Alinea Alexandra sangat bahagia saat orang tuanya menjodohkan dirinya dengan Diksi Galenio, pria yang selama ini diam-diam dia cintai.
Namun, kenyataan tak sesuai dengan harapannya, Alinea harus menelan pil pahit karena hanya dijadikan istri rahasia oleh Galen.
"Kamu tidak perlu bertingkah seperti seorang istri! Karena Aku menikahimu hanya untuk balas budi. Satu lagi, rahasiakan pernikahan ini dari kekasih ku!" Diksi Galenio.
Namun, saat Alinea terus memperjuangkan cintanya, Dia justru dipertemukan kembali dengan mantan kekasihnya.
Apakah Alinea akan terus berjuang untuk mendapatkan cinta suaminya?
Atau menyerah dan memilih mantan kekasihnya?
"Aku tunggu jandamu!" Skala Bumi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29
"𝘚𝘪𝘢𝘭! 𝘖𝘮 𝘗𝘢𝘯𝘥𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯𝘬𝘶!"
Galen sama sekali tidak menanggapi ucapan Daddynya, hanya saja apa yang Daddynya katakan itu sedikit menyentil hatinya.
"Bukan begitu maksudku, Dad! Aku---"
"Jangan pernah memanggilku dengan panggilan itu! Kamu mungkin menikah dengan putraku, tapi sampai kapanpun, aku tidak akan pernah menerimamu sebagai menantuku!"
Perkataan Pandu itu sangat menusuk hati Ruby, dalil mertua jahat itu nampaknya bukan hanya sekedar wacana untuk Ruby. Walaupun niatnya menikah dengan Galen hanya untuk mendapatkan ayah untuk janin yang dikandungnya, tapi tetap saja Ruby pun berharap bisa diterima di keluarga Nandana.
"Dad, kumohon jangan bicara seperti itu! Walau bagaimanapun, Ruby adalah pilihanku. Aku sangat mencintai Ruby."
Galen tidak tega melihat kesedihan di mata sang istri karena ucapan Daddynya. Pria itu sangat berharap suatu saat nanti Daddynya akan bisa menerima Ruby sebagai menantunya.
"Kamu benar-benar sudah dibutakan oleh wanita miskin itu!" Pandu tersenyum sinis menatap putranya dan Ruby bergantian. Usahanya untuk menyadarkan Galen sepertinya hanya sia-sia saja, selama Pandu belum mendapatkan bukti tentang kecurigaannya pada menantu tak dianggapnya itu.
"Aku tahu, aku hanya wanita miskin. Jika dibandingkan dengan Alinea, aku tidak ada apa-apanya. Tapi aku punya popularitas, semua orang mengenalku bahkan memujiku. Tidak kah itu cukup untuk mengakui ku sebagai menantu keluarga Nandana?"
Ruby memberanikan diri untuk menatap Pandu, wanita itu tidak terima selalu dianggap wanita miskin oleh Pandu Nandana. Saat ini Karir dan popularitasnya sudah berada dalam genggaman, bahkan tanpa Galen pun Ruby mampu membeli apapun yang dia inginkan. Karena menikah dengan Galen hanya untuk status saja, bukan demi harta ataupun yang lainnya.
"Haaahaaa... haahaaa...." Pandu terbahak, ocehan Ruby itu menunjukkan betapa rendahnya kualitas yang dimiliki Ruby. "Apa pemahanmu tentang miskin itu hanya tentang materi?"
Ruby terdiam berusaha mencerna pertanyaan Pandu, namun wanita itu sama sekali tidak mempunyai jawabannya. Karena menurutnya miskin itu memanglah tentang materi.
Pandu tersenyum sinis, pandangannya tentang Ruby sama sekali tidak meleset, wanita itu sama sekali tidak pantas menjadi bagian dari keluarga Nandana. Dan melihat Ruby terdiam membuat Pandu kembali membuka suaranya.
"Aku tidak menerimamu bukan karena Kamu tidak punya harta ataupun Kamu bukan berasal dari keluarga kaya. Tapi karena Kamu miskin hati dan juga miskin ilmu. Paham sampai sini?"
Ruby semakin bingung dengan apa yang Pandu katakan. Dan kebingungan wanita itu membuat Pandu semakin mengejek putranya.
"Wanita seperti itu yang Kamu cintai?" Tanya Pandu pada putranya. "Daddy tidak pernah mempermasalahkan wanita itu berasal dari keluarga mana. Walaupun tidak kaya dari segi materi, tapi setidaknya, seorang wanita itu harus kaya hati. Harus bisa merasakan perasaan wanita lainnya. Sedangkan dia?" Pandu menatap Ruby yang mulai memahami arah perkataan mertuanya itu. "Sudah tahu Kamu memiliki istri, tapi tetap tidak mau meninggalkan mu!"
