NovelToon NovelToon
Buku Merah Maroon : Pembunuhan Di Perkemahan

Buku Merah Maroon : Pembunuhan Di Perkemahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP / Dendam Kesumat
Popularitas:17.9k
Nilai: 5
Nama Author: bung Kus

Buku Merah Maroon seolah menebar kutukan kebencian bagi siapapun yang membacanya. Kali ini buku itu menginspirasi kasus kejahatan yang terjadi di sebuah kegiatan perkemahan yang dilakukan oleh komunitas pecinta alam.

Kisah lanjutan dari Rumah Tepi Sungai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bung Kus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kuku di mangkok

Udara malam kian dingin. Meski hujan sudah berhenti sepenuhnya. Nana membetulkan letak selimut di badan Gery. Laki-laki itu tertidur tetapi tampak tidak nyenyak. Wajahnya pucat dan sesekali mengigau. Melihat kondisi temannya yang seperti itu, hati Nana terasa diiris.

Nana mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Gery. Bocah laki-laki yang disebut raksasa karena tingginya yang mencolok dibandingkan teman sebaya. Dengan tubuhnya yang besar itu banyak orang menganggap Gery menakutkan. Namun nyatanya penampilan sangar hanya luarnya saja. Hati Gery lembut, dan bagi Nana terlihat kebapak an.

Bukankah seseorang akan jatuh cinta pada orang lain yang menyerupai orangtuanya? Begitupun Nana, melihat Gery seperti sosok Bapaknya. Cara dia bercanda, bahkan logat bicaranya pun mirip.

Semenjak bertemu Gery, Nana jadi menyukai olahraga basket. Lebih tepatnya suka melihat Gery bermain basket. Binar mata yang menyala saat Gery memantulkan bola benar-benar membuat Nana berdebar. Gery sangat menyukai basket. Dan karena hal itu juga lah yang membuatnya sangat tunduk pada Aldo.

Aldo memang memiliki andil dalam keberhasilan Gery memimpin tim basket sekolah. Jika Aldo tidak membujuk Bapaknya untuk membiayai ekskul basket, mana mungkin tim basket sekolah sanggup menyewa pelatih dengan harga mahal? Sayangnya hal itu dimanfaatkan oleh Aldo untuk memperbudak Gery. Jika Aldo terluka maka Gery adalah sosok pertama yang akan berlari kencang membawakan obat merah.

"Tetaplah hidup. Aku tahu kamu kuat. Lalu setelah semua ini terlewati, tidak perlu lagi merasa memiliki hutang budi pada Aldo. Sudah cukup Ger," bisik Nana. Alis Gery terlihat bergerak, seolah laki-laki itu mendengar ucapan Nana.

Perut Nana tiba-tiba berbunyi. Sedari siang dia belum makan. Melewati hari yang berat dengan perut kosong bukan pilihan yang tepat. Nana beranjak dari duduknya. Dia melangkah perlahan menuju ke ruang makan.

Suasana rumah benar-benar sunyi. Sayup-sayup terdengar bunyi langgam jawa dari lantai atas. Lirih, tetapi berhasil membuat bulu kuduk meremang. Nana mengabaikannya dan terus melangkah ke ruang makan.

Tidak ada siapapun di meja makan. Sebuah tudung saji dari anyaman bambu ada di tengah meja. Nana membukanya perlahan. Dan menemukan semur daging yang beraroma menggoda. Nana mengedarkan pandangan sejenak kemudian mengambil piring.

Suapan pertama membuat Nana langsung mengagumi cita rasa masakan Mak Ijah. Rasanya tidak berlebihan jika dikatakan semur daging dan sate buatan Mak Ijah paling enak di seluruh penjuru negri. Rempah-rempah yang berasa pas, tidak berlebihan. Aroma smoky yang tertinggal di dinding mulut saat serat daging dikunyah gigi geraham benar-benar mewah.

"Nenek satu itu seharusnya ikut kompetisi Master Sop," gumam Nana mengangguk-angguk. Makanan enak sedikit mengobati kesedihannya.

Nana menyelesaikan makan setelah bersendawa lirih. Dia menenggak air putih sembari mengamati sekitar. Saat itu dia baru menyadari ada sesuatu di dasar mangkok semur daging. Nana memungut dan mengamatinya. Ternyata sebuah kuku jari tangan manusia. Bukan potongan, tetapi utuh. Nana sedikit mual membayangkan kuku Mak Ijah lepas dan terjatuh ke dalam bumbu semur saat memasak.

