Aku terlibat satu malam panas dengan calon adik iparku, hingga aku harus mengandung benih lelaki itu.
Tentang Kiara, yang di benci oleh semua keluarganya karena di tuduh menggoda calon suami adiknya hingga mengandung.
semenjak malam itu hidup Kiara berubah, kini dia dan anaknya harus menerima kebencian dari seluruh keluarganya. Semua menyalahkan Kiara atas kejadian malam itu. padahal, ada rahasia di balik malam panas Kiara bersama calon adik iparnya.
akankah Kiara mampu menghadapi tekanan yang di berikan oleh keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan hazel dan Heanan
Semua terdiam ketika mendengar ucapan Agatha yang melarang mereka untuk menemui Heana, Semua setuju dengan ucapan Agatha karena, jika sekarang mereka menghampiri Kiara atau Heana tentu saja Kiara akan semakin murka.
"Kita biarkan saja sampai amarahnya mereda. Dia akan merasa buruk jika kita terus menghampirinya. Biarkan dia tenang," ujar Agatha. Hingga semuanya terdiam, mereka tidak bisa berbuat banyak karena memang ucapan ibunya benar.
***
"Hazel, ada apa?" tanya Marissa. Dia melihat ke arah putranya dengan bingung karena Hazel terus melamun di depan gerbang.
Hazel menoleh pada ibunya, kemudian menggeleng. Dia tidak mau memberitahukan tentang anak yang tadi dibawa oleh Kiara. Walaupun Hazel sempat terpesona dengan putrinya sendiri, tapi dia berpikir tidak mau mengambil anak itu dari Kiara karena dia tidak mau anak yang lahir dari rahim wanita yang dia benci. Begitulah pikir Hazel.
"Tidak apa-apa. Ayo." Hazel kembali mengajak ibunya untuk pergi ke dalam melanjutkan sesi pemotretan.
Sekitar dua jam berlalu, pemotretan pun akhirnya selesai. Hazel memutuskan untuk tinggal lebih lama ke panti asuhan, sedangkan ibunya sudah pergi.
Tadi, Hazel sempat berpikir tidak mau memikirkan Rea. Tapi entah kenapa, selama pemotretan berlangsung, lelaki itu malah gelisah. Seolah ada yang menarik hatinya, dan yang menarik hatinya adalah putri bungsunya.
"Permisi," ucap Hazel ketika Suster Maria melewati hadapannya. Hazel langsung memanggil suster tersebut secara refleks, lalu kembali menyadari bahwa seharusnya dia tidak memanggil Suster Maria.
"Tolong jawab dengan jujur. Apa tadi putri Kiara?" tanya Hazel, karena kepalang sudah memanggil, akhirnya Hazel pun memutuskan untuk bertanya.
Suster Maria terdiam. Dia tidak tahu harus menjawab apa, sedangkan selama ini Kiara mewanti-wanti untuk tidak memberitahukan apa pun tentang Rea pada siapa pun.
"Katakan saja sejujurnya. Aku tidak akan mengganggu mereka. Aku hanya ingin tahu," kata Hazel yang berusaha meyakinkan Suster Maria.
"Iya, Tuan," pada akhirnya Suster Maria pun mengatakan tentang Rea. Hazel juga bertanya kapan Rea dititipkan di panti asuhan ini. Hingga pada akhirnya, mau tak mau, Suster Maria pun mengatakan tentang masa lalu Kiara.
"Oh, terima kasih informasinya," ucap Hazel ketika Suster Maria sudah mengatakan semuanya. Untuk pertama kalinya dalam hidup setelah dia mengenal Kiara, Hazel sedikit merasakan perasaan kasihan pada wanita itu ketika mendengar kisah Kiara yang pertama kali datang ke panti asuhan. Beruntung, Suster Maria tidak memberitahukan tentang Heana yang masih hidup.
Saat Hazel akan bangkit dari duduknya dan berniat pergi dari panti asuhan tersebut, tiba-tiba ada seseorang yang masuk, membuat Hazel mengerutkan keningnya. Ternyata yang masuk ke dalam panti asuhan adalah Felix.
Semenjak mengetahui apa yang terjadi pada Kiara, Felix juga menyuruh anak buahnya untuk mengikuti Hazel. Itu sebabnya, sekarang dia bisa tahu di mana lelaki itu berada.
Kemarin-kemarin dia terlalu syok dengan fakta bahwa kakaknya tidak bersalah, jadi dia tidak terlalu mengurus Hazel. Dan sekarang, felix ngin memberikan pelajaran pada lelaki itu.
"Felix!" panggil Hazel. Sedetik kemudian, tubuh lelaki itu terhuyung ke belakang karena Felix memberikan pukulan mentah di pipi Hazel.
