NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Teen Angst / Teen School/College / Romansa
Popularitas:754.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hesti Noviani

Astrid Githa Ardana Siswa kelas 3 SMA terpaksa harus menikah muda dengan cucu dari sahabat kakeknya. Sebelumnya, Astrid memang tak mengetahui bahwa ia akan di jodohkan dengan cucu dari sahabat kakeknya itu.
Perjanjian yang telah lama di rencanakan harus segera di percepat, ketika sahabat kakeknya di agnosa memiliki penyakit parah dan umurnya kemungkinan tidak akan lama lagi.
Astrid pun terpaksa harus menerima perjodohan tersebut. Astrid memang sempat menolak, karena pria yang akan menikah dengannya ialah guru baru di sekolahnya yang bernama Janus Geo sayuda.
Janus merupakan guru yang tegas dan galak, oleh sebab itu Astrid sangat tidak menyukainya. Walaupun Janus galak, akan tetapi banyak murid perempuan yang tergila-gila padanya, karena rupanya yang tampan. Janus juga di kenal sangat pintar karena di usianya yang ke 20 tahun ia sudah lulus sarjana pendidikan matematika. Setelah kelulusnya ia langsung mendapatkan pekerjaan sebagai guru di SMA.

IG~~ @hesti_novia10

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hesti Noviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Menghindarinya

Janus seketika memegang tangan Astrid, ekspresinya tampak murung menatap istrinya dengan perasaan yang penuh rasa bersalah. Astrid hanya menatap lurus ke depan dengan raut wajahnya yang masih di tekuk kesal. Astrid kemudian melepas paksa tangannya dari genggaman Janus.

"Yang seharusnya tidak menyentuhku itu kamu, bukan Titan."

Janus nampak gugup, merasa ambigu untuk mengucapkan kata maaf yang terkunci di mulutnya. Ia sangat menyesal sudah membentak dan memarahi Astrid tadi malam. Betapa bodohnya dia yang sudah di butakan oleh cemburu. Pergi minum-minum hanya untuk menenangkan diri. Namun, nyatanya malah semakin tersulut emosi.

Janus mengatur nafasnya, menenangkan diri dari kegugupannya. Setelah itu, ia pun kembali menggenggam pergelangan tangan Astrid, lalu menariknya pergi ke arah mobilnya di parkirkan.

"Kamu pergi ke sekolah naik mobilku."

"Aku tidak mau! lepaskan tanganku sekarang juga," ucap Astrid yang berusaha melepaskan lengannya dari genggaman Janus.

Sekuat tenaga Janus memegang tangan Astrid, menyeretnya dengan paksa. Titan tak tinggal diam melihat Astrid yang tengah di seret itu. Ia pun mengejarnya, lalu melepasakan tangan Astrid dari genggaman Janus

"Dia bilang tidak mau, tidak usah memaksanya."

Janus tersenyum miring dan menatap tajam Titan. "Kamu tak perlu ikut campur."

"Apa kamu pikir, kamu berhak memaksanya seperti itu. Itu hanya akan menyakitinya, setelah membuatnya menangis tadi malam. Kamu bahkan memaksanya pergi bersamamu. Sebagai seorang pria sekaligus suami, seharusnya kamu bisa bersikap lembut pada seorang wanita," ucap Titan sembari menunjuk.

"Bocah tengil sepertimu menceramahiku. Kamu bukan siapa-siapanya. Tapi kamu seenaknya mendekati perempuan yang sudah bersuami. Bahkan tempo hari kamu membawanya pergi makan denganmu."

Kini giliran Titan yang tersenyum miring sembari menatap Janus. "Memangnya kalian benar-benar sepasang suami istri."

Astrid pun tak tinggal diam, melihat suami dan temannya yang beradu argumen itu. Ia mengambil langkah berdiam diri di tengah-tengah Titan dan Janus. "Sudah cukup!" dan kamu pak Janus, sebagai seorang guru dan orang dewasa, tak seharusnya kamu bersikap seperti itu."

"Kenapa kamu lebih membela dia di banding aku yang jadi suamimu," ucap Janus.

