Alira Senja Wilana Gadis Desa yang merantau ke Kota. Suatu hari dia harus terjebak dengan pengusaha kaya raya namun sangat kejam dan dingin
Jeremy Wilton Grey Pria Kaya Raya yang sudah memiliki istri yang terpaksa mengikuti saran istri nya untuk menyewa wanita lain untuk menyewa rahim nya agar bisa memiliki anak.
Season kedua menceritakan tentang kisah Cinta keturunan Jeremy dan Senja yang bernama Danello Wilton Grey dengan segala kenakalan dan Skandal nya.
Mampu kah Ello mendapatkan cinta sejati nya dan menemukan Rembulan yang di cari nya sejak SMK dulu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hukuman
" Benar, Saat ini Siapa ini ?" Tanya Dokter Junet.
" Istri ku. !" Dokter Junet tergelak disana.
" Ternyata Gen mu turun ke Putra Mu Jack. " Cibir Dokter Junet.
" Kau banyak bicara sekali Junet markutet, " Balas Tuan Jackson.
" Jadi Menantu kalian memang hamil, Usia kandungan nya sudah 5 minggu, Aku rasa ini kembar, Apa ada Gen kembar nya ?" Tanya Dokter Junet.
" Ibu Ku kembar Dokter, Tapi kembaran nya meninggal di usia 3 bulan. "
" Oke, Lebih baik di periksa kerumah sakit untuk memastikan nya. " Jelas Dokter Junet.
Jery masih mematung, Dia belum sepenuh nya sadar dengan apa yang di ucap kan dokter Junet, Dia belum benar benar jelas dengan apa yang di sampai kan oleh Dokter Junet.
" Sudah pergi kau sana, " Usir Tuan Jackson pada Dokter Junet.
" Ck, Bayaran nya dulu. "
" Kau kerja tidak kerja selalu mendapat kan gajih dan bayaran, Sesekali berguna lah. "
" Ya Ya Ya, Tuan Bule. " Dokter Junet pun memilih pergi dan Pamit.
" Lihat, Putra mu seperti orang bodoh, Istri nya hamil dia tidak tau, Bahkan saat ini terlihat seperti orang bodoh, " Tuan Jackson tak henti henti nya mencibir Jery.
" Hey ! Jangan lari, Kau membawa dua cucu ku di dalam perut mu !" Tuan Jackson kaget saat Senja melompat begitu saja dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi Senja kembali memuntahkan isi perut nya, Hingga tak ada yang di keluarkan pun masih tetap seperti ingin memuntahkan sesuatu.
" Senja...Apa yang sakit ? Aku tidak tau harus melakukan apa pun tentang wanita hamil. " Jery ikut berjongkok di samping Senja
Membantu memijat tengkuk istri muda nya itu dengan lembut.
Senja melihat ke arah Jery, Dia merentangkan kedua tangan nya. Meminta untuk di gendong oleh Jery, Tapi ingin bilang malu.
" Sudah, Jangan menangis, Kasihan Anak anak kita. " Jery mengangkat Senja dalam gendongan nya.
Sepasang suami istri lain nya hanya bisa diam melihat interaksi kedua nya.
" Melihat Kondisi Istri mu yang seperti ini, Mama rasa dia harus ikut kami tinggal di Mansion Utama, Tidak baik jika harus tinggal berdua saja dengan Bik Nah. " Mama Claire mulai membuka suara.
Jery melihat senyum licik sang Papa Pun langsung mengerti ada yang di rencanakan nya.
" Tidak !, Senja akan tetap tinggal disini bersama ku. " Tegas Jery.
" Jangan egois, Istri mu butuh pengawasan Khusus. Apa kau full 24 jam bersama nya ? Tidak bukan ? Ingat, Kau memiliki 2 istri. " Papa Jack sengaja menyindir Jery.
" Ya, Sebagai hukuman kamu udah nikah diam diam dan lalai dalam menjaga Istri mu yang sedang hamil. " Jawab Mama Claire.
Senja menggeleng, Dia bahkan juga menarik lengan kemeja Jery, Dia masih takut Untuk tinggal bersama Mertua nyabyang memang batu hari ini di ketahui oleh nya.
" Aku tidak terima penolakan ! Bik Nah Ayo berangkat. " Ajak Papa Jack.
" Pa ! Senja istri ku. Aku berhak tinggal dengan nya. Dia juga tidak ingin tinggal bersama kalian. "
" Jangan egois. Dia sedang mengandung calon penerus ku. Bukan hanya satu, Tapi dua. Dua sekaligus !"
" Tapi, Pa--"
" Mau aku mengurus nya atau aku akan membuang nya jauh dari sini. Bahkan kau pun tidak akan mampu menemukan nya. Dan satu lagi, ini hukuman untuk mu. Kau lalai sebagai Suami. Jangan pernah temui istri mu selama satu bulan. !" Tegas sang Papa.
" Pa ! Jangan begini. !" Jery tak habis pikir dengan pemikiran orang tua nya.
" Baik lah. Aku akan ikut. !"
" Senjaaa !" Panggil Jery.
