Luo Feng, Tuan Muda dari keluarga kaya-raya mati setelah mobil yang dia kemudikan mengalami kecelakaan di lintasan kereta api.
Saat mengira dirinya akan pergi ke alam selanjutnya setelah mengalami kematian, Luo Feng justru membuka mata di tempat asing dengan pemandangan bola cahaya tepat berada di hadapannya, dengan tubuh sedikitpun tak bisa di gerakan.
“Kematianmu adalah takdir yang aku ciptakan di kehidupanmu, tapi kematianmu bukanlah akhir dari segalanya. Aku memberimu kesempatan hidup sekali lagi di tempat baru, dan kamu aku berkati dengan setengah dari kekuatanku.”
Mendengar suara dari bola cahaya di hadapannya, Luo Feng hanya bisa mengerutkan kening kebingungan dengan apa yang dia dengar.
“Ingat, di Alam Semesta yang akan kamu tempati, Dewa hanyalah sebutan untuk manusia yang telah menapaki jalan setengah abadi. Akan tetapi, dengan memiliki setengah dari kekuatanku, kamu akan menjadi Dewa yang sesungguhnya, yang tak akan pernah mati sekalipun tubuhmu berubah menjadi abu.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Meninggalkan Klan Shen
Takut dengan ancaman yang disuarakan Luo Feng, semua orang yang sebelumnya berlutut, mereka segera bangkit berdiri. Meski sudah berdiri, mereka masih menundukkan kepala karena tak memiliki keberanian menatap langsung sosok Luo Feng.
Mereka tidak lupa fakta tentang Klan Shen yang merupakan pelayan Klan Luo, meski sudah ratusan tahun mereka tak mendapatkan kabar tentang keberadaan Klan Luo. Meski begitu, mereka yang memiliki kesetiaan pada Shen Qiong dan berpegang teguh pada peraturan Klan Shen yang sudah ada sejak berdirinya Klan Shen, mereka tetap menganggap Klan Luo sebagai Klan Tuan, sedangkan Klan Shen adalah Klan pelayan Klan Luo.
Melihat bagaimana semua orang sudah kembali bangkit berdiri meski masih menundukkan kepala, Luo Feng merasa melihat mereka menundukkan kepala masih jauh lebih baik, dibandingkan harus melihat mereka berlutut di hadapannya. Melihat orang berlutut di hadapan nya, rasanya itu sangat tidak manusiawi.
Saat semua orang diam tak berani membuka suara, Luo Feng mengarahkan pandangan pada Tetua Kelima yang masih belum bisa bangkit karena aura kekuatannya masih memberi tekanan luar biasa kuat pada orang itu, bahkan orang itu mengalami kesulitan bernapas akibat aura kekuatan yang menekan tubuhnya.
Tak dapat bergerak dan kesulitan bernapas, bukan berarti Tetua Kelima tidak bisa bicara. Setelah tahu siapa Luo Feng dan sekuat apa kekuatannya, Tetua Kelima sekuat tenaga mencoba bicara, “Tu-Tuan Muda, ma-maafkan hamba yang tak mengetahui keburukan mereka!”
Bukannya mendengar ucapan Tetua Kelima, Luo Feng kini mengarahkan pandangan pada lima orang yang keadaannya sedikit kurang enak dipandang mata. Wajah mereka bengkak akibat pukulan, dan itu bukan hanya terjadi pada ketiga pria tapi dia wanita juga mengalami hal yang sama.
Tubuh mereka berlima gemetar saat melihat Luo Feng melangkahkan kaki, berjalan mendekati mereka. Tak lagi ada diantara mereka yang kembali ingin berurusan dengan Luo Feng.
Luo Feng melangkah pelan mendekati lima orang yang tergeletak lemah di atas permukaan tanah dengan tubuh gemetaran. Banyak orang yang mencuri pandang pada apa yang ingin dilakukan Luo Feng, dan banyak yang mengira kalau pertarungan akan dilanjutkan.
Namun, mereka semua salah! Bukannya melanjutkan pertarungan, nyatanya Luo Feng justru mencoba mengobati mereka. “Telan pil yang aku berikan dan kalian akan merasa lebih baik!” ucap Luo Feng.
“Ke depannya aku tidak ingin apa yang terjadi hari ini terulang pada orang lain! Lalu untuk siapapun yang masih berani menindas sesama anggota Klan Shen, aku sendiri yang akan memberi hukuman padanya, dan jangan harap menerima hukuman ringan dariku!”
