Perjalanan takdir siapa yang tahu. Itulah yang tengah di rasakan oleh Alula, seorang remaja polos berusia 18 tahun yang harus mengalami penderitaan karena terjebak di sebuah hotel bersama seorang pria asing yang tengah mabuk dan hamil anak orang tersebut lalu di usir oleh ibu tirinya karena di tuduh membawa aib, belum lagi ia harus putus sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu akan kelakuan nya yang hamil di luar nikah.
Namun, Siapa sangka sebulan kemudian tiba-tiba ia di bawa paksa oleh beberapa orang berpakaian hitam dan terbangun sebuah kamar mewah bernuansa hitam dan mendapatkan keberadaan seseorang yang telah merenggut harta berharga yang ia jaga selama ini dan berkata akan membahagiakan dirinya dan anak yang ia kandung. Seseorang tersebut bernama ' Nathan darendra Alexander' .
Gimana kelanjutannya? jangan lupa baca, like komen and vote sayang
⚠️ cerita ini asli dari pemikiran sendiri ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wdy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 30
Hari Minggu adalah hari yang paling di tunggu oleh semua orang. Hari dimana Alula dan Nathan akan menghabiskan waktu bersama. Alula sengaja menyuruh para pelayan untuk memasak banyak hari ini karena ia akan mengadakan piknik kecil-kecilan di taman belakang bersama suami nya.
" Aku bingung deh, usia kehamilan kamu kan baru tiga bulan lebih tapi kok Uda besar kaya gini. " Ucap Nathan seraya mengelus lembut perut Alula yang memang sudah membuncit. saat ini mereka sedang berada di taman belakang dengan Alula duduk di gazebo dan Nathan tidur di pangkuan nya. Di hadapan mereka juga ada meja yang tersedia banyak makanan dan minuman untuk acara piknik mereka.
Alula yang sedang mengelusi rambut Nathan menggelengkan kepala nya. " Aku juga gak tau. mungkin anak kita berkembang biak lebih cepat di perut aku. " Jawab nya asal.
Nathan menatap bingung ke arah Alula. " emang gitu?. " Tanya nya penasaran.
" Hehe gak tau. "
Nathan mencubit gemas hidung Alula dan menarik nya pelan. " Auu sakit mas. " Ucap nya seraya meringis, merasakan sakit di hidung nya walaupun sedikit.
Nathan terdiam mendengar panggilan Alula terhadap dirinya ' mas '. " Kamu manggil aku apa tadi?. " Tanya nya mencoba untuk Alula mengulang panggilan yang mampu membuat hati nya berbunga-bunga.
Alula menatap Nathan dengan alis terangkat Seperti tingkah Nathan biasanya ketika bertanya. " Apa?. " Tanya nya pura-pura tidak tahu seraya memasang wajah polos.
" Tadi kamu manggil aku apa?. " Tuntut nya.
" iya apa emang nya aku lupa. "
Nathan langsung memasang wajah datar nya lalu memalingkan wajah nya ke samping tidak mau melihat Alula.
Alula terkekeh geli lalu menangkup wajah Nathan agar menatap nya kembali. " Mas aku ngambek. " ucap nya seraya mengunyel-unyel pipi Nathan membuat Nathan tidak bisa menahan senyum yang sedari tadi ingin merekah. istri nya ini sangat tahu apa yang membuat nya luluh.
Nathan tersenyum lebar dengan wajah memerah. Ia menyembunyikan wajah nya di perut buncit Alula agar Alula tidak melihat wajah nya yang memerah akibat godaan sang istri. Andai Bagas disini pasti ia sudah menertawakan tingkah malu-malu yang di layangkan oleh Nathan saat ini.
Alula terkikik geli melihat tingkah suami nya. Ia kembali mengelus lembut rambut Nathan seraya memandang indah taman di depan nya yang di lengkapi dengan air mancur, taman bunga, dan danau kecil yang di atas nya terdapat jembatan kecil.
" Aku suka kamu manggil aku mas. jangan di ubah ya. " Ucap Nathan di sela-sela keheningan.
Alula menunduk dan mata nya langsung bertubrukan dengan mata Nathan yang memandang nya teduh. Ia mengembangkan senyum nya lalu mengangguk sebagai jawaban.
Nathan ikut tersenyum. Ia bangkit dan duduk tepat di samping Alula. Ia mengambil segelas teh hangat dan menyeruput nya
Alula menyandarkan kepala nya di bahu Nathan. " Aku itu sebenarnya rindu Bunda ku tapi aku gak pernah tau makam nya dimana. " Celetuk Alula tiba-tiba membuat aktivitas Nathan yang sedang meminum teh berhenti.
