Arjuna Bastian,pria berusia 29 tahun merupakan CEO sukses yang terkenal di Mancanegara. Arjuna juga di kenal sebagai Pebisnis yang cukup di segani biarpun usianya masih terbilang muda.
Namun kisah kesuksesannya dalam dunia bisnis tidak berbanding lurus dengan kisah cintanya yang berkahir menyedihkan. Arjuna melakukan kesalahan fatal dengan memberikan luka yang begitu menyakitkan bagi orang yang di cintainya hanya karena kesalahpahaman.
Ingin memohon maaf tapi sayangnya wajah dan nama wanita yang di cintainya tiba-tiba menghilang dari dalam memorinya dan hanya tertinggal kenangannya saja membuatnya begitu terluka karena Arjuna tidak bisa memperbaiki kesalahannya ketika orang yang di cintainya memilih pergi menjauh dari hidupnya sejak kejadian di mana ia mempermalukan wanita itu hanya karena cemburu buta.
Akankah Arjuna bisa menemukan kembali wanita yang di cintainya dan memohon maaf serta merajut kembali kisah cinta yang belum bisa ia lupakan sampai detik ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa Dekat
Yumi bersiap pergi ke kantor seperti biasa, namun bedanya kali ini bukan Rafa yang akan mengantar Yumi bekerja namun Rizki yang tiba-tiba saja menawari Yumi untuk berangkat kerja bersama pagi ini
"kamu sudah sampai" sambut Yumi dengan senyum tipisnya ketika baru saja membuka pintu rumahnya dan sudah di suguhi senyum tipis oleh Rizki
"iya dong bu Direktur, sebagai atasan tentu kita harus memberi contoh yang baik dengan selalu berangkat lebih pagi bukan" Rizki membukakan pintu mobil untuk Yumi dan mempersilahkan Yumi untuk masuk
"kantorku loh dekat, gak perlu juga kamu jemput aku begini" pikir Yumi, merasa tak ingin merepotkan Rizki
"gak papa, pagi-pagi juga gak ada kerjaan aku jadi mending antar kamu kerja aja" balas Rizki dengan senyum tipisnya
"terima kasih banget loh kak" ucap Yumi dengan tulus karena Rizki sudah sangat baik padanya
Rizki segera berlari ke sisi sebelah untuk duduk di kursi kemudi "ngomong-ngomong kamu gak pengen belajar mengendarai mobil" tanya Rizki
Yumi menggelengkan kepalanya " tidak kak, aku nyaman seperti ini" tolak Yumi dengan tegas
"ya gak papa juga sih kamu gak bisa bawa mobil jadi aku punya banyak kesempatan untuk antar jemput kamu kerja " ujar Rizki dengan kekehan
"kakak bisa saja" balas Yumi dengan senyum tipisnya
Tak terasa hanya beberapa kalimat yang mereka bicarakan, mereka berdua sudah sampai saja di depan gedung Shine group
"Terima kasih ya kak" ucap Yumi sebelum membuka pintu mobil
"telpon kakak nanti saat pulang kantor ya" pinta Rizki
"lihat nanti ya kak" tak ingin berjanji, Yumi memilih langsung turun tanpa mengiyakan permintaan Rizki
Rizki hanya bisa menghela nafas panjang "kalau dia masih bisa belum bisa move on dari masa lalunya bagaimana bisa aku lanjut" gumam Rizki dengan nada frustasi
tanpa Rizki dan Yumi sadari ada sepasang mata yang menatap heran ke arahnya "itu bukannya mobil Rizki ya Kafka" tanya Arjuna pada Kafka yang kini sedang duduk di kursi kemudi yang ada di depannya
Kafka membaca nomor polisi mobil yang tepat sedang berhenti di depannya "iya tuan, itu tuan Rizki" balas Kafka yang sudah hafal nomor polisi mobil Rizki sebab sebagai sekertaris dan juga tangan kanan Arjuna membuat Kafka harus memiliki keahlian khusus dan salah satunya adalah mengingat nomor plat mobil kenalan-kenalan Arjuna
"kok Rizki bisa kenal sama Yumi, perasaan Yumi tidak ada track record di luar negeri deh dan Rizki juga gak ada urusan di Bandung" heran Arjuna kenapa Yumi dan Rizki bisa saling mengenal
"saya kurang tahu tuan apa perlu saya selidiki" tawar Kafka untuk menyelidiki hubungan Yumi dan Rizki
"rasanya tidak perlu, walaupun mereka ada hubungan juga tidak ada hubungannya dengan saya" tolak Arjuna
"baik tuan" balas Kafka
