NovelToon NovelToon
Janda Kembang

Janda Kembang

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Patahhati / Janda / Tunangan Sejak Bayi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:435.5k
Nilai: 5
Nama Author: Melisa

Aisyah seorang gadis lembut nan ramah, dihadapkan pada kenyataan harus menikah di umur yang sangat muda. Ia terpaksa menerima lamaran dari seorang pemuda yang katanya, hanya dialah seorang pemuda yang bisa menerima dirinya apa adanya.


Padahal kenyataannya berbanding terbalik seperti yang dikatakan oleh pemuda itu.


Aisyah terlahir dari seorang wanita yang mengalami gangguan jiwa. Ia dilahirkan oleh seorang ibu yang penyakitnya tiba tiba saja kambuh, jika ada orang yang menyebutnya sebagai wanita pembawa sial.


Aisyah mengalami ketidak Adilan ketika ia masih kecil sampai ia tumbuh remaja. Belum kering luka lama yang digoreskan karena ia terlahir dari seorang wanita gangguan jiwa, kini ia dihadapkan pada kenyataan, jika dirinya harus menyandang status janda diumurnya yang masih sangat muda.


Pernikahan nya harus kandas tepat dua hari pernikahan nya.


Inilah kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Liontin Berharga Untukmu dan Untukku.

''Abang...''

Seseorang disana menoleh dan tersenyum manis. ''Kamu mau sholat juga??''

''Iya,'' lirih Rani berjalan dan mengambil mukenah dan memakainya. Semua itu tak luput dari tatapan Reza.

''Ya sudah, mari kita sholat berjamaah??''

''Hah??''

Reza terkekeh, ''kamu kenapa yang kayak orang takut begitu? Wong akunya cuma mau imamin sholat kita?? Apa salah??''

''Nggak salah sih.. hanya saja...''

''Kenapa?? Takut sama bang Fatih??''

Rani menunduk malu. Ia ketahuan sedang memikirkan Fatih yang entah sudah bangun atau belum untuk melaksanakan sholat tahajud.

''Tenang... Abang nggak akan bangun! kecuali waktu subuh! Dia mah.. jarang kalau tahajud! kalau subuh iya..'' imbuhnya santai, membuat Rani mengernyitkan dahinya.

Jarang bagaimana maksudnya ??

''Ayo.. kok malah bengong??''

''Hah? I-iya.. mari kita sholat! setelah ini ada yang mau Rani tanyakan.''

''Oke.'' sahut Reza.

Mereka sholat berjamaah. Hati Reza dan Rani sama-sama tenang. Sholat yang begitu khusyuk. Seharusnya Fatih lah yang menjadi imam Rani, tapi malah Reza yang menjadi imam Rani.

Seperti ada sesuatu yang tersembunyi tentang mereka berdua. Lima belas menit kemudian, mereka berdua selesai sholat.

Entah kenapa, Rani merasa deg-degan jika berdekatan dengan Reza. Berbeda dengan Fatih.

''Apa yang ingin kamu bicarakan? Masih ada waktu setengah jam lagi untuk sholat subuh.''

Rani menunduk, kemudian mengeluarkan sesuatu di balik mukenah nya.

Sesuatu itu tergantung dihadapan Reza.

Deg!

''Dimana kamu mendapatkan nya??'' selidik Reza.

Rani yang agak jauh duduk dari Reza, bergeser mendekati Reza. Reza terkejut.

''Abang ingin tau aku dapat ini dari mana??''

Reza mengangguk.

''Ini aku dapatkan dari Bude Nia! Mama nya Abang!'' ucap Rani membuat Reza terkejut.

Setelah nya ia berdehem. ''Ehm.. simpan benda ini baik-baik! karena ini adalah kunci dari kisah paman Alam di masa lalu!'' imbuhnya dengan serius.

''Maksudnya??'' Rani bingung.

''Liontin ini berharga untukmu dan untukku! jadi simpan baik-baik! untuk sekarang, kamu tidak perlu tau untuk apa, yang jelas ini berguna untuk kita berdua nantinya. Tunggu sampai dimana aku akan meminta nya padamu, baru setelahnya aku ceritakan untuk apa kegunaan liontin itu. Lebih baik kamu pakai liontin nya, simpan didalam bajumu! jangan perlihatkan kepada siapa pun! termasuk bang Fatih!''

Deg!

''Tapi kenapa??''

''Nanti kamu akan tau sayang.. sabar dulu atuh..'' ucapnya tanpa sadar.

''Eh? apa tadi??''

''Hah? Apa??''

''Yang tadi Abang bilang??''

''Apa??

''Ishh.. Abang nggak asik ah!'' kesal Rani dengan bibir mengerucut.

Reza tertawa kecil. ''Pakai kalung nya sekarang! sebelum yang lain tau.'' ujar Reza dengan serius menatap Rani.

''Baik!'' sahut Rani.

Dengan segera Rani memakai kan kalung itu keleher nya, tapi pengaitnya tersangkut di baju Rani.

Membuat Rani kesulitan melepas nya. Reza yang melihat Rani kesusahan, mencoba membantu nya.

