Loco

Srakh!! Srakhh!! Srakh!!

Gadis gila itu sedang kumat, dia berjalan sambil menyeret nyeret sebuah tas, entah apa isinya, tetapi dia berjalan menyeret tas hitam yang basah itu di tengah malam yang dingin menusuk ini.

Dia tertawa cekikikan seperti orang gila, gadis bar bar itu tampak sangat berantakan.

"Caca, Benny, jadi ini yang kalian mau? menyatakan perang denganku!??" gumam Dita sambil menyeret tasnya.

Gadis itu memasuki rumah lamanya. Membongkar isi rumahnya. Menatap ruangan yang sama dengan video dark web di mana video itu direkam.

Gadis itu berjalan mendekati vas bunga kaca yang dia pajang di sudut ruangan, jelas sekali sudut yang tepat untuk merekam semua aktivitas nya di kamar itu.

Sekujur tubuh Dita basah, ujung celananya dipenuhi dengan lumpur, rambutnya acak acakan, dia jelas jelas tengah menggila saat ini.

Jangan ajak main main orang Batak. Jika sudah mengamuk, Singa raja hutan pun dijadikan santapan makan siangnya.

"Hahahha.... Jadi di sini!?" Dita memiringkan kepalanya, tersenyum sinis, menatap vas bunga itu dan tertawa cekikikan seperti kesetanan.

Penampilannya sangat berantakan. Begitu melihat video itu, dia langsung tahu kalau itu tubuhnya meskipun wajahnya disamarkan.

Dia jelas tahu kalau ruangan itu adalah kamarnya. Betapa tidak punya hati seorang Benny merekam gadis itu saat dia mengganti pakaian di kamar.

"Ahh coba ku ingat-ingat!!" Dita menatap ke atas langit-langit sambil kedua tangannya merogoh bunga kering itu.

"Ahh aku hanya mengganti pakaian di sini!? yang main cocok tanam kan kalian!? hihihihi.... Caca, Benny kalian memberikanku akses lebih mudah untuk menghancurkan kalian!!!" Dita tertawa cekikikan, sebuah genre romansa langsung berubah menjadi genre thriller ketika sang tokoh utama kehilangan kendalinya.

Dita mengambil kamera tersembunyi itu. Jenis kamera yang menyimpan file dalam memory card kecil dan terhubung langsung ke server di mana Benny mengawasinya.

Gadis itu sangat marah. Dia menatap kamera yang seukuran jari jempolnya orang dewasa itu, sambil tersenyum dia meremukkan benda itu setelah mengambil memori card-nya.

Krak!!!

Sruuukkkhhh....

" Hahahhahaha.... HAN.. CUR!! HIDUP KALIAN AKAN HAN! CUR!!" ucap Dita sambil tertawa.

Tertawa bukan karena bahagia, tetapi karena hatinya sakit dan hancur berkali kali lipat akibat ulah dua manusia jahanam tak berotak, yang sok kegantengan dan sok cantik padahal wajah pasa pasan dan si cewek penuh dengan prosedur operasi yang tak ada habisnya.

"Mulai sekarang, mimpi buruk yang akan kalian hadapi Caca, Benny, akan ku tunjukkan siapa aku sebenarnya!"

"Arrkhh sialan, bisa mati kalian kalau Bapak melihat video ini, lumayan kalau langsung mati, tapi kalau disayat-sayat dulu dengan pisau silet atau ditusuk tusuk kancing peniti kan sangat tersiksa!!" gumam Dita .

Gadis itu menggila, sebutan Loco sangat melekat padanya.

Dia berjalan keluar, setelah memasukkan semua barangnya yang pernah di sentuh oleh Caca dan memasukkannya ke dalam koper berisi lumpur bau busuk itu, dia berjalan keluar menyeret-nyeret koper itu.

Dengan kedua tangannya dia mengangkat benda itu dalam bagasi mobilnya yang terparkir di depan. Sebuah mobil sport edisi terbatas tetapi dipakai untuk membawa lumpur bau busuk.

Tak Dita sadari, sejak tadi Asher dan Samuel mengawasinya dari pohon rambutan di samping rumah gadis itu. Keduanya memanjat ke atas seperti monyet. duduk di masing masing dana pohon dan menatap apa yang dilakukan gadis gila yang sedang kambuh itu.

" Ss...Sam!! Sam!!" bisik Asher panik.

" Apa!??" ketus Samuel.

" Apa perempuan itu benar benar Dita!? dia.. di...didia.. sangat mengerikan!!" ucap Asher tak percaya.

" Aku juga terkejut, diamlah, badanku mulai gatal, banyak semut di sini!!!" kesal Samuel.

" Arkhh Ss...Sam!! Sam ,semut!! tolong aku!!!" ucap Asher panik.

"Diam goblok!!!"

