Delisa Pratama, menelan kehidupan pahit yang di deritanya di umur 19 tahun. Ia terpaksa bekerja keras setelah di usir Ibu tirinya dari rumah selepas Ayahnya meninggal dunia.
Kehidupannya berubah ketika Delisa bertemu dengan gadis kecil yang memiliki paras wajah cantik dan menggemaskan, membuat dirinya melupakan semua kejadian buruk di hidupnya.
Siapa sangka, Gadis kecil itu adalah seorang anak CEO ternama bernama Revano Akashy Malik, seorang duda yang memiliki wajah tampan tanpa keburukan sedikit pun, serta di gandrungi banyak para wanita.
Selamat membaca,
Jangan lupa Like, Komen & Vote nya🙏🏼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ditaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 30
Pukul 10 pagi, Sanjaya sudah duduk di kursi kebesaran nya dan mengatur jalan nya meeting dengan para client-client ternama se Asia.
Setelah acara meeting selesai, Sanjaya sudah merasa tidak ada beban lagi, karena memang seperti nya sudah sampai sini saja anak cabang perusahaan nya, sekarang Sanjaya sudah memiliki 20 anak cabang di seluruh Indonesia dan 10 lagi di negara tertentu.
"Huhh ... " Sanjaya melepas jas nya lalu menghubungi Anton agar menjemput diri nya dan membawa ke tempat Risa agar membawa Risa pulang dan bertemu dengan Lilis untuk mengakui semua kesalahan nya, sangat fatal pasti tapi memang semua kejadian nya berdasarkan ketidaksengajaan Sanjaya tetapi berbanding terbalik dengan Rosa yang memang sudah ia rencanakan
Saat ini benar-benar Sanjaya merelakan semua takdir nya dan berharap ia akan mendapatkan wangsit yang baik untuk diri nya, bisa di bayangkan jika Revano anak tunggal nya benar-benar marah atau mungkin sangat marah entahlah nasib kedepan nya bagaimana untuk Sanjaya sendiri, yang penting dirinya sudah jujur untuk terbuka dan meenyadari kesalahan nya.
"Berangkat sekarang Pak?" Sanjaya menganggukkan kepalanya tanpa berkata apapun, memang saat ini suhu tubuh nya mungkin lebih tinggi dari sebelum nya.
Anton menjalankan mobil nya ke arah tempat Rosa bersama bodyguard suruhan nya yang sudah menahan Rosa agar ia tidak pergi kemana-mana.
Setelah sampai, Sanjaya bergegas keluar dan langsung berbicang datar kepada Rosa yang saat ini kedua tangan nya sudah di borgol akibat ulah bodyguar-bodyguard tersebut.
"Rosa, saya ingin kau ikut dengan saya dan berbicaralah jujur kepada istri dan anak saya, saya mohon." kata Sanjaya sambil mengantupkan kedua tangan nya.
Rosa tersenyum miring "Ya baiklah Mas, tapi dengan satu syarat." ujar nya.
"Apa? Katakan." Sanjaya sangat tidak suka dengan basa basi.
"Transfer ke rekening saya lima Miliar, saya berjanji akan berbicara jujur dengan istri mu Mas." ujar Rosa.
"Kemari Anton." Anton mendekati Sanjaya lalu memberikan handpone nya, kemudian Sanjaya membuka aplikasi transfer uang digital dan benar saja duit lima miliar itu sudah masuk di rekening milik Rosa. Rosa tersenyum puas melihat nya.
Sebenarnya hanya akal-akal bulus Sanjaya saja, padahal saat ini Rosa sudah di laporkan kepada pihak yang berwajib tetapi Sanjaya ingin terlebih dahulu jujur kepada keluarga nya agar tidak terjadi kebohongan di masa depan nya.
Duit yang begitu banyak di minta oleh Rosa, tidak ada harga nya bagi seorang Sanjaya Malik. Demi terciptanya keluarga harmonis ia merelakan apa yang ia punya.
Rosa mengikuti Sanjaya di belakang nya sambil di pegang oleh bodyguard.
