NovelToon NovelToon
ZIELL

ZIELL

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Persahabatan / Angst / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Meka Gethrieen

"Ketika cinta dan kesetiaan diuji oleh kebenaran dan darah, hanya hati yang tahu siapa yang benar-benar layak dicintai." - Kenzie William Franklyn.

•••

Vanellye Arch Equeenza, atau Ellyenza. Perempuan nakal dengan masa lalu kelam, hidup dalam keluarga Parvyez yang penuh konflik. Tanpa mengetahui dirinya bukan anak kandung, Ellyenza dijodohkan dengan Kenzie, ketua OSIS yang juga memimpin geng "The Sovereign Four." Saat rahasia masa lalunya terungkap—bahwa ia sebenarnya anak dari Sweetly, sahabat yang dikhianati ibunya, Stella—Ellyenza harus menghadapi kenyataan pahit tentang jati dirinya. Cinta, dendam, dan pengkhianatan beradu, saat Ellyenza berjuang memilih antara masa lalu yang penuh luka dan masa depan yang tidak pasti.

Akan seperti apakah cerita ini berakhir? mari nantikan terus kelanjutan untuk kisah Kenzie dan Ellyenza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meka Gethrieen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ZIELL - 14 Pernyataan

..."Lebih baik tidak ada prolog, karena pasti akan menghadirkan epilog."...

...- Caramel Zevta Parvyez -...

...•••...

Ting!

Ellyenza mengambil handphone dari atas nakas samping tempat tidurnya. Ia melihat notifikasi pesan masuk dari nomor yang tak dikenal.

Tunggu..

Ellyenza terdiam cukup lama mencernanya

Kenwill, Kenwill, Ken.. zie?

Entah mengapa rasanya saat ia menghadapi Kenzie, emosinya langsung memuncak saat itu juga dan sangat sulit untuk dikendalikan.

Atau mungkin.. memang dia yang pemarah?

Oh, ya tuhan!!

Kedua pipi Ellyenza memerah bak kepiting rebus. Hanya dengan beberapa kata saja mampu membuat jantungnya berdebar dengan sangat kencang!

Apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya?

Saat ia menghadapi Kevin minggu lalu, rasanya tak seperti ini. Justru perasaan ini, ia rasakan saat pertama kalinya ia jatuh hati dengan Kevin.

Mungkinkah.. ia menyukai Kenzie?

Menepisnya dengan cepat, Ellyenza rasa dirinya sudah gila karena telah mengenal laki-laki tersebut.

Lain diketikan, lain juga dihati. Ellyenza sangat gengsi untuk mengakui bahwa dirinya sudah salah tingkah dengan kalimat-kalimat Kenzie. Sehingga ia hanya bisa membalasnya dengan kata-kata jahat seperti itu.

What..?

Kedua bola mata Ellyenza terbelalak lebar, bagaimana.. laki-laki itu bisa tahu? Sementara ia saja tidak memberitahukan kedua temannya itu.

Dan bagaimana, bagaimana laki-laki itu bisa tau bahwa ia tinggal di apartement? Bahkan alamatnya!

Apakah ia sudah diikuti oleh laki-laki itu hingga ke apartementnya?

Blush..

Semburat merah kembali muncul dikedua pipinya. Lagi, jantung Ellyenza kembali berdebar dengan kencang.

Menghembuskan nafas pelan untuk menetralkan detak jantungnya. Ellyenza memasang kembali wajah datarnya dan melangkah gontai menuju arah pintu apartementnya.

Dengan berdecak kesal, ia menekan angka demi angka pin pada pintu apartementnya itu. Sehingga pintu tersebut terbuka secara otomatis, dan..

Cit..

"Ell.." sapa Kenzie dengan senyum manisnya setelah pintu tersebut terbuka.

...•••...

"Jadi, sebenarnya lo itu indigo?" Tanya Ellyenza memulai pembicaraan setelah mendengar cerita lengkapnya dari Kenzie sendiri.

Kedatangan Kenzie ke apartementnya memang benar-benar hanya merawat dan menemuinya.

Lelaki itu membawakan banyak sekali bahan-bahan mentah untuk stock makanan di apartementnya.

Tak hanya itu, bahkan setelah laki-laki tersebut pulang sekolah, selain hanya membelikan bahan-bahan mentah untuk stock makanan di apartementnya, lelaki itu juga yang memasakan makanan untuk dirinya. Membiarkan dirinya diam saja dikasur, menyuapinya makanan, dan meminumkan obat untuknya.

Kakaknya saja tidak pernah memperlakukan dirinya seperti ini, bagaimana bisa ia mendapatkannya secara percuma dari Kenzie? Laki-laki yang bahkan belum lama ia kenal.

"Ell.." panggil Kenzie pelan seraya tangannya mengusap lembut kedua pipi Ellyenza.

Ellyenza tersadar dari lamunannya, "Ken, sebenarnya apa mau lo?" Tanya perempuan itu menjawab.

"Saya..? Apa mau saya?!"

"Iya, apa mau lo sebenarnya?! Kenapa lo baik ke gue?!" Tanya Ellyenza lagi dengan sedikit nada penekanan, tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun kearah lain.

"Kalau begitu, biar saya tanya balik. Kenapa kamu gak ilfeel sama saya, setelah kamu tahu faktanya bahwa saya indigo?" Balas Kenzie bertanya sebagai jawabannya.

