Goda Ibu Farida lagi. " Sebenarnya Bunda bercanda barusan. Tidak mungkin Bunda menikahkan kamu dengan Anik. " Ucapan Ibu Farida sontak menerbitkan senyum di bibir Roman.

" Kenapa tidak, Buk. Anik siap kok kalau yang nikahi Mas Roman. Udah ganteng, kaya lagi. Anik enggak nolak , Buk . " Timpal Mbak Anik yang tiba tiba datang dari arah pintu membawa dua cangkir teh. Menatap Roman dengan tatapan centil.

Tentu saja membuat tawa Ibu Farida kembali menggema di ruang baca itu. Bersyukur ruangan nya kedap suara, jika tidak pasti orang orang yang ada di rumah kaget semua. Karena jarang ada tawa di rumah besar ini.

Sementara Roman semakin sewot.

" Udah, Nik . Jangan digodain nanti dia malah ngambek tidak mau nikah. "

" He... he... Jangan cemberut gitu, Mas. Nanti gantengnya hilang. " Anik terkekeh geli melihat anak majikannya merajuk . Anik pun keluar dari ruangan itu setelah meletakkan teh di meja.

" Apa kamu mau jika Bunda jodohkan dengan Asha ." Ucap Ibu Farida melanjutkan pembicaraan dengan serius.

" Roman sebenarnya sudah menduga siapa pilihan Bunda. Seperti yang Roman katakan tadi benar siapapun pilihan Bunda kali ini Roman menurut. "

" Kalau gitu segeralah menikah. Bunda tidak ingin ada hambatan. Seminggu ini apa kamu siap. " Terlihat Roman terdiam.

" Bagaimana dengan Asha ,apa dia mau ? Walaupun dia seorang janda, apa dia mau menjadi yang kedua ? "

" Asha biar jadi urusan Bunda, kamu cukup jawab iya saja. Maka minggu depan Asha resmi jadi istrimu. Bagaimana ? " Tanya Ibu Farida dengan tegas.

" Baiklah, Roman serahkan keputusannya pada Bunda. Tapi izinkan Roman bicara dengan Asha terlebih dahulu. "

" Baiklah ,Bicaralah sekarang, karena seminggu ke depan kamu tidak akan bertemu dengannya sementara waktu. Tunggu disini Bunda panggilkan. "

Ibu Farida berjalan keluar dari ruang baca meninggalkan Roman sendiri. Setelah Ibu Farida pergi Roman menarik napas dalam. Ada gundah dalam hati yang dia sembunyikan.

Kali ini Roman hanya mengikuti kata hatinya. Apapun yang terjadi nanti biarlah menjadi rahasia Illahi. Roman hanya ikut alur yang ada.

Disaat dia berusaha meyakinkan dirinya untuk memperbaiki hubungannya dengan Nia dengan segala kekurangan dan kebohongannya. Nia malah membuatnya sangat kecewa dan ingin menjauh dari hubungan tak jelas ini.

Takdir seperti berpihak pada keinginan Bundanya. Keinginan memiliki menantu idaman dan segera memiliki cucu darinya. Semoga ini keputusan yang terbaik .

...****************...

Love you all 💖

1
mahira
Luar biasa
Fitra Briana
sm2 mbk,, sy jg mewek trus,, ceritanya bnr2 menguras ht n air mata,, sy suka bgt ceritanya thor/Smile/
Gina Safitri
Luar biasa
Salsa Sal
novel yang keren thor, nyesek luar biasa, ikut terhanyut dg ceritanya, salut buat authornya /Heart/
Rahma Putri
aku udah baca 2kali tapi suka dengan ceritanya
Salsa Sal
cerita y dari awal sudah nyesek banget, semoga Asha menemukan kebahagiaan y ya thor....
Wiedya Stuti
Luar biasa
Ledy Gumay
Lumayan
Nanik Lestyawati
😍😍😍😍
Nancy Nurwezia
Luar biasa
Eko Nur Yanto
mantap thor Lanjutkan
Nancy Nurwezia
jahatnya Kamila.. ular kepala dua.. pura2 baik ternyata nusuk dari dalam..
Riffa
setiap baca novel yg poligami kok ikut nyeseek yaa🥲
Anonymous
ok
Eko Nur Yanto
Lumayan
Bunda
😭😭😭😭😭😭
Bunda
Luar biasa
Bunda
mampir Thor🙏🏻
Anthy Syahrianti Saleng
bagus ceritanya, banyak mengandung bawang 😭😭
Wahyunni Winarto
haduhhh pemeran laki² nya red flag semuaaa🫠🫠🫠
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!