NovelToon NovelToon
Kembalinya Duchess Kejam

Kembalinya Duchess Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Mengubah Takdir / Barat / Chicklit
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

Di kehidupan sebelumnya, Duchess Evelyne von Asteria adalah wanita paling ditakuti di kerajaan. Kejam, haus kekuasaan, dan tak ragu menyingkirkan siapa pun yang menghalangi jalannya. Namun, semuanya berakhir tragis. Pengkhianatan, pedang yang menembus perutnya yang tengah mengandung besar itu mengakhiri segalanya.

Namun, takdir berkata lain. Evelyne justru terbangun kembali di usia 19 tahun, di mana ia harus menentukan jodohnya. Kali ini, tekadnya berbeda. Bukan kekuasaan atau harta yang ia incar, dan bukan pula keinginan untuk kembali menjadi sosok kejam. Dia ingin menebus segala kesalahannya di kehidupan sebelumnya dengan melakukan banyak hal baik.

Mampukah sang antagonis mengubah hidupnya dan memperbaiki kesalahannya? Ataukah bayangan masa lalunya justru membuatnya kembali menapaki jalan yang sama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30: Pernikahan Akbar

Tong!

Tong!

Tong!

Suara lonceng menggema, seolah memberi tahu bahwa kini telah ada sepasang suami istri baru. Evelyne dengan gaun putih elegannya, bersama Piter dengan jas putihnya yang menawan, berdiri di depan altar setelah mengucapkan janji suci.

Tepuk tangan meriah menggema setelahnya, ucapan selamat dari berbagai kalangan diberikan. Suara kembang api menggelegar di langit pagi itu. Senyum terukir di bibir Evelyne, matanya lembut menatap Piter yang kini berdiri di hadapannya.

“Saya mencintai Anda, Evelyne,” bisik Piter. Evelyne tersenyum dan memeluk Piter yang kini resmi menjadi suaminya.

“Saya lebih mencintai Anda, Piter,” ucapnya dan mengecup bibir Piter, sontak Pangeran Mahkota ditutup matanya oleh sang Raja karena takut kepolosannya terenggut.

“Ayah!” gerutu Andreas di kursi paling depan. Raja terkekeh melihat putranya yang ngambek.

“Saya ingin melemparkan bunga pengantin,” ucap Evelyne sambil mengambil buket bunga dari atas altar setelah diberi doa oleh Paus Agung. Orang-orang percaya bahwa siapapun yang dapat menerima bunga itu akan segera menyusul menikah.

Evelyne menutup matanya dan membalikkan tubuhnya, dia melemparkan buket itu sekencang mungkin.

Pluk!

Buket itu jatuh di atas tangan Azura. Azura mengedipkan matanya terkejut dan kembali melempar buket itu karena enggan untuk segera menikah.

Pluk!

Buket itu jatuh tepat di atas pangkuan Pangeran Mahkota. Semua orang tertegun melihat hal itu. Andreas menatap buket itu dekat-dekat dan melihat wanita yang semula melemparkan buket itu.

Andreas berdiri dari duduknya dan melangkah menuju Azura yang terdiam tengah berjaga sebagai sosok pengaman dalam acara tersebut. Azura terdiam memperhatikan sang Pangeran datang dan berdiri di hadapannya.

“Ini milikmu bukan? Terimalah.” ucap Andreas menyerahkan buket itu. Semua orang tertegun, terutama para bangsawan yang mengetahui simbol tersebut, dan para pendeta yang juga mengetahui maksudnya. Azura, yang hanya tahu ilmu pedang dan hanya mengenyam pendidikan menengah di kalangan bangsawan, tak mengetahui maksud tindakan sang Pangeran.

“B-baik Yang Mulia, semoga berkah melimpah menyertai Anda dan Kerajaan Harferd.” ucap Azura menerima buket itu, kemudian menunduk hormat seperti seorang kesatria.