"Ngapain gue harus ilfeel sama lo?!" Sahut Ellyenza ketus.

Tepat sekali!

"Kalau begitu, kenapa harus ada alasan bagi saya buat bersikap baik ke kamu?"

Skak mat.

Ellyenza terdiam setelahnya. Ia berfikir, apa Kenzie benar-benar tulus bersikap dan berlaku baik padanya tanpa mengharapkan apapun?

"I know everything about you. Every problem you face, your past, everything Ell." Lontarnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Sejenak, keduanya saling menyelami fikirannya masing-masing. Saling berpandangan satu sama lain. Mencari tentang kejujuran dan hal lain yang ingin mereka temukan.

"Ken.." panggil Ellyenza yang entah mengapa nadanya terdengar menyesakkan bagi Kenzie.

"I like you, Ellyenza." Aku Kenzie tanpa ragu.

Ellyenza terkejut mendengarnya. Ia tidak salah dengarkan? Jadi.. bukan hanya ia yang menyukai Kenzie? Selama ini perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan?

Dengan tubuh yang masih lemas, sekuat tenaga Ellyenza mencoba bangkit dari posisi duduknya dan sedikit menjauh dari Kenzie.

Laki-laki itu berusaha mendekatinya, tapi Ellyenza menghentikannya.

"Why can't, Ell?" Lirih Kenzie sendu.

"Lo pasti tau masa lalu gue, kan..?" Tanyanya pelan yang nyaris hampir terdengar seperti berbisik.

"Lalu, kena-"

"Gue gak pantas buat lo, Kenzie!" Potong Ellyenza dengan menekankan setiap perkataannya.

"Bagian dari diri kamu mana yang gak pantas buat saya, Ellyenza?!" Sergah Kenzie tidak terima.

"Segalanya, Ken. Diri gue, hidup gue, keluarga gue. Semuanya!!" Pekiknya geram.

"Selama itu kamu yang saya mau, maka hanya kamu. There will be no one else, even if that woman is my mother's choice." Tegasnya dengan menekankan kalimat akhir.

"Why should I?!!"

"Because it's you," jedanya, " ... Seseorang yang udah saya tunggu selama ini."

...•••...

Malam telah tiba, keduanya kini tengah menyaksikan suasana langit malam yang cahayanya terlihat cukup terang. Dengan tangan yang menggenggam satu sama lain, keduanya menikmati dengan tenang keheningan malam kali ini.

Tepat pada hari ini, dimalam ini, detik ini juga, Ellyenza dan Kenzie telah dinyatakan resmi berpacaran. Setelah beberapa kalimat-kalimat pertengkaran kecil yang keduanya lontarkan tersebut, pada akhirnya membawa keduanya ke suatu hubungan yang baru.

Betapa lucunya!

Kenzie terkekeh kecil mengingatnya, dan hal itu menarik perhatian Ellyenza.

"Lo kenapa ketawa-tawa?" Tanya Ellyenza heran. Perempuan itu sedikit mengerutkan keningnya.

Tanpa mengalihkan pandangannya barang sedikit pun sejak tadi, dengan santainya Kenzie menjawab, "Gak apa-apa, lucu aja." Ucapnya seraya tersenyum manis.

"Iya, tapi lucu apanya?" Gemas Ellyenza dengan jawaban Kenzie.

Kenzie mengacak-acak gemas rambut Ellyenza, lalu mengecup kening perempuan itu cukup lama, dan baru ia berkata, "Baru aja tadi kita berantem, but in the end we're together." Ungkapnya senang.

Kita?

Blush!

Kedua pipi Ellyenza memerah, dan hal itu tentu saja disadari oleh Kenzie yang terkekeh pelan kala melihatnya.

"Kamu lucu kalau lagi salting kaya gini, yang." Celetuk Kenzie yang membuat kedua mata Ellyenza membola lebar.

Blush!

Bak kepiting rebus, kedua pipi Ellyenza semakin memerah. Ada apa dengan Kenzie malam ini? Mengapa.. mengapa rasanya begitu menggelitiki perutnya? Seperti ada banyak kupu-kupu yang berterbangan diatas perutnya.

"Apaan sih! Gak usah yang-yangan deh, gue geli Ken." Protes Ellyenza yang sebenarnya itu hanya alibi untuk menutupi perasaan salah tingkahnya.

"Apa saya salah? Orang pacaran biasanya kaya gini kan, Ell?" Ucap Kenzie polos yang membuat Ellyenza tertawa kencang mendengarnya.

"Astaga! Ken, itu lo kata siapa sih?! Ahahaha.." balas Ellyenza masih dengan tawa renyahnya.

Melihat hal itu justru membuat Kenzie tersenyum lebar menyaksikannya. Kenzie tidak tahu mengapa saat ia melihat Ellyenza, perasaannya semakin terasa dalam. Hingga terlihat bodoh pun, demi membuat perempuan itu tertawa lepas sangat tidak masalalh baginya.

"I like you more and more, Ell. Always love you!"

Cup!

Dan ciuman terakhir dibibir itu adalah sebagai penutup malam yang terasa sangat indah ini bagi keduanya.

...To be continue...

1
Kyra Queensha
bagus banget
Meka Gethrieen: Halo kak! Terima kasih banyak udah baca dan memberikan komentar ya 😊 terus dukung karya ini ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!