“Kalian semua adalah bagian dari Klan Shen yang mana kalian seharusnya memiliki ikatan keluarga karena sama-sama merupakan seorang Shen. Jika sebagai keluarga saja kalian masih saling menindas, bagaimana bisa kalian bekerjasama melawan musuh? Yang ada bukannya melawan musuh, tapi kalian justru terlinbat dalam pertarungan sedarah yang akhirnya hanya merugikan Klan Shen.”
Tak ada yang membantah ataupun menyalahkan ucapan Luo Feng. Semua orang menyetujuinya, termasuk Tetua Kelima dan Tetua lainnya yang merasa selama ini mereka terlalu memanjakan putra-putrinya. Mulai hari ini mereka akan memberi perlakuan sewajarnya pada putra-putri mereka, dan berusaha merubah sikap mereka.
Sementara itu, selesai bicara Luo Feng pergi meninggalkan lapangan latihan. Diikuti Shen Ming, Luo Feng pergi ke aula Klan karena hari ini ada yang ingin dia bahas dengan Shen Qiong, Shen Ming, dan para Tetua Klan sebelum dia kembali ke Klan Shui di Pulau Kecil Bai Dao.
Di sisi lain, Shen Qiong yang masih berada di lapangan latihanlatihan, dia menatap para Tetua Klan yang sudah salah memberi perlakuan pada putra-putri mereka. Tidak salah memang memanja mereka, tapi terlalu memanjakan mereka sampai memunculkan sikap arogan, itulah kesalahan mereka.
“Jangan sampai terjadi kejadian yang sama di masa depan, apalagi kejadian itu sampai terlihat oleh Tuan Muda Luo Feng! Kalau itu sampai terjadi, bukan hanya hukuman dari Tuan Muda Luo Feng yang akan mereka dapatkan, tapi aku sendiri akan menambah hukuman untuk mereka!” ucap Shen Qiong dan setelahnya dia pergi menyusul Luo Feng.
Beberapa Tetua Klan yang tidak memiliki urusan di lapangan latihan, mereka bergegas menyusul Shen Qiong. Sedangkan Tetua Kelima dan dua orang Tetua yang putra-putri mereka terluka, ketiganya segera melihat keadaan mereka yang terluka.
Melihat keadaan mereka, ketiganya menghela napas lega setelah melihat keadaan putra-putri mereka sudah membaik, bahkan luka di wajah mereka sudah memudar hampir menghilang.
“Sebaiknya kalian segera pulang dan beristirahat, dan jangan meninggalkan kediaman sebelum aku kembali!” perintah Tetua Kelima pada putra-putri nya, perintah yang sama juga diberikan Tetua lainnya pada putra-putri mereka.
Melihat dan memastikan putra-putri nya telah kembali ke kediaman, Tetua Kelima segera pergi ke aula kediaman Klan Shen, bersama dua tetua yang juga baru menyaksikan putra-putri mereka kembali ke kediaman.
...----------------...
Aula kediaman Klan Shen.
Setelah cukup lama menunggu tiga Tetua yang lebih dulu mengurusi putra-putri mereka, kini semua Tetua telah berkumpul di aula kediaman Klan Shen, dengan Luo Feng duduk di tempat duduk kehormatan mengikuti keputusan semua orang yang hadir di aula, termasuk keputusan Shen Qiong sebagai Patriak Klan Shen.
Luo Feng menatap semua orang yang hadir di aula kediaman Klan Shen dan setelahnya dia mulai membuka suara.
“Aku hanya ingin memberitahu pada kalian, kalau aku tak bisa berlama-lama di tempat ini, tapi aku tidak akan pergi begitu saja tanpa memberi sesuatu pada kalian!” Luo Feng melambaikan tangan dan muncullah dua peti berukuran besar di hadapannya.
Semua orang bertanya-tanya tentang apa isi dari dua peti yang dimunculkan Luo Feng. “Di dalam kedua peti berisikan banyak sumberdaya berharga yang dapat membantu meningkatkan kekuatan kalian, tapi setelah kalian menggunakan sumberdaya itu untuk meningkatkan kekuatan, selamanya kalian akan terikat dengan peraturan Klan Shen!”
“Barang siapa yang mengkhianati Klan Shen setelah menggunakan sumberdaya pemberianku, bukan hanya dia yang mati, tapi semua orang terdekatnya juga akan mengalami nasib yang sama, kematian mengenaskan!” ucap Luo Feng membuat beberapa Tetua bergidik ngeri, tak sanggup membayangkan jika hal buruk itu terjadi pada mereka.
Supaya semua itu tak terjadi pada mereka, kesetiaan mutlak akan mereka berikan pada aturan Klan Shen, begitu mereka menggunakan sumberdaya pemberian Luo Feng untuk meningkatkan kekuatan.