"Lepaskan borgol nya! Dasar sialan!" seru Rosa sambil mengguncangkan tangan nya.
Sanjaya mendelik lalu berjalan menuju tempat parkir mobil nya, ia ingin pulang saja dan bertemu istri nya agar masalah nya cepat terselesaikan.
***
Revano memasuki ruangan nya kembali setelah meeting selesai, ia membuka pintu kamar dan melihat kedua nya sedang tidur sambil berpelukan, padahal sudah waktunya untuk makan siang tetapi Aurel dan Delisa masih tertidur nyenyak.
"Del bangun ... " ujar Revano sambil mengelus pipi Delisa serta menggantikan bantal guling untuk putri kecil nya.
"Emmmhh ... Lima menit." Delisa bergumam lalu tidur kembali sambil memeluk tangan kekar Revano. Jika tidak usil itu nama nya bukan Revano, sekarang ia sudah senyam senyum sambil berpikir untuk merencanakan sesuatu.
"Del ada kebakaran hooooyyy ... Yuhuuu kebakaran ..." bisik Revano di telinga Delisa, padahal Revano ingin berteriak tetapi masih ada putri nya yang sedang tertidur nyenyak jadi ia urungkan niat nya.
"Kebarakan?" kata Delisa pelan tetapi masih memejamkan kedua bola mata nya.
"Iyahhh ada kebakaran ... Kebakaran woy kebakaran fyuhh ... "Bisik Revano sambil meniup telinga milik Delisa, membuat Delisa yang sedang tertidur sedikit terusik.
"HAH KEBAKK- EMMTT" Delisa langsung bangun dan berteriak tetapi lebih dulu langsung di sumpal oleh tangan Revano, Revano tertawa kecil. lalu Delisa melepaskan tangan Revano dan menepisnya kasar.
"Ganggu aja bapak tuh!" ujar Delisa sedikit keras.
"Lah kau asik-asikan tidur ... Noh di cariin sama pak Muh." ujar Revano sedikit berbohong.
"Ah i ... iya, sory pak hehe tadi ketiduran." ujar Delisa sambil menekuk tangan nya dan menunduk malu.
"Sudah ayo makan dulu, di depan sudah tersedia banyak. Cepat bangun, keburu Aurel bangun duluan nanti nempel mulu kan jadi kau susah makan." kata Revano sambil berdiri lalu menggandeng tangan Delisa untuk keluar. Delisa yang sudah biasa di gandeng oleh Revano jadi ia terbiasa dan tidak kaget lagi.
Di meja sofa sudah banyak sekali makanan, dari makanan berat hingga pasukan dessert serta kue yang Delisa bikin pun ikut tersajikan di sana.
"Bapak banyak banget makanan nya, nanti kalau tidak habis bagaimana?" tanya Delisa menatap Revano.
"Yang bilang kau makan sendiri itu siapa ha? Ayo kita makan berdua, saya juga belum makan." kata Revano lalu mulai menyantap makanan nya di hadapan Delisa yang juga ikut makan dengan nya.
Baru saja tiga suap, sudah terdengar tangisan Aurel yang memekikkan gendang telinga Revano maupun Delisa.
'Ganggu lagi ...' Revano menghela nafas nya panjang.
Baru saja Revano ingin berdiri tetapi Aurel lebih dulu keluar dari kamar sambil membawa boneka kesayangan nya. Revano dan Delisa pun tersenyum melihat nya, Aurel beringsut naik kepangkuan Delisa dan mencari kenyamanan di leher Delisa, tidak lama kemudian Aurel tertidur lagi disana.
"Masih ngantuk rupannya." kata Delisa sambil menepuk bokong Aurel dengan tangan kiri nya. Revano berdiri lalu mengambil Aurel dari gendongan Delisa.
"Kau makan dulu di habiskan, biar Aurel sama saya dulu." ujar Revano lalu menimang putri nya menjauh dari Delisa.
...Bonus Visual :...
1. Delisa Pratama
2. Revano Akashy Malik
usia 27 th udah punya anak umur -+ 6 th🤔
Thor bisa aja' bkn mules perut...👍👍👍