Ucapan panjang lebar Pandu itu seperti mencabik-cabik harga diri Ruby, membuat air mata wanita itu tak lagi terbendung.
Ruby berlari ke kamarnya, Dia sudah tidak sanggup lagi mendengar hinaan dari Daddy mertuanya. Apalagi melihat suaminya hanya diam tanpa membelanya sama sekali, membuat hati Ruby semakin pilu.
"Satu hal lagi," ucap Pandu sedikit berteriak, membuat Ruby langsung menghentikan langkahnya. "Jangan pernah membandingkan dirimu dengan Alinea! Putriku itu tidak bisa dibandingkan dengan siapapun, apalagi wanita sepertimu."
Ruby tidak sanggup lagi mendengar ucapan sang mertua. Istri Galen itu kembali melangkahkan kakinya menuju kamarnya, dengan membawa rasa sakit yang semakin menggerogoti relung hatinya.
"Dad, Galen mohon, hargai sedikit saja perasaan istri Galen!" Dengan suara lirihnya, Galen memohon pada Daddy. Pria itu tidak tega melihat istrinya meneteskan air matanya.
"Jadi menurut Kamu, Daddy harus menghargai perasaan orang yang sudah menyakiti hati Alinea, begitu?"
Galen hanya bisa menghembuskan napasnya pelan, pria itu sekarang paham darimana dia mendapatkan sifat keras kepalanya.
...----------------...
Byurrrr
Seorang wanita cantik begitu terkejut saat melihat tayangan sebuah chanel televisi yang memberitakan tentang pengusaha muda, Skala Bumi Cakrawala. Saking terkejutnya wanita itu sampai menyemburkan air yang sedang di minumnya.
"What? Ini tidak bisa dibiarkan! Tante Ziya harus tahu."
Wanita cantik itu bergegas meninggalkan apartemennya menuju rumah seseorang bernama Ziyara.
Kabar mengenai kedekatan Skala dan Alinea sudah tersebar di berbagai media televisi dan juga media sosial lainnya. Apalagi latarbelakang keduanya yang sama-sama putra-putri pengusaha tersohor membuat kabar kedekatan keduanya cepat tersebar.
Selang tiga puluh menit kemudian, wanita cantik bernama Moana itu sampai di kediaman Ziyara, yang tak lain adalah orang tua Skala. Moana adalah putri sahabat Ziyara yang ingin Mommy Skala itu jodohkan dengan putranya.
Moana sempat beberapa kali bertemu dengan Skala, walaupun setiap pertemuannya sikap pria itu secara terang-terangan menolaknya, tapi Moana yakin dirinya bisa mendapatkan hati Skala suatu saat nanti.
"Tante, apa Tante sudah tahu Kak Kala sedang menjalin hubungan dengan seorang wanita?"
Moana langsung bertanya pada Ziyara begitu keduanya sudah duduk di ruang tamu.
Ziyara menganggukkan kepalanya, Mommy Skala memang sudah tahu putranya itu memiliki hubungan dengan seorang wanita. Karena diam-diam Ziyara mencari tahu mengenai wanita yang merupakan putri bungsu Arshad Antariksa itu.
Ziyara sangat bahagia akhirnya Skala bisa kembali berhubungan dengan seorang wanita setelah berberapa tahun menduda. Apalagi saat mengetahui wanita yang putranya cintai itu putri Arshad Antariksa yang merupakan salah satu rekan bisnis suaminya, Mahesa Cakrawala.
"Tante sudah tahu. Maafkan Tante, ya. Sepertinya kalian tidak berjodoh," ucap Ziyara. Wanita paruh baya itu menggenggam tangan Moana, Ziyara merasa tidak enak pada putri sahabatnya itu. Namun, Ziyara tidak ingin memaksakan kehendaknya lagi seperti dulu menjodohkan putranya yang berakhir perceraian.
Ziyara hanya ingin putranya bahagia, dengan siapapun itu. Karena Mommy Skala itu percaya pilihan putranya adalah yang terbaik untuk hidup putranya.
"Apa Tante juga tahu, wanita itu punya suami?"
"Kamu tahu darimana?" Ziyara sangat terkejut mendengar ucapan Moana, karena yang Ziyara tahu putri Arshad Antariksa itu masih lajang.
Keterkejutan Ziyara semakin bertambah saat Moana menunjukkan sebuah foto pernikahan.
"Tante percaya, kan?"
"Kamu yakin itu asli, bukan rekayasa?" Ziyara tidak percaya begitu saja, mengingat jaman sekarang tidaklah sulit merekayasa sebuah foto.
"Tentu saja itu asli, Tante. Karena suaminya itu Kakak ku."
Ya, Moana Nandana adalah putri bungsu Pandu Nandana dan Ammarissa, yang juga merupakan adik kandung Diksi Galenio.
"𝘑𝘢𝘥𝘪, 𝘱𝘶𝘵𝘳𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘣𝘪𝘯𝘰𝘳?"
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