NovelToon NovelToon
You Are Mine

You Are Mine

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Menjadi Pengusaha / Pernikahan rahasia
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lunavery

Pertemuan di suatu peristiwa yang cukup menegangkan. membuat sang pria yang ditolong jatuh hati pada penolongnya.
Aland Rey Dewantara menklaim bahwa Sera Swan adalab miliknya.

Hai.. readers..
Karya pertama ku dan pengalaman pertamaku..
Semoga suka ya. mau tes duku nih ombaknya.. hehe

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunavery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 28 : Putus?

Sudah 3 hari setelah Sera melihat Aland bersama Bianca membuatnya hanya berdiam diri di mansion. Hanya sesekali keluar untuk membeli camilan.

Sera memblokir kontak Aland dan Davin. Dirinya masih membutuhkan waktu untuk tenang.

Sore ini Sera bermaksud untuk ke tempat sasana tinju. Ntah karena ingin melampiaskan emosi yang di pendamnya atau hanya ingin melatih fisiknya yang terasa sudah cepat lelah.

Sera mengemudi pelan dan tiba di tempat sasana tinju dan gym yang biasa ia lakukan. Hari ini memang hari biasa jadi tidak terlalu ramai.

Sera masuk ke ruang ganti dan mulai ke ruang gym. Hanya ada beberapa orang. Sera berdiri di treadmil dan berlari dengan santai.

Hingga matanya mengarah ke arah sudut ruangan. Dua orang manusia berbeda gender sepertinya sedang berdebat. Senyum terbit kala melihat 2 orang itu.

Sera mendekat perlahan untuk mendengarkan apa yang mereka biacarakan.

“Lo harus tanggung jawab Ge. Gue gak mau menggugurkannya..”

Sera menutup mulut terkejut mendengar bahwa si gadis itu sedang hamil.

“Apaan sih lo! Lagian sama gue juga lo udah gak per awan lagi. Pasti bayak cowok yang tidur sama lo. Dan belom tentu itu anak gue..”

“Geo lo apaan sih. Gue ngelakuinnya Cuma sama lo terakhirnya.”

“Gak gue gak mau nikahin lo Bianca. Dan gue gak yakin itu anak gue. Lagian bukannya lo mau nikah sama Aland. Mungkin itu anaknya.. hahah” jawab Geo dengan sarkas.

Lagi! Sera membekap mulutnya dan memilih bersembunyi.

'Cewek murahan' batin Sera.

“Apa kamu bilang?”

“Dah gue gak mau lagi ketemu sama lo.” Geo memilih pergi.

Sera lalu kembali ke ruang ganti sebelum Bianca melihatnya. Pikirannya lalu tertuju pada satu ‘Bianca hamil’.

Lalu Sera memilih untuk keluar dan berniat kembali ke mansion. Saat memasuki pelataran parkir dirinya melihat Hatta sedang berdiri dengan seseorang yang familiar bagi Sera.

“Saya akan segera menyelesaikannya tolong beritahu saya dimana Sera kek..” terdengar lirih suara Aland.

Hatta pun menghela nafas, “Sera bicaralah padanya. Masalah kalian harus segera di selesaikan.”

Aland pun berbalik dan menatap Sera yang sudah berdiri di belakangnya. Kakeknya benar, Sera harus memberikan kesempatan untuk Aland menjelaskannya. Setidaknya Sera sedikit tahu inti dari masalahnya.

Mereka duduk di gazebo taman. Tak ada yang membuka suara hingga beberapa menit.

“Apa kamu mengganti nomor?” tanya Aland.

“Aku blokir.” Jawab Sera lalu Aland pun menghela nafasnya dan kini duduk menghadap ke Sera.

“Bianca hamil dan..”

“Kamu tidur dengannya?” Sera langsung memotonf dan menanyakan hal yang sudah mengganjal di hatinya sejak berada di gym.

Aland menggeleng, “Aku tidak pernah menyentuh siapapun Sera. Aku hanya menginginkanmu. Keluarga Bianca menemui papa mama dan meminta aku yang bertanggung jawab karena mereka kira aku yang melakukannya.” Aland merasa lega setelah mengatakannya. Kini dirinya ingin tau bagaimana respon dari kekasihnya itu.

“Lalu kamu menyetujuinya? Kalau begitu artinya tidak akan ada pernikahan di antara kita. Benarkan?” Sera menahan air matanya. Sera berusaha kuat untuk tidak menangis.

