END
Namaku Andy Pratama, aku hanya anak miskin, Kedua Orang Tuaku bekerja Seadanya. Aku entah kenapa mendapat beasiswa di Sekolah Elit.
Namun, Di sekolah tersebut aku sering di Bully dan akan terancam dikeluarkan karena nilaiku menjadi buruk.
Suatu hari, setelah aku dipukuli oleh Siswa yang suka membully ku. Aku mendapatkan sebuah System.
(Baru Buat Fantasi Urban, Maklum jika banyak kesalahan.)
(Hanya 18+)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusayni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30
[Chapter 30.]
[Merawat Angel.]
[Silahkan Dibaca.]
[Misi Dipicu.]
[Selamatkan Angel dari Racun yang berada di tubuhnya.]
[Hadiah : Peningkatan Toko + Uang 500.000 Yen.]
[Hukuman : Host akan lumpuh selamanya.]
Andy, melebarkan matanya, lalu menatap ke arah dalam ruangan milik Angel. Lalu, Andy masuk ke dalam Ruangan. Andy mendekat ke arah Angel, lalu Andy mengambil pergelangan tangan Angel. Andy mengecek kondisinya.
“Sarah, apakah ada cara mengeluarkan Racun yang ada di tubuhnya?.” Ucap Andy.
[Keterampilan Ahli Medis Kuno : 150.000 Yen.]
“Mahal, tapi demi Angel. Sarah, beli Keterampilan tersebut.” Ucap Andy.
[Selamat, Tuan membeli Keterampilan Ahli Medis Kuno.]
[213.780 – 150.000 : 63.780.]
Seketika Andy, merasa ada informasi yang sangat banyak masuk ke dalam otaknya. Dia merasa sakit, namun dia hanya menggertakkan giginya agar tidak mengeluarkan suara sakit. Tak lama, kemudian Andy terduduk sambil terengah-engah.
“Hah Hah Hah, kenapa sangat sakit. Tidak seperti Keterampilan yang lain.” Ucap Andy, lalu dia mulai mengecek keadaan Angel, lalu entah kenapa Andy, merasa dirinya mengerti racun apa yang berada di tubuh Angel.
“Sarah, Beli Jarum Perak kualitas terbaik.” Ucap Andy.
[Pembelian selesai.]
[63.780 – 780 : 63.000.]
Lalu, muncul Kotak berisi Jarum. Sebelum, Andy memulai, dia keluar terlebih dahulu. Saat sudah di luar, Andy mendapati ada Raul dan Sera diluar. Dia mengabaikannya dulu, lalu menatap ke arah Ibu Angel.
“Bi, bisakah bantu aku melepas Pakaian dari Angel?.” Ucap Andy, seketika hening. Lalu muncul Urat di kening Ayah Angel. Namun, saat akan marah. Istrinya menghalanginya dan menatap ke arah Andy, lalu bertanya.
“Apakah kau sudah tahu cara penyembuhannya?.” Ucap Ibu Angel, sedangkan Andy menghela nafas dan mengangguk sambil tersenyum. Andy lalu kembali bicara.
“Aku sudah tahu, tapi butuh seorang Perempuan. Untuk melepas pakaiannya.” Ucap Andy, lalu saat mendengar bahwa Putrinya bisa diselamatkan. Ibu Angel senang, lalu dia menarik Andy masuk ke dalam ruangan Angel.
“Jadi, kamu ingin aku hanya melepaskan Pakaian Angel, bukan?.” Ucap Ibu Angel, berjalan menuju ke tempat Angel dan melepaskan pakaian Angel, sedangkan Andy menyiapkan Jarum Perak. Dia mencuci tangannya terlebih dahulu, lalu Jarumnya.
“Apakah sudah selesai, Bi. Kalau sudah dudukkan dia aku hanya butuh punggungnya.” Ucap Andy, Ibu Angel hanya menuruti perintah dari Andy. Lalu, Andy berjalan ke arah Angel yang sudah di dudukkan.