''Sini.. Abang pakaikan!''

''Ta-tapi...''

''Ayo.. nanti ketahuan dengan yang lain, mau??'' tanya Reza menatap Rani dengan instens.

Rani yang ditatap seperti itu, merona. Wajahnya memerah karena malu. Mereka begitu dekat hingga hembusan nafas Reza menyentuh kening Rani.

Rani menahan nafas sejenak, untuk menetralisir rasa berdesir dihatinya untuk Reza.

''Bang...''

''Hem,'' sahut Reza. Ia masih saja mencoba melepas kaitan liontin yang tersangkut itu di baju Rani.

Rani memegang pinggang Reza dengan erat saat bibirnya bersentuhan dengan dada Reza. Terdengar disana, suara debaran jantung yang begitu kencang. Sama seperti dirinya.

Kenapa aku merasa nyaman saat bersama bang Reza ya.. rasanya seperti..

''Dek...'' panggil Reza.

''Hem,'' sahut Rani masih dengan memeluk pinggang Reza.

''Nggak bisa dari depan.. kayaknya harus dari belakang deh.. ini nyangkut kuat kayaknya. Boleh Abang membetulkan dari belakang?? Tapi maaf.. jika aurat mu nanti terlihat oleh Abang?''

''Begini saja. Abang pasti bisa!'' sahut Rani dengan memejam kan mata nya.

''Nggak bisa Dek..''

''Bisa! coba aja!''

''Ck! iya Abang coba! tapi.. jika kamu susah bernafas jangan salahkan Abang ya??''

''Oke. aku lebih menyukai posisi seperti ini!'' sahut Rani masih terdengar oleh Reza.

Reza tersenyum kecil mendengar ucapan Rani.

Andai.. kau adalah istriku Dek .. pastilah aku sangat bahagia saat ini.. lirih Reza di dalam hati.

Tangannya dengan cekatan melepas pengait liontin itu dari baju Rani. Rani masih setia memejamkan matanya.

Rasanya begitu hangat dan nyaman...

''Dek..''

''Hem, aku ngantuk Bang.. biarkan seperti ini sebentar.... saja. Aku sangat merindukan Ayah.. Pelukan mu, aku merasa damai.. seperti pelukan Ayah Alam...'' lirih Rani dalam pelukan Reza.

Untuk sesaat Rani mencoba untuk mendalami rasa hati yang terus menggebu ketika bersama Reza.

Reza yang mendengar nya berkaca-kaca.

Andai.. jauh sebelum bang Fatih menemukan mu.. Aku pasti sangat bahagia.. tapi sekarang berbeda Rani.. semuanya terasa berbeda saat kau mengucap ijab qobul bersama orang lain.. bukan dengan ku... lirih Reza dalam hatinya.

Reza semakin mengeratkan pelukannya pada Rani. Sedangkan Rani terisak di dalam pelukannya.

''Dek...''

Tak ada sahutan, yang terdengar hanya Isak tangis.

''Rani...''

Lagi, Rani masih terisak di dalam pelukan nya.

''Sayang...''

Rani memeluk Reza begitu erat, membuat Reza sesak.

''Abang.. mengapa bukan Abang yang menjadi suami Rani... hiks..''

''Sayang... dengar kan Abang!"

"Nggak mau!"

"Sayang ku! Dengarkan Abang Dek! sekali ini... saja ya??" bujuk Reza.

Rani melepaskan pelukannya. Dan manik mata hitam itu bertemu dengan manik mata hitam milik Reza.

''Dengarkan! Jangan berbicara seseatu yang akan terkabul nantinya? Kita berdua sedang di rumah Allah! jadi harus berfikir positif! Untuk masalah jodoh, Abang pun tidak bisa berbuat apapun, karena memang seperti ini jalan takdir yang harus kita lewati bersama. Bukan tidak mungkin kita akan bersatu nantinya jika Allah berkehendak?? Jujur, jauh dihati Abang.. Abang sangat ingin kamu menjadi istri ku saat pertama kali bertemu. Tapi.. apalah daya, jika takdir mu dan takdir ku berlainan?? Kita sebagai manusia hanya bisa mengikuti apa yang sudah di tetapkan. Jika memang kita berjodoh, maka Allah akan memberikan jalannya. Jika memang sudah waktunya, maka kita akan dipersatukan! Untuk sekarang jalanilah takdir ini.. kamu paham??'' jelas Reza membuat Rani terisak.

''Dek...''

''Ya.. aku akan mengikuti jalannya takdir! Aku berharap kita berdua di persatukan! Karena yang aku mau hanya Abang! bukan yang lain..'' lirih Rani.

''Ssssttt.. kamu nggak boleh ngomong gitu.. dosa loh.. sekarang kamu kan sudah menjadi istri bang Fatih? Jadi.. terima takdir mu! Mulai hari ini Abang tidak akan pulang kerumah lagi. Abang akan tidur di kantor, karena banyak sekali pekerjaan yang harus Abang kerjakan. Jika terjadi sesuatu, kabari Abang! jangan takut! Abang bersama mu! Untuk sekarang, ikutilah arus air kemana pun ia mengalir, karena dimana kamu nantinya berhenti, disana lah tempat mu berlabuh untuk yang terakhir. Itulah rumahmu?? Percayalah.. jika Allah selalu mendengar doa-doa hamba yang selalu meminta padanya..'' ujar Reza.