Di bawah sana, Dita yang seperti orang gila menatap ke arah pohon rambutan sambil tersenyum getir " heem.. hahhahaha... hidupku menyedihkan, sudah ditinggal Ibu, sekarang malah tubuhku dijual di dark web, hihihi.. arrkhh sialan... KEPARAT BAJINGAN!!! ARRKRHHHH....!!!" Dita berteriak histeris sambil menangis sesenggukan.

Akhirnya apa yang dia tahan tahan sampai membuat kepalanya sakit meledak juga. Dia sangat hancur, tak pernah dia bayangkan kalau Caca dan Benny melakukan hal sebejat ini pada dirinya.

Dita masuk ke dalam mobil sportnya, semakin misterius lah identitas asli gadis serampangan nan bar bar itu. Asher dan Samuel yang duduk di atas pohon bertanya tanya dengan sosok Dita yang sebenarnya, bahkan informasi tentang gadis itu sangat sulit diketahui.

"Cepat turun, ikuti dia, jangan sampai dia melakukan sesuatu!!" ucap Asher dengan wajah panik.

Melihat Asher yang seperti ini membuat Samuel menatap heran pria itu. Asher tidak pernah sepanik ini menyangkut keselamatan orang lain, bahkan ketika berhubungan dengan Emma saja, dia hanya menyuruh nak buahnya untuk berjaga.

Tapi hari ini Asher menunjukkan sisi dirinya yang lain dan aneh di mata Samuel.

" Sejak kapan kau peduli dengan kehidupan orang lain? apa kepalamu terbentur!?" sindir Samuel.

Mereka sudah turun dari pohon, Asher yang tadinya berjalan langsung berhenti begitu mendengar ucapan Samuel. Benar saja, dia berubah!

Hanya mendengar Dita pergi dari rumah sakit sudah membuatnya panik, untuk pertama kalinya dia melakukan hal konyol seperti ini.

" Ck... dia Mamanya Regard, jika terjadi sesuatu padanya, Regard akan sedih, belum lagi sahabatnya habis berkabung, aku melakukan ini sebagai balasan karena aku akan memanfaatkan dia!' ucap Asher.

"Yah... kita lihat saja nanti!' ucap Samuel sambil menggidikkan bahunya.

Mereka berdua segera mengikuti Dita, entah ke mana tujuan gadis itu membawa koper berisi lumpur busuk yang dia ambil dari parit besar di samping rumahnya, parit yang membatasi rumah Dita dengan Aruna dan dihubungkan dengan sebuah jembatan kecil.

Gadis itu menggila. dia menginjak gas mobilnya dengan begitu kuat, mengemudi dalam kecepatan tinggi seperti orang gila. Dia memecah jalanan kota dengan kemampuan mengemudinya.

" Hahaha... kalian akan lihat seorang Dita yang gila, jangan pancing aku, kalian bisa habis di tanganku keparat!!!" geram Dita.

Dia sudah sangat siap memberikan mimpi buruk bagi kedua manusia bejat itu. Bau Dita tak ada hukuman yang pantas untuk mereka, jika hanya dipenjarakan dia butuh bukti, Sanksi sosial tak akan mempan pada manusia bebal anti sosial itu, dia akan melibas mereka dengan caranya sendir.

Dita menyeret koper itu begitu tiba di depan sebuah apartemen. Dia memasuki area apartemen itu, tak ada penjagaan khusus, dia berjalan sambil tertawa.

Hingga tiba di depan pintu salah satu apartemen di lantai empat. Gadis itu menekan bel apartemen air bau busuk dari dalam kopernya merembes keluar.

Dia menekan bel apartemen itu. tapi tak ada orang yang membukakan pintu. Gadis itu mendekatkan kepalanya ke lubang intip pintu apartemen itu.

Segurat senyum tipis tergambar d wajahnya," tak ada orang di rumah? baiklah!!" gumam Dita sambil menatap ke arah apartemen.

Dita memasukkan password apartemen itu, dia masih ingat

password apartemen milik Benny yang pernah dia masuki bersama Caca.

"Aku membawamu ke sini Caca, tak tahunya kau malah jadi salah satu penghuninya!" gumam Dita.

Klak!

Pintu terbuka, ternyata password nya masih sama. Gadis itu terkekeh," Dia belum menggantinya?' gumam Dita.

Gadis itu masuk ke dalam apartemen itu, lalu dengan brutal mengeluarkan seluruh isi koper itu dan menyebarkannya di atas lantai rumah Benny dan Caca.

Bau busuk yang sangat menyengat tercium, air kecoklatan dan lumpur serta cacing cacing kecil bertebaran di ruangan itu.

Tak sampai di situ, Dita menghamburkan semuanya sampai mengotori asbes, tirai. bahkan sofa mahal milik Benny.

" Apa yang kau lakukan!!!!"

.

.

.

Like, vote dan komen 🤗