Jika suka baca, jika tidak silahkan tinggalkan tak perlu berkomentar negatif!.
Kisah ini season 2 dari judul Kristal Hati Egi ( KHE)
Sinopsis: Cinta tak harus bersatu, itulah yg aku rasakan, diriku mencintai gadis yg tak lain keturunan dari orang yg telah membuat daddy ku terluka, walau kini mereka sudah saling memaafkan tetapi mommy tak merestui hubungan kami, jujur aku sangat ingin memilikinya namun apalah daya ku mereka tak mengizinkan nya, aku tak ingin mengecewakan karna mereka lah aku bisa lahir ke dunia ini.
Aku tak tau apakah bisa bahagia tanpa dirinya karna aku sangat mencintai nya.
Ikuti kisah ku ini . cinta memang tak harus memiliki dan bersatu .
Tinggalkan komen yg positif tak perlu merendahkan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 23" CTHB(KHE 2)23
Aku melirik benda bulat yg menempel di dinding, masih pukul empat sore, tapi mommy sudah ada di dapur, beliau mencuci sayuran dan daging ayam untuk di jadikan sup ayam yg akan di hidangkan saat berbuka nanti.
Hari raya idul fitri sudah dekat, hanya 2 hari lagi , aku bahagia karna aku bisa merayakan nya bersama keluarga besar ku . Semilir angin bertiup membuat rambut mommy menutupi mata, tetapi dengan cepat aku menyibakkan nya, diriku melihat wajah cantik mommy yg terlihat jelas meski tidak memakai make up.
" Thel, makasih ya, kalo nggak rambut mommy masuk ke bahan makanan ini" mommy mengusap lembut pipi ku , beliau melanjutkan lagi masak nya.
" Ma sama mom, aku ke ruang tengah dulu ya, pengen liat daddy lagi apa" Aku melangkah sambil tersenyum.
Aku melangkah santai, di sana ada daddy , om Alan, om Adit, Om Ferry dan tante Auly.
" Abang mana ya?" Aku mencari - cari abang, lalu daddy mendengar nya, beliau mengangkat bahunya lalu mendekati ku.
" Di kamar Thel, emang kenapa?" Daddy menunggu jawaban ku, aku tersenyum melihat wajah daddy yg segar, aroma parfum nya menggoda membuat hidung ku nyaman.
" Nggak sih, aku cuma pengen pinjem gitar , karna gitar ku udah nggak enak di pake nya" Aku tersenyum manis.
" Ke kamar nya aja deh, oh iya om.juga pengen pinjem catut" Om Alan nyengir membuat om Ferry menggeleng karana teringat kenangan itu.
" Emang abang punya catut ya?" aku menggaruk dahi yg tak gatal, lalu di susul tawa kecil tante Auly.
" Hehehe... punya dong" Tante Auly menunjukkan foto catut milik abang yg di pakai saat membangunkan om Ferry tempo lalu.
" Oke deh" Aku melangkah ke kamar abang, aku melihat tawa mereka sambil jalan, daddy kembali duduk .
Di kamar abang, abang duduk menyandar ke ranjang nya, kedua netra nya terpejam, bibir nya rapat tak terbuka sedikit pun.
Aku berjalan mengendap - endap karna ku pikir abang tidur, lalu aku meraih gitar dan catut yg ada di atas nakas.
" Thel, pasti buat om Alan ya" abang membuat ku kaget, lalu aku membalikan badan sambil nyengir .
" Hehehe... iya, ku kira abang tidur" Aku nyengir sambil membawa gitar dan catut itu.
" Thel menurut kamu cinta itu indah atau pahit?" Abang menghentikan langkah ku, aku mendudukan bokong di kursi samping nakas.
" Aku nggak tau pasti bang, tapi yg aku rasakan cinta itu indah sih, walau aku belum sepenuh nya ngerasain" Aku mengingat pertemuan ku dengan Viona.
" Iya sih, tapi kamu seengak nya tau sedikit" abang merapihkan rambut nya sambil tersenyum tipis, senyum itu mengingatkan ku pada mommy saat beliau dapat kejutan ulang tahun dari daddy dan om Adit.
Di rumah, Evelyn sibuk membantu tante Dyah yg sedang mempersiapkan kue - kue dan bolu .
Tok...tok...tok...suara ketukan pintu membuat mereka menyimpan sejenak aktivitas nya.
" Silahkan masuk nak!" Tante Dyah membuka pintu yg ternyata tamunya tak lain Anrez.
" Makasih tan, ini dari nenek, katanya beliau nggak sengaja ketemu tante dan tante bantuin nenek waktu belanja ya?" Anrez memberikan satu plastik besar berisi aneka macam kue kering dan basah.
"Oh jadi nenek kamu toh, padahal tante nggak mengharapkan imbalan sih" Tante Dyah mempersilahkan Anrez untuk duduk.
" Nenek itu nggak bisa di tolak kalo apa- apa , beliau orang nya nggak enakan, jadi setiap ada orang yg membantu nya pasti di kirim sesuatu" Anrez mendudukan bokong nya di kursi panjang samping kiri dari pintu.
" Oke deh makasih ya kalo gitu" Tante Dyah menerima plastik itu sambil tersenyum hangat, Anrez pun menggulung lengan kaos nya terlihat lah tanda lahir yg mirip sekali dengan bayi tante Dyah yg ilang.
" Bun kenapa?" Evelyn membuat buyar lamunan tante Dyah , dia heran karna setelah Anrez menggulung lengan kaos nya tante Dyah langsung terdiam kaku tak percaya.
" Nggak , cuma ke inget sesuatu aja" Tante Dyah berusaha mengingat lagi letak dan bentuk dari tanda lahir itu.
Evelyn hanya tersenyum setelah tante Dyah menjawab nya, Anrez merasakan hal aneh juga setelah dia melihat reaksi tante Dyah barusan.
anrez mau nyanyi apa ya kira2?
anrez kayaknya kalo sama tante dyah hidupnya terjamin, apalagi ada evelyn yg menemani, evelyn tipe adik yg baik soalnya