NovelToon NovelToon
MELAWAN IBLIS

MELAWAN IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi Timur / Iblis / Ahli Bela Diri Kuno / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:885
Nilai: 5
Nama Author: Cut Tisa Channel

MELAWAN IBLIS menceritakan tentang seorang gadis keturunan pendekar sakti yang hijrah dari Tiongkok ke Nusantara untuk mendapatkan kehidupan yang tenang.
Namun dibalik ketenangan yang hanya sebentar di rasakan, ada sebuah hal yang terjadi akibat kutukan leluhurnya di masa lalu.
ingin tahu bagaimana serial yang menggabungkan antara beladiri dan misteri ini?
mampukah wanita cantik itu lepas dari kutukan iblis?
simak selengkapnya dalam Serial Melawan Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cut Tisa Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bantuan Loki Si Monyet

Ketika mereka sudah merasa aman memasuki hutan ke arah tenggara, tiba tiba mereka mendengar suara ramai orang mengejar di belakang.

Arya yang menenteng tas dan rantang berlari di depan di ikuti Silya yang berlari di depan Saloka yang menggendong Loki orang utan piaraannya.

Belasan orang mengejar mereka dengan berbagai macam senjata di tangan. Sebenarnya Saloka dan Silya ingin membasmi mereka semua, namun niat keduanya di hentikan oleh Arya yang mengatakan bahwa kebanyakan mereka adalah orang kampung yang berada di bawah pengaruh sihir Ki Kempot.

Setelah ratusan meter berlari, Arya mengajak mereka beristirahat di dalam sebuah lubang tanah yang tertutup semak belukar.

Hari saat itu sudah lewat tengah hari. Mereka pun makan makanan di rantang di situ.

"Untung ada tempat ini. Jika tidak, kita tak akan bisa melanjutkan pelarian".

"Kenapa?" Tanya Silya pada Arya.

"Di depan ada tebing curam yang belum pernah ada seorang pun yang berhasil menuruninya".

Sore harinya, ketiganya di kejutkan oleh suara teriakan Loki karena di gigit semut besar di pantatnya. Hal itu menarik perhatian sembilan orang bawahan Ki Kempot yang berkeliling di daerah situ.

"Celaka, mereka menuju kemari. Biar aku mengalihkan perhatian mereka". Arya langsung berlari keluar dari tempat itu sambil berteriak memancing para pengejar.

Hingga malam tiba, Saloka dan Silya masih saja berdiam diri di tempat itu sampai bayangan hitam besar menyerang mereka berdua.

Barulah keduanya berlari ketakutan ketika serangan mereka bahkan menembus tubuh hitam besar berperawakan seperti Ki Kempot itu.

Tanpa teringat pesan Arya tentang tebing tinggi di depan, keduanya terus berlari hingga terperosok di bibir tebing dan keduanya jatuh ke jurang dalam yang gelap gulita itu.

Untung saja keduanya terjatuh dari sisi yang tidak begitu tajam hingga Silya dan Saloka langsung tiba di dasar tercebur ke dalam sungai yang dalam.

Di pinggir jurang atas tebing hanya terdapat Loki si monyet kecil yang melihat kesana sini namun tak tampak apapun.

Perlahan lahan anak orang utan itu menuruni bebatuan tebing perlahan lahan. Karena memiliki kaki tangan yang panjang dan jari jari kaki dan tangan yang kuat mencengkram, setelah sejam kemudian, akhirnya Loki berhasil tiba di dasar tebing dengan selamat.

Dalam kegelapan malam itu, Loki kecil berjalan kesana kemari mencari asal suara Saloka dan Silya.

Begitu mendengar suara kecipak kecipuk, Loki berlari ke arah asal suara dan dia menjumpai sungai yang mengalir pelan.

Ternyata suara pukulan tangan Silya pada permukaan air membuat Loki sibuk mencari kayu kesana sini.

Tak lama kemudian, dengan patahan dahan kayu panjang, Loki mengulur ujung dahan ke arah Silya yang langsung diraihnya.

Setelah gadis itu selamat, dia pun tergolek lemah di pinggir sungai akibat banyak meminum air. Loki si orang utan dengan badan kecilnya kembali meraih dahan pohon di pinggir sungai tersebut ketika tubuh Saloka yang sudah pingsan lewat.

Dengan penuh kecerdikan Loki menarik kerah baju Saloka dan menyangkutkan ke ujung dahan tersebut membuat tubuh pemuda itu tersangkut tak terseret air sungai.

Lapat lapat, mata Silya yang sudah beradaptasi dengan kegelapan melihat betapa anak monyet tersebut sangat sibuk mengerahkan seluruh tenaga nya menarik narik tubuh Saloka.

Akhirnya gadis itu mengumpulkan kekuatan dan bangkit kemudian turun ke pinggir sungai menarik tubuh Saloka hingga pemuda itu pun terselamatkan.

Pada saat itu malam telah larut sekali sehingga Silya yang merasa sangat lelah kembali tertidur di atas tubuh Saloka.

