Pernikahan jarak jauh yang semula harmonis berubah seketika saat Alena membaca pesan yang tak sengaja dibaca saat suaminya sedang mandi.
Bunyi pesan penuh kerinduan dari wanita bernama Clara ,membuat pernikahan mereka retak seketika saat Bagaskara mengakui bahwa Ia telah menikah dan punya anak laki-laki diluar kota.
Dan yang lebih menyakitkan lagi untuk Alena adalah pengakuan suaminya yang tidak bisa hidup seorang diri diluar kota sana,padahal Alena bukan tidak mau mengikuti suaminya,tapi ada Ibu mertua yang Alena harus rawat karena sakit.
Sejak saat itu,Alena mati rasa dengan suaminya.Bagaimana akhirnya Alena menjalani pernikahannya?Apakah Ia akan memutuskan untuk bercerai?
Ikutin kisahnya disini ya
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ayah Clara meninggal
Clara terbangun saat merasakan tangan Ayahnya terasa dingin,Ia juga terkejut saat Ayahnya tertidur dengan nyenyaknya,Namun Clara merasakan keanehan saat tidak ada pergerakan nafas dari perut maupun dada Ayahnya.
Dengan sedikit berlari,Clara memanggil Dokter dan perawat untuk mengecek kesehatan Ayahnya,bahkan air mata mulai menetes saat pikiran buruk terlintas begitu saja pada pikiran Clara.
Saat Dokter dan Perawat akhirnya masuk keruang perawatan Ayahnya,Clara terus berdo'a didalam hatinya agar apa yang Ia pikirkan tidak benar adanya.
Namun kenyataan harus Clara terima saat Dokter mengatakan bahwa Ayahnya telah meninggal dunia.Tangis Clara pecah saat itu juga,Ia merasa kehilangan Ayahnya walaupun selama ini Ayahnya juga terus terbaring sakit.
Dengan kondisi Ayahnya yang harus dimandikan dan kemudian dipersiapkan untuk segera dimakamkan,membuat Clara menghubungi satu persatu keluarganya.
Dimulai menghubungi suaminya untuk segera ke Rumah Sakit,namun suaminya justru berhalangan datang dengan alasan bahwa Ia harus bekerja setelah cuti cukup lama.
Clara terus menghubungi Ibunya Laura dan Laura sendiri,namun Clara harus menahan amarahnya saat Laura dan Ibunya mengatakan hal yang tidak pantas.
"Yaudah sih Clara!Ayah udah mati kan?Yaudah kita nggak perlu capek datang kesitu kan?kamu urus aja sendiri,selama ini kami yang mengurusnya,jadi silahkan sekarang giliranmu"..
Clara pergi kesana kemari untuk mengurus biaya adminitrasi Ayahnya,bahkan Clara juga yang menghubungi salah satu pemakaman umun yang akan menjadi tempat terakhir Ayahnya..
Saat akhirnya semuanya beres,Clara hanya seorang diri yang mengantar jenazah Ayahnya ketempat terakhirnya,Clara sudah sangat kacau dengan kondisi riasan yang berantakan dan tubuh yang sangat lelah,bahkan rasa lapar Ia hiraukan asalkan Ayahnya dimakamkan terlebih dahulu.
Saat Ayahnya dikebumikan,Clara tak bisa menahan tangisannya,tangisnya pecah mengingat bagaimana Ia tak pernah bisa dekat dengan Ayahnya dari kecil,karena Ayahnya yang sibuk bekerja dan Ibunya Laura yang selalu berusaha menjauhkan Clara dari Ayahnya,seakan Ayahnya hanya boleh memberikan kasih sayangnya kepada Laura sendirian.
Clara masih menangis sesenggukan seorang diri,Ia berkeinginan untuk memperbaiki hidupnya,tapi kebutuhan dan keinginan untuk memiliki harta yang banyak membuat Clara menepis keinginannya itu,apalagi jika ternyata suaminya selingkuh dengan Laura,Clara berjanji akan membuat keduanya menderita,Clara tak terima jika Laura yang selama ini sudah merenggut kasih sayang Ayahnya dan merenggut kebahagiaannya hidup bahagia,Clara akan membalas sakit hatinya kepada Laura dan Ibunya,walaupun Ibu kandungnya yang salah,tapi Clara merasa tak berhak menerima perlakuan sebagai pembantu dari kecil dan diperlakuan layaknya mesin uang setelah dewasa.
Saat Clara beranjak dari tempat pemakaman Ayahnya,Clara mendapati ponselnya berdering dan ternyata Bagas yang menghubunginya.
"Halo Mas...,ada apa?",tanya Clara dengan lesu.
"Aku 3 hari ini nggak bisa pulang,aku harus perjalanan dinas keluar kota bersama teman kantor,yaudah ya aku cuma mau ngomong itu aja".ucap Bagas dengan acuh dan memutuskan sambungan telponnya.