Andy menatap ke arah Punggung Angel, lalu mengeluarkan Jarum dan menusuk di titik-titik Akupuntur. Andy terus melakukannya, walaupun dia sudah berkeringat dengan deras. Ibu Angel melihat hal tersebut, sambil tersenyum dan menurutnya Andy tampan.
Setelah menusuk setiap Titik-titik dalam tubuh Angel. Lalu, Andy menghela nafas untuk menenangkan dan menstabilkan kekuatannya yang berkurang banyak. Dia bertanya-tanya, bagaimana dia bisa sangat lelah, lalu System pun menjawab.
[Karena Tuan, belum mempunyai Energi Spiritual. Sehingga, Energi Tuan mengganti Energi Spiritual.]
Setelah mendengar penjelasan dari System, akhirnya Andy paham mengapa dia bisa sangat kelelahan. Andy menunggu 20 menit, lalu menusuk jari Angel. Seketika keluarlah darah berwarna hitam. Andy, segera mengambil wadah untuk darah hitam tersebut.
Terlihat wajah Angel perlahan membaik dan wajahnya yang sedikit pucat menjadi cerah kembali. Saat darah sudah berubah menjadi merah, Andy kemudian perlahan melepas satu per satu Jarum Perak yang berada di punggung Angel.
Ibu Angel yang melihat bahwa Putrinya mulai membaik, dalam hatinya senang. Lalu, melihat ke arah Andy, dia benar-benar menganggapnya tampan. Lalu, mengalihkan pandangannya ke bawah. Dia terkejut dan berfikir.
‘Apakah anakku akan muat dengan ukuran sebesar itu.’ Batin Ibu Angel, melihat cetakkan di antara dua kaki yang sudah membesar. Lalu, Ibu Angel mengalihkan pandangannya ke arah Andy yang sedang melepas jarum Perak. Kemudian, tersenyum dan berfikir.
‘Dia memang tampan, beruntung sangat Angel, serta kalau difikir-fikir. Mungkin dia memiliki banyak Perempuan. Tidak mungkin hanya satu, terlihat itu yang besar tidak mungkin puas dengan satu.’ Batin Ibu Angel, sedangkan Andy hanya fokus melepas Jarum.
Tak lama kemudian, Andy selesai melepas seluruh Jarum Perak di tubuh Angel, kemudian pergi menuju ke arah cuci tangan, Andy membilas kembali Jarum Peraknya agar kotoran yang menempel di Jarum Perak menghilang.
“Bi, sudah selesai. Pasangkan kembali Pakaiannya.” Ucap Andy, yang melihat Ibu Angel yang sedang melamun. Seketika, Ibu Angel sadar. Lalu, memasangkan kembali Pakaian Angel. Sedangkan Andy, tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Lalu, muncul notifikasi System.
[Misi selesai.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Uang 500.000 Yen.]
[Selamat, Tuan sekarang membuka Keterampilan Khusus di Shop.]
Andy, tersenyum lalu berjalan menuju ke arah Angel yang sudah berpakaian dan tidur, Ibu Angel tetap di sana. Untuk melihat Putrinya kembali, dia tersenyum lalu memandang ke arah Andy. Sedangkan, Andy yang merasa di lihat Ibu Angel, segera memandangnya juga.
“Terimakasih, telah menyelamatkan Putriku kembali, Nak.” Ucap Ibu Angel, sambil tersenyum dan menundukkan kepalanya sedikit. Andy tersenyum lalu mengangguk dan berkata.
“Tidak apa-apa, Bi. Aku akan pulang lebih dahulu, sekarang sudah jam 11 Malam, takutnya orang rumah khawatir.” Ucap Andy, sedangkan Ibu Angel paham, serta dia bisa melihat Andy begitu lelahnya. Lalu, pintu dibuka dan terlihatlah Dokter Akio. Andy kemudian berjalan menuju ke pintu.
“Cari di CCTV siapa saja yang masuk ke dalam Ruangan Angel.” Bisik Andy, saat berada di samping Dokter Akio. Sedangkan Dokter Akio yang mendengar tersebut wajahnya menjadi serius dan mengangguk. Lalu, Andy keluar dari ruangan.