"Apa yang kau lakukan?" teriak Hazel. Bukannya menjawab, lagi-lagi Felix menindih tubuh Hazel, kemudian dia menghajar Hazel secara membabi buta. Emosi Felix begitu tinggi hingga tenaganya berkali-kali lipat. Bahkan Hazel, yang juga jago berkelahi, tidak sanggup mengalahkan Felix. Beberapa kali dia menghindar, tapi tidak bisa.
"Lepas!" teriak Felix ketika para penjaga panti asuhan itu memisahkan dia dan Hazel. Ketika Felix sudah bangkit dari tubuhnya, Hazel dengan cepat bangkit dari tanah. Dia meringis, merasakan rasa nyeri di seluruh wajahnya. Bahkan dalam sekejap, wajah Felix bengkak di beberapa area dan mengeluarkan darah karena begitu kerasnya pukulan Felix.
"Kalian urus dia," ucap Hazel. Lelaki itu bergegas pergi dari panti asuhan itu. Tidak perlu bertanya lagi, sepertinya semua sudah mengetahui apa yang terjadi.
Sebab sebelumnya, hubungan dia dan Felix baik-baik saja. Jika Felix seperti ini, pasti Felix sudah mengetahui apa yang terjadi di masa lalu. Dan karena sekarang kondisinya sedang lemah akibat dihajar oleh Felix, Hazel memutuskan untuk pergi.
"Lepas!" teriak Felix karena Hazel sudah tidak ada. Para penjaga yang berada di panti asuhan itu melepaskan tubuh Felix. Setelah itu, Felix menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, berusaha menetralkan napasnya.
"Aku akan menghancurkanmu sampai ke dasar," ucap Felix.
Pada dasarnya, Felix, Ane, dan Kiara memang saling menyayangi. Hanya saja kemarin terkendala dengan kesalahpahaman. Dan tentu saja, ketika kakaknya diperlakukan seperti itu, Felix tidak akan tinggal diam. Dialah yang akan membalas Hazel, walaupun dia juga tahu dia bersalah pada kakaknya.
***
Ketika taksi sudah melaju, Kiara memeluk Rea dengan sangat erat. Tangis wanita itu berlinang. Dia tidak percaya akhirnya hari ini datang, hari di mana dia bisa membawa Rea keluar dari panti asuhan dan dia bisa mengasuh Rea dan juga Heana secara bersama-sama.
"Nona, Anda tidak apa-apa?" tanya sopir taksi yang membawa Kiara. Sedangkan Kiara menggeleng.
"Tidak, Paman, tidak apa-apa. Tolong jalankan mobilnya lebih cepat," kata Kiara lagi yang tidak sabar untuk sampai di rumah sakit.
Kiara berencana untuk pergi ke luar negeri setelah kondisi Heana membaik. Dan sekarang, dia sudah bisa menyewa apartemen yang dekat dengan rumah sakit. Tentu saja apartemen yang mewah karena dia sudah mendapatkan lagi semuanya.
"Anet, bisa kau bawa Rea ke apartemen? Aku harus berbicara dulu pada Henna," kata Kiara. Hingga Anet mengangguk, Kiara sengaja tidak, membawa Rea terlebih dahulu kehadapan Heana karena dia harus menjelaskan semuanya dari awal pada putrinya. .
2 tahun kemudian
"bibi, boleh aku membeli itu?" Tanya Heana. Saat ini dia sedang berada di mall bersama Anet
"Boleh, tapi nanti dimakan ya. Kau tunggu di sini biar bibi yang membelikannya." Kata Aney hingga Heana mengangguk. Ketika Anet sedang membelikan makanan yang dia mau, Heana tertarik dengan sebuah benda hingga dia pun langsung berjalan ke arah toko yang menjual benda tersebut.
"Aaaaa ...."tiba-tiba Heana terpekik ketika tubuhnya ditabrak oleh seseorang, tubuh kecilnya hampir saja terjatuh tapi beruntung orang yang menabraknya dengan cepat menangkap tangan Heana
"Kau tidak ap ....." Tubuh hazel Dia membeku ketika melihat siapa gadis kecil yang dia tabrak, jantung lelaki itu berdetak sangat kencang.
"Tunggu, bukanlah anak ini sudah meninggal ....." Hazel menatap Heana dengan tatapan tak percaya, sedangkan Heana langsung ketakutan ketika melihat ayahnya, hingga dengan cepat, gadis itu pun berlari.
Tinggalin komen dongg
jamuran nungguin... terpikir niat gak yach nulis nya... coz gak jelas upnya kapan...
kasih konfirmasi donk Thor....
lm x lah up nya ya 🤦♀️
smg kali ini kiara bahagia