NovelToon NovelToon
Cinta Ke Dua

Cinta Ke Dua

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cerai / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Indik

Kisah cinta akan membawa hati pada garis takdir nya masing - masing, seperti Dira yang selalu saja gagal dalam percintaan. Seorang gadis yang merasa dirinya sudah tak berarti, di benci mertua dan di campakan suami nya, memulai kisah cinta nya kembali meski selalu berujung pada penghianatan, namun Dira berharap akan takdir membawa nya pada cinta sejati nya, hingga pada akhir nya Tuhan benar - benar menjawab doa nya, mempertemukan Dira dengan cinta sejati nya, meski bukan yang pertama namun akan menjadi yang berarti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BOCIL ITU ISTRI ORANG ...

Malam semakin larut membisu, dalam diam aku malah asyik mengingat secuil kenangan yang menyesakan dada...

Apakah rindu itu masih ada..

Apakah kisah kita itu nyata..

Apakah semua janji manis yang kau ucapkan kala itu adalah palsu..

Mengapa semua keindahan itu hanya bisa ku rasa ketika kau sedang berusaha mengetuk pintu di antara dinding hati ku, yang beku..

Mengapa setelah meningkah kamu menjadi orang yang sangat berbeda, bahkan aku sendiri merasa tak mengenal mas Aji yang sekarang, alih - alih berkata manis, kini sikap mas Aji pun sangat jauh, tiap hari kerja nya hanya marah - marah, dan selalu saja tubuh ku menjadi sasaran pukulan amarah nya.. Tidak hanya sekali ini bahkan terjadi sejak pertama aku menginjakan kaki di rumah mertua ku.

Ya, kini aku sadar bahwa apa yang aku lihat saat ini belum tentu itu nyata. Seperti aku yang dengan bodoh nya bisa tertipu dengan orang yang selalu memakai topeng di wajah nya, bila di depan orang lagak nya sok iyee.. Pasang akting jadi malaikat agar orang melihat nya manusia paling baik sejagad raya, tapi nyata nya hanya aku yang tahu wajah asli mereka..

Bertahun - tahun aku memendam perasaan ini sendiri, rasa nya bersyukur banget bisa kembali ke rumah ku yang damai ini, bahkan saat ini aku masih merasa seperti mimpi, LEGA .. Entah apa yang akan terjadi setelah ini, aku hanya bisa pasrah kan semua kepada Tuhan yang mengatur kehidupan.

Bukan kah, udara yang ku hirup semua nafas ini adalah milik Nya, maka aku pun juga milik Nya, bagaimana aku bisa mengatur jalan ku, sedang pemilik ku telah menyiapkan alur cerita yang lebih menarik, hufftttt

Jangan pernah berfikir ini adalah akhir dari hidup mu, perjalanan mu, bahkan mimpi mu, memang semua orang sudah mempunyai takdir hidup masing - masing, tapi jangan pernah lupa untuk mewujud kan apa yang menjadi cita - cita dan keinginan kita, selagi Tuhan masih memberi kita nafas kehidupan, bagaimana nanti yang akan terjadi, jalani saja semua dengan ikhlas...

Meskipun semua orang membenci mu, menjauhi mu, merendahkan mu, seakan kamu menjadi orang paling nista dan hina, jangan sedih, jangan menyerah, karena kamu tak sendiri, ada Tuhan dan juga keluarga mu.. Seperti burung tak akan pernah lupa rumah nya, sejauh apa pun dia terbang pasti rumah akan menjadi tempat nya kembali. Begitu juga dengan kita sejauh apa pun kita pergi, keluarga adalah tempat untuk kita kembali, dan rumah selalu menjadi tujuan untuk kita pulang...

" Selamat pagi sayang, ayo sarapan dulu mama sudah masak makanan kesukaan kamu, " ajak mama dengan senyum manis nya, rasa nyaman langsung menjalar memenuhi syaraf bati ku. kehangatan ini yang tak pernah aku dapat kan di rumah mas Aji,

" Terima kasih Tuhan .. telah membawa ku kembali ke mari, pulang ke rumah yang ku rindu kan. " batin ku penuh rasa syukur.

