NovelToon NovelToon
My Lovely MUA

My Lovely MUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:98.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sage Green92

Briana Micella mendadak menjadi seorang MUA (Make Up Artist) idola para model, artis maupun istri pejabat di negaranya. Bukan tanpa alasan Briana menjadi idola, sebelumnya dia terpaksa menggantikan ibunya yang juga berprofesi sebagai MUA senior profesional yang sedang sakit. Banyak sekali kejutan-kejutan menghampiri Briana di saat dia sedang melakukan tugasnya. Termasuk mendapat seorang klien model terkenal, mirisnya model itu adalah calon istri dari masa lalunya yang belum usai; Nevan Xaquil, mantan kekasih Briana saat duduk di bangku SMA.
Akankah Briana goyah kembali setelah Nevan datang kembali di kehidupannya ? Sanggupkah Briana bekerja secara profesional jika selalu berhubungan dengan masa lalunya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sage Green92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30.

Briana mencoba menarik diri dari pelukan Nevan yang erat. Memandangi wajah Nevan yang berubah sendu. Dan itu tak akan membuat Briana terpana atau tersentuh. Dia tidak ingin terpengaruh sama sekali. Baru saja Briana ingin membuka mulut, jari telunjuk Nevan menutup bibirnya. “Please, don't say anything.”

Briana menghela nafas dalam-dalam. Dia pelan-pelan beringsut pergi tanpa ditahan oleh Nevan.

Dia berlari kecil, menuju sofa. Mengatur nafasnya kembali supaya tenang. Sungguh, kepalanya terasa pening. Briana ingin melarikan diri dari sini secepatnya.

Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.Tapi, Briana masih tetap terjaga. Dia sudah berkali-kali mencoba memejamkan mata. Namun, gagal. Pikirannya antara takut, dan kepalanya terasa dipenuhi oleh Nevan. Sial! Mengapa dirinya bisa terjebak satu ruangan dengan Nevan. Terlebih lagi, dia semakin tidak bisa tidur saat lampu menyala. Dia ingin mematikan, namun ia urungkan niat itu.

“Merem, Na! Besok agenda kamu padat!” gumamnya pada dirinya sendiri.

Dia melirik pintu kamar Nevan, namun semenjak kejadian tadi, cowok itu tak muncul dari kamarnya. Entahlah, batin Briana.

“Baguslah, dari pada keluar. Gue yang kalang kabut.”

Krek!

“Sial, baru aja gue batin,” Briana menggerutu tatkala pintu kamar Nevan terbuka. Nevan keluar dari balik pintu mengenakan kaos oblong biru dan celana kolor warna hitam.

Briana kemudian pura-pura memejamkan matanya. Langkah kaki Nevan sayup-sayup mendekat ke arahnya. Dia merasakan Nevan duduk di sofa. Tangan kanan dia selipkan di bawah lutut. Dan satunya lagi dia selipkan di belakang kepala Briana. Dia angkat tubuh Briana ke dalam kamar. Briana berusaha memejamkan matanya supaya tetap aman.

Nevan merebahkan tubuh Briana di ranjang. Menyelimuti tubuhnya, lalu merapikan rambut-rambut yang menutup wajah Briana. Tubuh Briana seraya meremang saat Nevan mengecup keningnya lembut.

Briana pikir, Nevan akan berbuat sesuatu yang tidak-tidak. Nyatanya, Nevan memilih untuk pergi dari kamarnya.

“Syukurlah,” ujar Briana bersyukur. Dan melanjutkan tidur.

...----------------...

Briana terbangun karena bunyi alarm, sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi. Tentu saja hal pertama kali dia cari adalah kacamata tebalnya. Setelah memakainya, Briana lebih dulu bersandar di kepala ranjang. Mengecek benda pipih yang tergeletak di sampingnya.

Panggilan dari Mama 10x, papa 15x, Elsa 10x, pesan masuk 30.

“Orang-orang ini pada ngapain sih ?” gumam Briana. Dia ingin menghubungi mamanya, namun ponselnya keburu mati. “Ya ampun ... Masih pagi udah sial.”

Buru-buru dia merapikan rambutnya di depan kaca, dan pelan-pelan berjalan, membuka pintu kamar. Terlihat, Nevan tertidur pulas di sofa.

“Bangunin nggak ya, gue nggak tega. Tapi, gue juga mau pulang,” keluh Briana serba salah.

Dengan berat hati sekali, tangan Briana menepuk pundak Nevan. “Van, bangun. Gue mau pulang.” ucap Briana lirih dan hati-hati.

