KESAYANGAN TUAN MAFIA

      Di kediaman Swan.

    "Ma, Ma dimana?", teriak Karina dari arah ruang tamu.

    " Jangan teriak-teriak Karin, Mama belum tuli", sahut wanita paruh baya yang muncul dari belakang.

      "Ma, Papa kemana?"

    "Sebenarnya kau itu mencari Mama atau Papa mu sih", Nyonya Citra kesal melihat sang putri yang pulang teriak-teriak saat di temui malah mencari sang suami.

      " Iss... Bukan begitu Ma, aku ada hal yang ingin aku bahas dengan Mama tapi jangan disini", bisik Karina di telinga sang Mama.

    "Ada apa sih? Kamu bikin Mama penasaran"

      "Ayuk ke kamar Karin aja Ma", kini ibu dn anak itu memutuskan untuk pergi ke kamar Karina.

       " Ada apa?", ucap nyonya Citra saat mereka telah duduk di ranjang milik Karin.

     "Mama kenal dengan wanita bernama Cantika?"

Deg

     Nyonya Citra mematung saat sang anak menyebut nama seorang yang telah lama tak terdengar kabarnya.

    "Ma, Ma kenapa?", ucap Karin saat melihat sang mama malah melamun.

      "Kau mendengar nama itu dari mana?"

       "Berarti mama kenal dengn wanita itu?", bukannya menjawab Karina malah kembali bertanya.

        " Ma.. Mama gak kenal kok, lagian nama cantika itu banyak", nyonya Citra sempat meresa gugup tapi dia berhasil menutupi nya.

    "Tapi Ma, aku pernah melihat foto seorang wanita yang tengah hamil tua dan di belakang foto itu terdapat nama Cantika Zayana, nama itu persis dengan nama Alice, Alicia Zayana", ucap Karina sambil menatap lekat wajah sang nyonya Citra, "Mama gak menyembunyikan sesuatu kan? Dan aku pernah melihat foto yang sama di dalam gudang wanita itu berfoto mesra dengan Papa"

       Deg

    Gelisah jelas lah, rahasia yang sudah dia simpan jangan sampai ada yang mengetahuinya.

      Tak ingin menjawab pertanyaan sang anak nyonya Citra memutuskan pergi dia meninggalkan Karina dengan sejuta pertanyaan.

     "Mama mau kemana? Mama belum menjawab pertanyaan ku", Karina berseru saat sang mama beranjak pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

         Nyonya Citra termenung di balkon kamarnya, dalam hati dia merasa cemas dia takut rahasianya akan terbongkar.

...****************...

       22 tahun yang lalu, Cantika dan Citra adalah saudara kembar identik jika tak teliti akan sulit membedakannya dan yang menjadi perbedaan adalah cantika wanita badas namun berhijab bahkan sedari remaja dia sudah mengikuti organinasi sedangkan Citra memiliki sifat iri dan manipulatif kala itu mereka sama-sama sedang hamil hanya berbeda 1 satu bulan, malam itu Citra baru saja mendapati kekerasan dari sang suami hingga berniat mengaduh pada sang kakak Cantika. Dengan semua bukti kekerasan yang di terima sang adik jelas Cantika berniat menemui suami Citra, Sayangnya dalam pertemuan mereka ada sebuah tragedi di mana musuh dari suami Citra salah sasaran saat melihat Cantika dan Angga yang baru keluar dari salah satu restoran membuat mereka menghadang keduanya, sempat melawan dan adu kekuatan sayangnya karna kondisi Cantika yang tengah hamil membuat pergerakannya labat hingga dia mendapat serangan. Angga mengalami luka tembak dan benturan di area kepala sedangkan Cantika sendiri sempat melarikan diri, hingga dia di tolong oleh pria dan asistennya.

       Malam kian larut saat Angga tak sadarkan diri dan saat itu lah Citra menolong Angga dia juga di bantu oleh orang suruhannya.

      Rasa iri karna Cantika lebih bahagia dari dirinya membuat Citra meradang hingga tanpa sengaja dia mengetahui fakta bahwa ternyat sang suami menyukai saudarinya maka dari itu dia bekerja sama oleh musuh sang suami untuk menculik Cantika dengan alibi bahwa wanita itu istri dari Yazka pemimpin Trex.

        Setelah melahirkan Cantika berniat menumi sang suami tapi siapa sangka dia malah mendengar berita duka, rumah yang dia tempati bersama sang suami telah terbakar pada hal baru satu minggu mereka terpisah.

