keira dan angga menikah selama dua tahun. Angga memboyohg seluruh keiiarganya untuk tinggal di rumah keira yang besar. karena keira adalah anak pengusaha.
Awalnya keluarga Angga sangat baik, tapi seiring berjalannya waktu mereka semua berubah kasih yang dulu keira rasakan seolah hilang begitu saja. Apalagi saat mengetahui Anggal sekingkuh.
Apakah yang akan keira lakukan kepada suami yang berselingkuh dan di dukung oleh keluarganya? Apakah karena cinta dia akan terima begitu saja? Ataukah dia akan membalas semua dengan elegan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xaviera Valcon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
"Ayo mas.... Aku kangen sama kamu udh beberapa hari kita gak ketemu." Ucap Laura sambil menempel dan bergelayut manja pada Angga.
"Ok tapi kamu keluar dulu biar orang-orang kantor gak curiga apalagi kan kamu tau sendiri kalau aku sudah punya istri kamu tunggu di parkiran, oh ya mau pakek mobil aku apa mobil kamu." Tanya Angga kepada Laura sambil celingak celinguk takut ada yang melihat.
"Pakek mobil aku saja mas, ok aku tunggu kamu di parkiran ya Muaaacchh." Ucap Laura bahagia.
Angga akhirnya mengalah sana Laura, wanita yang sudah membuatnya berpaling dari sang istri. Laura keluar dari ruangan Angga dengan senyum bahagia, semua karyawan merasa heran kenapa Laura keluar dari ruangan Angga banyak yang berspekulasi kalau mereka punya hubungan spesial. Tak lama setelah itu Angga keluar dari ruangannya dengan wajah kusut seperti ada beban yang ada di pundaknya.
Laura menuju parkiran dan menuju mobilnya tak lama setelah itu Angga menyusul menuju ke parkiran mobil Laura dan setelah itu mereka jalan menuju restoran tempat dia dan Laura makan. Mereka bergandengan tangan dengan mesra orang yang melihat mereka akan mengira mereka pasangan kekasih ataupun pasangan suami istri dan semua itu di lihat oleh Keira, awalnya Keira ingin nyamperin Angga di tempat kerjanya sebelum Keira turun dia melihat sang suami masuk ke dalam mobil perempuan lalu Keira mengikuti mereka sampai di restoran, Keira yang memarkir mobilnya tak jauh dari restoran tempat Angga makan dengan selingkuhannya membuat tangan Keira terkepal melihat kelakuan Angga di belakangnya.
"Jadi ini alasan kamu tidak membolehkan aku kembali kerja di kantor Mas? Apa karena kamu takut ketahuan kalau kamu ada main sama temen kantor kamu? Atau kamu tidak mau aku tahu kalau kamu sudah naik jabatan? Akau berselingkuh di belakang aku dan kamu memberikan gaji kamu sama selingkuhan kamu sedangkan aku yang istri kamu harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga kamu. Tega kamu mas, aku tidak akan membiarkan selingkuhan kamu menikmati gaji kamu." Ucap Keira geram.
Pantas saja dari tadi perasaannya tidak karuan dan dia juga tak fokus di resto, apalagi semalam dia melihat jumlah uang yang di tumpuk Angga selama ini. Keira pergi dari restoran itu karena tidak kuat melihat suami yang dia cintai selama ini ternyata tega mengkhianati pernikahannya.
****
Angga dan Laura pergi ke restoran yang biasa mereka datangi beberapa waktu terakhir ini, Angga menjalin hubungan terlarang dengan Laura temen kantornya tapi beda divisi, Laura bekerja di bagian marketing sedangkan Angga manajer jadi Angga dan Laura tidak pernah bertemu meskipun satu kantor.
Mereka tak sengaja bertemu di restoran ini waktu jam makan siang, dan setelahnya mereka berkenalan dan bertukar nomor ponsel, awalnya Laura mengira Angga ini pria single dan setelah dia kenal akhirnya dia tau kalau ternyata Angga sudah menikah karena Laura tidak sengaja mendengar obrolan temen kerjanya, karena Laura sudah terlanjur jatuh cinta jadi dia nekat buat lanjutin hubungan terlarang ini apalagi tau kalau jabatan Angga lebih tinggi dari dia.
"Kamu kenapa Mas." Tanya Laura karena Angga lebih banyak diam tidak seperti biasanya yang akan selalu memuji kecantikan dia dan itu membuat Laura semakin suka sama Angga.
Angga pernah berjanji akan menikahinya setelah dia bicara dengan sang istri dan Laura tidak masalah menjadi yang kedua asalkan Angga tidak menyentuh dan bermesraan dengan sang istri. Terbukti selama beberapa bulan terakhir Angga sudah tidak menyentuh sang Istri dan juga mengabaikan keberadaan sang istri dia lebih sibuk dengan ponselnya.
"Sepertinya Keira sudah mulai curiga karena dari semalam sangat aneh dan dingin." Jawab Angga tanpa menatap ke arah Laura. membuat Laura bahagia sekaligus kesal.
