Alika Sarasafi gadis 29 tahun. Ia sangat sukses dalam profesinya sebagai Perawat di Klinik Perusahaan tetapi tidak sesukses perjalanan cinta dan asmaranya.
Harus merasakan Pahit ditinggal selamanya oleh Suami di Malam pengantin dan harus merawat orang lain yaitu anak dari pernikahan Mantan Kekasih nya terdahulu yang pergi tanpa pamit.
Mantan Kekasih yang sudah sukses dalam karirnya kini datang kembali untuk merapihkan cinta mereka yang telah hilang setelah 12 tahun lamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon megadischa putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hilangnya benci
Alika meletakan piring yang berisikan bakwan goreng dan segelas es teh manis di meja dimana saat ini Bilmar sedang menyandarkan dirinya di sofa sambil menatap TV. Alika pun duduk disamping Bilmar.
Tanpa banyak suara, Bilmar meraih gorengan itu dengan cepat memasukannya kedalam mulut.
"Enak sekali ini," puji Bilmar membuat Alika senang.
"Habiskan lah,"
Bilmar mengangguk sambil menyeruput teh manis dingin nya.
"Maura sudah tidur?"
"Iya sudah, awas ya jangan diganggu,"
Mengingat untuk membujuk rayu Maura adalah suatu perjuangan yang tidak mudah untuk Alika.
"Aku ijin pulang ya," Alika berbicara lembut.
"Kenapa mau pulang? siapa yang akan jaga kamu disana? lebih baik disini, bersama kami," Bilmar memutar wajahnya menatap Alika lebih dalam.
"Aku enggak enak kalau lama-lama disini Bil, apa kata orang-orang nanti, aku juga sudah meninggalkan rumah selama tiga hari, dan besok adalah jadwal ku untuk pergi ke makam,"
"Makam ?" Bilmar pura-pura tidak mengerti.
"Makam suamiku, Bil !"
Alika menunduk, memainkan jari-jemarinya diatas pangkuannya.
"Aku bisa mengantarmu besok kesana,"
"Enggak usah, Bil." Alika memegang lengan Bilmar, ia pun tersadar, dengan cepat lalu menurunkan tangannya dengan indah,"Maaf!"
"Jika Maura mencarimu bagaimana?"
"Mungkin ia akan menangis karena kaget, tapi dua jam atau tiga jam berikutnya..sudah baikan lagi,"
Alika meyakinkan Bilmar dengan baik.
"Aku enggak tega liat kamu tinggal sendirian disana!" Bilmar terus melihati wajah Alika dalam-dalam.
"Ih jadi meloww gini sih, aku mah udah biasa kok sendiri dirumah, emangnya kamu apa-apa harus ada yang layani, tinggal tunjuk bim salabim langsung ada gitu ya?" Alika tertawa terbahak-bahak.
Bilmar langsung menekuk wajahnya, tetapi ia bahagia melihat Alika sebegitu senangnya.
"Aku yang akan antar kamu pulang,"
Alika mengangguk mantap," Baiklah, ayo!"
Bilmar pun kembali naik ke kamarnya untuk bersiap-siap begitupun dengan Alika. Sebelum pulang ia akan terlebih dahulu kembali ke kamar Maura untuk melihat anak itu kembali mengucapkan kata perpisahan karna tidak tahu kapan ia akan bertemu lagi.
"Tante pulang dulu ya, Nak. Maura cepet sembuh ya sayang," Alika mencium dahi anak itu dengan lembut dan teramat sayang.
Entah mengapa Alika merasa langsung jatuh cinta melihat Maura dari awal bertemu sampai detik ini, jiwa keibuannya menyeruak muncul seketika.
****
"Silahkan duduk, Bil. Maaf yah rumah ku kecil, terus panas lagi, kipas angin nya rusak," Alika menyeret kedua bola matanya ke arah kipas angin yang masih bertengger dibawah atap ruang tamu.
"Sebentar ya, aku buatkan kamu minum," Alika berlalu ke arah dapur.
Bilmar terus melihati setiap sudut rumah ini, seperti ada yang menarik pandangan dan langkahnya untuk berjalan meraih sesuatu yang ingin ia perjelas lebih dalam.
"Oh ini suaminya," gumam Bilmar melihat foto pernikahan Alika dan Alm.Aziz yang baru dilaksanakan belum lama ini.
Ia terus menatapi kedua wajah yang ada didalam foto ini, terlihat wajah Alika begitu lepas dalam senyum bahagianya.
"Bil minum dulu!" Alika menaruh dua minuman dimeja, Bilmar pun kembali menghampirinya dan duduk di sofa.
"Itu foto suamiku, Aziz namanya. Dia juga karyawan di EG sama sepertiku," Alika membuka awal cerita.
Bilmar mengangguk sambil meraih cangkir lalu meneguk isinya secara perlahan. Bilmar terus mendengarkan yang diceritakan oleh Alika dengan tenang tanpa memotong atau menyela satu kata pun, karena ia sudah tau kehidupan Alika dari awal.
Alika merasa Bilmar sudah kembali menjadi orang yang ia kenal dulu, tidak ada kebencian lagi dihatinya, ini memang miris namun semua nya sudah terjadi, sudah atas ijin semesta mereka terpisahkan dalam waktu lama dan akhirnya dapat kembali dipertemukan.
kangen niih sama novel²nya kak disca ,, kapan updatecerita baru di sini lg