Nathan menunduk menatap istri nya. " Kamu beneran gak tau makam ibu kamu? "
Alula menggeleng sebagai jawaban. " Setiap aku tanya sama ayah, ayah selalu marahin aku. " Jawab nya sendu.
Nathan merengkuh tubuh Alula dari samping dan menyandarkan kepala istri nya di dada nya. " jangan terlalu larut dalam kesedihan kamu. ingat kandungan kamu. Aku usahain aku bakalan cari keberadaan makam ibu kamu. karena ibu kamu juga mertua aku." Ucap nya menenangkan.
Alula terharu mendengar ucapan Nathan yang selalu mampu membuat hati nya tenang dalam satu waktu. Ia melepaskan pelukannya lalu mendongak menatap wajah suaminya. " Makasih. makasih banget karena kehadiran kamu buat aku di butuhkan. makasih karena kamu juga aku tau apa itu kebahagiaan dalam hidup. makasih karena hiks. " Alula terisak, ia tidak jadi melanjutkan ucapannya ketika jari telunjuk Nathan sudah ada di depan bibir nya.
" sstt seharusnya aku yang berterima kasih sama kamu karena kamu mau mempertahankan bayi ini.. " tunjuk nya pada perut Alula dimana anak nya berada di sana. " Padahal karena kehadiran nya hidup kamu jadi berantakan. Kamu di usir dari rumah kamu lalu kamu harus kerja untuk kebutuhan kamu dan kamu harus tinggal di kontrakan yang sempit. Aku sangat-sangat berterima kasih karena kamu mau menerima laki-laki brengsek ini dalam hidup kamu. laki-laki yang sudah buat masa remaja kamu terenggut. " Ucap nya dengan penuh kasih sayang. Ia merengkuh lembut tubuh Alula yang terisak cukup kuat. Sekali lagi ia berterima kasih pada yang maha kuasa karena telah memberikan istri seperti Alula walaupun di awali oleh kesalahan.
Alula terisak, bahu nya bergetar di pelukan Nathan. Semesta menakdirkan nya lelaki hebat seperti Nathan dalam hidup nya. Ia bersyukur amat-sangat bersyukur akan kehadiran lelaki itu walaupun di awali oleh kesalahan.
...****...
Vita yang sedang berjalan menuju dapur menghentikan langkahnya ketika melihat anak nya sedang berdiri di depan ruangan yang tertutup.
" Kamu ngapain?. " Tanya nya heran.
Aulia memutar tubuh nya menghadap sang ibu. " eh mama. Enggak aku cuma penasaran aja sama ini ruangan. Kok gak pernah di buka. " Jawab nya penuh penasaran.
Vita melihat ruangan tersebut sekilas lalu kembali menatap putri nya. " Kamu gak usah kepo dan jangan tanya-tanya sama ayah kamu kalo gak mau di marahin. Uda ayok. " Vita menarik anak nya untuk menjauh dari ruangan itu.
Aulia menepis tangan mama nya lalu berhenti melangkah membuat Vita juga ikut berhenti. " Emang kenapa sih mah, aku penasaran tau. "
Vita menatap tajam anak nya, namun Aulia tidak memperdulikan itu, ia hanya ingin mengetahui ada apa di dalam ruangan tersebut. " Uda mama bilang kamu jangan kepo Aulia kalo gak mau kena marah sama ayah kamu. " Ucap nya penuh penekanan.
" Tapi ma... "
" Kalian ngapain disini?. " Ucapan Aulia terpotong karena kedatangan ayah nya.
" ini yah mppfff. "
Vita langsung membekap mulut anak nya dan melayangkan tatapan tajam kepada Aulia lalu menatap Suami nya seraya tersenyum. " Gak ada mas ini kami mau ke dapur mau buat kue. " Vita langsung menarik tangan Aulia, sebelum anak nya itu berbicara yang tidak-tidak dan membuat suami nya marah.
Dimas mengerutkan keningnya melihat tingkah putri dan istri nya yang sedikit aneh lalu tatapan nya mengarah pada ruangan yang sudah lama tidak ia masuki. Seutas senyum tipis terukir di bibir nya lalu ia melangkah pergi untuk menghampiri anak dan istri nya untuk menghabiskan waktu bersama karena hari ini adalah hari weekend hari dimana ia bisa menghabiskan waktu sepuasnya bersama anak dan istri nya.
BERSAMBUNG......
JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE READERS...