“Bagaimana, keadaan Angel, Nak?.” Ucap Ayah Angel dengan nada khawatir. Kakek Angel juga begitu, Raul juga, namun Andy tidak menemukan Sera disitu, dia mengerutkan keningnya, tapi mengabaikannnya, lalu menjawab sambil tersenyum.
“Angel mungkin akan bangun, besok.” Ucap Andy, lalu Kakek Angel dan Ayah Angel segera masuk ke dalam Ruangan. Andy dan Raul mrnghela nafas dan tersenyum bersama.
“Aku akan pulang terlebih dahulu. Besok adalah Kompetisi Basket.” Ucap Andy, sedangkan Raul tersenyum tak berdaya, lalu menjawab.
“Kau nih, semuanya bisa kau lakukan, tidak adakah yang tidak bisa kau lakukan?.” Ucap Raul, sedangkan Andy hanya tertawa pelan.
“Yah, aku sendiri tidak tahu. Baiklah, aku pulang. Sampaikan salamku kepada Sera.” Ucap Andy, Raul mengangguk dan meenatap punggung Andy yang perlahan menghilang.
Sedangkan di sisi lain.
“Kenapa, Kenapa, Kenapa. Kenapa dia selalu menggagalkan usahaku untuk membunuhnya.” Ucap seseorang sambil memukul-mukul dinding. Lalu, dia berhenti dan tersenyum kemudian berkata kembali.
“Akan kutunggu saja, kau Angel terbangun. Saat itu, kau akan terkejut dengan apa yang akan terjadi. Serta untukmu Andy, kau akan melihat hal yang membuatmu menangis, hehehe.” Ucap Orang tersebut, lalu berjalan pergi.
Di sisi Andy.
Dia berjalan, dan berfikir siapa yang telah melakukan hal tersebut. Dia berfikir ‘Bagaimana bisa, dia keluar masuk tanpa ketahuan Ayah dan Ibu Angel.’, Andy berhenti di jalan raya dan menunggu Taxi yang lewat.
Namun, sampai 30 menit pun tidak ada Taxi sama sekali, lalu Andy melihat ada Mobil yang berhenti tepat di depannya. Pintu kaca terbuka dan menampilkan Ibu Angel, yang sedang berada di tempat menyetir.
“Masuklah.” Ucap Ibu Angel, sedangkan Andy hanya menurut dan masuk ke dalam, berada di sebelah Ibu Angel.
“Kenapa, kau menyetir sendiri, Bi?.” Ucap Andy, penasaran dengan Ibu Angel yang menyetir sendiri. Sedangkan Ibu Angel, hanya tersenyum dan berkata.
“Aku hanya pulang ke rumah terlebih dahulu. Lalu, kembali ke Rumah Sakit lagi.” Ucap Ibu Angel, sedangkan Andy mengerutkan keningnya.
“Paman memangnya kenapa?.” Ucap Andy, sedangkan Ibu Angel, tersenyum lalu menjawab pertanyaan Andy.
“Dia kelelahan, Pagi dia bekerja, Siang sampai malam ini dia terus berjaga. Jadi, sekarang dia kusuruh tidur di dekat Angel. Sedangkan aku pulang untuk mengambil beberapa barang.” Ucap Ibu Angel. Lalu, Andy kemudian menawarkan bantuan.
“Bagaimana kalau aku bantu?.” Ucap Andy, lalu Ibu Angel menggelengkan kepalanya dan menjawab.
“Bukankah, besok kamu ada Kompetisi dan bukannya kau terlalu lelah?.” Ucap Ibu Angel, sedangkan Andy hanya menggelengkan kepalanya dan berkata.
“Tidak masalah, hanya beberapa barang saja. Serta aku akan pulang sendiri dari Rumah Bibi.” Ucap Andy, sedangkan Ibu Angel sedikit khawatir.
“Kau yakin?. Memang Rumahmu dekat dengan kita?.” Ucap Ibu Angel, sedangkan Andy tersenyum dan menjawab.
