Wanita Pembaca Pikiran Kesayangan CEO

"Tuan Muda Bryan ... Tuan Muda Bryan." Panggil Veni yang sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Tanpa menjawab Bryan mengambil ponselnya kemudian menghubungi Asisten Kakeknya yang bernama Asisten George dan sambungan pertama langsung di angkat.

'George, cepat ambil obatku dan datang secepatnya ke kantor!" Perintah Bryan.

Selesai mengatakan hal itu Bryan memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak. Kemudian Bryan kembali melanjutkan menggaruk tubuhnya sambil berusaha menghilangkan ha sratnya yang sudah mulai naik.

Sedangkan Veni yang melihat hal tersebut hanya terdiam dan bingung mau melakukan apa. Veni tidak berani mendekati Bryan karena Veni tahu kalau saat ini Bryan sedang menahan amarahnya terhadap dirinya.

Jika Veni berani mendekatinya yang ada dirinya pulang tinggal nama dan dalam hatinya merutuki kebodohannya. Karena sudah percaya saja dengan apa yang dikatakan Cintya hal itu membuat Veni dendam terhadap Cintya.

xxxxxxxxxxxxx

Di tempat yang berbeda di mana Asisten George yang mendapatkan telepon dari Bryan langsung berjalan ke arah ruang kerja Bryan.

Asisten George kemudian masuk ke dalam ruangan tersebut bersamaan kedatangan Gracella. George membuka laci yang ada di meja kerja milik Bryan kemudian mengambil kotak yang berisi obat milik Bryan.

"Ada apa George?" Tanya Gracella dengan wajah bingung.

"Saya tidak tahu tapi sepertinya Tuan Muda Bryan sedang mengalami keadaan darurat." Jawab Asisten Geoerge.

"Kalau begitu Aku akan pergi bersamamu." Ucap Gracella.

"Baik." Jawab Asisten George.

Kemudian mereka berdua pergi menuju ke perusahaan milik Bryan di mana Asisten George mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Namun sebelumnya Asisten George meminta ijin dulu ke Gracella dan Gracella tidak mempermasalahkannya.

Di tempat yang berbeda di mana Veni memegang meja milik Bryan untuk menompang tubuhnya yang terasa lemas seperti tidak bertulang.

'Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah tadi sudah jelas kalau Tuan Muda Bryan baik-baik saja? Tapi kenapa ini bisa terjadi?" Tanya Veni sambil menatap Bryan yang masih menggaruk tubuhnya yang gatal.

Tiba-tiba pintu ruang kerja terbuka dengan lebar kemudian Gracella masuk ke dalam ruangan tersebut dan melihat Veni sedang berdiri sambil memegangi meja.

Gracella hanya terdiam sambil masih berjalan hingga Gracella melihat Bryan sedang duduk di sudut meja sambil menggaruk tubuhnya yang terasa lemas.

"Kak Bryan ... Kak Bryan." Panggil Gracella dengan wajah kuatir sambil berlutut dan memegang ke dua bahu Bryan.

"Di mana George?" Tanya Bryan dengan nafas memburu.

"Berikan Aku obatnya!" Perintah Gracella sambil menatap ke arah Asisten George dan mengarahkan tangan kanannya.

Tanpa menjawab Asisten George memberikan obat ke Gracella kemudian Gracella membuka penutup obat. Gracella mengambil obat tersebut kemudian memberikannya ke Bryan.

Bryan langsung menerimanya kemudian menelan obat tersebut sedangkan Asisten George memberikan gelas yang berisi air mineral ke Gracella.

Gracella langsung menerimanya kemudian diberikan ke Bryan dan Bryan pun langsung menerimanya lalu meminumnya hingga habis tanpa sisa sedikitpun. Gracella kemudian memeluk Bryan membuat Bryan membalas pelukan Gracella.

"Tuan Muda Bryan, apakah Tuan Muda Bryan perlu memanggil dokter?" Tanya Asisten George.

"Tidak usah." Jawab Bryan.

"Veni, kenapa kamu ada di sini?" Tanya Asisten George sambil menatap ke arah Veni.

"Apakah kamu tahu kalau Tuan Muda Bryan tidak bisa melakukan kontak dengan lawan jenis? Beraninya kamu berkomplot melawan Tuan Muda Bryan?" Tanya Asisten George dengan nada satu oktaf.

