NovelToon NovelToon
Sepanas Cinta Juragan Cabe

Sepanas Cinta Juragan Cabe

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:254.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Defri yantiHermawan17

"Ihh... Panas Mas!"

"Sebentar lagi juga dingin, nikmatin aja."

Adelia mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya karena kecerobohan seseorang, bukannya mendapatkan ganti rugi Adelia malah mendapatkan calon suami.

"Kamu enggak perlu khawatir, aku akan bertanggungjawab. Bapakku Penghulu kamu tenang saja."

Maksudnya apa, memangnya kenapa kalau bapaknya pria ini seorang penghulu? kan Adelia hanya butuh ganti rugi bukan calon suami.

"Kenapa, ada yang aneh ya sama saya? Kenapa ngeliatin terus?"

"Kenapa, emangnya gak boleh dilihat gitu?"

"Ck, kalau kamu ngeliatin kayak gitu 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨, 𝙠𝙪𝙢𝙖𝙝𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙗𝙤𝙜𝙤𝙝, 𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙣𝙪 𝙧𝙚𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙝𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CABE Bab 8

Adelia menikmati baksonya dengan hikmat. Dia seakan tidak peduli dengan laki-laki yang sedang duduk di hadapannya sekarang, sesekali laki-laki bertubuh besar itu mencuri pandang begitu hati-hati seakan takut ketahuan.

Melihat Adelia memakan baksonya dengan santai dan tidak canggung membuatnya tersenyum tipis, dia kira perempuan muda yang berpenampilan modis ini enggan untuk menikmati makanan sederhana di warung seperti ini. Kebanyakan yang dirinya lihat anak jaman sekarang kalau mau makan dan menikmati minuman akan memilih tempat yang estetik, Instagrammable ataupun tempat-tempat viral lainnya.

Tapi yang ini kenapa memilih jajan ditukang bakso? Apa karena dirinya yang mentraktir, takut kalau uangnya kurang begitu?

"Kamu habis kerja langsung kesini ya?" Sedari tadi terdiam akhirnya Azkha bersuara, dia memainkan sendok serta garpu di tangannya tidak berniat untuk memakan baksonya lagi.

Adelia menggerakkan bola matanya, menatap pada Azkha yang saat ini tengah memandangnya lekat menanti jawaban darinya. Padahal sejak tadi Adelia berusaha keras untuk menghindari tatapan laki-laki ini, makanya terus saja terfokus pada baksonya tapi sekarang dia dipaksa untuk membalas tatapannya yang entah mengapa terlihat berbeda.

"Emm..., sekalian makan siang." Sahut Adelia seadanya, dia kembali menunduk memakan baksonya dengan perlahan menghindari mata Azkha yang terus saja memindainya.

"Seharusnya kamu bilang saja tadi, mobilnya dianterin saja langsung enggak perlu dijemput. Kamu pasti kerepotan, baru selesai kerja harus ngambil mobil juga." Azkha kembali berbicara, dia berusaha untuk terus mengajak bicara Adelia yang sedari tadi terdiam. Perempuan ini seakan menghindar darinya, bahkan menatap matanya saja tidak mau.

"𝘈𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘫𝘦𝘭𝘦𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢?"

Azkha menghela napas berat, dia tidak lagi bersuara setelahnya. Kepalanya tertunduk, matanya menatap bakso yang masih setengah dan sudah mulai dingin.

"Enggak repot kok, tempat aku kerja juga lagi pada istirahat jadi sekalian keluar." Adelia membalas dengan suara pelan, dia sama sekali tidak menatap pada Azkha yang tengah sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Bahkan saat Adelia sudah menghabiskan satu mangkuk bakso miliknya Azkha masih seperti tadi tidak berubah sama sekali. Laki-laki bertubuh besar tersebut terlihat seperti bocah yang sedang ngambek, tidak ada suara yang terlontar dari bibirnya.

Azkha hanya memainkan sendok seraya melamun, perasaannya terasa tidak karuan benar-benar tidak karuan. Disaat dirinya sedang merasakan sesuatu yang menggebu-gebu justru lawannya tidak sudi untuk membalas, sepertinya memang dirinya tidak pantas untuk perempuan muda secantik Adelia ya.

"Mas Azkha!" Adelia memanggil dengan lembut ketika Azkha tidak memberikan respon apapun, reflek tangannya terulur menyentuh punggung tangan berurat milik laki-laki itu.

Dahinya mengerut melihat Azkha sedari tadi diam saja, laki-laki matang ini terus menatap mangkuk baksonya yang masih memiliki isi.

"Mas Azkha!" Panggilnya untuk kedua kali.

Panggilan kali ini berhasil membuat Azkha tersentak, dia diseret paksa kembali ke alam sadarnya setelah sekian belas menit melamun sendirian memikirkan sesuatu yang belum jelas dan pasti.

"Oh maaf, tadi aku- kamu udah selesai makannya?" Dengan tergugup Azkha berbicara, dia bahkan belum sadar kalau tangan Adelia masih menyentuh punggung tangannya.

Barulah saat perempuan berambut hitam itu menjauhkan tangannya ada rasa dingin dan rasa kehilangan, kehangatan tadi menguap begitu saja membuat pandangan Azkha teralihkan kesana.

"Udah, Mas Azkha belum selesai makannya? Kalau belum lanjutin aja, habisin aku tungguin kok." Adelia kembali meneguk teh hangat tawarnya yang sudah tidak lagi hangat, dia berusaha untuk tetap tenang setelah tidak sadar menyentuh tangan laki-laki dihadapannya.