Nana buru-buru menutup kembali tudung saji. Yang penting baginya sekarang, perut sudah terisi. Dia merasa siap untuk membawa Gery pergi dari hutan saat nanti ada kendaraan yang datang. Nana bertekad akan menemani Gery hingga dia sembuh.

"Hujan sudah reda. Bukankah artinya ambulance bisa datang ke tempat ini?" gumam Nana. Dia mengambil handphone di saku. Akan tetapi ternyata jaringan wifi tidak tersambung.

Nana menekan-nekan layar handphone. Sebuah tindakan yang sia-sia saja. Jaringan wifi tetap lenyap, padahal listrik menyala.

"Mungkinkah kabel yang tadi disambungkan Gery kembali lepas?" Nana menghela napas. Dia mendorong kursi dan berdiri dari duduknya.

Nana berniat untuk memeriksa ke halaman belakang. Ia melangkah gontai melewati dapur dan menemukan pintu ke halaman belakang terbuka lebar. Udara dingin berhembus meniup wajah Nana yang masih bengkak setelah menangis terus-menerus.

Melewati pintu belakang, kegelapan langsung menyergap. Di bawah pemancar wifi, samar-samar terlihat sosok yang memakai jas hujan berdiri mendongak memandangi besi dengan karat di beberapa bagian. Nana tidak dapat menerka siapa kiranya sosok yang ada di balik jas hujan itu.

"Hey, apa yang kamu lakukan? Mak Ijah?" teriak Nana. Gadis itu tidak memiliki rasa takut. Kemampuan bela dirinya yang mumpuni membuat Nana percaya diri untuk berhadapan dengan siapapun. Asalkan masih berjalan menapak tanah, Nana tidak gentar.

Sosok berjas hujan terlihat menoleh dalam kegelapan. Tidak terlihat rupa wajahnya. Namun hal itu malah berhasil membuat Nana merinding. Seolah menjadi alarm dari tubuh sebagai peringatan akan sebuah bahaya.

Terlihat cara berjalan sosok berjas hujan yang sedikit diseret. Perlahan ia mendekati Nana. Gadis itu pun bersiap dengan kuda-kudanya. Saat jarak mereka tinggal sejengkal, Nana dapat melihat wajah Pak Dolah berada di balik tudung jas hujan. Bibirnya mengulas senyum, tetapi bola matanya memancarkan kesedihan. Entah air mata atau air hujan yang membasahi pipi Sang Survivor.

"Apa yang sedang kamu lakukan di tempat ini Pak Dolah?" tanya Nana. Kaki kanannya berada di depan. Sebagai persiapan untuk memutar badan dan menendang dengan kaki kirinya.

"Tadi aku seperti mendengar sesuatu yang berisik. Setelah kuperiksa, ternyata kabel pemancar wifi putus dan terjatuh," jawab Pak Dolah sembari menunjuk kabel di bawah kakinya.

Pantas saja sinyal wifi tidak tersambung, batin Nana. Ia menaruh curiga pada Pak Dolah. Mungkin saja malah Sang Survivor yang sengaja memutus jaringan wifi. Tapi untuk apa?

"Mungkin tersambar petir," ucap Pak Dolah kemudian. Dahinya berkerut, seolah benar-benar penasaran dengan penyebab kabel wifi terputus.

"Kemana semua orang?" tanya Nana mengalihkan pembicaraan. Sosok Aldo dan Yuzi yang ditanyakan oleh Nana. Dua kawannya itu memang tidak terlihat saat ini.

"Apakah mereka tidak berpamitan padamu? Aldo dan pacarnya pergi ke tenda untuk memanggil Pak Nafi'. Sepertinya mereka berdua ingin segera pulang. Aku sempat dengar tadi katanya ada rumah yang kebakaran," jawab Pak Dolah melepas jas hujannya.

"Rumah Rana," sambung Nana setengah berbisik. Dia sudah mendengar berita tersebut dari Yuzi. Nana tersenyum sinis. Ia menduga Aldo pasti terburu-buru mengajak pulang setelah mengkhawatirkan keadaan Rina pacarnya. Gery sudah dilupakan.