"Kamu bilang suami, apa ini yang di namakan suami. Pulang terlambat dalam keadaan mabuk dan tidak mengabariku. Dan kali ini kamu memaksaku untuk pergi bersamamu. Kamu tahu, kalau tindakan kamu itu kasar. Ingat pernikahan kita hanyalah di atas kertas," ucap Astrid dengan air yang memenuhi kedua bola matanya. Yang perlahan mulai menetes demi setetes, membasahi kedua pipinya

Janus semakin merasa bersalah melihat Astrid yang tengah menangis itu. Ia kembali memegang tangan Astrid. "Maafkan aku."

Seketika Astrid menghempaskan tangannya. Pergi begitu saja dalam keadaan menangis. Sementara Janus, terdiam mematung dengan kepala yang menunduk. Hatinya terasa sakit, setelah melihat istrinya menangis. Namun, tiba-tiba saja nafasnya terasa sesak, di sertai dengan penglihatan yang tampak buram, ia merasakan pusing yang teramat berat. Janus pun pergi berjalan terpincang-pincang memasuki mobilnya. Mengambil tas dan mengeluarkan seluruh isi di dalam tasnya. Janus mengambil toples obat, dan segera meminum obat yang berada di toples tersebut. Setelah itu, ia bersandar di kursi mobilnya dengan mata yang terpejam. Mengatur nafasnya yang tampak berat itu.

Sementara Titan, ia pergi mengejar Astrid yang tengah menangis.

"Trid tunggu." teriaknya memanggil berulang kali.

Namun, Astrid mengabaikannya pergi terburu-buru lalu melambaikan tangannya, menghentikan taxi yang akan lewat. Mungkin hampir setiap hari Astrid dan Janus bertengkar, entah mengapa pertengkarannya kali ini membuat hatinya terlampau sakit.

...****************...

Saat di sekolah, Astrid tampak murung. Ia lebih banyak diam ketimbang berbincang dengan teman-temannya. Matanya masih terlihat sembab setelah semalaman dan tadi pagi ia menangis. Apa yang membuatnya murung, membuat kedua temannya bertanya-tanya. Beberapa kali Hilda maupun Alula bertanya dengan kondisi dan masalahnya. Astrid tak menjawab dan malah menghindari pertanyaan dari kedua temannya tersebut.

Hatinya bukan hanya sakit karena pertengkarannya saja. Entah mengapa, ia juga merasa takut dan gelisah dengan hubungan Janus dan Luna. Ya, walaupun Luna sudah menjadi tunangan Bayu, tetapi setelah pertemuannya di rumah Baskara. Membuat Astrid merasa, jika mereka masih menyimpan perasaan satu sama lain. Di tambah ia juga sempat melihat Janus bersama Luna di bioskop.

Dan di saat Astrid tengah pergi ke kantin bersama kedua temannya, ia berpapasan dengan Janus. Keduanya nampak canggung dan gugup setelah berpapasan. Astrid kemudian pergi terburu-buru untuk menghindari Janus.

Janus hanya berdiam diri menatap Astrid yang pergi terburu-buru. Ia hampir saja menyapanya, andai saja ia tak bertengkar hebat. Janus mungkin tak akan secanggung ini dengan Astrid.

Ketika di rumah pun, baik janus maupun Astrid mereka lebih banyak diam. Bahkan untuk saling menyapa pun tak mereka lakukan. Apartemen ini nampak sunyi, seperti tak memiliki penghuni.

Saat malam hari, Janus nampak gugup ketika akan memasuki kamarnya. Ia berdiam diri di depan pintu kamarnya, berulang kali ia memegang gagang pintu, namun, ia ragu untuk membuka pintu kamarnya. Ia kemudian menghembuskan nafasnya, memberanikan diri memasuki kamar. Di kamar sudah ada Astrid yang tengah membaca buku.

"Hm, aku akan tidur di luar. Aku ke kamar hanya ingin mengambil bantal dan selimutku saja, kuharap kamu tidak keberatan," ucap Janus.

Astrid diam seribu kata, mengabaikan Janus tanpa berucap sepatah kata pun. Sembari memegang selimut dan bantal, Janus menghampiri Astrid yang tengah membaca buku di tempat tidurnya.

