NovelToon NovelToon
Istri Pengganti

Istri Pengganti

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan
Popularitas:279.9k
Nilai: 4.3
Nama Author: Cotton Candy Zue

Sienna Saamiya Albinara gadis muda yang terpaksa menikahi Samudera Bagaskara lelaki dingin penuh misteri, karena sebuah alasan konyol.

Dera, yang mencurigainya menjebaknya dalam pernikahan tanpa cinta.

"Ditempat ini semua yang terjadi harus atas izinku!" - Samudera

"Jika bukan karena itu semua, aku takkan sudi terkurung bersamanya!" Binar.

Dulu aku mengagumimu, sekarang aku membenci perlakuanmu, namun putus asa ku menaruh harap padamu - Sienna Saamiya Albinara.

Aku terlalu marah hingga tak merasa telah begitu banyak cinta yang tumbuh untukmu - Samudera Bagaskara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cotton Candy Zue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 29 : Perhatian Kecil

Hari demi hari berlalu, mereka sudah kembali ke rumah utama, hubungan keduanya juga semakin dekat dan itu membuat penghuni rumah utama sangat heran.

Anna dan Ayla senang melihat sikap hangat putranya, lain dengan Rayna yang selalu menunjukkan ketidaksukaan pada Binar, karena perbedaan kelas mereka.

Tuan Bagaskara? Ya, biasa saja.

"Akh!" pekik Binar, di susul suara bising yang berasal dari pecahan barang.

"Nona!" panik seorang pelayan yang melihat Binar seperti itu.

Binar cuma mau memindahkan sup ke mangkuk saji tapi karena ia tidak benar memegangnya ia merasakan bagian panas panci itu, lalu kaget dan berakhir dengan menjatuhkan panci sekaligus mangkuk yang sekarang pecah tak berbentuk.

Binar mengibaskan tangannya yang kepanasan di tambah kakinya yang tersiram sup panas.

Pelayan di dapur panik, tapi Binar cuma diam sambil mengibaskan tangannya setelah memekik kaget tadi.

Dia buru-buru ke arah wastafel untuk membasuh tangannya.

"Kenapa ribut-ribut?" Anna yang menunggu makanan di sajikan di meja makan merasa penasaran dengan keributan yang ada di dapur.

"Itu, nyonya, Nona Binar, kesiram sup panas." adu pelayan tersebut.

"Ya ampun! Kenapa bisa?!" Anna langsung menghampiri menantunya dan menariknya menjauh dari dapur.

"Besok jangan ke dapur lagi__"

"Tapi, mama__"

"Jangan potong ucapan saya!" tegas Anna dan itu membuat nyali Binar menciut dan memilih pasrah saat di tarik Anna.

"Maaf." lirih Binar.

Anna berhenti sejenak, "Maaf, sayang. Kaki kamu sakit?" tanya Anna, karena khawatir ia lupa diri dan menarik tangan menantunya begitu saja padahal tangan Binar pasti masih sakit.

Binar mengangguk, kemudian mereka menuju kamar Binar dan Dera.

Saat masuk, Dera baru saja selesai membersihkan diri dan nampak sedang mengancingkan kemejanya.

"Duduk sini." ucap Anna, membawa Binar duduk di atas kasurnya.

Dera memandang bingung, melihat istri dan ibunya masuk ke kamar tanpa permisi dan memperhatikan Anna yang sibuk mencari sesuatu dan kembali dengan kotak obat.

"Ada apa?" tanyanya singkat.

"Dera, coba bilangin istrinya dong biar nurut, gak usah lagi kerja ke dapur toh di rumah banyak pelayan." omel Anna, sambil mencari sesuatu di dalam kotak obat.

"Mama__"

"Diam, kamu harus menuruti kata-kataku kali ini." tegas Anna, biar bagaimanapun Binar itu menantunya dan Anna senang karena Binar perempuan yang baik, Anna begitu karena sayang.

"Lihat, kakimu, tanganmu! Sakit kan?" omel Anna, bersamaan dengan itu mata Dera memperhatikan tangan dan kaki istrinya.

"Kenapa? Apa yang terjadi?"

"Dia menumpahkan sup panas ke dirinya, ceroboh memang, untung cuma kaki bagian bawah saja yang kena tidak seluruhnya." omel Anna lagi.

"Biar, Dera yang urus Binar, mama sarapan aja dulu." pinta Dera yang membuat perhatian Binar beralih seratus persen pada pria itu.

"Tapi__"

"Ma..biar aku urus istriku." ucap Dera dengan nada rendah, lalu Anna bergegas keluar dan sekarang hanya tinggal mereka berdua.

"Kenapa gak hati-hati?" tanya Dera yang sekarang posisinya berlutut di depannya.

"Aku gak sengaja." jawabannya asal, tapi memang tidak sengaja kan? Kalau bisa sih, Binar mau jawab, itu gara-gara Dera!

Iya!

Gadis bersuami itu ceroboh karena pikirannya di penuhi oleh Dera, Dera yang mulai bersikap manis akhir-akhir ini.