" Lho kok malah bengong sih, ayo ke bawah kita sarapan dulu. " Tambah mama ketika aku hanya terdiam mendengar ajakan mama untuk sarapan. Aku yang memang belum bisa fokus dengan keadaan ku saat ini, tak sadar lebih banyak bengong nya. seperti jiwa kesadaran ku belum pulih sepenuh nya, he he.

" Eh, iya mah ayo.. Dira pengen tanya sasuatu sama mamah, tapi Dira harap mama jawab dengan sejujur - jujur nya, apa nanti mamah nggak akan malu bila pada tahu jika Dira tidak lama lagi akan menjadi janda.. " Tanya ku menyelidik, jujur dari semalam pertanyaan ini sukses membuat ku tak bisa tidur. Resah, gelisah, berkecamuk menjadi satu, bayang akan perkataan orang yang membuat ku berfikir seperti orang gila.

Aku tak peduli akan perasaan ku, karena memang sudah hancur sejak dulu. Tapi tidak dengan perasaan mamah, aku sampai tak bisa bayang kan, gimana perasaan mamah ketika mendengar tangapan orang - orang tentang ku, yang pasti nya orang akan mencemooh, memandang rendah, hina seorang janda, tanpa mereka tahu sebab atau alasan nya, tetap saja di mata mereka itu hal yang buruk.

" Kamu ini ngomong apa sih sayang, justru mama akan semakin malu bila melihat putri kecil mama hancur. Tidak ada orang tua yang akan malu hanya karena putri nya menjadi seorang janda. Karena tidak ada yang bisa memilih takdir hidup nya kan seperti apa, dan menurut mama menjadi janda juga bukan menjadi pilihan semua orang kan. Mama akan ngerasa malu ketika tidak bisa menjadi seorang ibu yang baik untuk putri nya, seorang ibu yang tidak mengerti keadaan putri kecil nya di rumah suami nya, apa lagi putri nya tidak di perlakukan layak nya seorang manusia kan, oleh mertua dan suami nya. Ketika mendengar itu, mama sangat marah, mama sangat kecewa sama diri mama sendiri yang malah tidak ada di samping putri nya saat di butuh kan. Kini yang terpenting bagi mama adalah kebahagiaan mu sayang, mending menjadi janda dari pada kamu tetap menderita menjadi istri Aji. Mama sama sekali tak peduli dengan omongan orang tentang kamu, tentang mama, dan tentang kita. Walau seluruh dunia membenci kita, itu tidak ada arti nya sama sekali bagi mama, karena mama bahagia punya kamu sayang. Satu - satu nya harta yang paling berharga buat mama, jadi mulai sekarang Dira jangan berfikir aneh - aneh lagi ya, kita hadapi semua ini sama - sama. " Tutur mama panjang lebar,

Membuat aku semakin kagum dengan perempuan yang melahirkan ku delapan belas tahun yang lalu itu, kini aku menyesal kenapa dulu memilih meningkah muda tanpa memikir kan akibat nya bila menentang orang tua. Apalah arti nya, bila nasi sudah menjadi bubur, hanya bisa memperbaiki untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama..

" Makasih mam, selama ini sudah menjadi ibu juga ayah yang sempurna buat Dira, maafin Dira selama ini hanya menjadi beban buat mamah. " ungkap ku tak terasa buliran bening menerobos luruh tanpa mampu ku cegah, membanjiri pipi caby ku yang pasti saat ini terlihat memerah ketika menangis.

Bayang masa lalu ketika ayah meninggalkan ibu membesarkan aku seorang diri, sekilas menari di pelupuk mata ku, ya ayah ku lebih memilih perempuan lain dan meninggalkan mamah, ketika aku masih berada di dalam kandungan. Perselingkuhan, penghianatan, yang sampai saat ini aku tak bisa menerima nya.

Sial nya, kini hal yang sama menimpa ku.. Mas Aji lebih memilih bermesraan dengan perempuan lain, di banding dengan ku yang notaben nya istri nya sendiri, istri yang sah menurut hukum dan agama, namun sampai detik ini mas Aji tak pernah mau menyentuh ku, entah apa yang menjadi isi kepala nya itu, bahkan dia tahu bila aku selalu mendapat pertanyaan perkara anak karena sampai sekarang aku tak kunjung hamil. Bahkan sebagian dari mereka mevonis aku mandul karena belum juga hamil setelah dua tahun perningkahan ku dengan mas Aji.