" Tak apa. Aku akan baik baik saja. "
" See ?" Papa Jack tersenyum pongah menatap Putra nya.
" Ayo Senja, " Mama Claire membawa Senja turun dari Ranjang dan membawa nya untuk ke mobil.
Mau tidak mau Senja harus ikut bersama kedua mertua nya, Yang kata nya akan membawa nya tinggal bersama mereka, Di lihat Senja suami nya itu seperti merasa berat melihat nya pergi, Tapi mau tidak mau dia harus. Karena malam ini dia akan berangkat ke Jerman, Jika saja kedua orang tua nya disana Jery akan tetap disini menemani Senja yang saat ini sedang mengandung anak nya, Benih kecebong nya yang berhasil.
Bahkan Tuhan berbaik hati untuk mempercayakan nya dua bayi sekaligus.
Jery benar benar merasa bahagia atas kehamilan Senja. Dan Dia juga sudah berjanji untuk selalu membahagiakan Senja.
Terlintas di pikiran nya untuk terus bersama Senja, Tapi dia belum begitu yakin dengan ini semua.
Di dalam hati nya masih ada Nama Renatta yang terukir indah di hati nya. Wanita yang menemani lelah nya.
" Hubungi aku jika ada apa apa. Aku pergi ke Jerman malam ini, Jaga mereka ya. " Jery tersenyum sambil membelai pipi Senja.
" Masih lama kah ? Kami sudah akan berangkat !"
" Ck, Baik lah, Hati hati. Jangan merindu ku ya. !" Ucap Jery lagi sebelum melepas kepergian istri nya.
" Iya. " Senja mengangguk, Tapi dia masih memegang ujung jas suami nya itu.
Entah lah, Senja seperti bukan diri nya saja, Mungkin faktor kehamilan nya mungkin.
" Nanti aku pulang sebentar ya, Tapi saat ini aku harus kembali ke Kantor dulu, Ingin aku bawakan apa ?" Tanya Jery lagi.
" Aku ingin Donnut, Dan juga Pecel ulek, Apa boleh ?" Tanya Senja lagi.
" Jangan di pinggir jalan ya, Tidak higenis, Kasihan mereka. " Jery menolak dengan halus agar sang Senja nya nya tidak merajuk dan mendiam kan nya.
" Tidak Jadi, !"
Brak !
Senja menarik pintu mobil nya dan langsung membuang pandangan nya dari Jery. dia kembali kesal, Kenapa tidak boleh makan pecel ulek ?
Pecel ulek memang paling enak di pinggir jalan bukan ? Bagaimana nikmat nya bumbu kacang itu bersatu dengan daun pepaya,Sayur kangkung,daun singkong,Mentimun,Tahu tempe goreng, Jangan lupakan sayur tauge kesukaan nya Senja.
Ah, Rasa nya pasti enak sekali.
" Kita buat saja dirumah mau ? Ada Para pelayan dan juru masak kami disana. Mau ?" Sang Mama Mertua mencoba memahami Senja.
" Iya. " Jawab Senja dengan lesu. Mau tidak mau Senja harus mau bukan ?
" Kenapa selera cucu ku rendah sekali ? Apa itu pecel ulek ?" Cibir Papa mertua nya.
" Diam saja jika tidak tau. Pecel ulek itu salad sayur nya Indonesia. " Cibir sang istri.
" Senja, Ayo buka jendela nya. Jangan marah, Nanti aku belikan donnut nya ya, Mau apa lagi ? Tapi jangan jajanan pinggir jalan ya. " Jery masih berusaha membujuk Senja.
" Maaf, Bisa kita berangkat sekarang ?" Tanya Senja dengan berani.
" Jalan kan mobil nya Man. " Titah sang Tuan besar.
Mobil mulai meninggalkan Rumah Jery, Dan membawa Senja ke rumah besar mereka disini. Dan mungkin Mereka akan memboyong Senja untuk tinggal di Jerman nanti nya.
Jery harus menelan kekecewaan nya, Senja jika sudah marah pasti diam, Bahkan Jery sampai heran, Kenapa Senja bisa begitu betah mendiam kan nya ? Apa dia begitu pada semua orang ?
" Apa harus ku turuti ? Tapi itu kan di pinggir jalan ? Banyak debu dan polusi bukan ? Nanti aku coba pikirkan lagi. " Jery masuk ke dalam mobil nya.
Dan saat tengah di perjalanan nya, Jery mendapatkan Telepon dari Renatta.
" Ya Ree ?"
" Kau dimana Honey ? Sudah berangkat ?"
" Nanti malam, Kenapa Ree ?"
" Tidak ingin pulang kah ?"
" Maaf, Aku langsung berangkat. "
" Baik lah, Aku mencintai mu Honey."
" Aku juga Ree. " Jawab Jery.
Lagi lagi Jery harus mendesahh Frustasi, Dia masih bingung memikirkan Senja. Apa tidak apa apa jika orang hamil tidak di turuti permintaan nya ??
" Aahh...sudah lah. !" Pikir nya lagi.
...😍😍😍...
Bang Jer, Cubit mau bang ?
.
.
hadir thor☺️