“Tentu saja, dan semoga Anda cepat mengerti maksud saya.” ucap Andreas dan kembali duduk di tempatnya semula. Evelyne yang tertegun melihat itu tanpa sadar bertepuk tangan.

Diikuti oleh Piter dan hadirin yang ada, Azura bingung dengan situasi tersebut. Dia menatap salah satu rekannya seolah bertanya, kenapa? Namun rekannya juga mengangkat bahu tak mengerti, alhasil mereka juga ikut bertepuk tangan tanpa tahu maksudnya.

Paus Agung faham kepolosan Azura sudah menjebak dirinya sendiri dalam dilema dan politik Kerajaan. Para Lady menggigit sapu tangan mereka karena Pangeran sudah menunjukkan sisinya yang mencintai seorang wanita. Dan parahnya, wanita itu tidak dapat mereka saingi dengan kata-kata. Bahkan untuk kelas seorang pembunuh pun akan sulit menyingkirkan seorang Azura.

Tatapan keluarga Eliza mengarah padanya, Azura menatap dingin ke arah keluarganya dan mengangguk pada sang Ayah yang telah menghargai keputusannya.

“Lady Eliza, Kesatria terhormat Azura. Bersama dengan Pangeran Mahkota Andreas Von Harferd, saya terima permintaan kalian untuk melangsungkan pernikahan selanjutnya.” ucap Paus Agung. Eliza seketika membeku di tempat.

‘APA!’ pekik hatinya. Dia menatap sekeliling dan baru sadar tatapan sinis ditunjukkan para Lady. Dan tatapan harapan ditunjukkan oleh keluarga Eliza kepadanya.

“A-apa maksud Anda?” gugup Azura tak faham, semua bangsawan terkekeh melihat kepolosannya.

“Seorang wanita yang menerima buket bunga pernikahan dari seorang pria, pertanda bahwa wanita itu telah menerima lamaran pria tersebut.”

Jedaar!

Seperti tersambar petir di siang bolong, Azura menatap Pangeran Mahkota dengan tatapan geli. Dia bahkan tak pernah bermimpi menikahi pria lembek sepertinya, bahkan pria itu buta arah, benar-benar tak bisa diandalkan!

“Terima kasih, Paus Agung. Saya akan segera memberikan kabar baik ini kepada Anda.” ucap Andreas dengan senyumnya yang lebar.

Azura membelalakkan matanya seolah tak percaya. Dia menatap Tuannya seolah meminta tolong. Namun, Piter justru nampak pura-pura tak melihat dan lebih berfokus pada Evelyne.

‘Yang benar saja! Aku bahkan sulit mengeluarkan satu patah kata pun saat ini! Bagaimana bisa seperti ini!’ teriak batin Azura memberontak, sedangkan Andreas hanya tersenyum simpul melihat Azura yang terkena mantranya untuk diam.

Paus Agung tersenyum. Sebagai utusan dewa, dia amat faham apa yang dilakukan oleh Andreas namun dia juga tak ingin menghalangi jalan takdir. Dia tahu bahwa kini dirinya tak pernah lagi mendapatkan mimpi buruk, dan firman kehancuran yang dulu selalu turun kini berubah menjadi keindahan.

“Semoga dewa memberkati kita semua.” ucap Paus Agung sebelum akhirnya pamit dan meninggalkan tempat tersebut untuk beristirahat.

Arak-arakan dilakukan setelahnya. Evelyne dan Piter duduk di kereta kencana dengan hiasan bunga mawar putih dan ornamen yang megah namun menawan.

Kelopak mawar ditaburkan di sepanjang jalan, tarian dan tawa terdengar menggema di berbagai penjuru ibu kota. Namun nampaknya, hal lain kini tengah direncanakan seseorang di balik bayangan hingar bingar ibu kota.

Diana yang mendapati bahwa Pangeran Mahkota akan menikah dengan seorang putri baron tidak terima akan kenyataan tersebut. Dia bahkan sudah mulai jatuh hati pada Andreas. Namun nahas, kejadian yang sudah berusaha dia sembunyikan rapat-rapat ternyata terbongkar ke permukaan. Aibnya menyebabkan dirinya tak diterima di kerajaannya.