Namun apa yang di lakukan mas Aji waktu itu, mendengar orang - orang biang gosip julid sama aku, alih - alih membelaku mas Aji malah semakin memanas - manasi agar mereka lebih membuly ku, bahkan tak sedikit yang akhir nya menyebar hoax yang tidak benar tentang ku. Heran nya hal itu malah bisa membuat mas Aji tertawa lepas, melihat orang - orang menghina dan menyakiti hati ku.

Entah kesalahan apa yang aku perbuat kepada nya, mungkin tanpa sadar dulu aku pernah menyakiti nya. Sehingga mas Aji sakit hati dan menyimpan dendam kesumat itu sampai kini. Atau mungkin ini adalah karma dari orang tua ku, di mana ayah ku yang selalu menjadikan wanita menjadi mainan nya, sehingga kini putri nya juga hanya di jadikan mainan laki - laki.

Tak ada habis nya bila aku mengingat tentang kelakuan ayah, salah nggak sih kalau aku sampai berfikir bila semua lelaki itu sama saja, brengsek.. Ya, seperti nya aku memang salah bila berfikir demikian, tidak semua laki - laki itu brengsek, hanya kebetulan yang hadir dalam kehidupan ku, semua brengsek.. Bukan tidak ada yang baik, pasti ada laki - laki yang baik di luar sana, hanya saja aku belum menemukan nya.

" Sudah ah, kok malah jadi melow gini sih.. Sudah berapa kali mama bilang, kamu ini bukan beban untuk mama, tapi selalu menjadi berkah untuk mama, udah ya sayang sebaik nya kita makan dulu saja, setelah itu baru nanti lanjut cerita, mau satu buku full juga nggak ada masalah, tapi untuk bercerita panjang lebar itu kan juga butuh tenaga He he. " balas mama mencoba menghibur ku.

" Iya deh, mamah nih paling bisa deh bikin Dira seneng. Makasih mam.... " sahut ku sembari memeluk lembut tubuh harum nan wangi mama, di mana wangi nya yang selalu ku rindu kan.

" Sama - sama sayang... " bisik lembut mama tepat di daun telinga ku, membuat ku semakin mengerat kan pelukan ku.

***

Di kampung Aji berita tentang kepergian Dira telah santer terdengar di seantero desa. Berita itu sedang menjadi tranding topik yang sedang hangat - hangat nya bagi emak - emak pecinta gosip. Apalagi bu Yuyun dan anak buah nya yang sudah terkenal menjadi penyebar gosip di kampung itu.

Karena mulut lemes bu Yuyun pula, kini berita itu sudah sampai ke desa - desa tetangga, bahkan di kantor kelurahan semua orang sedang membicarakan hal itu. Hingga berita itu pun sampai terdengar ke telinga pak Deden lurah di desa tersebut.

Malam hari nya, di kediaman pak lurah Deden saat sedang makan malam bersama, pak Deden pun mencerita kan berita yang sedang santer beredar itu, pasal nya jadi timbul banyak komentar dari warga, yang menyeret kasus penganiayaan yang di lakukan Aji terhadap Dira, tak sedikit warga yang menyimpulkan kalau Dira pergi dari rumah mertua nya itu karena sudah tidak tahan dengan kelakuan Aji yang ringan tangan. Meski selama ini Dira selalu menutupi nya, namun fakta nya semua orang juga bisa lihat kalau luka yang selama ini bertahta di tubuh Dira itu, adalah luka akibat pukulan seseorang bukan hanya luka karena kepentok sesuatu seperti alasan Dira selama ini.

" Eh, bu sudah dengar belum berita yang lagi viral di kampung sebelah. " ucap bapak mengawali percakapan.

" Berita apa pak, masalah menantu nya bu Wati yang kabur dari rumah itu ya, tadi pagi ibu ketemu mbak Yuyun di pasar, tetangga nya bu Wati .. Kata dia semalem menantu nya itu kabur dari rumah, karena nggak tahan selalu di pukuli sama si Aji, dan yang lebih parah nya lagi bu Wati itu malah diam saja melihat kelakuan putra nya, selama ini malah asyik membela si Aji yang nggak bener itu. " jawab ibu menangapi ucapan suami nya itu.

