NovelToon NovelToon
TERBAKAR PESONA ZARA

TERBAKAR PESONA ZARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Teen School/College / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Telo Ungu

"Kenapa selalu gue yang harus ngertiin dia? Gue pacar elo Marvin! Lo sadar itu ga sih? Gue capek! Gue muak!" ucap Ranu pada kekasihnya dengan nada marah.

"Maafin gue, Ranu. Gue ga maksud buat ngerebut Kara dari elo" Zara menatap takut takut pada Ranu.

"Diem! Gue ga butuh omongan sampah elo ya" Ucap Ranu dengan nada tinggi.
.
.
.

"Shit! Mati aja elo sini Zara!" hardik Fatiyah setelah membaca ending cerita pendek tersebut.

Fatiyah mati terpanggang setelah membakar cerpen yang dia maki maki karena ending yang tak dia sukai. Dia tidak terima, tokoh kesayangannya, Ranu harus mati mengenaskan di akhir cerita. Tapi, siapa sangka kalau Fatiyah yang harusnya pergi ke alam baka malah merasuki tubuh Zara. Tokoh yang paling dia benci. Bagaimana kelanjutan kisahnya. Kita lihat saja. Apakah Fatiyah bisa menyelamatkan tokoh favoritnya dan mengubah takdir Ranu? Apakah dia malah terseret alur novel seperti yang seharusnya?

sorry guys, harus revisi judul dan cover soalnya bib...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Telo Ungu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12 Dua belas

"Ran, gue__"

"Ssssst! Biarin gue ngomong. Kali ini biarin gue egois buat ngungkapin semua sakit hati gue Zara. Gue capek harus terus terusan berpikir kalau kalian ada hubungan di belakang gue Zara. Udah beberapa kali kalian sering terlihat jalan bareng. Semua kejadian di depan mata gue Zara. Apalagi Marvin selalu di kubu elo " cercanya.

Fatiyah menatap Ranu dengan tatapan bersalah. Sungguh, dia tidak bisa memberikan pembelaan apapun. Sebab, memang itu yang terjadi dalam alur cerita cerpen ini. Tapi, Fatiyah kan tidak bisa bilang sejujurnya kali dia juga kesal sama Zara yang selalu punya seribu rencana untuk mendekati Marvin. Fatiyah tidak bisa mengungkapkan rahasia terdalamnya pada Ranu atau dunia ini akan kacau.

"Ran, sumpah demi apapun. Gue ga ada hubungan apapun sama Marvin. Gue bisa jamin itu" Fatiyah menarik Ranu ke dalam pelukannya.

"Zara, gue harus apa biar rasa curiga gue selesai?" Isak Ranu dalam dekapan Fatiyah.

Mereka berdua sama sama menangis. "Gue ga tahu harus apa Ran. Tapi, gue udah berusaha buat jaga jarak dari Marvin sebisa gue. Elo pasti sadar kan, gue udah lama ga berinteraksi sama Marvin. Cuma itu yang bisa gue kasih ke elo supaya elo tahu gue bener bener ga ada apa apa sama tunangan elo. Gue ini udah punya pacar. Ga mungkin ngambil tunangan elo Ranu" hiburnya.

Ranu melepas pelukan Zara. Dia menatap retina Zara yang memerah karena tangisannya. "Elo janji ya, buat lepasin Marvin dan jauh jauh dari dia" Ranu menyodorkan jari kelingkingnya ke arah Zara.

"Janji! Gue janji bakalan ngejauh dari Marvin" sahut Fatiyah penuh tekad sambil mengaitkan jari kelingking keduanya.

Ranu tertawa pelan. Dia merasa lega mendengar ucapan Zara. "Zara, tawaran pertemanan gue itu serius. Elo mau kan jadi temen gue?"

"Ini gue bisa nolak ga? Atau pikir pikir dulu?" canda Fatiyah sambil menghapus air matanya. Ia juga membantu menghapus air mata Ranu yang mengalir di pipinya.

"Zara!!!! Iiiih gue rasanya pengen krauk krauk elo. Gue beneran Zara!! Gue seriussss" rengek Ranu sambil menggoyang goyangkan lengan Zara.

Fatiyah tertawa mendengar rengekan Ranu. "Iiiiii kawaiii. Kalau ngerengek gini ini anak gemesin. TAPIIIII, kalau udah tantrum kena mental gue ngadepin dia" kata Fatiyah berbicara dalam batinnya.

"Oke, oke gue mau jadi temen elo Ran. Jadi, mulai sekarang kita best friend" sambil menyodorkan tangannya pada Ranu.

Ranu menyambut uluran tangan Zara. Mereka berjabat tangan dengan mantap. "Best friend!" seru Ranu penuh semangat.

Dari kejauhan terdengar suara langkah kaki yang berlari menuju mereka. Baik Fatiyah dan Zara menoleh ke arah sumber suara. Ternyata, itu adalah langkah kaki Lengkara cs dan Marvin cs.

