"Jangan berharap jika aku akan memperlakukan kamu sebagaimana mestinya seorang istri. Karena kamu tahu bukan, jika aku terpaksa menikah denganmu karena permintaan kedua orang tuaku. Dan kamu tahu aku sudah memiliki seorang kekasih yang sangat aku cintai"ucap lelaki itu dengan penuh rasa emosi dan penekanan.
HAYKAL AZRIL ANSA itulah nama suamiku. Orang yang sangat aku cintai. Tapi tidak dengannya,saat ini ia sangat membenciku karena aku yang bersedia menjadi istrinya.
Dulu, sebelum orang tua kak Azril mengutarakan niatnya untuk menjadikan aku sebagai menantunya, kak Azril lah tempat aku selalu berbagi cerita.
Kak Azril akan sangat marah jika ada orang yang membuat aku menangis.
Tapi saat ini ialah penyebab semua tangisanku.
"Aku akan terus bersabar bahkan sampai kesabaran itu sendiri lelah dengan kesabaranku"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Dua puluh Sembilan
LIMA BELAS TAHUN AKU MENGENALMU
SEPULUH TAHUN KITA DEKAT
DAN HANYA DALAM WAKTU BEBERAPA BULAN SEMUA BERUBAH.
AKU TAK LAGI MENGENAL SIAPA DIRIMU
AKU SEPERTI ORANG ASING BAGIMU
AKU MERASA KAU BUKANLAH ORANG YANG SAMA YANG PERNAH BEGITU AKU CINTAI
PERGILAH JAUH.. SEJAUH MUNGKIN
AGAR AKU BISA MELUPAKAN CINTAKU
TERIMA KASIH ATAS HARI HARI INDAH YANG PERNAH KITA LEWATI BERSAMA
TERIMA KASIH ATAS LUKA DAN SAKIT YANG KAU TOREHKAN DIHATI INI
(ALESHA ZAHRA)
Malam harinya Kenzo mendatangi apartemen Lesha. Ia menekan bel. Setelah itu terdengar langkah kaki mendekati pintu.
"Kak Kenzo,rapi benar. Mau kemana"
"Kamu lupa Sha, kita akan menghadiri pesta ulang tahun perusahaan dimana Azril bekerja"
"Tadikan aku sudah katakan sama Kak Kenzo, aku nggak ingin pergi"
"Alesha, masa kamu tega membiarkan aku pergi sendirian. Ngenes banget. Keliatan jomblonya"
"Aku malas kak pergi ke pesta itu"
"Lesha, aku mohon temani aku. Bukankah kamu juga diundang pak Antoni"
"Tapi aku belum siap siap kak, nanti Kak Kenzo telat "
"Pestanya masih sekitar satu jam lebih lagi. Kamu bisa siap siap sekarang. Aku akan menunggu. "
"Baiklah, tunggu sebentar ya kak. Kak Kenzo masuk aja. Bisa menunggu di ruang tamu"
"Oke, terima kasih"
Alesha berjalan menuju kamarnya, ia mengambil dress pendek selutut bewarna hitam. Alesha menyapu wajahnya dengan sedikit polesan. Ia memang tak suka berdandan menor.
Hanya memakan waktu setengah jam Alesha telah siap ke pesta. Ia menemui Kenzo yang sedang menunggunya diruang tamu.
"Ayo kak, kita berangkat lagi"ucap Lesha mengagetkan Kenzo.
Kenzo melihat Lesha dengan terkesima. Ia tampak sangat cantik dengan dress hitamnya.
"Kamu cantik banget lesha.. "
"Terima kasih kak. Kakak bisa aja memujinya"
"Aku bukan memuji Lesha,tapi kenyataan, kamu memang sangat cantik"
"Sudah ah kak, jadi nggak nih berangkatnya "ucap Lesha malu
"Jadilah,mari kita berangkat "
Mereka memasuki lift yang membawa sampai kelantai dasar. Kenzo diikuti Alesha menuju mobilnya yang terparkir.