"Aku minta maaf. Aku sungguh menyesal, dan aku janji jika pulang telat, aku akan mengabarimu," ucap Janus lalu kembali keluar dari kamarnya.

Namun, tiba-tiba saja terjadi pemadaman listrik, seluruh lampu di gedung apartemen mati. Seketika terdengar suara pecahan kaca dari arah dapur.

"Prang...

Astrid pun segera menyalakan lampu senter dari ponselnya. Beranjak dari tempat tidurnya lalu keluar kamar dan pergi ke dapur. Sesampainya di dapur, seketika Astrid di buat terkejut mendapati Janus yang tampak sesak nafas. Seluruh tubuh Janus di banjiri oleh keringat dingin, ia memejamkan matanya sembari memegang dadanya. Astrid tampak panik, ia pun terburu-buru menghampiri Janus.

"Kak Janus kamu kenapa?"

Janus langsung saja mencengkram kuat lengan Astrid. "Tolong ambilkan obat yang berada di laci kamar.

Astrid pun berlari memasuki kamar, dan langsung mencari obat di laci. Setelah berhasil mendapati obat, ia kembali keluar dari kamarnya dan segera memberikan obat dan segelas air putih kepada Janus.

Janus meminum obat yang di ambil Astrid tersebut. Setelah meminum obat, Janus kembali memegang lengan Astrid.

"Jangan matikan senternya. Dan temani aku sampai lampunya menyala."

Janus tampak pucat pasi, tubuhnya bergetar seakan ketakutan, dan di bajiri dengan keringat yang terus bercucuran. Astrid pun lalu memapahnya ke ruang tengah, lalu membantunya duduk di sofa.

"Tetap di sampingku, jangan kemana-mana," ucap Janus menggenggam kuat tangan Astrid

Astrid pun ikut duduk di samping Janus.

"Kamu sakit apa. Obat apa yang kamu minum?"

Janus mengalihkan pandangan, dengan tangan masih memegang kuat lengan Astrid.

"Aku mempunyai gangguan kecemasan akibat trauma di masa lalu dan juga kesulitan tidur."

1
Aurora
mungkin bayu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsui
Aurora
lanjut
Aurora
Luar biasa
Aurora
pasti bintang
Aurora
guru ganteng
anti pebinor pelakor
janus tidak bisa melupakan luna idah dianggap salah besar, no Astrid perempuan murahan dan munafik dia selingkuh dan pacaran dengan lelaki lain lebih menjijikan,

dari karya dan novel kita bisa lihat munafik dan tidak bermoral nya wanita, (authornya dan reader nya wanita) mereka membenarkan perselingkuhan mereka tapi suami salah sikit dia sudah merasa paling tersakiti
Fidelia Jika: umur 17 tahun dengan status di jodohkan orang tua bukan alasan untuk tidak menghormati dan bersikap seenaknya terhadap suami . murahan dan munafik boleh di ertikan sebab selengkuh dan bercinta dengan lelaki lain.
total 1 replies
me...
keren
Phiphiet Safitri
Luar biasa
RistaRia
duhh Thor tegang terus perasaan bacanya lama kelamaan bacanya bikin DT alias darting🤔🤔🤔🤭
RistaRia
hadeh sungguh suami istri yang sangat aneh🤦🤦
RistaRia
hadeh cukup menegang kan..hampir ajj ikutan emosi🤭😇
RistaRia
bikin gerah ajj sama si Astrid yang keras kepala ya 😠😠
RistaRia
ya ampun kalo emang udah sama2 suka kenapa di tahan si,,ungkapin ajj jangan gengsi gitu 😇😇🤭
RistaRia
ya ampun polos banget si, si Astrid 😂😂😂🤦
RistaRia
berdebat muluk hadeh😂😂😇
RistaRia
kalo gatel minta di garukin tu sama suaminya🤣🤣🤣
RistaRia
awal ceritanya menarik si.. gak tau deh seterusnya gmn..coba baca dulu LG ah thor
Hastia Tia
lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!