Nevan perlahan-lahan membuka matanya, menyipit. Gadis di depannya masih bermuka bantal, tapi seksi. “Mhh, gue anterin,” jawabnya serak.

Mata Briana mengerjap-ngerjap, seksi sekali suara Nevan. Briana baru menyadarinya. “Ah, gue bisa naik ojek online kok,” dalihnya.

Nevan kemudian duduk, lalu berdiri dan menuju kamar mandi sebelah dapur. Dia mencuci muka supaya terlihat segar. “Jangan nolak, gue anterin sekarang.”

Briana manggut-manggut. Dia lupa, bahwa ponselnya mati. Kalau mati, bagaimana bisa dia pesan lewat aplikasi ? Briana merutuki dirinya sendiri. Gawat! Dia teringat sesuatu.

Tiba-tiba Briana menghentikan Nevan membuka pintu apartementnya. Menahan dengan tangannya. “Tunggu!” pekik Briana.

Nevan menoleh cepat, “Kenapa ?” Nevan pikir, Briana akan menahannya untuk tidak keluar apartement. Namun dugaannya ternyata salah.

Briana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Membasahi bibirnya yang kering, “Coba deh lihat keluar sebentar, aman nggak ? Takut kalo ada oknum-oknum jahil,” ujarnya, sedikit meringis.

Nevan memutar bola matanya, kemudian keluar dan melihat-lihat situasi. Situasinya cukup aman bagi Briana untuk keluar. “Aman kok,” jawabnya dingin.

Briana terlihat manggut-manggut, lalu kepalanya menengok kanan kiri memastikan kembali. Setelah benar-benar aman, dia berjalan mengekori Nevan memasuki lift, menuju parkir basement.

“Lo dianter kerumah ?” tanya Nevan.

Briana menahan pintu mobil hendak masuk ke dalam, “Trus mau kemana ?”

Nevan menghela nafas lalu masuk ke dalam mobil. Briana ikut menyusul. Semuanya diam, hening. Tidak ada yang memulai pembicaraan seperti kemarin. Nevan hanya fokus menyetir. Apa Nevan masih membencinya, gara-gara semalam ? Mengapa perasaannya jadi kalut begini ? Seolah-olah Briana tengah kedapatan berselingkuh dan dipergoki Nevan.

Setelah sama-sama diam bak patung. Briana akhirnya tiba di rumahnya. Disana, tanpa diduga-duga Elsa sudah sampai dengan mimik muka ketakutan.

“Makasih, udah ngaterin gue pulang,” kata Briana, tersenyum canggung.

Nevan manggut-manggut. Entah mengapa dadanya mendadak sesak dan nyeri. Membayangkan Briana dan Reno bersama.

Bhug! Bhug!

Tangan Nevan memukul-mukul setir. Mengacak rambut frustasi. Briana menoleh, terperanjat kaget. “Van, lo nggak papa kan ?” tanya Briana, panik. Dia masih di dalam karena merasa Nevan masih belum beramah-ramah terhadapnya. Tapi, dia malah masuk ke perangkap harimau.

Mata Nevan memerah. Ia menoleh ke arah Briana dengan seramnya. Rasa-rasanya Briana seperti tengah dejavu. Wajah Nevanpun ikut merah padam menahan amarah. Cowok itu menahannya dengan sekuat tenaga. Tapi, lolos.

Briana menulan ludah. Tangannya gemeteran takut jika kata-kata kasar Nevan terlontar dari mulutnya kembali. Terlihat dari sudut mata Briana, dia memendam rasa takut saat ini. Dan Nevan sadar akan hal itu. Tak ingin membuat Briana semakin tambah takut, tangan Nevan menggenggam tangan Briana yang bergemetar.

“Tenang aja, gue nggak akan bertindak bodoh kayak dulu lagi,” katanya menenangkan.

“Gue turun dulu, Elsa udah nungguin,” kilah Briana kemudian beringsut pergi keluar dari mobil.

Nevan semakin tersulut emosi, ingin sekali hari ini dia menghajar Reno. Tapi, dia ingin tahu permainan apa yang sedang direncakan oleh Reno. Ah, dia tahu apa yang harus dilakukan.

Ia meraih benda pipihnya di dasbor mobil, dan menghubungi Mario.

“Lo dimana ?”

“Mau pulang, oh ya nanti malem gue mampir ke apartement lo habis pulang kerja.”

“Gue tunggu!”

...----------------...

“Kak, maafin saya ya. Saya berjanji nggak akan berbuat ceroboh lagi,” kata Elsa, memohon.