" Owalah, yang jadi berita itu menantu nya Wati to, bapak itu malah kenal sama Dira nya, nggak tahu kalau ternyata Dira itu istri nya si Aji, bukan kah Aji itu dulu teman sekolah Adnan ya bu, " sahut bapak sembari meneguk habis minuman nya.

" Iya pak, lha kok bapak malah kenal sama menantu nya bu Wati, ibu saja malah sudah nggak begitu paham dengan anak seusia Adnan ini pak.. " jawab ibu.

" Yo jelas, bapak ini kenal to bu lha wong Dira ini suka ngajari jahit anak - anak di balai kelurahan kok, itu lho anak yang bapak cerita kan jadi relawan di kelurahan. " jelas bapak pajang lebar.

" Oh, yang kata bapak anak nya rajin dan suka banget nolongin warga yang kesusahan itu pak. Wah kok ibu malah jadi penasaran ya sama anak nya. Dira itu kaya gimana sih orang nya pak, " ungkap ibu bersemangat.

" Dari tadi aku mendengar perbincangan ibu dan bapak tentang Dira, tunggu kok nama itu seperti nggak asing ya buat aku, lha kok aku jadi kefikiran sama bocil yang aku antar ke rumah semalam ya, bukan kah nama dia juga Dira. Hemmmm, mungkin nggak sih Dira yang sedabg di bicara kan itu sama dengan Dira si bocil yang aku anter semalem. Pas banget lagi Dira ini kabur dari rumah mertua nya, terus semalem aku juga ketemu bocil yang nama nya Dira. Tapi, ibu bilang Dira itu menantu bu Wati yang arti nya itu berarti istri Aji, lha mana mungkin si bocil itu istri orang. " batin ku.

Memikirkan nya malah membuat isi kepala ku seakan mau meledak saja, lagian ngapain juga aku mikirin si bocil nggak jelas itu, seorang gadis keluyuran malam - malam sendirian udah fix cewek nggak bener, hih aku berharap nggak akan ketemu lagi sama tuh cewek, kalau pun bener dia istri Aji, aku juga nggak peduli, bodo amat dengan itu. Eh, tapi aku agak penasaran sih Dira yang di mansud bapak itu beneran Dira si bocil itu apa nggak.

Ku lihat ibu sedang asyik melihat layar ponsel bapak, yang aku tebak pasti sedang melihat foto si Dira itu. Ehm, duh males banget deh malah jadi penasaran gini. Heran ngapain juga tuh bayangan si bocil muncul tiba - tiba, dalam fikiran ku huh..

" Emmmm coba deh bu, Adnan pengen lihat istri si Aji tuh kaya apa muka nya.. " kata ku

" Ini, nanti balikin ponsel nya ke bapak.. Cantik sih, tapi sayang sudah jadi menantu orang ya pak. Kalau belum mah ibu mau aja pak, punya menantu model neng Dira itu. Sudah cantik baik lagi, he he. " kata ibu sembari memberi kan ponsel bapak kepada ku.

" Iya bu, awal nya bapak malah ngira nya Dira itu belum nikah lho, tadi saja bapak sempat syok pas denger kalau Dira kabur dari rumah mertua nya, lha bapak malah jadi kaget nggak nyangka jika ternyata Dira itu sudah punya suami, padahal ya bu rencana nya bapak itu mau kenalin dia sama anak kita Adnan, eh malah sudah ada yang punya. " sahut pak Deden sedikit kecewa bila membahas tentang Dira, dalam hati nya tadi nya sudah sangat berharap punya menantu seperti Dira.

" Nama nya juga jodoh pak, kita kan nggak tahu.. Tapi ibu juga setuju sih sama pilihan bapak, he he seperti nya anak nya kalem dan nggak neko - neko, dari cerita bapak dulu itu saja aku sudah kagum sama anak nya, ini malah lihat gambar nya, emm jadi gemes ya pak. Kalau pengen sesuatu tapi sudah milik orang, kita doa kan saja pak siapa tahu besok bisa jadi jodoh nya mas Adnan, beneran. Semoga saja ya pak, " ucap ibu yang malah di Aminin sama bapak.

" Alhamdulillah, Amin Ya Allah.. Semoga ya bu, " sahut bapak sembari menegadah kan tangan nya.

Dag dig dug deerrrrrrr...