Ke enam cowok tersebut kompak mencari dua cewek musuh bebuyutan ini setelah mendapatkan kabar dari salah seorang murid yang melihat Zara diseret oleh Ranu ke arah taman belakang.

"Ranu! Kali ini apalagi yang elo lakuin ke Zara" hardik Detra tiba tiba.

Marvin kalah start dari temannya. Padahal hal itu juga yang ingin dia tanyakan pada Ranu. "Elo ga ada puas puasnya ya ngebully tuan putri, Ran. Harusnya elo kandangin Si Marvin kalau takut diambil cewek lain" sambung Lohan.

"Jangan nuduh nuduh sembarangan ya kalau ga tahu apa apa. Kalian main nuduh tanpa bukti. Jatuhnya ngefitnah gue!" ketusnya. Ranu mencebikkan bibirnya kesal.

"Zara elo gapapa?" tanya Marvin hati hati.

"Gue, gapapa kok Detra, Lohan. Thanks banget udah ngebela gue segitunya. Gue baik baik saja. Ranu ga ngapa ngapain. Soalnya, kita udah jadi temen. Kita kan best friend" ujar Fatiyah sambil merangkul pundak Ranu.

"Ha?" Catur terkejut dengan pengakuan Zara. Dia tak bisa berkata kata apa-apa. Hanya diam membeku. Begitupun dengan yang lain.

"Sialan! Fakta apa ini? Ini gue ga lagi mimpi kan? Mereka kan musuhan tiba tiba temenan gitu aja?" kata Hisbi bertanya tanya dalam hatinya.

"Elo ga lagi dipelet sama Ranu kan. Atau elo diancam ya sama Ranu. Bilang ke gue Zara" Lohan memisahkan Zara dan Ranu yang sedang berrangkulan. Ia malah memegang tangan Zara kuat. "Zara, jujur aja jangan takut. Ada gue disini" sambungnya.

Ekhm!

Lengkara pura pura mengeluarkan batuknya. Lalu, menarik kerah baju seragam sahabatnya ke belakang hingga genggaman tangannya Lohan dan Zara terlepas. "Tangan elo ikan Lohan. Bisa aja nyari nyari kesempatan!" cibir Detra.

"Hehehehe sorry refleks Kara" Lohan tertawa karir sambil menatap Lengkara yang sebentar lagi akan keluar tanduknya.

"Gue seneng kalau kalian benar benar temenan. Semoga ini tulus bukan jebakan doang" Catur tersenyum penuh arti sambil menatap Ranu dan Lengkara.

"Ya, ya, ya, terserah kalian mau percaya atau nggak. Yang penting hari ini gue udah temanan sama Jara" ungkap Ranu.

"Elo bener bener gapapa kan Zara?" akhirnya Lengkara membuka suaranya.

Marvin yang menyaksikan drama baru dari Ranu menatap penuh selidik. Dia tidak percaya dengan omongan Ranu. Sepertinya ada hal yang sudah tunangannya rencanakan. Tapi apa? Pikir Marvin.

Marvin memilih diam sekarang. Ia masih ingin melihat sejauh mana Ranu bisa berpura pura berteman dengan Zara. "Gue beneran gapapa kak Kara. I'am fine. Gue sehat sehat aja. Ga ada luka apapun. Kalian kenapa natal gue kayak gitu sih?" tanya Fatiyah di akhir kalimat.

"Kali ini gue nyoba percaya sama ucapan elo Ranu. Gue harap elo ga akan kecewakan kita semua yang ada disini" ujar Marvin. Lalu, ia berbalik mengajak Zara dan kawan kawannya kembali ke kelas setelah mendengar bel masuk berbunyi.

Mereka semua beriringan kembali ke kelasnya. Di barisan paling belakang Lengkara dan Ranu saling menatap satu sama lain. Sepertinya mereka saling memberi kode yang tak disadari oleh lainnya.

Ranu tersenyum sinis tanpa diketahui siapapun kecuali, Lengkara. Ia dapat melihat kalau Ranu menatap Zara masih dengan tatapan kebencian. "Done! Kali ini giliran elo yang mulai Kara" bisiknya pada Lengkara.

"Tenang saja gue akan lakuin semuanya. Sesuai kesepakatan kita" kata Lengkara yang sama sama menatap Zara.

Lengkara tersenyum tipis menatap Zara yang terlihat lebih ceria sejak kepulangannya dari rumah sakit. "Gue harap elo ga akan benci gue Zara setelah tahu kebenarannya" seru Lengkara dalam batinnya.

To Be Continue

Jangan lupa komen yang banyak untuk meninggalkan jejak kalian disini. Like, vote, komen, subscribe oke. See you guys.

1
Nur Adam
lnjut
Cicih Sutiasih
aku mampir😊
Telo Ungu: terima kasih sudah mampir. love love
total 1 replies
Ayari Khana
Keren parah!
Telo Ungu: wow, terima kasih kak
total 1 replies
bea ofialda
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
Telo Ungu: terima kasih komentarnya kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!