     Cantika mencoba mencari sang adi Citra kenyataan pahit pun dia terima bahwa sang adik meninggal akibat KDRT, pada hal semua itu hanya rekayasa Citra, Cantika yang merasa semua musibah itu akibat ulah Yazka Atakshi memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Citra Ayana dia datang ke kediaman Yazka Atakshi dengan membawa satu bayinya yang berjenis kelamin laki-laki.

...****************...

     Rega langsung bergegas turun dari mobil begitu sampai di depan hotel, dia bergegas menuju kamar dimana dia dan Alice menginap, tak menghiraukan sapaan para angotanya sebab yang dia pikiran hanya ke adaan Alice, begitu sampai di depan pintu Rega segera mencari ke beradaan sang istri.

    Ceklek

       "Sayang, are you oke?"

      Alice yang mendengar suara teriakan Rega hanya mengerutkan kening.

    Greppp

      "Al?", Rega langsung memeluk Alice begitu menemukan sang istri yang sedang berdiri dengan secangkir kopi di tangannya.

      " Kenapa?", bukannya menjawab Alice malah berbalik bertanya, dia menyadari ada raut khawatir yang terlihat jelas di wajah sang suami.

       "Hemmm.... Kenapa nekat keluar? Kau tau mereka mencari mu?", Rega berucap lirih entah mengapa sifat dingin nan arogan nya hilang jika sudah berhadapan dengan ke selamatan Alice.

      " Justru karna mereka mencari ku makanya aku keluar! Lagian mereka belum tau jika aku adalah istri pemimpin Blue Eagle karna yang mereka cari itu Queen Al"

       "Tapi Mas! Aku penasaran bukannya hotel ini sudah di jaga dengan ketat? Kok bisa ada yang tau ke beradaan ku di sini? Apa lagi pria yang mencariku memiliki tato bunga lily di lehernya", Alice sedari tadi masih mencoba mencerna tentang siapa dalang di balik penyerangan ini.

        Tato bunga lily? Bukannya itu milik kelompok Zovan? Bukannya pria itu tak terlalu perduli dengan si tua bangka Yazka? Lalu untuk apa mereka mencari Alice?!

      "Mas, kok malah bengong! Mas tau ya siapa mereka?", ucap Alice sambil menatap Rega serius.

" Hmmm.... Mas si kurang yakin tapi ciri-ciri dari mereka yang mencari mu, sepertinya dia putra dari tuan Yazka, tapi setau Mas dia tak pernah perduli dengan pak tua itu, sebab perlakuan tuan Yazka yang kerap kali mengabaikan bahkan menyiksa nyonya Cantika"

Deg

Nama Cantika membuat hati Alice berdenyut entah mengapa dia merasa sakit saat mendengar nama itu.

Tok tok

Saat keduanya tengah larut dalam fikiran masing-masing ketuk kan pintu membuat ke duanya tersentak.

Tok tok

"Tuan ini saya Kenan", ucap pria itu dia baru saja selesai membereskan kecauan di sekitar hotel, dia juga mencari tau siapa yang telah memberikan informasi bahwa Queen Al menginap di sini.

" Sebentar ya! Sepertinya Kenan menemukan informasi", setelah mengatakan itu Rega segera membukan pintu untuk sang asisten.

Ceklek

"Hmmm"

*Kayaknya aku salah momen*, gumam Kenan dalam hati, dia merasakan aura yang berbeda saat sang tuan membuka kan pintu.

"Emmmm.... Tuan sepertinya tuan Zovan menemui nonya bukan untuk membalas dendam, tapi beliau hanya merasa penasaran dengan nonya"

Kening Rega mengerut, seakan apa yang di sampai kan oleh Kenan seperti sebuah lelucon.

"Apa maksud mu, Ken?"

Aura dingin dan gelap langsung mencekam pada hal area sekitar lorong cukup terang tapi entah mengapa mendadak berubah suram.

"Eh.... I... Itu tuan Zovan bilang dia mendapatkan informasi bahwa anting pemimpin Trex ada di tangan Queen Al dan beliau menginap di hotel ini", Kenan berucap gugup sambil mengaruk kepalanya yang tak gatal.

" Lalu apa kau sudah menemukan siapa yang memberi informasi itu?", Rega berucap sambil menghela nafas, setidaknya Zovan tak terlalu menjadi ancaman hanya saja siapa dalang di balik semua peristiwa ini yang menjadi fokus Rega saat ini.

"Sedang saya usahakan Tuan! Kalau begitu saya izin pergi", setelah memberi laporan Kenan langsung pergi banyak hal yang harus dia selidiki.

Alice sendiri tak perduli apa yang di bahas oleh keduanya, dia yakin jika ada hal penting sang suami pasti akan berbicara nanti.