"Bukankah Rana itu bocah yang belum kembali ke tenda?" tanya Pak Dolah tiba-tiba. Dia terlihat penasaran. Nana mengangguk mengiyakan.

"Di antara semua yang berangkat ke perkemahan, aku merasa hanya Rana dan Anggoro yang bukan circle pertemanan kalian. Benarkah begitu? Aku diam-diam memang mengamati kalian saat berada di mobil tadi pagi," lanjut Pak Dolah tersenyum. Nana memandangi Sang Survivor.

"Kenapa ingin tahu? Bukan urusanmu," balas Nana cepat.

Pak Dolah merogoh saku celananya. Mengambil sebuah sapu tangan yang ia janjikan sebagai reward untuk pemenang kegiatan mengidentifikasi pohon di hutan.

"Karena aku sedang mencari, siapa kiranya yang mengenal pemilik sapu tangan ini," tukas Pak Dolah. Senyum di bibirnya tiba-tiba lenyap. Berganti dengan sorot mata penuh kebencian.

1
Rika Iftakul
bner na memang pak dollah sengaja
Rika Iftakul
pasti pak dollah sendiri yg sengaja mutus kabel
Rika Iftakul
kuku putra atau rana
Yuli a: kuku putra ada di dalam perut aligator ...😭
total 1 replies
Hidayah Hanan
lnjut kakak😍😍😍
Desyi Alawiyah
Itu bukan kukunya mak Ijah, Nana...

Wah, ada kuku? Kuku siapa yah 🤔🤔🤔
Ai Emy Ningrum: kuku manusia yg kelepas waktu daging nya lg dimasak mak Ijah 😳
total 1 replies
Desyi Alawiyah
Lalu dimana Aldo? Giliran kamu Gery sakit, si Aldo malah ninggalin...hadeehhh 🤭
Yuli a
bisa jadi pak Dollah si pembunuh itu... minta bantuan sama Mak Ijah... jadi tuan Zainul nya Mak Ijah yang baru... Mak Ijah hidup hanya untuk mengabdi kan...
Yuli a
kok nggak muntah sih na ngeliat ada kuku dimasakan... aku aja kalau beli nasi uduk ada rambutnya pingin muntah Lo...🤢🤮
Yuli a
sengaja itu mah... hujan reda, WiFi mati. biar terisolasi mereka tu...
Mak Ijah kali ya yang grubak-grubuk mutusin kabel..
Yuli a: wah multi talenta banget Mak Ijah ya... kadang-kadang cosplay jadi tukang jagal, kadang-kadang jadi chef handal, sekarang malah cosplay jadi wonder woman...
Yuli a: berarti Suga nya nggak asli dong ya .. 🤣🤣🤣
total 6 replies
Yuli a
duh... jangan lama-lama dong ninggalin Gerry nya... entar hilang Lo...
Yuli a
aku tadi udah deg degan banget... takut kalau yang berjas hujan itu sang pembunuh... ternyata pak Dollah...
Ai Emy Ningrum
bisa2 jurinya yg dijadiin sop sama Mak Ijah kalok dia ikut kompetisi Master Sop 🙈🙈 apalagi jurinya modelan chef Juna 🤣🤣🤣
Yuli a: cius....🤣🤣🤣
Ai Emy Ningrum: btw ,liontin deh yg bnr 😹😹
total 12 replies
Maymayarni
lanjut thor
𝙿𝚊𝚞𝚕𝚘`Nia🔮_♑︎
kenapa aku menduga Rana belum tewas ya ⊃ο<*, dugaan aja sih, soalnya biasanya plot twist hehe 😁
𝙿𝚊𝚞𝚕𝚘`Nia🔮_♑︎: maka dari itu, kepalanya pecah kan belum tentu itu rana atau bukan, tapi yo ga tau sih
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩: Rana yg tewas di sungai kan? yg kepalanya pecah ditindih batu?
Anggoro sama Pak Nafi liat itu Rana.
jadi sepertinya klo menurutku Rana tewas kak
total 2 replies
Nur Hidayah
setiap hari nungguin KK upload👀
Sulastri
Bagus sekali
Maymayarni
lanjut thor
Isnaaja
kasian putra. datang ke perkemahan hanya untuk makanan ikan.
Isnaaja
seseorang yang dikenal anggoro,,
Hidayah Hanan
semangat up bung🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!