Namun, bagi mereka yang sedari awal sudah sepenuhnya memiliki kesetiaan dan keterikatan pada peraturan Klan Shen, mereka terlihat biasa-biasa saja dan justru terlihat sudah tidak sabar meningkatkan kekuatan dengan berbagai sumberdaya pemberian Luo Feng.
“Aku berharap setelah kepergianku kalian mampu merubah Klan ini menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan saat aku kembali ke tempat ini, aku ingin melihat perubahan yang lebih baik dari saat ini, bukan perubahan yang justru membuat Klan Shen terlihat buruk di mataku!” ucap Luo Feng tegas.
Semua orang menganggukkan kepalanya termasuk Shen Qiong. Meraka bertekad akan merubah Klan Shen menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.
“Apa Tuan Muda tidak terlalu buru-buru pergi meninggalkan Klan ini? Setidaknya, Tuan Muda masih bisa tinggal lebih lama lagi!” Shen Qiong membujuk Luo Feng untuk lebih lama tinggal di kediaman Klan Shen.
Mendengar nya, Luo Feng menggelengkan pelan kepalanya dan berkata, “Aku tidak bisa tinggal lebih lama karena masih banyak yang harus aku selesaikan! Pergi dari tempat ini, aku juga akan pamit dari Klan Shui, dan pergi ke tempat lain menemui keberadaan Klan lainnya yang masih setia pada Klan Luo. Sekalian aku juga ingin melatih lima pria yang sudah mengusik ketenanganku selama berada di Pulau Kecil Bai Dao!”
Mendengar apa yang dikatakan Luo Feng, Shen Ming tentu saja tahu siapa yang dimaksud lima pria yang sudah mengusik Luo Feng di Pulau Kecil Bai Dao.
Kalau benar Luo Feng akan membawa mereka bepergian sambil berlatih, dia dan para saudarinya tidak akan melarang, dan dengan senang hati membiarkan mereka yang sulit diatur pergi berlatih bersama Luo Feng.
Berbeda dengan Shen Ming yang sudah tahu tentang lima pria yang sudah mengusik Luo Feng di Pulau Kecil Bai Dao, Shen Qiong dan yang lainnya belum tahu siapa kelima orang itu, dan ingin bertanya pada Luo Feng.
Shen Ming yang tahu orang-orang penasaran dengan siapa identitas lima pria yang dimaksud Luo Feng, secara bergantian dia mengirim pesan telepati, menjelaskan identitas lima pria yang dimaksud Luo Feng. Hanya penjelasan singkat, tapi semua orang dengan mudah mengerti akan penjelasan Shen Ming, dan akhirnya mereka mengurungkan niat bertanya pada Luo Feng.
“Baiklah, Patriak Shen Qiong, Tetua Shen Ming, serta Tetua yang lainnya, hari ini juga aku akan meninggalkan kediaman Klan Shen, dan untuk beberapa hari aku akan berada di Klan Shui sebelum pergi ke Pulau lainnya! Jika dalam beberapa hari ini ada yang ingin kalian bahas denganku, kalian bisa pergi menemuiku di Klan Shui, tapi itu juga kalau aku belum pergi dari sana!”
“Ke depannya aku juga ingin Klan Shen memiliki hubungan baik dengan Klan Shui, sehingga tercipta ikatan yang lebih baik antara kedua Klan.” Luo Feng mengakhiri ucapannya, yang langsung dibalas anggukan kepala semua orang.
Luo Feng sejenak melirik semua orang di aula kediaman Klan Shen, kemudian dia bangkit dari tempat duduknya, “Aku pergi tapi bukan berarti aku tidak akan kembali. Aku pasti kembali dan aku ingin melihat sebaik apa kalian memanfaatkan pemberianku!”
“Tuan Muda tenang saja, aku sendiri yang akan memastikan semua pemberian Tuan Muda akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya! Tak akan ada sedikitpun manfaat yang terbuang sia-sia!” balas Shen Qiong.
Luo Feng hanya mengangguk, lalu dia pamit pergi meninggalkan Klan Shen, dan seperti saat datang, saat pergi meninggalkan Klan Shen dia juga ditemani Shen Ming yang memang ditugaskan Shen Qiong mengantar Luo Feng sampai Pulau Kecil Bai Dao.
Lalu untuk menggantikan lima orang yang akan menjadi pengawas Pulau Kecil Bai Dao menggantikan lima pengawas sebelumnya yang akan pergi mengikuti Luo Feng, dalam dua hari lima sosok pengganti akan sampai di Pulau Kecil Bai Dao.
...----------------...
Bersambung.