Clara menatap ponselnya lesu,Ia tak menyangka bahwa orang yang dulu sangat mencintainya bahkan rela menduakan istri pertamanya kini begitu acuh tak acuh.
Clara semakin yakin bahwa Bagas berselingkuh,diam-diam dia akan mengikuti suaminya, kali ini untuk mencari tau kebenaran yang ada.
Berbekal kenal dengan salah satu teman kerja suaminya,Clara akan berusaha mengorek tentang tujuan dinas luar yang Bagas lakukan untuk 3 hari kedepan.
Clara segera pergi dari tempat pemakaman Ayahnya dan segera menghubungi teman kerja suaminya.
"Halo Iqbal,ini aku Clara istrinya Bagas,apa Mas Bagas 3 hari kedepan akan ada perjalanan keluar kota?kamu tau nggak dia akan kekota mana?",tanya Clara tanpa basa basi.
Iqbal awalnya tidak ingin memberitahukan kemana Bagas akan pergi,namun Clara yang berjanji akan mengirimkan sejumlah uang,membuat Iqbal akhirnya memberitahukan kepada Clara kemana suaminya akan dinas kerja.
Clara membayar 1 juta untuk informasi yang Ia dapatkan dari Iqbal,Ia semakin mempercepat kepulangannya untuk bersiap agar bisa menyusul suaminya yang ternyata sudah berangkat dari pagi.
Clara bergegas kebandara saat beberapa pakaian sudah Ia kemas dalam 1 koper kecil,Ia harus bisa membuktikan apa yang suaminya lakukan dibelakangnya.
Diibukota tujuan Bagas melakukan perjalanan kerjanya,Ia membawa serta Laura bersamanya walaupun Ia berusaha sembunyi-sembunyi dari teman kerjanya yang berjumlah 3 orang.
Akhirnya Bagas dan temannya tiba diibukota,mereka dijemput oleh tim Perusahaan dengan mobil khusus,sedangkan Laura menggunakan taxi dan ikut dibelakang yang Bagas tumpangi.
Laura merasa sedikit kesal karena harus sembunyi-sembunyi dari teman Bagas,tapi demi bisa bersenang-senant Laura berusaha menerimanya,bahkan Laura hanya bisa menunggu dihotel saat Bagas sibuk bekerja.
Sore hari Bagas baru bisa menemui Laura dihotel,itupun Bagas berusaha mengalihkan pertanyaan dari para teman-temannya yang masih menikmati pemandangan disebuah restoran setelah meeting dengan Perusahaan yang akan bekerja sama.
Bagas mengetuk pintu kamar hotel yang Laura tempati,rasa dahaga untuk bisa bersenang-senang dengan Laura sudah menggebu-gebu,ditambah Laura tak henti-hentinya mengirim foto yang memperlihatkan tubuhnya yang hanya mengenakan pakaian dalamnya.
Bagas berusaha untuk menahan sesuatu dalam dirinya selama meeting berlangsung,namun kali ini Ia yang menunggu Laura membukakan pintunya,Bagas tak sabar untuk melakukan malam panas mereka.
Bagas terpesona saat Laura membuka pintunya hanya mengenakan pakaian dalam yang fotonya Ia kirimkan kepada Bagas,Bagas langsung menyerangnya dengan melemparkan tas kerjanya dan melepas stelan kerjanya dengan gerak cepat.
Sore hari ditemani sunset yang indah,Bagas menikmati setiap inci tubuh Laura yang mulus dan langsing,namun Bagas merasa tak pernah puas karena Laura memiliki buah dada yang sangat pas ditangan Bagas dan memiliki lubang kenikmatan yang bersih dan wangi.
Kini mereka telah sama-sama tidak mengenakan apapun,Laura pasrah saat Bagas dengan tenaganya yang luar biasa mengobrak abrik lubang kenikmatan miliknya,Laura hanya terus mengeluarkan suara indahnya saat lidah Bagas terus bermain dibawah sana.
Waktu yang semakin temaram,Bagas mulai memasuki lubang kenikmatan itu dengan benda pusakanya,Bagas merasakan kenikmatan yang luar biasa saat benda pusakanya masuk sepenuhnya,Ia tak pernah merasakan kenikmatan seperti ini dengan istri-istri sebelumnya,Bagas bertekad akan menjadikan Laura satu-satunya tempat melampiaskan hasratnya.
"Laura....,kamu luar biasa sayang....,Mas sampai tak pernah puas untuk tidak mengulanginya lagi dan lagi"ucap Bagas disela-sela kegiatan panas mereka.
Mereka tidak tau bahwa diluar sana sedang ada orang yang siap untuk merusak malam panasnya,dia adalah Clara yang sudah mengetahui saat Bagas masuk kedalam kamar yang didalamnya ada Laura.
