"aku ingin menikah lagi " ucap seseorang, seseorang yang sedang berkutik di dapur langsung di membalikan badan mendengar seseorang yang datang. sebelum menghampiri suaminya Hana menyelesaikan pekerjaan nya terlebih dahulu, dan langsung menghampiri suaminya mencium tangan suaminya.
" menikah lah jika itu yang membuat mas bahagia " jawab nya dengan senyum yang sangat manis dia tunjukan pada suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7
"Tunggu " Hana dan security itu membalikan badan mengubah intensi nya pada seseorang yang berjalan ke arah mereka.
"nyonya " sapa petugas keamanan itu dan membungkuk kan badan pertanda menghormati seseorang yang datang di hadapan mereka, Hana menggeser posisi nya.
"Apa yang terjadi kenapa kalian ingin menyeret nya " tanya wanita paruh baya itu dengn lembut dan tak lupa memandang wanita yang di samping nya ini dari atas sampai bawah.
"maaf nyonya wanita ini ingin masuk tapi dia tak punya kartu undangan sedangkan syarat masuk kedalam harus mempunyai kartu undangan nyonya " jelas Nya.
"benar begitu nona " tanya nya lembut.
"benar nyonya " jawab Hana sambil menunduk pandangan nya, jujur dia sudah pasrah jika tidak bisa masuk ke dalam .
"lalu di mana kartu undngan mu nona " tanya nya lagi.
"saya tidak mempunyai kartu undangan nyonya " wanita paruh baya itu mengernyit dahi bingung.
"apa ku mengenali orang yang menggelar pernikahan ini " ia dia ingin menjalin kan wanita muda ini. dengan cepat Hana mengngguk kan kepala.
"katakan siapa yang membuat acara ini " tanya nya lagi.
"ALVIAN PRAYITNO " jawab nya cepat. wanita paruh baya itu melihat kartu undngan nya benar nama yang di sebutkan wanita ini mempelai pria dari anak dari teman nya.
"jadi nona pihak laki-laki " di angguki kepala oleh nya.
"jadi bapak sudah sedar bukan jika nona ini pihak dari laki-laki" ucap nya pada petugas keamanan itu.
"tapi nyonya bagimana jika nyonya ini hanya berbohong saja " salah satu dari mereka menjawab.
"begini jika dia membuat ulah di dalam saya yang akan bertanggung jawab " dia mengambil jalan tengah. kedua petugas kemanan itu Sling pandang masih menimang ucapan dari wanita paruh baya ini.
"baik lah, tapi ingat nona jika anda menbuat onar di dalam kami tidak akan segan-segan untuk menyeret mu " peringat nya, Hana yang di peringati mengangguk kepala dengan cepat.
"baik lah ini kartu undangan saya , dan kau nona harus di sekitar ku " ucap nya pada Hana. wanita paruh baya ini juga tidak ingin ambil resiko itu sebab nya dia merintahkan Hana selalu di sekitarnya.
"baik nyonya, terima kasih banyak " sambil menunduk kan badan nya.
"sekarang saya sudah bisa masuk belum pak " tanya nya pada petugas keamanan itu.
"iya silah kn nyonya, maaf sudah membuat nyonya menunggu " sesal nya.
"it's okey, mari nona " ajak nya dengan sigap Hana mengekori wanita yang tidak dia ketahui nama nya, tapi seperti nya wanita ini bukan orang sembarangan karna petugas tadi saja menghormatinya dan dengan mudah mempercayai nya sedangkan dia sudah lama memohon malah ingin di usir oleh petugas itu untung saja wanita ini menolong nya dia berhutang Budi pada wanita ini.
Hana mengitari tempat berlangsung nya pernikahan suamainya, dekorasi yang saat indah dan sangat megah itu yang hal pertama yang dapat dia simpulkan dan tak lupa tamu undangan nya sangat banyak, pantas saja penjagaan di luar sana sangat lah ketat dan tak lupa para media sudah siap dengan camera yang mereka pegang masing-masing pasti tidak ingin ketinggalan dengan momen langka pernikahan model papan atas ini.
"nyonya mari ikut kami " ucap petugas .
"bisakah kalian menambah satu kursi lagi " petugas mengernyit dahi bingung.
"ah.... ini untuk putri saya " melihat kebingungan yang di tunjukan petugas tadi dengan cepat dia menjelaskan nya.
"bisa mari nona " jawab nya cepat.
Maaf jika banyak kata yang typo, mohon masukan nya 🙏🥰
ingin coba2 mengusik hana, siap2 aja
yakin banget, calon cucunya hasil dari nikah seminggu sdh langsung tokcer, ngimpi kali, semoga saja karma akan melanda pada manusia2 yg tak punya hati