NovelToon NovelToon
Tuan Willy: Duda Mencari Cinta

Tuan Willy: Duda Mencari Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Ibu Pengganti
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: nenah adja

Mata kecil itu berpendar melawan rasa bosan di tengah hiruk pikuk orang dewasa, hingga matanya berbinar melihat seorang gadis cantik, terlihat anggun dengan raut keibuan. Ini dia yang di carinya.

Kaki kecilnya melangkah dengan tatapan tak lepas dari gadis bergaun bercorak bunga dengan bagian atas di balut jas berwarna senada dengan warna bunga di gaunnya.

Menarik rok gadis tersebut dan memiringkan wajah dengan mata mengerjap imut.

"Mom.. Kau.. Aku ingin kau menjadi Mommyku.."

"Anak kecil kau bicara apa.. Ayo aku bantu mencari Ibumu.."

"Tidak, Ibuku sudah tiada, dan aku ingin kau yang menjadi Mommy ku."

"Baiklah siapa namamu?."

"Namaku Daren, Daren Mikhael Wilson aku anak dari orang terkenal dan kaya di kota ini, jadi jika kau menikah dengan Daddyku kau tidak akan miskin dan akan hidup senang."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TW 24: Aku Tidak Cemburu

Isa menghela nafasnya saat melihat beberapa lembar kertas yang di serahkan Piter asisten Tuan Willy. "Ini adalah beberapa kandidat calon Istri Tuan Willy, Nona." Isa mendengus, tidak perlu di jelaskan karena Isa sudah tahu karena kemarin Willy sudah mengatakannya.

Mengenai pembicaraan Willy kemarin, Isa terkejut saat tersadar Willy sudah tidak ada di depannya, Tuan Willy brengsek..! Isa bangun seraya mengumpat.

Bisa- bisanya pria itu mengatakan rindu, dan mengirim bunga setiap hari, bahkan tiga kali dalam sehari, tapi sekarang malah meminta Isa untuk memilihkan jodoh untuknya.

Tidak masuk akal..

Isa mengepalkan tangannya lalu memasuki kamar, membuka pintu dengan kasar lalu menguncinya.

Begitu masuk Isa langsung di suguhkan dengan berbagai macam bunga pemberian Willy yang ada di dalam kamarnya.

Dengan gerakan cepat Isa mengambil semua bunga mengumpulkan dan memasukkannya ke dalam sebuah plastik sampah "Aku sungguh bodoh karena melakukan ini.. Untuk apa merasa sayang pada bunga- bunga ini." tangan Isa terhenti pada bunga yang tadi pagi di bawa langsung oleh Willy, bunga Lily, bunga kesukaan Mommynya Monica karena bunga ini melambangkan cinta suci dan ketulusan cinta, bagaimana bisa Willy memberikan bunga Lily padanya, dan hampir saja Isa terlena karenanya.. Tapi untunglah Isa segera tersadar.

Isa memasukan bunga- bunga pemberian Willy lalu membawa plastik sampah itu keluar kamar, menariknya susah payah hingga tiba di depan pintu kamar Willy.

Kamar Isa memang terletak di ujung koridor jadi sebelum Isa ke lantai bawah untuk pergi ke dapur dan membuang semua bunga, Isa harus melewati kamar Willy "Apa yang kau bawa?" Isa berjengit saat Willy keluar dari kamarnya.

"Sampah!" Isa bahkan menekan kata Sampah tersebut, memang sudah seharusnya bunga- bunga dari Willy Isa buang sejak awal, tapi Isa malah merasa sayang dan memelihara rasa tak nyaman dalam hatinya, dan juga tersenyum merona saat membaca semua pesan yang ada di kartu ucapan. Bodoh kau Isa.

Willy mengerutkan keningnya "Sebanyak itu, apa kau membuang semua isi lemarimu?" Isa mengepalkan tangannya.

"Bisakah Tuan Willy minggir aku harus segera membuang sampah ini, karena baunya sangat menyengat..." Willy menunduk melihat plastik hitam besar yang Isa bawa, namun dia sama sekali tak mencium bau busuk.

"Sampah apa itu..?" Isa memalingkan wajahnya dengan tangan yang semakin erat memegang plastik yang ia bawa.

"Apa Tuan Willy sudah kehilangan pekerjaan hingga urusan sampah pun ingin tahu.."

Willy berdecak "Aku hanya penasaran." Tangan besar Willy akan meraih plastik yang Isa bawa, namun dengan cepat Isa menyingkirkannya, bisa gawat jika Willy tahu isinya semua bunga pemberiannya.

Kenapa Willy muncul disaat seperti ini, keluhnya dalam hati..

Willy mengerutkan keningnya saat melihat Isa menghindar, membuatnya semakin penasaran. Saat Isa akan kembali menghindar tangan Willy dengan cepat menariknya hingga kini plastik besar berisi sampah itu berada di tangannya.

"Kau!, kembalikan." Sebelah tangan Willy terulur menahan tangan Isa yang akan kembali mengambilnya, sementara sebelah tangannya bergerak membuka plastik yang sama sekali tak terikat dan hanya di gulung sembarangan saja.

"Kau membuang semuanya?" Isa memalingkan wajahnya saat Willy menatapnya dengan kerutan halus di dahinya "Kenapa?"

"Bukankah sudah ku katakan baunya sungguh menyengat!" Willy menatap Isa yang masih tak mau melihat ke arahnya.

Tadi pagi Isa bilang merasa sayang pada bunga- bunga itu dan merawatnya dengan baik, tapi kenapa sekarang dia malah berkata baunya menyengat dan akan membuangnya.

"Kau marah?" Willy menyeringai, saat tiba- tiba pemikiran itu terlintas.

