NovelToon NovelToon
Gara-gara DiCuekin Suami

Gara-gara DiCuekin Suami

Status: tamat
Genre:Aliansi Pernikahan / Cerai / Karir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:744.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Dada-1407

Pernikahan nya dengan seorang duda beranak dua,menyisakan luka yang setiap hari nya di rasakan oleh Fifian,,sang mantan istri yang selalu membayangi rumah tangga nya membuat sang suami tidak perhatian pada nya..Di tambah lagi pekerjaan yang selalu menyibukan diri nya..
Ketikan Fifian meminta cerai barulah Alexander sang suami menyadari akan kesalahan nya..
Akankah Fifian memaafkan Alexander..???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dada-1407, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fifian Pergi

"FIFIAN..!!! LEPAS!"

Alex menarik Febi dalam pelukannya dan mendorong Fifian dengan keras sampai perut Fifian membentur sisi meja.

Fifian mengerang kesakitan, tapi dia tahan. Tak ada gunanya menunjukkan rasa sakit di depan laki-laki jahat ini.

"Mas sakit hiks, kepala aku pusing," Febi terisak sambil memegang kepalanya.

"Mama," Gina datang dan menghampiri Mama tersayangnya.

"Mama ga papa?" tanya Gina khawatir.

Sedangkan Gani yang justru menatap khawatir Fifian yang memegang perutnya.

"Dia jambak, nampar sama cengkeram tangan Mama, Gina. Badan mama sakit semua," Febi mengadu pada putri kecilnya.

"MOMMY, KENAPA SIH MOMMY JAHAT BANGET SAMA MAMA. APA SALAH MAMA SAMA MOMMY," Gina berteriak sambil menangis.

"Jangan bentak Mommy!" Gani langsung berdiri di depan Fifian dan manatap tajam adiknya, "Mommy nggak mungkin melakukan sesuatu tanpa alasan."

"Gani kenapa kamu selalu bela Mommy. Mommy ibu tiri dan semua ibu tiri itu jahat."

"Mommy nggak jahat."

"Gani, Gina cukup. Kalian masuk kamar. Ini urusan orang dewasa," ucap Alex

"Nggak. Gina nggak mau pergi. Gina nggak mau ninggalin Mommy sama perempuan jahat itu," Gina menunding sambil menatap nyalang Fifian.

"Mommy bukan orang jahat!" Gani tak terima dan berteriak pada adiknya.

Kepala Alex berdenyut semakin sakit melihat pertengkaran anak-anaknya.

Masalah Fifian dan Febi belum selesai dan sekarang anaknya juga saling bertengkar menjadi dua kubu.

"BIBIIII," panggil Alex.

Seorang pembantu datang.

"Iya, Tuan."

"Bawa Gina dan Gani ke kamarnya."

"Gina nggak mauu," Gina lalu memeluk Febi,

"Gina mau sama mama. Gina mau melindungi mama."

"Ya ampun anak mama. Mama beruntung sekali memiliki anak seperti kamu, Gina. Kamu memang anak yang berbakti pada orang tua."

Alex menghela napas panjang. Kepalanya benar-benar pusing menghadapi masalah di pagi buta ini.

Alex menatap Fifian yang menatapnya dengan sorot mata yang tak bisa Alex gambarkan. Ada luka menganga dan kemarahan yang membara di bola matanya.

"Fifian kamu.."

Fifian langsung pergi menaiki tangga sebelum suaminya menyelesaikan kalimatnya.

"Mommy," panggil Gani

Fifian tidak menjawab dan terus berjalan. Gani berkaca-kaca. Dia ingin mengejar, tapi sepertinya mamanya tidak ingin diganggu. Gani juga memilih pergi dan kembali ke kamarnya.

Alex ingin mengejar Fifian, tapi tiba-tiba...

"Aduh, Mas, kepala aku pusing." Febi pun berpura-pura sakit seraya memegang kepala nya

Alex pun merangkul Febi dan membawa nya ke sofa. Gani juga ikut memegang lengan mamanya dengan khawatir.

Alex mengambil kompres dan mengompres pergelangan tangan Febi yang memang terlihat biru. Entah apa yang merasuki Fifian sampai Fifian sekasar ini dengan Febi. Fifian benar-benar berubah sekarang.

"Sayang, kamu harus sekolah kan, lebih baik sekarang kamu mandi dan ganti seragam," ucap Fifian sambil mengusap rambut Gina.

"Tapi Gina mau nemenin Mama."

"Mama ga papa, kan ada papa."

"Benar kata mama, sekarang kamu masuk ke kamar ya, minta bantuan sama bibi kalau nggak bisa pakai seragam sendiri."

"Aku bisa kok, Dad.Gina sudah besar."

"Ya udah sana."

Alex mengacak rambut putrinya dengan gemas.

Setelah kepergian putrinya,Alex pun lanjut mengompres pipi febi.

"Sakit?"

Febi mengangguk, "Sakit banget, Mas."

"Kenapa Fifian nampar kamu?"

Febi menggeleng, "Aku juga nggak tau, Mas. Tadi aku ke sini mau minta maaf sama Fifian soal semalam yang mungkin aja aku mengganggu waktu berduaan kamu sama Fifian, Mas. Tapi Fifian

Malah tiba-tiba menuduh aku pelakor dan menamparku, menjambak, lalu memelintir tanganku."

Alex lalu menghela napas panjang.

"Mulai sekarang kamu nggak usah deket-deket sama Fifian."

"Maksud kamu, aku nggak boleh datang ke rumah ini lagi ?"

"Bukan gitu, tentu saja kamu boleh. Kamu boleh datang ke sini kapan pun kamu mau. Kamu ke sini juga mau ketemu anak-anak kan?"