"Saya tidak punya ide untuk berkomplot melawan Tuan Muda Bryan karena Saya pikir Tuan Muda Bryan sudah sembuh." Jawab Veni sambil menangis.

"Tapi kamu bisa lihat sendiri apa yang sudah terjadi dengan Tuan Muda Bryan setelah kamu menyentuhnya." Ucap Asisten George.

"Tapi kenapa Gracella bisa menyentuh tubuh Tuan Muda Bryan?" Tanya Veni.

"Panggil Nyonya Muda Bryan!" Bentak Asisten George kemudian menampar pipi mulus Veni hingga mengeluarkan darah segar.

"Kamu sudah melakukan kejahatan dengan sengaja menyakiti Tuan Muda Bryan." Sambung Asisten George dengan nada satu oktaf.

'Tidak boleh ada kontak dengan lawan jenis? Mengapa Kak Bryan meminum obat?' Tanya Gracella dalam hati sambil masih memeluk Bryan.

"Saya kini tahu sekarang kalau uang adalah alasan mengapa Nyonya Muda Bryan bersedia menikah dengan Tuan Muda Bryan. Itu karena Tuan Muda Bryan mengidap penyakit mental." Ucap Veni.

Bryan dan Gracella sangat terkejut dengan ucapan Veni membuat mereka melepaskan pelukannya kemudian menatap Veni dengan tatapan berbeda.

"Tuan Muda Bryan hanya dapat melakukan kontak dengan salah satu anggota lawan jenis karena itulah Tuan Muda Bryan hanya bisa menikah dengan Nyonya Muda Bryan." Ucap Veni.

"Jadi Nyonya Muda Bryan hanyalah sebuah mesin kesuburan bagi keluarga William." Sambung Veni sambil tersenyum devil ke arah Gracella.

'Aku ingin kamu dan Tuan Muda Bryan berpisah setelah mendengarkan apa yang sudah barusan Aku katakan." Sambung Veni dalam hati.

"Tuan Muda Bryan sama sekali tidak menyukaimu!" Teriak Veni.

Gracella sangat terkejut dengan ucapan Veni membuat Gracella menatap Bryan dengan tatapan penuh kecewa. Sedangkan Bryan yang melihatnya sangat takut jika Gracella pergi meninggalkan dirinya.

"Gracella, apa yang dikatakan Veni tidak benar." Ucap Bryan sambil memegang ke dua bahu Gracella.

"George bawa Veni untuk keluar dari ruangan ini!" Perintah Bryan sambil menatap Veni dengan tatapan penuh kebencian.

"Baik, Tuan Muda." Jawab Asisten George dengan patuh.

Kemudian Asisten George menarik tangan Veni dengan paksa, hal itu membuat Veni berusaha menarik tangannya sambil berteriak.

"Sampai kapanpun Tuan Muda Bryan tidak akan mencintaimu!" Teriak Veni.

"Gracella, jangan dengarkan omong kosongnya. Memang ada alasan kenapa Aku bertunangan denganmu. Tapi Kakek dan Aku tidak akan pernah memperlakukanmu sebagai mesin kesuburan." Ucap Bryan panjang lebar.

"Aku ... Aku ... Eh bukan ... Kamu tidak boleh menyentuh lawan jenis kecuali bersama Aku, tunanganmu." Sambung Bryan.

"Aku ingin tahu kenapa Kak Bryan tidak bisa menyentuh lawan jenis selain Aku?" Tanya Gracella tanpa menjawab pertanyaan Bryan.

"Itu dikarenakan ketika Aku masih kecil, orang tuaku meninggal dalam kecelakaan mobil. Ibuku meninggal dunia dalam pelukanku dan hal itu meninggalkan bayangan psikologis. Sejak saat itu, Aku kesulitan berdekatan dengan lawan jenis." Jawab Bryan dengan jujur.

"Tapi ketika pertama kali kamu menyentuh tubuhku, Aku tidak mengalami alergi." Sambung Bryan.

"Karena itulah Kak Bryan memilih untuk bertunangan denganku. Karena alasan ini juga Kak Bryan melarangku untuk tidak boleh menyentuh lawan jenis kecuali bersama Kak Bryan?" Tanya Gracella dengan wajah masih kecewa.