“Gak. Aku gak akan menikah kecuali dengan kamu. Aku hanya membantunya untuk bertemu dengan ayah janin itu.”

“Harus kamu yang membantunya? Bukannya kamu bisa menyuruh orang lain untuk melakukannya.”

“Bianca temanku Sera. Tolong jangan berpikiran apapun. Aku tidak memiliki perasaan apapun denganya namun Mama memintaku untuk membantunya.”

Sera menatap pria yang sudah beberapa hari ini tidak dilihatnya. Wajahnya terlihat lusuh dan lelah. Ingin rasanya memeluk Aland namun bayangan tentang Aland yang bersama Bianca menghantuinya. Bianca pun tak berniat menjelaskannya saat bertemu degannya di resto kemarin dan memilih menunjukkan bahwa dirinya dan Aland seolah sepasang kekasih.

“Lalu apa maumu sekarang?” dingin dan tegas.

“Aku mau kamu Sera. Tolong jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu.” Aland tak mampu lagi untuk berkata lalu menarik Sera ke pelukannya meskipun Sera tak membalas pelukannya.

Sera menggeleng lemah dan melepaskan pelukan Aland, “Entahlah Al. Aku takut kamu akan menghianatiku dan sekarang pergilah. Aku ingin istirahat. Aku butuh tenang.”

“Sera....” Aland menggenggam erat tangan kekasihnya itu.

“Pergi.”

Aland tertegun mendengar suara dingin dan sarat akan luka. Padahal dirinya sudah menjelaskannya namun Sera terlanjur berpikiran dirinya menghianati hubungan mereka.

Sera pun pergi dan berjalan masuk ke dalam mansion tanpa berkata apapun. Aland menggeram kesal lalu segera keluar dan bertekad segera menyelesaikannya.

“Akan gue bu nuh lo Geo.” Yah Bianca sebelumnya sudah mengabarkan bahwa pria itu tidak akan bertanggung jawab dan itu akan makin menyulitkannya.

“Dimana pria breng sek itu?” tanya Aland saat berada di telpon.

“Markas geng motornya Pak.”

“Kirimkan alamatnya. Saya akan memberi perhitungan dengan pria itu.”

“Tapi pak mereka terkenal suka berbuat onar dan memukuli orang. Saya akan bersama dengan bapak.” Ucap Davin.

“Kirimkan saja alamatnya. Saya harus cepat menyelesaikan ini.”

Davin pun menyerah dan mengirimkan alamat markas Geo. Aland yang telah menerimanya lalu menuju alamat itu dengan cepat.

Di dalam mansion Hatta duduk di sofa ruang tamu. Tadi Aland sudah menjelaskannya dan Hatta pikir mereka hanya salah paham. Hatta yakin mereka bisa menyelesaikan kesalahpahaman ini.

“Sera duduklah sini.” Pinta Hatta. Sera pun menurutinya dan duduk di samping kakeknya itu.

Hatta tidak akan menyinggung hal itu dan memilih diam. Hatta tau cucu kesayangannya itu masih butuh waktu.

“Apa kakek harus memberikanmu hadiah liburan?”

1
IamEsthe
Lebih belajar dialog deh. ini dibilang salah, ya enggak juga tapi kurang tepat juga
IamEsthe
sebentar, boleh tanya maksud tanda akhiran pada dialog tanda titik dan seru itu?


seharusnya,
"Berhenti disana atau kami tembak?"
IamEsthe: jangan dijadikan kebiasaan kalo typo. sayangkan ceritanya bagus tapi kepenulisannya tidak rapi.
Lunavery: typo nya udah jadi kebiasaan kadang lupa editnya lagi.. /Frown/ makasih komennya
total 2 replies
IamEsthe
ganti ke font Bold+italic
IamEsthe
ini bukan sinopsis, tapi lebih ke prolog. tp kalo dibilang prolog juga kurang tepat.

kamu harus tau arti sinopsis dan prolog. dan itu pengenalan tokoh lebih baik dibedakan bab lainnya, biar enggak campur begini.
sonya theca
sudah mampir nihh jangan lupa mampir di karyaku yaa /Joyful//Joyful/
Leon
Bikin adem hati.
...
lanjutkan thor
...
mampir nih thor,mampir juga di karyaku yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!