Cinta Karang Samudra (Season 2)

Drrtt!

Alex berdecak sebal, ketika melihat sebuah nama kontak yang berlayar di layar ponselnya alex menolak panggilan tersebut ia menoleh ke aca yang tatapan nya jatuh ke ponsel alex yang ada di atas meja makan.

"Bang le, kenapa ngga diangkat? " Tanya aca penuh penasaran alex menggelengkan kepalanya. Lalu menaruh beberapa potong beef katsu di piring aca, membuat aca tersenyum "Tidak penting!, mari lanjut makan" Alex menggestur agar aca melanjutkan makan siang mereka, aca menyuap beberapa suap tetiba ponsel alex bergetar kembali. Menampilkan kontak yang sama membuat alex berdecak sebal "Ck! Ganggu saja kau hama! " Dengkus alex lalu mematikan ponselnya aca tertawa geli melihat alex yang. Sedang marah-marah sendiri,

"Bang le.. Bang le... Lucu sekali calon suami ku ini! "Gemas aca mencubit pipi alex. Membuat alex terdiam ia tidak mengubris perkataan aca. Bayangan masa lalunya menghampirinya kembali, cubitan tersebut membuatnya terhampas ke masa lalunya

" 𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦 𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘪! 𝘓𝘶𝘤𝘶 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪"

"𝘏𝘮𝘮.. 𝘈𝘭𝘦𝘹 𝘯𝘩𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢𝘢? "

"𝘈𝘬𝘶!! "

Alex terdiam, ia menatap mata aca yang memperhatikan nya lalu tersenyum ceria ke arah nya. Alex tersenyum tipis walaupun luka itu masih terlihat di tatapan matanya namun alex berusaha agar Sang gadis tidak, tahu apa yang ia sembunyikan.

"Oh ya, dek kamu mau maharnya apa? " Tanya alex membuat aca terhenti tersenyum ia meletakkan sumpit yang, ia pakai untuk memakan Japanese food. "Mahar?, soal. Mahar aku serahkan ke abang... Aku ngga mau minta yang memberatkan abang, cukup seprangkat alat solat saja" Sahut aca matanya berbinar ia sudah sangat bersyukur kala. Alex mau meminang dirinya ia tidak pernah berpikir kalau ia harus memaksa alex dengan mahar yang, lebih, lebih!

"Hmmm..... Kalau irsyad dulu. Maharnya apaan? " Tanya alex membuat aca menaikan bahunya. "Aku, lupa bang! " Sahut aca lanjut memakan apa yang tadi alex pesan untuknya. "Kalau, begitu abang akan memberikan mahar yang terbaik untuk kamu! " Ucap alex membuat aca mengangkat pandangannya ke alex "asalkan, ngga memberatkan abang saja! Aku tidak apa-apa " Timpal aca "Harus yang terbaik.. Untuk gadis yang istimewa " Perkataan alex membuat aca tersenyum manis. Ia merasa bersyukur bisa di pertemukan oleh seorang--alex matanya berkaca-kaca. "Makasih bang" Ucapnya dengan suara penuh kebahagiaan, "tidak usah begitu!, Kamu jelek kalau menangis!... Berbahagialah dan ingat Semua tidak gratis loh" Alex tersenyum penuh arti

"Maksudnya? " Tanya aca

"Selepas kata SAH, kita harus memproduksi banyak kecebong! " Pinta alex membuat aca terkekeh "Kalau itu, aku sih siap mau berapa ronde? " Tantang aca "5 ronde? " Tawar aca lagi membuat alex terkekeh. "Okay sip sehari 5 ronde!, jangan sampe ingkar loh! " Tantang alex "ngga akan!, aku sih siap-siap aja mau mulai kapan? " Tanya aca tersenyum menggoda "Tunggu kata Sah! "

"Ngga sabarnya " Aca tersenyum manis membuat alex mencolek hidungnya. "Abang, juga ngga sabar oh ya gimana. Baju untuk nikah kita? " Tanya alex aca tersenyum "Beres!, " Sahut aca

"Oh.. Ya abang mau panggil kamu sekarang bukan botol yakult lagi" Cakap Alex membuat aca berkerut dahi "terus? " Tanya aca

"Hmmm.... Polusi suara! Karena suara kamu cempreng! " Seru alex membuat aca mendengkus kesal ia memanyunkan bibirnya. Tangannya bersendekap di dadanya, "Ihh!! Nyebelin dasar tiang listrik ! " Cebik aca

"Oh jadi tiang listrik ya sekarang? " Goda alex alisnya naik turun, membuat bibir aca menekuk lagi "kalau abang, bisa panggil aku seperti itu kenapa aku tidak? " Sunggut aca dengan suara tidak mau kalah, membuat alex terkekeh "okay polusi suara tiang listrik, kamu akan selalu mencintai dan menyayangi mu"

"Ihh.. Abang apa-apaansih! Meleyott aku! " Aca memukul-mukul dada alex ia salah tingkah brutal!. "Ngga sangka bang le bisa se sweet ini! "

"Ya, ini ulah kamu sayang! "

"Kok ulah aku? "

"Karena kamu buat, hari-hari abang jadi berwarna warni!... "

"Ihh! Abang suka sekali menggoda ku! "

"Tapi kamu ingat ya , Hanya kamu yang abang goda! "

"Aku percaya!! "

*.. *

Okay pelan-pelan ya