"Kalau kita ketahuan juga kan tidak jadi masalah Mas. Apa kita nikah saja? Sudah aku bilang aku tak masalah kalau jadi istri kedua kamu Mas karena aku sangat mencintai kamu. Izinkan aku bertemu dengan keluarga kamu mas dan mengenal mereka lebih dekat." Ucap Laura membuat Angga tambah pusing.
"Bisa gak kita jangan dulu bahas pernikahan, kamu kan tau kalau aku ini sudah beristri dari awal. Dan aku juga masih sangat mencintai istri aku walau sekarang di hatiku juga ada kamu, tapi tak mungkin aku meninggalkan dia." Jelas Angga.
Membuat Laura diam dengan penjelasan Angga, Laura tidak tau kelau selama ini keluarga Angga menumpang di rumah Keira dan mereka berencana untuk merebut rumah itu dari tangan Keira. Meskipun Angga sudah jadi manajer dan gajinya gede tapi dia tidak rela harus merelakan uangnya untuk membeli rumah, apalagi dia tinggal di kota otomatis harga rumah yang di jual sangat mahal. Dia dan keluarganya sudah sangat nyaman tinggal di rumah Keira meskipun rumahnya tidak besar tapi Angga dan keluarganya enggan untuk meninggalkan rumah itu.
"Ayo kita balik ke kantor jam makan siang sudah mau habis." Ajak Angga kepada Laura karena dia menghindari perdebatan dengan sang kekasih.
"Ya ampun iya Mas ayo kita balik, oh ya makannya sudah kamu bayarkan? Tanya Laura yang di angguki oleh Angga.
Mereka berdua keluar dari restoran dan berjalan ke parkiran lalu masuk ke dalam mobilnya dan kembali ke kantor tempat mereka bekerja.
"Oh ya Mas minggu depan jadi gak kita ke puncak? Tanya Laura saat sudah sampai di parkiran kantor.
"Kita lihat saja nanti ok, kamu jangan lagi datang ke ruangan aku seperti tadi biar orang kantor gak curiga kalau aku tidak merespon pesan atau telpon kamu, kamu gak usah marah karena aku juga punya banyak kerjaan ngerti." Jawab Angga memberi peringatan pada sang kekasih.
"Iya deh maaf tadi aku itu kesal sama kamu karena gak biasanya kamu mengabaikan pesan maupun telpon dari aku." Ucap Laura kemudian dia keluar lebih dulu dari mobilnya agar tidak ada yang melihat kalau mereka keluar berdua.
Angga keluar dari mobil Laura sambil celingak-celinguk takut ada yang melihat karena dirasa sepi dia langsung pergi menuju ke ruangannya dan sesampai di ruangannya Angga duduk di sofa sambil termenung memikirkan perubahan sikap sang istri.
"Kenapa sih dia itu pakek ngambek segala lagi bikin kesal saja, apa jangan-jangan di sudah mulai curiga sama aku? aku harus bujukin Keira lagi biar hati dia luluh lagi dan kembali seperti sebelumnya." Batin Angga, seharian dia kerja tidak fokus karena memikirkan sang istri yang tidak seperti biasanya membuat kepala Angga pusing, hari sudah sore dan Angga siap-siap membereskan tempat kerjanya karena sudah waktunya pulang. Sesampainya di rumah Angga langsung di sambut pertanyaan dari sang ibu membuat Angga tambah pusing.
"Angga kenapa mobilnya belum datang juga ya?" Tanya bu Linda saat Angga masuk ke rakam rumah, dia sudah seharian menunggu mobil yang baru mereka bayar DP mobilnya kemarin.
"Mereka bilang kan paling lambat dua atau tiga hari baru datang ma, mungkin besok datang mama sabar dulu." Jawab Angga sambil duduk di sofa dan dia menanyakan sang istri karena melihat motor sang istri sudah ada di garasi.
"Keira mana ma aku lihat motornya sudah ada?" Tanya Angga kepada sang ibu.
"Sudah tapi dari tadi dia gak keluar kamar, mama sudah teriak manggil buat masak tapi gak ada respon, mana mama males masak Ayu juga malas, mending kita beli sajalah buat makan malam." Ucap bu Linda membuat Angga mendengus kesal.
"Kalau pasa malas masak mending gak usah makan sekalian, kan di kulkas sama di lemari sudah ada stok bahan. Kalau mama mah beli mending mama pakek uang mama sendiri uang aku habis buat bayar DP mobil kemaren. Bukannya mama sudah janji buat hemat atau gak kita batalin saja mobilnya dan Angga ambil uangnya." Ucap Angga membuat bu Linda mencebikkan bibir nya.
"Iya iya mama mau masak gak usah marah begitu." Jawab bu Linda dari pada mobilnya gagal lebih baik dia nurut dulu sama Angga.
"Ya sudah Angga masuk ke kamar dulu ma." Ucap Angga kemudian dia masuk ke dalam kamarnya.