Papa Ku CEO Yang Payah

Charlie tiba di rumah sakit, alisnya mengkerut melihat dua orang pria dengan tubuh tinggi tegap menjaga pintu masuk ruangan perawatan mertuanya.

Benar seperti perkataan Chris.

ruangan itu di jaga ketat.

dari postur dan bahasa tubuh, Charlie bisa melihat jika dua pria didepannya adalah orang terlatih.

tapi siapa yang mengirim mereka???

Tentu bukan kakeknya melihat mereka warga asing

Charlie apal benar dengan anak buah kakeknya sekalipun penjaga bayangannya dan itu bukan mereka.

Tiba-tiba pintu ruang perawatan terbuka, Charlie bergegas mendekat, namun langkahnya terhenti dan tambah bingung.

awalnya ia mengira itu adalah sistem rumah tangga yang ia kirim untuk menjaga mamanya bernama Susi, namun itu bukan Susi, lalu kemana Susi???

wanita itu bukan juga Camilla atau kerabat jauh Camilla seperti yang terkahir kali pernah di kenalkan oleh Hanna Li, dan juga bukan sepupu jauh Camilla.

"Siapa wanita itu?" tanya Charlie dalam hati.

jiwa penasarannya makin dalam, ia berjalan mendekat dan terlihat kedua pengawal tersebut menatap Charlie dengan wajah tak bersahabat

"Maaf tuan, area privasi" ucap nya sambil menunjuk tulisan privasi di depan pintu ruang perawatan.

Charlie tak bisa berbuat banyak, rumah sakit ini bukan milik keluarganya.

Menurut informasi Chris sebelumnya Hanna Li di rawat di rumah sakit milik keluarga wong, namun entah mengapa ia di pindahkan.

Karena itu Charlie meminta Chris mencari informasi itu segera

"Nama saya Charlie dan yang di dalam sana adalah mertua saya, Hanna Li" ucap Charlie

kedua pengawal tersebut saling berpandangan, mereka menatap Charlie dari atas sampai bawah

Terlihat kedua nya berbisik-bisik, lalu salah pernah masuk ke dalam ruang perawatan.

Lima menit kemudian keluar dengan seorang pria yang tubuhnya tak kalah atletis dari kedua pengawal tersebut.

Pintu langsung tertutup sebelum Charlie berhasil mencuri lihat keadaan di dalam sana

"Apa ada Charlie wong???"

"benar, saya ingin bertemu dengan wanita yang di rawat di dalam sana, dia mertua saya"

"Yang saya tahu dia mantan mertua anda" ucap pria itu dingin

Charlie specless

Ia tak mampu berkata-kata, karena di luar semua orang tahunya ia sudah bercerai.

"Tapi...

percayalah saya hany ingin menemui mama Hanna li"

"Maaf, saya tak bisa memberi anda izin"

"Siapa yang melarang saya bertemu dengan beliau??" bentak Charlie mulai tak sabar

Pintu perawatan terbuka dan keluarlah wanita yang tadi, k terlihat melirik sekilas ke arah Charlie.

menatap Charlie dari ujung kaki hingga kepala lalu pergi.

Charlie merasa ia menjadi objek penelitian karena semua orang menatapnya dengan aneh dan teliti.

"Pasien masih coma, harap anda mengerti situasi, atau saya akan berbuat kasar pada anda" ucap pria yang tak lain adalah Ryan.

Ryan memberi tanda anak buahnya maju bersiap melawan Charlie

"Tunggu, anda bilang koma???"

"Jangan berlagak tidak tahu, wajah anda saja sudah membuat saya muak.

pergi sebelum kesabaran saya habis.

perlu nda ketahui, Hanna Li tidak akan pernah bisa anda temui.

sebaiknya anda pergi jauh dari kehidupan wanita malang itu.

Owh ya, tunggu saja kami tak akan tinggal diam dengan apa yang anda dan asisten rumah tangga itu lakukan.

sungguh tak bermoral"

"Apa maksud anda???

siap anda sampai berkata tak sopan pada saya???" bentak Charlie hilang kesabaran.

ia tak mengenal pria di depannya, namun pria itu seolah tahu siapa Charlie.

apa ada hubungannya dengan Camilla???

terlihat sekali pria itu sangat membencinya untuk alasan yang Charlie sendiri tak tahu.

"Pergi.....!!!!!!!" bentak Ryan Menggenggam tangannya menahan emosi.

"Kau....

walaupun aku tak tahu apa salahku, aku akan pergi.

bukan berarti aku menerima semua penghinaan ini.

aku akan mencari tahu apa yang terjadi dengan mama Hanna, dan aku akan menemuinya cepat atau lambat!!!" ucap Charlie mendengus keras lalu berbatik arah meninggalkan tempat itu.

ia sempat menendang tong sampah di depannya hingga jatuh.

di belakang Charlie Ryan menggeleng kepala sambil memakai kecil

"Dasar gila, pria seperti itu yang menjadi suami Camilla, sungguh ironis.

sial aku hampir lepas kendali" gumam Ryan lirih

"Bereskan kekacauan yang di buat orang gila itu" ucap Ryan lalu masuk kembali ke dalam ruang perawatan.

Ia sengaja tak memberitahu pada Camilla keberadaan Charlie karena ia tidak ingin Camilla cemas.

saat ini yang terpenting adalah kesembuhan Hanna Li

Ryan jadi teringat jika Meisya tadi menatap lekat Charlie, dasar wanita, tidak bisa melihat pria tampan.

apa yang mereka lihat???

tampan saja?? kelakuan minus.

"Ryan ada apa di luar tadi??

aku seperti mendengar suara perdebatan" tanya Camilla yang membawa baskom dan waslap setelah mengelap tubuh mamanya

"Bukan siapa-siapa, hanya orang sinting yang salah kamar"

"Salah kamar??? ah ini ruang private, bagaimana bisa mereka masuk ke area ini, aneh" gumam Camilla berjalan menuju toilet

"Iya orang aneh itu suamimu, ah mantan suamimu nona muda" gumam Ryan dalam hati.

malam semua...

hari ini dua bab ya, author sedang ada waktu.

happy reading.

jangan lupa tinggalkan like dan komentar kalian ya biar author lebih semangat lagi upload nya

pooh