“Di persimpangan Rumahku lurus sedangkan milik Bibi berbelok. Bibi bisa menurunkan ku di Persimpangan.” Ucap Andy, kemudian Ibu Angel menghela nafas, lalu tersenyum dan menjawab.
“Baiklah, kalau begitu. Kau selalu membantu Keluarga kami, aku harus membayarnya bagaimana?.” Ucap Ibu Angel sedikt menggoda Andy. Sedangkan Andy, hanya menggelengkan kepalanya.
“Tidak perlu, Bibi. Aku membantu dengan ikhlas.” Ucap Andy, lalu Ibu Angel melanjutkan menggoda Andy ke lebih lanjut.
“Apakah Bibi terlalu Tua ya?.” Ucap Ibu Angel, sedangkan Andy paham maksud dari Ibu Angel. Lalu, Andy hanya menghela nafas dan berfikir.
‘Jepang memang, Wanita dewasa nya sungguh Panas dan selalu menggoda.
“Bibi, tidak terlalu Tua. Menurutku cantik, mirip dengan Angel.” Ucap Andy, seketika Ibu Angel tersipu dan menjawab.
“Dasar mulut licin. Baiklah kita akan sampai.” Ucap Ibu Angel. Sampai di depan Rumah Ibu Angel. Andy kemudian ingat dan bertanya.
“Hmm, Bibi, siapa namamu dan Nama Paman, aku saat awal lupa untuk bertanya soal itu.” Ucap Andy, yang akan keluar dari Mobil. Ibu Angel akhirnya ingat, bahwa dia belum mengenalkan dirinya sendiri.
“Maaf, lupa. Namaku Julia. Sedangkan Suamiku, namanya Kintaro.” Ucap Ibu Angel yang tak lain Julia. Andy pun mengangguk, lalu bertanya.
“Apakah, Bibi kenal dengan nama Lilia.” Ucap Andy, namun Julia terlihat bingung, sebab banyak temannya yang memiliki nama Lilia, tapi hanya satu temannya yang memiliki Saudara di Jepang.
“Lilia, yang mana, temanku banyak sih yang bernama Lilia, saat di Eropa, namun kalau Lilia yang memiliki Saudara bernama Amy, aku tahu. Karena dia yang selalu bersamaku dulu.” Ucap Julia, sedangkan Andy sedikit terkejut dan tersenyum.
“Itu Ibuku, ternyata benar dugaanku, kamu teman Ibuku.” Ucap Andy, sedangkan Julia terkejut. Lalu, menatap Andy dan mengingat bahwa dia Putra Lilia.
“Nak, itu benar kamu. Dulu, Ibumu selalu mengajak dirimu untuk bermain ke Rumahku. Tapi, kamu mungkin tidak ingat, karena Waktu itu singkat dan Ibumu serta kamu pergi ke Indonesia bersama Ayahmu. Sekarang keadaan Lilia bagaimana?.” Ucap Julia, tersenyum dan senang.
“Ayah dan Ibu berpisah, aku ikut dengan Ibuku.” Ucap Andy, lalu Julia mengerti kenapa berpisah. Lalu, tersenyum dan menjawab.
“Jadi sekarang kamu yang memuaskan Ibumu, bukan. Apalagi Amy juga, aku sudah lama tidak bertemu dengannya, Amy juga ditinggalkan apalagi dia memiliki 2 Putri, aku kasihan waktu itu.” Ucap Julia, prihatin dengan keadaan Amy dan Lilia.
“Yah, mereka berdua akan kubuat bahagia dan senang.” Ucap Andy, Julia hanya tersenyum dan mengangguk. Setelah itu mereka keluar dan masuk ke dalam Rumah Julia.
“Kita akan membawa barang apa saja, Bi?.” Ucap Andy, sedangkan Julia mengarahkan Andy ke kamarnya.
“Masalah, barang nanti saja. Bagaimana kalau kita melakukan itu dulu?.” Ucap Julia, sambil membuka bajunya. Andy, meneguk Salivanya dan berfikir.
‘Memang, Jepang Negara yang memiliki Wanita Dewasa yang Panas.’ Batin Andy, lalu menggelengkan kepalanya. Berjalan mendekat ke arah Julia.
