Arga yang mendapati kekasihnya berselingkuh, akhirnya menerima perjodohan tanpa tahu siapa wanita yang dijodohkan dengannya.
Zia yang mendengar keinginan mendiang ibunya pun menerima perjodohan yang disampaikan oleh ayahnya.
Janji perjodohan yang direncanakan orang tua Arga dan Zia membuat mereka bertemu kembali. Dulu mereka bagaikan musuh, Zia yang dulu menjadi anggota osis harus siap menghadang anak-anak yang terlambat, Arga yang hobi terlambat harus berurusan dengan Zia. Tapi ternyata, dalam hati mereka menyimpan cinta. Dijadikan satu dalam ikatan pernikahan, akankah mereka saling mengungkapkan cinta lama?
Belum revisi ya🤭
update setiap hari.
ig: myafa16
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu teman
Setelah mengantarkan Zia, Arga pergi menemui teman SMA nya di sebuah bar. Setelah mencari keberadaan temannya, Arga melangkah menghampiri temannya.
"Hai bro akhirnya datang juga loe," sapa Dave saat melihat Arga menghampirinya.
Dave adalah temen Arga waktu SMA. Saat Arga memutuskan kuliah di luar negri, Dave memutuskan kuliah di dalam negeri saja. Sekarang Dave bekerja di kantor ayah Arga sebagai Asisten ayah Arga. Dan ke depan akan jadi Asisten Arga, jika Arga sudah mulai bekarja di perusahaan.
"Emm...mana yang lain Dave? " Tanya Arga seraya duduk.
"Max sedang keluar negeri jalan-jalan dengan pacar barunya, David sedang ada operasi," jawab Dave menjelaskan teman-teman Arga.
Arga, Dave, Max dan David adalah sahabat sejak waktu SMA. Walau jarang bertemu tapi mereka masih tetap berkomunikasi.
Max berkerja sebagai seorang model. Kiprahnya di dunia model sangat di perhitungkan. Dengan wajah blasteran membuatnya menjadi brand beberapa produk terkenal. Kebiasaan bertemu para wanita dan sesama model membuatnya menjadi plaboy dia antara mereka berempat. Karena dengan parasnha dia mudah mendapatkan wanita.
Sedangkan David, adalah seorang dokter. Wajah tampannya juga satu daya tarik tersendiri bagi wanita yang melihatnya. Pembawaanya yang tenang membuatnya lebih pendiam dibanding tiga temannnya.
"Gimana loe dah siap kerja di kantor bokap loe?" Dave tau kalau selama ini Arga selalu menolak untuk pulang, dan mengurus bisnis ayahnya. Tapi karena pernikahan yang dia setujui. Akhirnya dia menerima untuk mengurus perusahaan.
Arga hanya mengangkat bahunya, malas menjawab pertanyaan seputar bisnis ayahnya.
Dave langsi langsung tergelak mendengar jawaba malas dari Arga. " Kayaknya gue salah tanya tentang kerjaan, harusnya gue tanya gimana calon istri loe?" Tanya Dave seraya mengejek Arga. Dave yang berkerja di perusahaan ayah Arga tahu jika Arga akan menikah.
"Sial loe, awas ya loe bilang bilang gue mau nikah!, gue nggak mau orang tau." Ancam Arga pada Dave dan menatap Dave dengan tajam.
"Emang kenapa bro?, loe takut nggak bisa bebas ya kalau dah nikah?, Atau loe niat buat balik sama mantan loe itu." Dave terkekeh mengoda Arga.
" Bukan itu, gue males aja," ucap Arga. "Dan loe perlu tau siapa calon istri gue."
"Emang siapa cewek yang beruntung dapatin laki laki dingin kayak loe." Dave bertanya dengan manaikan dagunya .
"Zia..." Arga menyebut nama wanita yang menjadi istrinya. Rasanya dia sendiri masih tidak percaya kalau Zia akan jadi istrinya.
"Zia?, Zia siapa maksud lo, gue kayak pernah denger nama itu." Dave yang merasa tidak asing dengan nama itu pun bertanya.
"Zia Archana, temen SMA kita." Arga menjelaskan siapa Zia yang dia maksud.
"Hah...cewek yang bikin loe di hukum tiap hari itu." Pekik Dave begitu kaget.
"Iya," jawab Arga malas.
"Dunia sempit banget, loe ketemu dia lagi, malah sekarang loe bakal ketemu dia tiap hari," ejek Dave.