"Bukan itu maksudku." Jawab Bryan sambil masih menahan ke dua tangan Gracella.

'Kini Aku tahu kenapa Kak Bryan ingin menikah denganku karena Aku adalah penawarnya. Kak Bryan tidak mungkin mencintaiku karena Kak Bryan adalah Pemimpin Perusahaan William sedangkan Aku? Aku adalah seorang wanita yang tidak diinginkan Ibuku dan tidak pantas bersanding dengan Kak Bryan.' Ucap Gracella sambil menarik ke dua tangannya.

"Baiklah, kini Aku tahu semuanya dan Kak Bryan tidak perlu menjelaskannya dan di sini Aku tidak akan menyalahkan Kak Bryan." Sambung Gracella sambil berdiri diikuti oleh Bryan.

"Sepertinya Aku harus berterima kasih padamu untuk hal ini. Karena Aku bisa menjadi seorang kekasih Kak Bryan dan selain itu Kak Bryan sudah banyak membantuku. Sekali lagi terima kasih atas semuanya." Sambung Gracella lagi.

Selesai mengatakan hal itu Gracella membalikkan badannya namun Bryan menahan tangannya agar Gracella tidak pergi.

"Lepaskan tanganku!" Teriak Gracella sambil berusaha menarik tangannya namun Bryan tidak mau melepaskannya.

"Gracella, Aku telah memberikan begitu banyak padamu, apakah itu hanya sekedar transaksi?" Tanya Bryan sambil menatap ke arah Gracella.

"Lepaskan tanganku!" Teriak Gracella tanpa menjawab pertanyaan Bryan.

Gracella berusaha mendorong tubuh Bryan hingga pegangan Bryan terlepas dan tubuh Bryan mundur satu langkah.

"Hatimu sangat dingin. Sejak Aku bertunangan denganmu, Aku selalu memperlakukanmu sebagai satu-satunya orang yang Aku cintai karena itulah Aku ingin secepatnya kita menikah." Ucap Bryan sambil menatap Gracella dengan tatapan mengerikan.

"Sekarang sudah terlambat, kamu tidak bisa pergi dariku!" Teriak Bryan sambil memeluk Gracella dengan.

"Kak Bryan, biarkan Aku pergi dan kita tidak akan bertemu lagi." Ucap Gracella sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Bryan.

Bryan malah mempererat pelukan Gracella sambil mencium leher Gracella hal itu membuat Gracella memberontak dan meminta Bryan untuk membiarkan dirinya pergi.

"Aku tidak bersedia karena Aku sangat mencintaimu jadi tetaplah disisiku." Ucap Bryan sambil menatap ke arah Gracella.

"Kak Bryan, lepas!" Teriak Gracella lagi tanpa menjawab ucapan Bryan.

Tanpa menjawab Bryan kembali memeluk Gracella kemudian menciumi leher Gracella. Bryan tidak ingin ditinggalkan oleh Gracella karena Bryan sangat mencintainya di tambah obat perang sang yang sejak tadi ditahannya membuat Bryan ingin menuntaskan ha x srat x nya yang sejak tadi ditahannya.

"Apa yang akan Kak Bryan lakukan!" Teriak Gracella.

Bryan tidak menjawab ucapan Gracella malah terus menciumi pipi dan bibir Gracella. Hal itu membuat Gracella berusaha memberontak.

Bryan yang tidak bisa menahannya ha x srat nya langsung menggendong tubuh Gracella lalu di bawa ke kamar pribadinya. Di mana kamar tersebut hanya ditiduri oleh Bryan namun kini kamar tersebut juga ditiduri oleh Gracella.

Bryan menurunkan tubuh Gracella dan sebelum Gracella kabur, Bryan menaiki tubuh Gracella membuat Gracella berusaha memberontak dan memanggil-manggil nama Bryan agar segera sadar.

"Kak Bryan, apa yang Kak Bryan lakukan?" Tanya Gracella ketika Bryan menciumi leher Gracella sambil tangan kanannya melepaskan kancing yang dikenakan oleh Gracella.

Gracella berusaha memberontak membuat Bryan menahan ke dua tangan Gracella kemudian menarik paksa pakaian yang dikenakan Gracella.

"Selamanya kamu menjadi milikku." Desis Bryan sambil masih menarik paksa pakaian milik Gracella.