Briana masih melahap menikmati sarapan yang dibawakan Elsa. Elsa bersusah payah membuat sarapan untuk menyogok Briana supaya tidak marah lagi. “Nasi goreng lo enak, yaudah gue mau sering-sering marah ah, biar dibawain nasgor terus.”

Bibir Elsa mengerucut, Briana memang suka ngomel-ngomel. Tapi, Elsa tahu Briana tak mau marah berlama-lama kepada dirinya. Tidak tega melihat muka polos Elsa. Keluarga Briana juga sangat berbaik hati karena menerima Elsa bekerja di tempatnya. Kala itu, Elsa kelimpungan mencari-cari pekerjaan. Namun, beruntung Briana membawa kepada mamanya dan langsung disuruh bekerja. Ya, walaupun sering kena omel bos muda nya, Briana Micella.

“Eh, kak. Tadi dianter sama cowoknya ya ? Om-om ganteng yang kayak bule ?”

“Uhuuk.. Uhuk,” Briana terbatuk-batuk mendengar pernyataan Elsa. Bisa gawat kalau ketahuan mama.

“Minum, kak. Maaf,” sahut Elsa takut.

“Jangan ngadu ke mama lo ya, Sa!”

Elsa meringis, berarti benar Briana diantar oleh om ganteng bule itu, batinnya. “Kakak, tidur sama om bule ganteng itu yah ?” tanya Elsa, polos.

Dengan cepat, tangan Briana menoyor kepala Elsa. “Jaga omongan lo, jangan sampe keceplosan! Gue nggak sengaja tidur di tempatnya gara-gara lo tahu nggak!”

Elsa menyengir lagi, “Maaf kak.”

Tok.. Tok.. Tok..

Pintu kantornya diketuk oleh sesorang dari luar. “Bukain pintunya,” titah Briana. Dia masih setia melahap nasi gorengnya. Nasi goreng yang semalam dia impikan, ludes dimakan duo ember Mario dan Eric.

Elsa mendekat ke tempat duduk Briana bersama seorang wanita cantik, tapi Briana tidak mengetahui. Karena posisinya memunggungi pintu kantor.

“Kak, permisi ada tamu,” ucap Elsa.

Briana seraya menoleh cepat, matanya mengerjap-ngerjap. Pagi sekali, batinnya. Dia kedatangan seorang selebgram terkenal! Wow!

“Ha-hai, Kak Nena Safira!” sapanya, gugup.

1
Lies Atikah
geuleuh sama si nevan teh katanya gak cinta kata nya isyana jalang tapi glira di peluk di lendotin gak ada ketegasan malah diem di nikmatin dasar berengsek si bri nya lagi Gak Jelas banget munafik 22 nya pikasebeleun
Lies Atikah
dielus dulu dcium dulu d i nikmatin dulu baru marah yah van tiap ketemu isyana pasti begitu bagaimana Bri mau percaya banyak modus nya
Lies Atikah
ah cangkeul thor kapan bersamanya
Lies Atikah
jangan lembek bri melawan lah
Imam Kambali S. Ped
yup cepat lanjut
Lies Atikah
yang tegas atuh Bri sama Nepan kok mau aja dileceh kan udah gak punya harga diri yah s nevan ingat si nevan udah tunangan coba buka hati sama Reno kalau ga bisa berteman aja buat si natan cemburu jangan jadi lembek
Imam Kambali S. Ped
tenang dibawa nevan
Herlina
Luar biasa
Surati
bagus
Fidia K.R ✨
Aku udah mampir di ceritanya ka thor yaa😉 Overalls aku suka jalan cerita nya👍🏻
💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖
maaf kak baru mampir, awal cerita yg luar biasa semoga seterusnya ceweknya gak melow jgn mau ditindas trs sm cwok 👍👍👍😍😍😍😍😍
վմղíα | HV💕
nyimak thor mampir juga keceritaku
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Jangan lupa baca karya terbaru Author dengan judul Cinta Yang Lain ya... 🥰
©h♦©♦
Otw ikut kak!
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
kak ak mampir ya
tina yusuf
akur ceritanya bagus ,suka
tina yusuf
briana jangan mau di perlakukan begitu putusin aja
Widya Tutik
keren
🌕🌊🍁🪷
jangan lupa minta daddy nevan belikan pabriknya sekalian boy
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐: Pabrik thomas and friends 😅😅
total 1 replies
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Hi kak Elna, akan ada extra chapter dan next ada kejutan lagi..

Jangan lupa subscribe supaya kalau aku update bisa kelihatan di kakak. ☺😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!