"Sial loe." Arga yang mendengar ucapan Dave membenarkan. Seoalah memang dunia ini sempit sekali. Setelah dirinya menghindar sekrang dirinya di pertemukan dalam ikatan pernikahan.
"Tapi menurut gue, dia yang apes nikah sama loe, secara dia cantik." Dave masih terus mengoda Arga. Dave tahu betul bagaimana kecantikan Zia waktu sekolah. Para anak laki-laki di sekolahnya banyak yang berlomba mendapatkan hati Zia. Tapi setahu Dave, terlalu sulit untuk mendapatkan Zia, karena dia tidak suka di dekati oleh anak laki-laki di sekolahannya.
"Loe pikir gue jelek, apa loe lupa siapa idola sekolahan dulu?" Tanya Arga seraya menyombong diri.
"Iya gue inget," ucap Dave mengingat Arga adalah idola di sekolahan mereka. "Tapi lucu juga kucing sama anjing bisa nikah, bakal berantem terus atau akur nanti?" Tanya Dave lagi.
"Loe ngantain gue kucing apa anjing ni?" Tanya Arga balik dengan nada sedikit tinggi.
"Loe pilih aja sendiri." Acuh Dave terkekeh.
"Loe jangan bilang-bilang gue nikah sama dia ya, gue males di ledek anak- anak nanti," ucapnya dengan menyesap minuman. Bukan tanpa alasan dirinya tidak mau. Semua teman-temannya tahu, jika diringa dan Zia sering bersitengang karena hukuman. Dan teman-temannya tahu bahwa dirinya dan Zia sudah seperti musuh
Dave yang mendengar permintaan Arga hanya bisa tersenyum mencibir. "Berarti bener dong kata gue dulu, benci jadi cinta. Karma sih loe bencinya kebangetan." Dave tertawa, mengingat dulu seringnya mereka teman- teman Arga meledek Arga yang selalu benci dengan Zia setelah selesai di hukum karena terlambat
"Gue mana cinta sama dia, kan loe tau gue di jodohin." Arga masih mengelak.
"Cih, ntar juga lama-lama loe cinta." Dave pun mencibir ucapan Arga.
Arga memutar bola mata malas mendengar cibiran dari Dave. "Dah gue mau balik, besok loe datang ya, tapi inget jangan ember mulut loe," ancam Arga seraya berdiri dan hendak beranjak dari tempat duduk.
"Siap bos gue tutup mulut."
Ketika Arga baru saja berdiri dan hendak beranjak dari tempat duduk. Tiba-tiba ada seorang gadis menghampiri mereka.
"Hai ar, apa kabar?" Tanya Seorang wanita pada Arga
Arga yang mendapat pertanyaan menoleh ke arah sumber suara, dan di dapatinya Dita mantannya dulu.
"Baik dit," jawab Arga malas.
"Loe dah mau balik ar?, gue baru juga datang." Tanya Dita berglayut di lengan Arga.
"Iya gue duluan ya." Arga melepaskan tangan Dita dari lengannya, dan melangkah meninggalkan dita dan Dave.
"Bye ar..." Dita melambaikan tangannya pada Arha
"Arga dah lama balik indo Dave?" tanya Dita seraya duduk di sebelah Dave.
"Baru dua hari," jawab Dave malas.
Dave males meladeni pertanyaan nenek lampir satu ini. Bukan apa-apa, dulu waktu sekolah dia selalu nempel mulu dengan Arga dan akhirnya jadi pacar Arga. Arga menerimanya karena dia selalu mendekati Arga, agar dia tidak selau menganggu Arga. Akhirnya Arha mengiyakan permintaan untuk jadi pacarnya. Walau dalam artian cuma status aja, karena Arga tidak pernah peduli sedikit pun. Dan pada akhirnya.mereka putus karena Dita capek di acuhkan terus oleh Arga.
"Emm...bagus Arga dah balik indonesia, gue punya kesempatan buat balikan lagi, " batin Dita.
"Arga bakal lama di Indoneisa Dave?" Tanya Dita lagi.
"Iya,dia mau ngurus perusahaan bokapnya disini."
Dita tersenyum mendapati jawaban Dave. Dia berpikir ada kesempatan untuk mendeketin Arga lagi, kalau dia menetap di Indonesia.
Dave yang melihat reaksi dari Dita bisa membaca. Bahwa wanita di hadapannya ini mempunyai rencana untuk Arga. Dirinya yang tahu pun akan mengawasi dari jauh apa yang akan di lakukan Dita .
banyak hati yg kecewa