Aira gadis cantik nan manis namun sayang dengan sifat dinginnya, yang berjuang hidup seorang diri di ibu kota, setelah di usir oleh keluarganya dan bertemu dengan Brian ceo dingin yang tak tersentuh apakah akan tumbuh cinta di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"Terima kasih" sudah menolong aku?!" ucap sang gadis cantik yang sudah menguasai dirinya itu, "siapa namamu?" ucapnya lagi, dengan muka yang masih agak pucat walau tak sepucat tadi,
"Ah... kenalin namaku Aira, namamu siapa?" Aira balik menanyakan nama si gadis cantik di depannya tadi,
"Aku Aleta" menjabat tangan Aira, "sekali lagi terima kasih" sudah menolongku, aku ngak tau klau ngak ada kamu tadi!" ucap Aleta dengan masih rasa sedikit takut,
"Sudah ngak apa apa, kamu kenapa ada di sini! sudah malam lho?!" ucap Aira,
"Tadi aku, ada janji sama teman di cafe, saking asiknya ngobrol sampai lupa waktu!" cengir Aleta, "karena jalanan terlalu macet,aku lewat jalan pintas! eh malah ada ke jadian kayak gini?!" ucapnya dengan wajah yang sudah hampir menangis,
"Sudah ngak apa apa, sekarang sudah aman kok! kamu rumahnya di mana?" tanya Aira,
"Rumah aku, di jalan mawar sudah dekat kok!" ucap Aleta, dengan ragu ragu melihat Aira, sejujurnya dia masih takut pulang sendiri, mau minta tolong ngak enak merepotkan Aira lagi,
Aira yang tau klau Aleta masih takut pulang sendiri, jadi berinisiatif mengantar Aleta,
"Ya sudah... kamu bawa mobilnya, aku ikutin dari belakang" ucap Aira,
"Terima kasih" banyak Ra?!" ucap Alera tulus sambil memeluk Aira,
"Sudah... jangan terima kasih mulu, ayok nanti semangkin malam!" ucap Aira sambil mengelus punggung Aleta,
"Iya" ucap Aleta sambil menganggukan kepalanya dan melepas pelukannya dari Aira, lalu masuk ke dalam mobil,
Perlahan mobil tersebut meninggalkan daerah yang membuat dia ketakutan itu, di iringi oleh motor Aira dari belakang, sesekali mata Aleta melihat motor Aira takut takut Aira meninggalkannya sendirian,
Lima belas menit berlalu sampai lah mereka di rumah Aleta,
Pas sampai di gerbang rumah Aleta, Aleta menunggu gerbangnya di buka oleh security,
Pintu mobil Aleta di ketuk dari luar oleh Aira,
Tok... Tok....
Aleta membuka jendela mobilnya, "Kenapa Ra?" ucap Aleta,
"Ini rumah kamu kan?" ucap Aira, di anggukin oleh Aleta,
"karena kamu sampai di rumah, aku pulang dulu ya, udah malam?!" ucap Aira,
"Mampir dulu Ra!" ucap Aleta,
"kapan kapan aja ya! soalnya aku masih ada tugas kuliah buat besok!" ucap Aira,
"Yahhh.... "Aleta agak kecewa karena Aira menolak untuk mampir,
"Janji deh nanti nanti aku mampir!" ucap Aira, melihat raut kecewa dari muka Aleta,
"Janji ya!!" tegas Aleta dan di anggukin oleh Aira,
"Klau gitu Aku pulang dulu ya!"
"bye..." Aira melambaikan tangan,
"Hati hati Ra" sambil membalas lambaian tangan Aira,
Dan bodohnya mereka tidak saling tukar nomor hpnya,
Aleta yang baru sadar, belum meminta nomor Aira jadi kesal sendiri,
"Bodoh banget sih gue, lupa minta nomor telpon Aira, mana ngak tau alamatnya lagi" kesal Aleta,
Aleta menggerutu sendiri sambil berjalan ke dalam rumahnya,
Sesampai di dalam rumah Aleta langsung di berondong pertanyaan oleh seluruh keluarganya, yang sudah gelisah menunggu Aleta pulang,
"Kamu dari mana nak! sudah larut baru pulang, mana ngak bisa di telpon lagi!" ucap sang mama,
"huuufff...... Duduk dulu mam, nanti Aleta ceritain, ucap Aleta melihat muka muka cemas keluarganya itu,
"Jadi gini, tadi Aleta ke cafe sama teman teman, trus saking asiknya lupa waktu, mau hubungin rumah hp aku mati mam" trus mengalir lah cerita dia yang di kepung oleh berandalan di jalan dan menceritakan Aira yang membantunya.
"Apaaa..." ucap semua keluarganya, klau tau Anak, adik mereka hampir saja jadi korban dari berandalan,
"Apa ada yang terluka nak?" ucap sang mama sambil membolak balikan badan Aleta, membuat yang punya badan pusing,
"Sudah ihh... Mam, pusing kepala aku!" rajuk Aleta, sang mama jadi terkekeh dengan kelakuannya,
"Aku mah ngak pa apa mam!" cuma shok doang, cuma ngak tau Aira terluka apa ngak, soalnya tadi dia lawan begundalan itu sendiri" aku mah di dalam mobil ketakutan ucap Aleta
"Ya ampun dek! kamu ngak nanya dia terluka apa ngak!, coba hubungin dia, tanya keadaannya, di mana dia tinggal biar kita kesana!" panik sang kaka perempuan Aleta, yang bernama jasmin itu,
"Nah itu dia..." lesu Aleta aku lupa minta nomornya tadi, trus pas dia nganterin aku dia ngak mau mampir, soalnya ada tugas buat besok kuliah!" ucap Aleta penuh sesal,
"Kamu ya... Itu doang lupa? mudah mudahan kita bisa ketemu lagi sama dia, semoga dia sehat sehat saja!'' ucap sang papa menengahi dan di anggukin seluruh keluarganya,
"Sudah, sana istirahat besok kuliah!" ucap sang papa,
Akhirnya semua orang berpisah masuk kekamar masing masing, dengan pikiran yang berkecamuk, memikirkan Aleta yang hampir di ganggu berandalan dan memikirkan Aira sang dewi penolong keluarganya,
hadeeechhh