“Aku ingin kipas, ambilkan kipas!” teriak Diana pada salah satu pelayan Aragont yang mengikutinya.

“Baik, Lady.” ucap pelayan itu dan lekas berlari. Alena, yang melihat Diana nampak begitu sombongnya, menatap dingin dari belakang punggung Diana.

“Sombong sekali, jalang sepertimu tak seharusnya dilayani!” sindir Alena. Alhasil Diana langsung berbalik dan menatap mata Alena dengan tajam.

“Siapa yang kau maksud!” pekiknya tak terima. Alena bangkit dari duduknya.

“Maling teriak maling, apa urat malumu sudah diputus semuanya hingga setidak tahu malu ini!” kecam Alena. Diana mengepalkan tangannya dan membalikkan tubuhnya dengan amarah.

“Saya ingin istirahat.” ucap Alena berusaha tenang. Dia berjalan menjauhi kerumunan para bangsawan dan beristirahat.

“Diana, sebaiknya Anda menjaga sikap Anda di hadapan Alena. Dia sedang mengandung anakku, dan bilapun kau hamil, aku sama sekali tak yakin anak siapa yang akan kau kandung. Namun aku sangat yakin pada Alena, karena aku adalah pria pertamanya.” Ucap Laksa Aragont dengan wajah dingin.

“Kau!” pekik lagi Diana hampir kehabisan kata-kata. Laksa menatapnya lagi dingin. Pernikahan dirinya dan Diana memang hanya sebuah formalitas. Dia juga memiliki kekasih di luar kediamannya dan berniat menjadikannya sebagai pasangannya. Namun Raja justru menurunkan perintah untuk menjadikan Diana sebagai istrinya.

Laksa mengepalkan tangannya, dia kesal. Namun dia juga tak berdaya, di bawah panji kerajaan yang amat kuat. Dia kini hanya seekor rusa di tengah hutan di area perburuan. Bukan sosok pemburu yang akan menyerang hewan, namun dia hanya seonggok bidak catur tak berguna di kerajaan itu.

1
Asna
keren
Asna
keren Evelyn
Diyah Pamungkas Sari
jd inget si edward sama bella pas MP kmr nya hancur berantakan wkwkwkwkwk
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳ᷠ❂ͧ͜͡✯ͣ۞ͪ௸: eh, kok iya ya aku baru engeh sama twilight /Facepalm/
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
oke perutku begah!! bacanya ini pas hbs sarapan!! mana hawa adem lg. woeylah
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳ᷠ❂ͧ͜͡✯ͣ۞ͪ௸: keek, kenapa begah kak?
total 1 replies
Rossy Annabelle
ini nih baru keren si Author..ada giveaway nya we🥳
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳ᷠ❂ͧ͜͡✯ͣ۞ͪ௸: semngat kak
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
brti selanjutnya baca nya mlm ja dah 😑😑😑😑😖😖😖😖
Rossy Annabelle
q padamu Evelyn 😍tunjukkan kekejamanmu🥳
Diyah Pamungkas Sari
mantep eve, lope yu
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳ᷠ❂ͧ͜͡✯ͣ۞ͪ௸: lop yu tu lah/Facepalm/
total 1 replies
charis@ŕŕa
semoga sehat selalu n di jauhkn dr musibah...
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳ᷠ❂ͧ͜͡✯ͣ۞ͪ௸: aamiin
total 1 replies
Rossy Annabelle
turut berdukacita y thor 🥺,,cpt sembuh & semoga selalu diberi kesehatan..tetep semangat pokoknya 💪
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳ᷠ❂ͧ͜͡✯ͣ۞ͪ௸: aamin
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
evelyn main sosor bae kan kaget wkwkwkwwkk
Diyah Pamungkas Sari
gemes bgt sm piter n evelyn wkwkwkwkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!