Cup

Reza mengecup kening Rani, sedangkan Rani memejamkan matanya. Hangat pelukan Reza begitu nyaman di hati dan pikiran nya.

''Maaf Abang nggak bermaksud.. ini untuk yang terakhir kalinya.. maafkan Abang sayang..'' ucap Reza dengan memeluk Rani erat.

Reza tau ini salah. Tapi ia bisa apa? Jika hati dan pikiran hanya tertuju pada Rani?? Rani masih terisak dalam pelukannya.

Saat mata Reza menangkap sekalabat bayangan disana, Reza melepaskan pelukannya.

''Jangan nangis! mereka sudah pada bangun. Lepas ya??''

Rani menggeleng, ia semakin erat memeluk Reza.

''Dek.. itu ada bang Fatih!''

Tersentak, Rani melepaskan pelukannya.

Reza kecewa. Entah kenapa setiap kali bersentuhan dengan Rani dadanya berdesir hebat.

Rani melepaskan pelukannya dan menangis dengan menutup matanya. Sedangkan Reza berlalu untuk mengambil wudhu lagi.

Reza menyusut air bening yang mengalir dari matanya.

Ya Allah .. jika aku boleh meminta.. izinkan aku untuk memiliki Rani.. untuk melengkapi setengah dari ibadahku.. untuk menuju surga Mu.. Hanya itu yang aku inginkan, bukan yang lain... Reza.

Ya Allah.. di dalam rumah mu ini aku meminta.. aku meminta.. biarkan bang Reza yang menjadi imam ku.. baik di dunia maupun di akhirat.. hanya dia yang ku mau.. aku melihatnya sama seperti aku melihat Ayah.. seperti yang telah diceritakan oleh ibu.. sifat dan kelembutan Ayah.. ada bersama bang Reza.. izinkan kami bersatu ya Allah.. hanya itu pintaku... Rani.

💕

TBC

1
kimiatie
pelik juga Rani ini seorang yang plin plan gitu...cepat terjebak tidak belajar dari pengalaman..dia sendiri pernah di situasi sama tapi 🤦🤦🤦
sri parlina
aku bingung cerita iniThor. hati Rani dan Reza bisa berubah cpt tdk sesuai dgn ucapannya. bikin gregetan aja
Capricorn 🦄
k
Jihan Sansan
Bukannya harta kekayaan Rani sudah d jual ayahnya Rani?! Jadi ortunya Fatah tdk sempat memilikinya
Elia Fitri
Bismillah.

Assalamualaikum Thor lanjuuut...
Sativa Kyu
👍👍👍
Melisa Author: Terimakasih udah mampir 🙏🙏
total 1 replies
WaTea Sp
bagus
Melisa Author: Terimakasih udah mampir disemua cerita recehan aku ya Bunda 🙏🙏😘😘
total 1 replies
WaTea Sp
gakpapa...othor curhat wwwkkkkk
WaTea Sp
bener banget neh....cerita yg bagus ada nilai2 yg baik
Melisa Author: Terimaksih udah mampir bunda.. 🙏
total 1 replies
Rubiyanti
Luar biasa
uhuuyyyyyy
alisa reza lana
Meyda Fazilla Ashanum
lanjut Thor
Meyda Fazilla Ashanum
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. ana mampir Nih Thor 😊
Melisa Author: Silahkan 🙏
total 1 replies
uhuuyyyyyy
semangaat rezaa
uhuuyyyyyy
waduh jgn" reza suka sama rani
Endang Werdiningsih
ohhhh baru tau kalo novel ini nyambung sama gilang baskhara si abg yg naksir janda anak 3 alisa febriyanti tohhhh...
Melisa Author: Kirain bacanya sepenggal. Ya udah ikutin terus ye? cerita ini semua sambung menyambung menjadi satu.. eh? 😄
Endang Werdiningsih: ngga sepenggal" sih kak author,,,cuma baru ngeh aja pas nyebut nama gilang baskhara....😄
total 3 replies
Yans
menarik
Melisa Author: Terimakasih udah mampir 🙏🙏
total 1 replies
Yans
mau lanjut baca ya thor
Risa Aprilia
mampir baca ya thor
Melisa Author: Silahkan! banyak pun tak apa.😄😄
total 1 replies
Siti Norsham
Jalan cerita yang menarik berlainan sekali. Tidak membosankan. Tahniah thor atas idea-idea cerita yang bagus. Pikiran thor tip top. Saya suka bangat karya yang begini.
Melisa Author: Terimakasih loh.. saya tersungging euuyy. 🤣 Ikutin terus cerita nya. Jangan lupa favorit, agar kamu tau jika season 2 udah rilis. Thank you very much 😘😘😘 lip lip sekebun tebu untukmu! 🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!