"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘨𝘢𝘯𝘨-𝘮𝘦𝘨𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘪𝘩, 𝘪𝘩𝘩𝘩 𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘨𝘢𝘵𝘦𝘭 𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘤𝘰𝘣𝘢!"

Dengan susah payah Adelia menelan teh tawarnya, dia masih belum mau menatap kearah Azkha yang saat ini juga sama sepertinya.

"Aku udah selesai, ayo nanti kamu malah telat datang ke tempat kerjanya, jam makan siangnya udah mau habis." Ucap Azkha seraya bangkit, dia berjalan mendahului Adelia menuju kasir. Secepat kilat dia melakukannya sebelum perempuan muda itu berdiri dari tempatnya, Azkha takut kalau Adelia malah membayar makanan dan minumannya sendiri nanti.

Adelia sendiri hanya menatap punggung Azkha, dia berjalan mengikuti langkah laki-laki itu dari belakang. Saat keluar pun Adelia hanya membuntuti layaknya anak ayam yang mengikuti induknya.

"Terimakasih ya Mas atas traktirannya," Ujar Adelia dengan tulus, walaupun hanya makan bakso tapi rasanya tidak biasa.

"Sama-sama, maaf sudah membuat kamu harus bolak-balik menemui aku. Mobil kamu kayaknya udah siap, ayo." Ajak Azkha, dia memberikan helmnya pada Adelia sementara dirinya sendiri tidak menggunakan apapun. Membiarkan rambutnya yang sedikit panjang itu tersapu angin.

Adelia tidak menyahut, dia tersenyum tipis seraya ikut naik keatas motor matic kesayangan Azkha. Tangannya dengan ragu memegang sedikit kaos yang digunakan laki-laki itu, tidak boleh sampai kelepasan seperti tadi, bisa ilfeel Azkha nanti.

"𝘈𝘬𝘶 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘪𝘩, 𝘵𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘨𝘢𝘵𝘦𝘭 𝘮𝘦𝘨𝘢𝘯𝘨-𝘮𝘦𝘨𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘪𝘻𝘪𝘯."

1
Okto Mulya D.
iya benar harusnya dikasih empedu sama taiknya yaa..
MunaRizka
Alhamdulillah Adelia akhirnya sadar
Siska Sutartini
buset dah kalo. begini mending nyari kontrakan aja langsung lepas dari kluarga luknut
Siska Sutartini
oh ternyata sinjuragan cabe anaknya gracia sama. pak. penghulu toh. pantesan ganteng mempesona. nih si Amel play victim aja kerjanya sama sodara sendiri
Ainal Fitri
heeemmmm bunda Cia siap angkat pedang buat para penjahat seperti xan wlo pun cuma kena tiupan aj xan langsung ko... 😏
baru juga satu argumen ia keluarin tp Herlina dan Amelia auto mingkem dbuat nya..😎
maka nya jgn rakus dan serakah jd orang . kewajiban yg mn lg sich yg harus Adelia tunaikan, gak denger ap yg d bilang sama bunda Cia klo gak sanggup nafkahi yg jgn d pungut lah biarkan orang lain yg mnyantuni nya d panti sana.



Alhamdulillah Adelia sadar setelah d bujuk bang Azkha untuk tidak jauh jauh main nya..😚 kasih minum bang istri mu kehausan Krn cape main nya 😘
fifia
keluarga gx tau diri bgt
alhamdulillah akhirnya sadar
Jenong Nong
habis main kemana neng adel udah pulang bawa oleh2 nggk... 😂😂❤❤🙏🙏
Mantunya Shah Rukh Khan: keliling dunia mimpi 😆
total 1 replies
yuning
love you bunda
Nindhi Pratiwi
gk mau lah azkha sama ulet..gatel bisa²
jaran goyang
keren
Nindhi Pratiwi
gasss Bun ... sampe meledak 🔥🔥
jaran goyang
mampus
Hafifah Hafifah
akhirnya neng adel sadar juga
Hafifah Hafifah
emangnya si azkha mau ama cewek gatel kayak si amel 🤣🤣🤣🤣 percuma dia jadi jomblo abadi lw pada akhirnya dia dapetnya kayak si amel tapi untung dia dapetnya si adel yg cantik luar dalem
dee
bunda cia kok diremehin. dari jaman opa damar msi muda, ga ada yg namanya perempuan dari klan mereka itu yg menye², mau itu yg keturunannya kek, mantunya kek, semuanya tahan banting.
dan bunda cia adalah salah satunya. casingnya aja yg pke gamis n krudung syar'i. tp utk masalah sikap, beeeuuuhhhhh, msi berasa muda belia kyak jaman msi ngintiliiin ayah alkan /Drool//Determined/
Alhamdulillah... akhirnya neng adel siuman juga. bang azkha, inget janji sampeyan lho, y. abis ini, klo dah keluar dari rumah sakit, ga ada lagi neng adel disuruh nunggu di rumah. musti n kudu ikutan ke kebon cabe, duduk di batu gedhe sambil maenan ulet /Smirk//Smirk//Smirk//Smirk/
ga sabar mo liat anak mereka berdua, pasti berasa kyak piyik tuh, nemplooookkk trus ama papanya /Drool//Drool//Drool//Drool/
Ramadhani Kania
akhirnya neng Adel sadar juga....
Djuniati 123
minum bang minum bukan cium hadech
Hendra Yana
lanjut
Nayi Siti
adel udah main sekarang udah pulang trus haus mau minum bang
Sustika Ekawati
kak defri kalau up jangan lama lama ya...selalu ditunggu ceritanya ....🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!