Hingga pagi hari menerangi lembah tebing itu barulah keduanya terbangun dan mereka menemukan Loki terduduk di dekat mereka dengan mata sipit dan merah.

Tahulah keduanya bahwa monyet kecil itu yang menjaga mereka berdua sejak semalam hingga pagi ini.

Tak terasa air mata keduanya mengalir menatap ke arah Loki sambil Silya berkata,

"Terimakasih banyak Loki. Berkat pertolongan mu kami selamat".

Loki yang seperti mengerti perkataan Silya bangun melompat ke dalam pelukan gadis itu dengan teriakan senang.

"Kita periksa tempat ini dinda". Ajak Saloka pada Silya dan Loki.

Ketiga nya pun mengitari pinggiran lembah yang di kelilingi batu tebing menjulang tinggi ke atas yang luasnya lebih dari dua kilometer.

Tatkala mereka memeriksa itulah mereka menemukan lubang gua di sebelah utara yang lumayan besar.

Mereka memutuskan sementara tinggal di tempat itu. Hari itu ketiga nya hanya makan buah kelapa dan dedaunan liar yang banyak terdapat di lembah tersebut.

"Tak ku sangka kita terjebak di lembah maut ini". Seru Saloka selesai menyantap makanan sederhana nya.

Hari demi hari berlalu hingga seminggu sudah mereka berada di situ. Pagi itu Loki pulang membawa buah rambutan yang masak bersama sebuah kotak indah dan mewah.

"Apa itu Loki?" Tanya Silya yang langsung mengambil buah dan kotak tersebut dari monyet itu.

"Apa itu dinda?" Tanya Saloka yang baru tiba.

"Entah lah kanda. Loki yang bawa. Seperti pernah ku lihat kotak seperti ini".

"Coba sini ku lihat". Saloka mengambil kotak itu sambil menggigit sebuah rambutan merah yang rasanya sangat manis.

"Sebentar, mana kitab pusaka itu kanda?" Silya yang seperti ingat sesuatu bertanya.

"Ku letakkan di sana". Saloka segera mengambil kitab yang sudah kering itu di bagian dalam gua.

Begitu kitab itu dibuka, terpampang gambar kotak tersebut di atas gambar sebuah tumbuhan seperti ginseng kering.

"Ah, dinda. Ini lah yang kita cari. Akhirnya, kita menemukan kotak ajaib ini".

"Benarkah, apa benar itu obat pusaka itu kanda?"

"Ya, dari gambarnya sangat persis".

"Coba ku lihat". Silya meraih kitab di tangan Saloka dan membandingkan dengan kotak di tangan pemuda itu.

"Kotak ini terkunci dinda". Seru Saloka yang melihat dengan teliti kotak tersebut.

"Di sini di jelaskan, kotak tanpa kunci bisa dibuka dengan memanfaatkan hawa panas kanda". Sahut Silya.

Tak lama kemudian, mereka menyimpan kotak dan kitab tersebut di satu tempat kemudian duduk bertanya pada Loki dimana dia menemukan kotak dan rambutan yang tidak terdapat di lembah itu.

Dengan gaya orang utan nya, Loki menceritakan menggunakan bahasa isyarat bahwa dia memanjat tebing ke atas memetik rambutan kemudian kembali turun dan menemukan kotak pusaka itu di sekitar hutan lembah maut sebelah selatan.

Karena penasaran, Saloka mengajak Silya mengikuti Loki ke tempat dimana dia menemukan kotak itu. Setelah tiba disana, Saloka dan Silya melihat banyak mayat yang telah lama busuk hanya tinggal tulang belulang terbungkus kulit dengan pakaian lapuk yang hanya tinggal sedikit di tubuh mereka.

Setelah kejadian itu, Silya dan Saloka menyebut tempat tersebut dengan sebutan Lembah Maut.

Hari hari mereka isi dengan latihan jurus baru yang mereka beri nama jurus Loki memanjat tebing. Tiga bulan lebih mereka berlatih jurus tersebut hingga akhirnya, mereka mampu memanjat keluar dari tebing maut tersebut.

Dari petunjuk kitab yang di bawa Saloka, mereka terus menerus mencoba berbagai pantangan bagi Silya hingga gadis itu boleh memakan obat pusaka yang telah di buka kotaknya menggunakan panas bara api.

Menurut petunjuk buku, karena tidak adanya hubungan sedarah, maka sementara penyakit kesurupan Silya di pindahkan ke tubuh Loki.

Namun bukannya kepayahan, penyakit itu malah membuat Loki tambah cerdas dan kuat. Bahkan jurus jurus yang di lihatnya ketika Saloka maupun Silya berlatih mampu di tangkap hanya dalam sekali pandang saja.

Ketiganya berjalan menyusuri jalan hutan dimana hampir tiga bulan setengah yang lalu mereka di kejar dari kampung oleh Ki Kempot dan antek anteknya.

Malam itu, perlahan lahan mereka menyelinap ke pekarangan rumah kepala desa dan melihat rumah tersebut sepi senyap seperti tak ada penghuni sama sekali.

BERSAMBUNG. . .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!