***
Arjuna berjalan ke arah ruangan Yumi dengan membawa satu undangan di tangannya, sampai di depan pintu, Arjuna mengetuknya perlahan " boleh saya masuk" tanya Arjuna dengan sopan
Yumi menoleh ke arah pintu dan mendapati Arjuna di sana " silahkan saja, ini kan perusahaan anda" Yumi tentu mempersilahkan pemilik perusahaan tempatnya bekerja untuk masuk ke dalam ruangannya
Arjuna berjalan ke arah Yumi dan duduk di kursi tepat depan Yumi "begini Yumi, saya kan harus ke luar negeri untuk beberapa waktu jadi saya minta kamu mewakili saya ke acara perusahaan S.A" Arjuna menyerahkan kartu undangan perusahaan salah satu koleganya pada Yumi
Yumi membaca kartu undangan itu, dan dari situ Yumi bisa tahu siapa pemilik perusahaan yang akan ia datangi nanti "kenapa harus saya, kan masih ada Direktur yang lain " tanya Yumi
"karena saya ingin kamu yang hadir" balas Arjuna tak ingin di bantah
Yumi menghela nafas kesalnya " baiklah, saya akan datang ke acara perusahaan S.A" Yumi terpaksa menerima permintaan atasannya karena tidak ingin di katakan sebagai bawahan yang kurang ajar
"oh iya tadi pagi saya lihat berangkat bersama Rizki, apa kamu ada hubungan dengannya" tanya Arjuna
Yumi memicingkan matanya ke arah Arjuna "apa saya harus menjawabnya" tanya Yumi dengan tatapan tidak suka
Arjuna tersadar bahwa ia sudah kelewatan bertanya seputar hal pribadi pegawainya "ah maaf" Arjuna meminta maaf pada Yumi atas ketidaksopanannya "aku dan Rizki cukup mengenal dekat jadi tanpa terasa ingin tahu tentangnya, saya tidak sadar kalau melanggar privasi anda" jelas Arjuna akan kesalahannya pada Yumi " untuk itu saya minta maaf" ucap Arjuna dengan sungguh-sungguh
"tidak masalah" balas Yumi
Arjuna beranjak dari duduknya " kalau begitu saya permisi dan silahkan lanjut bekerja " pamit Arjuna
"iya tuan" balas Yumi
***
Arjuna kembali ke ruangannya dan duduk di kursi kebesarannya dengan perasaan tak nyaman "kenapa aku bisa bertanya itu pada Yumi ya" gumam Arjuna merasa bahwa dirinya begitu aneh ingin tahu tentang hubungan orang lain padahal dirinya dan Rizki tidak sedekat itu sejak dulu tapi entah kenapa mulutnya enteng sekali untuk bertanya pada Yumi padahal dengan orang lain ia tidak perduli
Arjuna dan Rizki hanyalah saling mengenal dan saling tegur sapa ketika bertemu tapi mereka berdua tidak pernah ada momen berdua untuk berbincang tentang suatu hal yang terlah mereka sepakati untuk bicarakan atau sekedar jalan santai untuk berbincang
"tapi entah kenapa aku masih merasa begitu dekat dengan Yumi " gumam Arjuna mencoba kembali mengorek isi hatinya "sebenarnya siapa Yumi, kenapa hatiku rasanya begitu mengenalnya tapi aku masih tidak mengingat siapa dirinya" heran Arjuna akan pemikirannya terhadap Yumi yang rasanya begitu dekat namun masih juga belum bisa mengingat siapa Yumi
tak ingin terus berlarut-larut dalam pemikirannya, Arjuna kembali mengerjakan pekerjaannya yang tertunda sesaat setelah ia menemui Yumi di ruangannya " lebih baik aku bekerja saja " putus Arjuna yang tak ingin menambah beban pikirannya
***
Arjuna sudah bersiap pulang di jam kerja dan ia kembali berpapasan dengan Yumi yang nampak akan pulang, dan lagi-lagi ia melihat Rizki yang menjemput Yumi "apa mereka berpacaran ya" gumam Arjuna bertanya-tanya dalam hatinya apakah Yumi memiliki hubungan dengan Rizki, teman SMA nya
"tapi bagaimana mereka bisa kenal ya, Rizki kan belum lama pulang ke Indonesia " monolog Arjuna, bepikir bagaimana cara keduanya berkenalan karena menurut Arjuna Yumi dan Rizki tidak ada lingkup ruangan bisa saling mengenal
bahkan Arjuna sudah melihat track record pendidikan Yumi yang dari SD sampai kuliah ada di Bandung "kenapa aku jadi ingin tahu kenapa mereka bisa saling mengenal ya" Arjuna merutuki dirinya yang jadi ingin tahu urusan orang lain