“Kau yang meminta.” Ucap Andy, lalu mulai memegang Gunung kembar milik Julia, setelah itu Andy melempar Julia ke Tempat tidur, mereka bermain hanya selama 2 Jam.
“Hah Hah Hah, kau memang Monster. Aku sudah sangat lelah, dan sudah keluar 10 kali, sedangkan dirimu hanya 1 kali.” Ucap Julia, lalu pergi untuk mandi meninggalkan Andy yang berada di tempat tidur.
Andy hanya tersenyum, lalu bangun dan memakai Bajunya kembali. Tak lama kemudian Julia keluar dan memakai Baju kembali, lalu membawa Baju Angel dan beberapa Baju yang lain.
“Baiklah, semua sudah. Akan kuantar dirimu di persimpangan, serta sampaikan salamku pada Lilia. Aku akan datang nanti, serta kapan-kapan kita lakukan lagi.” Ucap Julia, sedangkan Andy hanya mengangguk dan tersenyum.
Mereka berdua masuk ke dalam Mobil dan berjalan menuju ke persimpangan, Andy pun turun dan berkata.
“Terimakasih, Bibi.” Ucap Andy, sedangkan Julia melambaikan tangannya dan pergi. Andy pun juga berbalik pergi ke Rumahnya.
Sesampai di Rumah, Andy masuk secara perlahan. Lalu pergi menuju ke kamarnya. Disana dia melihat Ibunya dan Tantenya tidur. Tidak mau membangunkannya, Andy mengambil Futon dan tidur di bawah.
Setelah 4 Jam Andy, tidur dia bangun dan mendapati Ibunya dan Tantenya menatap kearahnya. Andy tersenyum dan bangkit dari tidurnya. Lalu meregangkan tangannya.
“Kau semalam terlihat melakukan itu dengan seseorang?.” Ucap Lilia, lalu Andy tersenyum dan menjawab.
“Itu benar, aku bermain dengan Ibunya Angel.” Ucap Andy, lalu Amy dan Lilia menarik telinga Andy dengan keras. Lalu berkata.
“Kau, bagaimana bisa bermain dengan Ibunya saat, Angel sendiri terbaring. Serta bagaimana tanggapan Ayah Angel jika mengetahui kau bermain dengan Istrinya, lain kali jagan melakukan kembali.” Ucap Lilia dengan marah, lalu melepaskan tarikan di telinga Andy, sedangkan Amy tetap menariknya.
“Baik, Bu. Serta, Ibu Angel atau Bibi Julia, berkata ‘sampaikan salamku ke Ibumu’ it-“ Ucap Andy terpotong dengan Ucapan Lilia.
“Tunggu, kau bilang Julia. Angel itu Putri Julia, Andy apakah itu benar?.” Ucap Lilia, sambil memegang bahu Andy dan terlihat air mata keluar dari matanya.
“Itu benar, ada apa, Bu?.” Ucap Andy, khawatir dengan Ibunya. Sedangkan Lilia memeluk Putranya dengan senang.
“Akhirnya, aku bisa bertemu dengan dia kembali, Nak.” Ucap Lilia, sedangkan Andy membalas pelukan tersebut sambil menepuk punggung Ibunya agar segera tenang. Amy yang diam, dia tersenyum dan berkata.
“Jadi, kau bermain dengan Julia, kah. Yah, beruntung itu Julia.” Ucap Amy, Lilia kemudian melepas pelukannya. Lalu memandang ke arah Amy.
“Kak, kita akan menjenguk Angel, nanti.” Ucap Lilia, sedangkan Amy mengangguk setuju. Andy hanya mengangkat bahunya dan berdiri mengambil Baju Olahraganya. Dia melepas pakaiannya dan tidak peduli dengan Ibunya dan Amy yang berada di sana.
“Aku akan pergi Olahraga dulu. Rumah sakit Tokyo tempat Angel di rawat.” Ucap Andy, berjalan menuju ke pintu dan keluar dari kamar. Sedangkan Amy dan Lilia sedikit linglung, saat melihat Jhonny milik Andy yang bertambah besar.