Dengan kecepatan sedang Kenzo mengendarai mobilnya menuju ke gedung tempat berlangsungnya acara. Dengan hanya menempuh perjalanan setengah jam mereka sampai.
Azril dan Tiara sebagai penyambut tamu berdiri didepan pintu gedung berdampingan. Alesha yang turun dari mobil melihat pasangan itu sangat serasi.
"Kak Tiara memang cantik banget, pantas kak Azril tak bisa lepas dan melupakan kak Tiara. Mereka pasangan yang sangat serasi banget. Aku ini tidak ada apa apanya jika dibandingkan kak Tiara. Ya Tuhan, mengapa aku masih saja memikirkan kak Azril. Tuhan,buatkan hatiku ikhlas menerima perpisahan ini dan melupakan cintaku pada Kak Azril.. "
Azril dan Tiara menyambut kedatangan Kenzo yang didampingi Alesha.
"Silakan masuk, semoga kalian menikmati pesta ini"ucap Tiara dan menyalami Kenzo serta Alesha.
"Terima kasih... "ujar Alesha dan tanpa sadar ia menggenggam tangan Kenzo. Ia melakukan itu untuk menguatkan dadanya yang terasa sesak melihat Azril dan Tiara.
Azril melihat Alesha yang menggenggam tangan Kenzo tanpa kedip.
"Kamu cantik banget malam ini Lesha. Kak Azril ingin rasanya memeluk kamu. Tapi kak Azril sadar, Kak Azril tidak boleh mengganggu kamu lagi. Cukup sudah selama ini kak Azril menyakiti kamu. Semoga Kenzo lelaki yang tepat yang akan membuat kamu bahagia. "
"Kak Kenzo, aku nggak biasa hadir di pesta begini. Aku pulang aja ya"ucap Alesha begitu berada dalam gedung
"Kenapa harus pulang. Kamu sudah berada disini, jadi nikmati aja pestanya. Ada aku yang akan terus menemani kamu"
"Kak, kita duduk di sudut itu aja ya.. "
"Oke, kamu duluan aja ke sana. Aku ambil minum dulu ya buat kita"
"Baik kak"
Alesha memilih duduk di sudut ruangan agar tak terlihat oleh Azril.
Pesta sudah dimulai. Dengan kata sambutan dari salah satu manajer. Dan Azril yang di minta buat memberi kata sambutan.Ia didampingi Tiara maju ke podium.
Dari sudut ruangan Alesha memandangi Azril yang memberi kata sambutan tanpa kedip. Kenzo memperhatikan Alesha dari tadi.
"Kamu masih sangat mencintai Azril. Terlihat dari matamu yang tampak bersedih melihat Azril berdua dengan Tiara. Jika aku tahu cintamu pada Azril masih sebesar ini, aku pasti tidak akan memaksa kamu ikut. Maafkan aku Lesha, karena membuat kamu sedih"
Kenzo lalu mengelus telapak tangan Alesha yang ada diatas meja.
"Maafkan aku, Lesha"
"Maaf buat apa kak"
"Aku tak seharusnya memaksa kamu ikut jika aku tahu kamu akan sedih begini"
"Kak, aku nggak apa apa. Kenapa aku harus sedih"
"Matamu tidak bisa berbohong Lesha, kamu masih sangat mencintai Azril. Kamu pasti sedih melihat Azril yang terus berdampingan dengan Tiara"
"Kak Kenzo jangan merasa bersalah begitu, aku sudah biasa melihat kak Azril dan kak Tiara berdua, sejak statusku masih istri sah kak Azril. Aku tak perlu sakit hati, sekarang aku bukan siapa siapanya kak Azril"
"Jika kamu merasa tak nyaman, kita pulang sekarang ya"
"Nggak perlu kak. Kita teruskan aja. Bukankah kak Kenzo tadi ada janji bertemu klien. Sebentar lagi pasti ia mencari kak Kenzo"
"Tapi kamu bagaimana Lesha. Aku nggak mau kamu sedih"
"Kak, aku nggak apa apa. Asal kak Kenzo ada disampingku buat menguatkan aku"ucap Lesha sambil tersenyum
"Alesha, aku tahu kamu hanya tak ingin melihatkan padaku sisi rapuhmu. Padahal aku tahu saat ini kamu tidak sedang baik baik saja. Andai saja aku tidak terlanjur janjian dengan klien, sudah kupaksakan kamu meninggalkan pesta ini. "
"Lesha, Kak Kenzo mau ketemu klien sekarang. Kamu ikut dengan kak Kenzo. "
"Aku di sini aja kak. Aku lagi kurang enak badan. Nggak apakan kak"
"Ya, sudah kamu disini aja ya menunggu kak Kenzo"
"Ya kak.. "
Kenzo meninggalkan Alesha menuju meja di mana kliennya berada. Setelah seperempat jam Kenzo pergi, Alesha merasa bosan. Ia berdiri dari duduknya menuju taman di samping gedung.