" Ya Tuhan, apa yang aku lihat ini kok bisa foto bocil ada di ponsel bapak, jadi bener kalau Dira yang di mansud bapak itu si bocil. Lah jadi bocil itu istri orang, hih ngapain juga sih aku pakai kepoin si bocil gini. Huh, menyebalkan..

Mana aku malah ingat kejadian semalem lagi, waktu nganter bocil. Dia tinggal di komplek perumahan elit, yang sudah termasuk kota beda banget dengan daerah sini yang masih jauh tertinggal. Lingkungan nya saja sangat jauh bila di banding kan dengan desa ini, heran aja kok bisa sih anak orang kaya mau tinggal di desa kaya gini. Apalagi aku lihat semalem dia nggak pegang uang bahkan ponsel, berarti di sini kehidupan nya sangat berbanding terbalik dengan kehidupan di sini.

Ahhhhh ngapain sih aku jadi mikirin si bocil, dia kan istri orang. Apa karena kemarin aku udah nuduh dia cewek nggak bener, eh tapi aku kan nggak salah orang dia yang keluyuran tengah malam sendirian, siapapun pasti juga berfikir sama seperti ku, hee lagian aku juga sudah berbuat baik ngaterin dia sampai ke rumah. Jadi impas kan, jangan merasa bersalah lagi Adnan, apa yang kamu fikir kan tentang dia selama ini, anggep saja nggak pernah ada di fikiran mu. Beres kan, hibur ku pada diriku sendiri...

Ha ha ha aku malah jadi tertawa mikirin kewarasan ku, yang seperti nya udah geser akibat bocil itu.. Semoga aku nggak pernah lagi ketemu sama si bocil istri orang itu, kalau pun suatu saat ketemu lagi aku anggep dia jodoh ku. Hi hi batin ku,

Entah mengapa saat pertama kali aku bertemu dengan si bocil, dalam hati ku sudah ada perasaan yang aneh, ada getaran yang belum pernah aku rasakan saat dengan lucu nya di sepanjang jalan dia berceloteh tak jelas, menceritakan tentang hal yang menurut ku tak ada yang menarik, tapi nggak tahu kenapa hal itu malah mampu membuat ku tersenyum geli seperti sekarang.

Hal yang sudah lama tak pernah ku rasa, sejak Risma kekasih hati ku, dengan enteng nya menduakan aku dengan sahabat ku sendiri, sejak saat itu aku tak percaya lagi sama perempuan. Semua terlihat sama manis saat di awal saja, maka nya sampai sekarang aku masih betah sendiri, padahal teman sebaya ku sudah pada meningkah. " fikir ku.

***

1
Amelia
aku mampir Thor...👍👍👍
nurzia aeni
oon dira nya gmpng bngt prcaya laki2 sama laki2 bgtu
nurzia aeni
novel nya bnyak pemeran ya bnyk msalah nya ko ribet tr ending nya gmna y pngn deh thor orang2 yg sakitin dira dpt krmh mnderita dan hidup dlm penyesalan krna udh sakitin dira dan mmhnya apalg aji sama bpk nya tuh adam sm vara biar dpt krma ya thor
Indyra Maniez: siap 💙, makasih atas kritik dan saran nya...
total 1 replies
Dwi Purnomo
semakin seru ay
Dwi Purnomo
Dira... Adnan....
Dwi Purnomo
wah seru bet 🤭
Dwi Purnomo
semoga Adnan dan Dira bisa bersatu
Dwi Purnomo
Yee menyala Dira, Adnan...
Dwi Purnomo
selalu suka...
Dwi Purnomo
cerita yang menarik, nggak bikin boring. jadi kaya lagi curhat ke temen. sukses buat author sehat terus, biar bisa baca kelanjutan cerita nya.
Dwi Purnomo
asyik Adnan
Dwi Purnomo
kapan nih bab Dira sama Adnan lagi,
Dwi Purnomo
kaya.nya bakal seru nih
Dwi Purnomo
penasaran sama yang jadi cinta ke dua nya itu Adnan atau siapa y.
Dwi Purnomo
udah gemes sama cerita nya..
Mariloly Salas Sandoval
Ngga nyangka, seru banget!
Mochiiz!
Sudah jatuh cinta.
emi_sunflower_skr
Aduh, tangan sudah gatal, cepat update dong thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!