“Anak itu.. Baiklah, Lilia kita waktunya membuat sarapan.” Ucap Amy yang sudah sadar, Lilia pun juga sadar, dan tersenyum.
Kemudian mereka berdua keluar dari Ruangan menuju ke Dapur untuk memulai memasak makanan untuk sarapan.
Di sisi Andy, dia memulai Olahraga dan ditemani oleh Kucing Orange. Tak lama kemudian, Andy sudah menyelesaikan Push up dan Sit Up, sebelum dia berlari, Andy pergi ke Rumah Kucing dan Anjing lalu memberikan Makanan kepada mereka.
Setelah memberikan Makanan, Andy berlari keliling Komplek rumahnya. Tak lama kemudian Andy sudah selesai dan mendapatkan sebuah Notifikasi System.
[Mis Harian telah Selesai.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Uang 9840 Yen.]
[Selamat, Tuan mendapatkan 10 Point Peningkatan.]
Andy, senang dan dia masuk ke dalam Rumah. Andy melihat Ibunya dan Tantenya berada di Dapur, lalu Ibunya berkata.
“Andy, segera Mandi dan mulai sarapan.” Ucap Ibunya, sedangkan Andy mengangguk dan tersenyum. Lalu, Andy pergi menuju ke atas, dan masuk ke kamarnya mengambil Seragam, lalu pergi ke kamar mandi.
Sesampai di depan Kamar Mandi, Andy membuka dan terjadi Klise seperti biasa, yaitu Yui yang sedang Mandi. Andy masuk, Yui memerah karena malu, namun tetap membiarkan Andy masuk. Lalu mereka Mandi bersama tanpa bermain. Hanya saja Andy selalu memegang Gunung kembar Yui.
Setelah Mandi, Andy dan Yui keluar dengan memakai Seragam, dan berjalan menuju ke kamar masing-masing untuk mengambil Ranselnya. Lalu, Andy turun ke bawah. Sesampai disana Andy mendapati Yui dan Yuka yang sudah duduk, serta Ibunya dan Tantenya yang membawa Makanan ke meja makan.
“Sebelum, kita makan. Aku akan menyampaikan, bahwa aku akan ikut Kompetisi Basket hari ini.” Ucap Andy, keempat nya terkejut dengan ucapan Andy.
“Hanya Kompetisi kecil jadi, tidak perlu dilihat. Saat nanti Kompetisi yang besar baru, aku ingin kalian hadir dan menyemangati diriku.” Ucap Andy, keempatnya tersenyum dan mengangguk.
“Baiklah, kalau begitu. Ayo kita makan, dan Andy semangat.” Ucap Amy, lalu mereka mengambil makanan dan bersiap makan.
“Ittadakimasu.” Ucap mereka bersama, lalu mereka makan makanan yang sudah disiapkan. Selesai makan. Andy, Yui, dan Yuka membawa Ransel mereka, lalu keluar dari Rumah.
“Kami berangkat.” Ucap mereka bertiga, Amy dan Lilia memandang mereka sambil tersenyum, lalu mejawab.
“Hati-hati di jalan.” Ucap keduanya. Setelah itu keduanya menuju ke atas dan masuk ke kamar masing-masing. Mereka mengambil Baju bagus mereka. Lalu, pergi ke kamar mandi.
“Aku sudah tidak sabar, ingin bertemu dengan Julia.” Ucap Lilia, sedangkan Amy hanya tersenyum saat mendengar ucapan Lilia, lalu berkata.
“Tenanglah, aku juga tidak menyangka Putri Julia ternyata teman dari Andy. Padahal dulu, mereka berdua sempat kalian jodohkan.” Ucap Amy. Sedangkan Lilia menjawab dengan senang.
“Itu benar, bahkan kita menjodohkan Andy dengan banyak Gadis milik teman-teman kita.” Ucap Lilia. Sedangkan Amy mengangguk.
“Itu benar, bagaimana keadaan mereka sekarang ya?.” Ucap Amy, memasuki Bak Mandi, sedangkan Lilia diam dan masuk ke dalam bak mandi, namun terlihat di matanya ada kerinduan.