"Ya Tuhan, mengapa hatiku terasa hampa begini. Di dalam keramaian aku masih merasa sendiri. Aku ingin pergi jauh, sejauh mungkin dari kehidupan ini. Tapi aku tahu itu tidak boleh. Jika saja itu bukan satu dosa, mungkin aku sudah menyusul papi dan mami. Ketika papi dan mami pergi, aku tidak merasa sesepi dan sesedih ini, tapi saat ini aku merasa benar benar hampa"
Alesha mengusap air matanya yang terus mengalir tanpa ia bisa bendung. Ia tak peduli lagi dengan riasan diwajahnya yang akan hilang karena sapuan air matanya.
Alesha memandangi langit yang bertabur bintang.
"Tuhan, aku ingin seperti bintang. Walaupun kecil, tapi tetap memberikan kebahagiaan bagi yang melihatnya"lirih Lesha
"Kamu adalah bintang dihatiku ,Lesha"ucap seseorang dari belakang Lesha.
Alesha memandang ke arah asal suara. Ia melihat Azril yang berdiri dibelakangnya.
"Kak Azril, kenapa ada di sini. Bukankah ini acara perusahaan kak Azril, nanti apa nggak ada yang mencari"
"Biar aja, Kak Azril lebih suka di sini. Boleh kak Azril duduk di samping kamu"
"Boleh aja kak. Tapi aku nggak tahu ya kalau ada yang marah"
"Siapa yang marah, Kenzo"
"Kenzo bukan siapa siapa aku kak, ia tak akan marah"
Azril melihat di sudut mata Alesha masih tersisa air mata. Ia menghapusnya
"Kak Azril sudah bilang, jangan pernah menangis lagi. Sudah cukup air mata yang kamu keluarkan. Katakan pada Kak Azril siapa yang membuat air mata kamu ini mengalir "ucap Azril menghapus pelan dengan telapak tangannya.
Alesha memandangi Azril, air matanya makin deras turun.
"Lesha, kenapa tambah menangis. Apa kak Azril yang membuat kamu menangis "ucap Azril membawa Lesha ke dalam pelukannya.
Alesha melepaskan pelukan Azril dan berdiri dari duduknya.
"Cukup kak. Jangan bersikap baik begini padaku. Aku akan tampak seperti wanita paling menyedihkan. Aku sudah berusaha menahan setiap air mata ini agar tak mengalir depan kak Azril. Tapi mengapa Kak Azril membuat pertahanan aku hilang. Apa kak Azril senang melihat kerapuhan aku saat ini. Aku tak akan meminta apa apa lagi pada Kak Azril, selain bersikaplah seperti saat kita masih menikah agar aku bisa membenci kak Azril dan menghapus cintaku ini. Aku mohon mulai hari ini jangan pernah menegurku, anggap kita tak pernah kenal"ucap Lesha dan meninggalkan Azril sendiri.
"Lesha, maafkan kak Azril. Kak Azril tak bermaksud membuat kamu sedih dan terluka.Jika dengan aku menjauh darimu, bisa membuat kamu bahagia, akan aku lakukan itu"
***************************
Terima kasih