"Ken-napa aku harus marah.." Isa memundurkan langkahnya saat Willy berjalan mendekat, Isa menelan ludahnya kasar saat lagi- lagi berada di jarak sedekat ini Isa mengingat kembali kilasan ciuman Willy. Setelah apa yang Willy katakan kenapa Isa masih berdebar mengingat ciuman mereka.

"Karena aku memintamu memilihkan Istri dan Ibu untuk Daren?"

"Kau cemburu?" Isa merasakan wajahnya tiba- tiba memanas.

Isa akan mengelak tapi justru Willy semakin memojokkannya hingga kini Willy mengungkungnya saat punggung Isa menyentuh tembok.

"Aku tidak.."

"Aku tidak keberatan, jika itu kau.." Isa mengerutkan keningnya "Kau tak perlu mencarikan Ibu untuk Daren jika kau ingin selamanya menjadi Ibu Daren.." Wajah Isa semakin merona rasanya saat Willy mendekatkan wajahnya.

"Aku tidak berbohong, saat aku bilang merindukan bibirmu.." Isa merasakan bibirnya bergetar saat Willy menyapukan jarinya di sana "Apa aku juga sudah bilang kalau bibirmu manis.." Isa mengelak saat Willy memiringkan wajahnya.

"Jadi maksudmu kau ingin aku menjadi Ibu Daren hanya karena kau kecanduan bibirku..?" Willy terkekeh.

"Tidak begitu, itu karena Daren suka padamu, dan aku juga sudah terbiasa..."

"Terbiasa?" Isa memotong ucapan Willy "Bagaimana perasaanmu?" Willy tertegun wajahnya mendadak tegang namun hanya sesaat hingga Isa tak menyadarinya.

"Kau pikir aku mau menikah dengan pria yang tidak mencintaiku.."

"Lalu kau?" Willy menegakkan tubuhnya, namun kedua tangannya masih menguasai Isa "Bagaimana perasaanmu padaku..?"

Isa terkekeh.. "Kau menanyakan pertanyaan yang bahkan kau sendiri tidak mau menjawabnya."

"Itu karena kau nampak sekali dan tak bisa menyembunyikannya jika kau cemburu.." Willy mendengus.

"Siapa yang bilang aku cemburu!" Isa menahan geramannya menatap Willy dengan tajam, cemburu katanya.. Cih!

"Terlihat dari raut wajahmu, Nona." bibir Willy tak henti menyeringai penuh ejekan hingga membuat Isa semakin geram.

"Kau sungguh tau Tuan?," Willy mengangguk yakin, tentu saja dia bisa lihat dari wajah Isa yang termenung tadi, dan lihatlah saking marahnya Isa, kini gadis itu juga membuang semua bunga darinya. "Baiklah aku akan segera mencarikan istri untukmu agar aku bisa secepatnya pergi dari sini, dan membuktikan kalau aku tidak cemburu sama sekali, siapa kau hingga aku harus cemburu?, kau pikir aku menyukaimu?." Willy tertegun, bahkan saat Isa mendorongnya dan pergi dengan kantong sampahnya Willy masih diam disana.

Willy berbalik dan melihat Isa menuruni tangga, lalu terkekeh "Tidak cemburu ya.. Aku akan membuat kau mengakuinya." Willy menghela nafasnya lalu berbalik memasuki kamarnya, dalam hati Willy di penuhi gejolak amarah. Entah bagaimana mendengar Isa mengatakan jika dia tidak menyukainya membuatnya kesal.

Jika saja Isa mengakuinya jika dirinya cemburu, maka Willy akan melangkah lebih jauh. Tapi melihat Isa menolak dengan tegas Willy hanya bisa menunggu Isa mengakuinya sebelum dirinya melangkah untuk menjadikan Isa miliknya, dia harus tahu perasaan Isa lebih dulu.

....

Isa mengerang kesal, iya dirinya sendiri bingung bagaimana bisa dia menjadi kacau hanya karena Willy. Benarkah dia cemburu?

Isa menggelengkan kepalanya, Tidak!, dia tidak cemburu. Akan dia buktikan jika Isa tidak cemburu, tidak mungkin Isa menyukai pria macam Willy kan..

Jadi disinilah Isa hari ini, meyakinkan diri dan akan membuktikan jika Isa tidak cemburu, dan akan Isa pilihkan sendiri wanita yang akan menggantikan posisinya sebagai calon ibu untuk Daren.

Dan tentunya Istri untuk Willy..

Isa membuka satu persatu dan membaca setiap helai kertas yang di berikan Piter, matanya terbelalak melihat profil dari para wanita yang Piter berikan..

Astaga..

1
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
saingan masuk rumah 🤣🤣🤣
aman author suka atau tidak Tetap di lanjut membaca.. komentar positif negatif tu lumrah bikin semangat denyut² enak 🤣
Bunda Nana
my sweet daddy kok gak da thor
Ceu Nah: pindah ke apk sebelah kk
total 1 replies
hmmp memaksa kamu Willy.. mencari keuntungan pada gadis 😒
Kesian.... Mangsa keadaan di persulitkan lagi 🥴/Panic/
Bzaa
semangat isa
Bzaa
menarik
Bzaa
semangat isa
Bzaa
hadirrr
ciri² bgmn itu isa 🤣/Sweat/
Rossa Simangusong
dramanyaaa 🤣🤣🤣
jatuh cinta pada Duda... wahhh isa /Awkward/
Sabaku No Gaara
Luar biasa
nahhhh nyonya Simon, pengaruh buruk mu d ikuti oleh Lucas anak mu.. cisss/Panic/
kambing willy ... niat dlm DiAM 🤣🤣🤣
Anggun Yulianti
Luar biasa
Aq Retno
bagus
#ayu.kurniaa_
.
Rina Arie
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!