Di sisi Andy.
Andy, Yui, dan Yuka berjalan bersama menuju ke Sekolah. Yui dan Yuka selalu memberikan Semangat untuk Andy, sedangkan yang diberi semangat, hanya tersenyum sendiri.
“Nah, Andy. Apakah kau bisa Menang?.” Ucap Yui, dia khawatir dengan Andy. Yuka pun juga, namun di mata Yuka juga menunjukkan jejak khawatir. Andy yang melihat tersebut memberikan mereka taruhan.
“Bagaimana kalau kita bertaruh, jika aku menjadi Juara di Kompetisi ini, kalian akan Bermain denganku bersama. Jika aku tidak menjadi juara, kalian boleh meminta apapun padaku, namun hanya yang bisa kulakukan, Bagaimana?.” Ucap Andy, keduanya memerah saat Andy mengucapkan kata ‘Bermain.’ Mereka berdua mengingat malam itu. Lalu Yui menjawab.
“Baiklah, aku terima taruhan tersebut.” Ucap Yui, lalu memandang ke arah Yuka. Sedangkan Yuka juga mengangguk. Lalu, Andy berkata.
“Deal, siap-siap saja kalian tidak akan sadarkan diri nantinya.” Ucap Andy sambil tersenyum menyeringai. Lalu, Andy, Yui, dan Yuka melihat Raul yang menunduk sedih sedang berjalan menuju ke Sekolah.
“Raul, ada apa?. Kenapa kamu murung begini?.” Ucap Andy, yang menyusul Raul. Sedangkan Raul, menatap ke arah Andy, sambil tersenyum terpaksa.
“Sera memutuskan hubungan kita.” Ucap Raul, sedangkan Andy terkejut dengan ucapan tersebut. Lalu Andy berkata.
“Memangnya kenapa?.” Ucap Andy, sedikit bingung dengan hubungan Raul dan Sera, Raul pun menatap ke arah Andy dan menjawab.
“Aku juga tidak tahu, Waktu kita di Rumah Sakit. Selepas dia kembali dari kamar mandi dia berkata Putus kepada ku. Aku sendiri bingung, kenapa, namun dia tidak memberikanku jawaban.” Ucap Raul, sedangkan Andy mengerutkan keningnya.
“Kau kenal Sera sejak kapan?.” Ucap Andy, lalu Raul menjawab.
“Sudah lama, sejak dulu.” Ucap Raul.
‘Apakah mungkin, Sera pelaku yang memberikan Racun ke Angel.’ Batin Andy. Kemudian, dia tersadar saat ada yang memegang bahunya. Lalu melihat bahwa dia sudah sampai Sekolah.
“Andy, jangan lupa dengan Kompetisinya.” Ucap suara tersebut,yang tak lain Sayoko. Andy mengangguk, lalu menjawab.
“Tenang, aku ingat. Selepas ini, aku akan ke lapangan.” Ucap Andy, kemudian Sayoko kembali menjaga gerbang. Sedangkan Andy menatap ke arah Raul.
“Nah, berarti Sera adalah orang baik kan, apakah akhir-akhir ini dia sering takut, panik, atau melamun.” Ucap Andy, seketika Raul sadar apa yang dimaksud Andy.
“Apakah kau mencurigai, Sera tentang Racun di Angel?.” Ucap Raul sedikit emosi.
“Itu benar, namun kemungkinan Sera diancam dan melakukan hal tersebut.” Ucap Andy, seketika Raul berfikir dan mengangguk setuju dengan Andy.
“Kita fikirkan, nanti saja. Aku akan ke Lapangan terlebih dahulu. Yui, Yuka aku duluan.” Ucap Andy, sedangkan Yui dan Yuka mengangguk lalu pergi ke kelas mereka.
Sedangkan, Raul masih diam di tempat dan memikirkan siapa yang mengancam Sera. Lalu berjalan menuju ke kelasnya dengan ekspresi serius.
“Akan kutemukan, dan Kuhancurkan dirimu.”
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, dan Vote.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thanks you Minna-san.