"Iya, Mas, aku ke sini mau ketemu anak-anak. Masa ketemu kamu terus godain kamu, hahaa," Febi tertawa, Alex juga ikut tertawa.

Ditengah-tengah tawa mereka, Fifian muncul. Dia sudah rapi dengan style-an kantor yang dulu saat Fifian masih menjadi sekretaris Alex..

"Mau kemana kamu?" Fifian tidak menjawab pertanyaan suami nya dan langsung pergi.

"Suami kalau lagi ngomong di dengerin," Alex menahan tangan Fifian, menyentak hingga tubuh Fifian menghadap padanya.

"Aku mau interview."

"Interview apa?"

"Kerja."

"Kerja? Untuk apa kamu kerja?"

"Memangnya kalau kerja untuk apa, Mas? Ya cari uang lah. Aku ingin mandiri."

"Untuk apa mandiri? Uang suamimu ini nggak akan habis kalau hanya untuk memenuhi kebutuhan kamu."

"Iya untuk sekarang. Tapi setelah cerai siapa yang akan membiayai aku lagi."

"BERHENTI BICARA CERAI, FIFIAN..!!!"

Fifian termundur, kaget mendengar teriakan suaminya yang menggelegar. Selama enam bulan terakhir ini, tak terhitung berapa kali Alex membentaknya. Lama-lama dia bisa kena serangan jantung. Selain mati karena tekanan batin dan depresi jika tetap berada di rumah ini , Fifian bisa-bisa mati kena serangan jantung.

"Sudah aku bilang kan, sampai kapan pun, aku nggak akan pernah menceraikan kamu."

Fifian speechless, tidak tau lagi harus mengatakan apa. Suaminya terus menyiksa batin nya, tapi dia juga tidak mau melepaskan nya. Tetap bertahan di rumah ini hanya akan membuat Fifian gila.

"Mas Alex, tenang," Febi berdiri dan mengusap lengan Alex

"Fifian, benar yang Mas Alex katakan, lebih baik kamu jangan kerja dan jadi ibu rumah tangga saja. Anak-anak membutuhkan kamu."

"Diam lo, Jalang!"

"FIFIAN," bentak Alex

Fifian langsung memutar bola mata malas.

"Terserah, Mas, dengan atau tanpa izin kamu, aku akan tetap kerja. Dan jangan bicara soal istri yang harus menghargai suaminya, karena sejak awal kamu nggak pernah menghargai aku sebagai istri kamu..!!"

Fifian berbalik badan dan langsung pergi.

"Silakan saja, aku pastikan tidak akan ada satu perusahaan yang mau menerima kamu!"

Fifian menulikan telinga dan berlari kencang menuju ke gerbang. Dia sudah memesan ojek. Alex sudah memberinya mobil, tapi Fifian tidak mau mengendarainya. Fifian ingin membiasakan diri tanpa fasilitas suaminya.

"Ini, Neng, helmnya." ucap tukang ojek

Fifian langsung memakai helm dan Pak ojek pun melajukan motor nya, Sepanjang jalan air mata Fifian terus mengalir.

1
Evy
Apa Humairah hilang ingatan..jadi mama nya Hardi yang bernama Popi itu adalah orang yang sama.
Evy
Tak boleh nikah kan saudara sekandung se Ayah...tapi kan tidak tahu ya....Yaris selalu ada rasa ingin melindungi Fifian itu karena ada hubungan darah Ayah yang sama walaupun beda Ibu...
Evy
Demi membela anak tiri anak kandung yang disakiti... suatu saat akan sangat menyesali nya...
Evy
Berbohong ada penyakit yang umurnya tidak lama lagi... ucapan adalah Doa...akan terkabul bila sudah waktunya...
Evy
Kalung Fifian masih menjadi misteri...musuh mengira Lala sang pemilik Kalung..salah sasaran...
Evy
Hayo... menyentuh apa?
Evy
32 dan 23 beda 9th...bukan 10th ..
Evy
Jika Alex memutuskan untuk pergi...kau juga harus sama memutuskan untuk bercerai... ngapain mengharapkan suami yang tidak pernah menghargai mu...masih ada kebahagiaan diluar sana nantinya.
Evy
kalo semua bukti ada untuk berkas perceraian... langsung aja diajukan ... sudah tahu keadaan rumah tangga yang seperti itu.gak usah basa basi..biar tau rasa tuh laki...
Evy
Kadang Alex kadang Dario .. Author lagi bikin 2 novel kali ya...
Evy
Walaupun tak cinta tak seharusnya Alex mengizinkan mantan istrinya menguasai rumah..apa sama sekali tidak menghargai istri yang ada dirumah.
Evy
Suami yang tidak bisa berkomitmen kayak gitu... lepaskan saja...
Evy
jika menjalani rumah tangga yang monoton seperti itu dan tanpa perhatian dari suami... bercerai memang lebih baik... daripada batin tersiksa...
Dewi Yanti
knp g dr lm ky gt sih skp alex 🫣 masa fifian hrs pergi dl dr rmh br ambil skp ky gt
Opung Nava
sesudah menilai febi baru ada cinta alek sm fifian seng awet smpi menua
Opung Nava
seng km bhg fifian sesdh km pd sm alk
Opung Nava
suda mulai peln2karma berjln sm org kolom
Alni Lestari
menarik aku suka
Alni Lestari
Bagus cerita
👏Zhenonk🏚️²²¹º
waahhh ga jadi lah klo gitu mo cari ceo duren sawit, takut mantan istri nya psycho, habis lah nanti rumah tangga hancur gegara di obrak-abrik dy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!