"Besok gak perlu lagi masak." ucap Dera tegas, sambil mengoles salep ke tangan Binar.

"Kenapa? Lagian ini gak parah loh, gak sepanas itu kok, tadi juga aku langsung__"

"Tapi sakit kan?" ucap Dera sambil menekan kaki Binar yang tersiram sup panas dengan telunjuknya.

"Akh! Kenapa di tekan?!" pekik Binar kesal, lalu menunduk berniat menyingkirkan tangan Dera dari kakinya, tapi...

Dug!

"Akh!" pekik Binar sekali lagi, karena saat ia menunduk kepalanya terbentur kepala Dera.

"Kamu benar-benar ceroboh ya?!" kata Dera sambil mengelus keningnya yang berbenturan dengan Binar.

Tapi, Binar malah membentur ulang kepalanya dan kepala suaminya itu.

"Kenapa di ulang?!" tanya Dera kesal.

"Biar tidak di gigit anjing." asal Binar.

Dera terdiam sejenak, kemudian tertawa terbahak-bahak, "Apa hubungannya? Bodoh sekali." ejek Dera.

"Itu kepercayaan di tempatku." elak Binar kesal, ia serasa sedang di ledek.

"Sudahlah. Berharap saja ini tidak akan melepuh." ucap Dera, sambil melanjutkan mengobati kaki istrinya.

Diam-diam hati perempuan itu tersentuh dengan kepedulian suaminya.

Walaupun awalnya, Dera jahat, selalu membatasi hidupnya.

Tapi, itu tidak lama dan pria itu mau menerimanya.

'Aku janji aku akan selalu menemanimu dan ada untukmu, suamiku.' batin Binar sambil menatap Dera yang kini sedang meniup luka di tangannya, tapi tiba-tiba mendongak menatapnya setelah selesai mengobatinya.

Reflek, ia membuang pandangannya ke sembarang arah.

Cup!

Dera mengecup tangan kanannya yang tersiram sup tadi.

"Semoga tidak apa-apa. Sekarang, aku mau bersiap dulu, sebelum terlambat."

Dera beranjak dan berdiri, "Maaf, merepotkan." lirih Binar.

"Aku bantu ya?"

"Tidak perlu."

"Tapi__"

"Dengarkan aku, aku suamimu jadi dengarkan apa kataku, oke?" ucap Dera sambil menatap istrinya, satu tangannya menangkup sebelah pipi Binar, yang mana itu sukses membuat jantung perempuan itu berdegup kencang.

"Hmm?" dehem Dera, menunggu jawaban istrinya.

"I-iya, oke."

"Sekarang, istirahat saja. Nanti, aku suruh pelayan bawa sarapanmu ke kamar." tukas pria itu sembari memakai dasinya.

"Itu berlebihan." sanggah Binar.

"Tidak, sama sekali tidak, coba saja berjalan kalau bisa, kakimu pasti sakit."

Binar melirik suaminya sebentar dan mencoba berdiri dan benar saja kakinya nyeri untuk berdiri.

"Makanya, dengar apa kataku. Dengarkan suamimu." ucap Dera dengan penekanan.

"Mengerti sekarang?" ujar Dera, lalu memakai jasnya, kemudian mendekati Binar.

"I-iya."

"Aku kerja dulu, baik-baik di rumah." pesan Dera lalu mengecup kening Binar, seketika warna kemerahan menyebar di seluruh bagian pipinya.

Tapi, si penyebabnya malah santai saja meninggalkan Binar salah tingkah sendirian.

"Aku suka ini." gumamnya, ia suka perhatian kecil yang manis ini.

1
Shindy Yuliarti
binar adiknya dipta kah thor?
SUGA 💙💚💛💜💝💘
Luar biasa
Indah Rianti
bagus thor
Aghnia Raina
Luar biasa
Imam Firdaus
ceritanya bagus
Imam Firdaus
keren ceritanya
Salihah Azraai
mau thor. semangat ya!
Nyengsreng
lanjut dong
Sri Wahyuni
kurang greget
Hikam Sairi
mampir
dwisrilestari_cancer83
cerita nya simple n apik, alurnya ngga berat2 banget
Krystal Zu: terimakasih 🌹🤍
total 1 replies
Siti Saidah
lamaaaaaa
Zainab makky
bagus cerita x tor
Muh Nur
jujur lebih baik
Whi Tut
bodoh bodoh bodoh
Wiek Soen
menarik juga
Muh Nur
karyamu jeren thor
Iges Satria
mulai mutar2 gi ceritanya Thor, masa mertua binas ga ada capeknya bikin kejahatan. nah binar gi bisanya hilang kesabaran Krn bayi rewel terus. seira nasibnya baik banget padahal kan ??
Dewi Purnomo
Jangan bikin Binar kena baby blues dong kak....kasian Dera sma babynya.....lanjut up kak.
Iges Satria
berdamailah kalian semua, saling merangkul dan menerima, pasti rasa lengah dan bahagia. didapat ❤️❤️❤️❤️
Krystal Zu: terimakasih kak, selalu komen positif di karya aku💞
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!