NovelToon NovelToon
Demi 9 Juta, Aku Jadi Istri Ke 2

Demi 9 Juta, Aku Jadi Istri Ke 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Fanfic / Tamat
Popularitas:391.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Ws

Kisah rahasia seorang gadis yang di perkosa oleh Bapaknya sendiri. Giska namanya, ia sudah kehilangan kesuciannya sejak ia masih belia.

Syock, malu, marah dan kecewa, semua ia rasakan dan ia pendam sendiri. Dengan segala cara ia berusaha melawan rasa traumanya. Ia ingin bisa terbebas dari bayang-bayang kejadian memilukan itu.

Karena tidak ingin terus-terusan menjadi tempat pelampiasan oleh Bapaknya,ia rela bekerja menjadi pembantu supaya ia bisa keluar dari rumahnya.

Tantangan demi tantangan ia hadapi, sampai suatu hari hanya demi mendapatkan uang 9 juta, ia terpaksa menjadi istri kedua dari pria asing yang baru ia kenal dalam beberapa hari.

Bagaimana kehiduapan Giska setelah ini? Akankah dia bisa bahagia, atau malah sebaliknya?

Yuk, mari simak kisah lengkapnya di sini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Ws, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sttt, diam dulu!

Saat Trias ingin menjelaskan maksudnya kepada Giska, tiba-tiba saja, ada suara orang mengetuk pintu. Giska pun terpaksa memotong ucapan Trias. Giska segera beranjak bangun dari duduk nya, lalu ia berjalan ke arah pintu, dan langsung membukanya. Nampaklah Bobby sudah berdiri di depan pintu. Bobby pun langsung masuk ke dalam, meninggalkan Giska yang masih berdiri di ambang pintu.

"Gis..." Panggil Bobby kemudian.

"Eh, iya." Giska pun langsung menutup pintu, lalu ia pun masuk ke dalam, menghampiri Bobby.

"Hallo, Bli." Trias menyapa Bobby.

"Ya." Bobby menjawab singkat, ia pun tak begitu memperhatikan Trias.

"Kenapa kau malah diam di sana?" tanya Bobby, sesaat setelah Giska sudah berdiri di depan nya.

"Siapa dia?" tanya Bobby kemudian.

"Dia temanku." Jawab Giska.

"Ohh..."

"Setelah ini ikut aku ke kamar!" titah Bobby, kemudian ia berlalu pergi ke kamar, meninggalkan Giska dan Trias di ruang tamu.

Sementara Trias, ia masih memandangi punggung Bobby, hingga tak terlihat lagi. Kemudian ia beralih menatap Giska.

"Gis, kekasihmu ya?" tanya Trias.

"Hmmm," Giska hanya berdehem.

"Hebat juga kau, Gis. Ketemu dimana pria ganteng seperti itu?" goda Trias.

"Di warung bakso." Jawab Giska jujur.

"Hebat apanya." Gerutu Giska.

"Hhmm, baiklah Gis, aku pulang dulu deh. Nanti lain kali, aku main kesini lagi." Pamit Trias.

"Kenapa terburu-buru? kau kan belum mengatakan apapun tentang kedatanganmu ke sini." Ucap Giska.

"Nanti saja lain kali, yang penting aku minta maaf dulu padamu. Lagipula kau kan sudah di tunggu kekasihmu di kamar." Trias mengedipkan sebelah matanya.

"Ishh, apaan sih." Giska merasa tak enak kepada Trias. Ia takut Trias beranggapan buruk tentangnya yang memiliki hubungan dengan Bobby, pria yang sudah dewasa.

"Helehh, santai saja Gis. Tidak perlu malu-malu." Goda Trias. "Ya sudah, aku pulang ya. Bye..." Trias pun segera berlalu keluar dari rumah Giska. Giska pun berjalan mengikuti Trias. Setelah Trias keluar, ia pun segera mengunci pintunya kembali.

"Pasti Trias sudah menganggapku buruk." Gumam Giska. Ia pun segera berjalan menuju kamar, untuk menemui Bobby.

Di kamar.

Bobby nampak duduk bersandar di ranjang, sembari memainkan ponsel di tangan nya. Kemudian ia beralih menatap Giska, yang baru saja masuk ke dalam kamar.

"Kemarilah!"

Giska pun mendekat.

"Duduklah!" Bobby menepuk tepian kasur.

Giska menggeleng, "Aku di sini saja." Ucapnya.

"Kenapa? kau masih takut denganku?" Bobby menautkan kedua alisnya.

"Tidak." Bibirnya mengatakan tidak, namun sebenarnya, ia masih takut.

Bobby pun langsung menarik lengan Giska, hingga Giska terduduk di tepi kasur. Tangan Bobby langsung melingkar di perut Giska, dan wajahnya ia benamkan di leher Giska, sembari bibirnya mengendus wangi tubuh Giska.

"Jangan takut lagi. Aku ini suamimu." Ucap Bobby.

"Hmm," Giska ingin melepaskan diri dari pelukan Bobby, namun, Bobby malah semakin mengeratkan pelukan nya.

"Kenapa kau gemetaran, Gis? apa aku semenakutkan itu?" tanya Bobby.

"A-aku, sebenarnya,----" bibir Giska terasa kelu, ia tak bisa mengutarakan ketakutan nya kepada Bobby. Ia ingin sekali bisa mengutarakan semua ketakutan nya selama ini, agar ia merasa plong. Namun, ia malu, jika sampai ada orang lain yang mengetahui semuanya. Jadi, Giska hanya bisa memendam semuanya sendiri, bahkan mulai sekarang, ia harus bisa mengontrol dirinya sendiri, supaya tak terlihat mencurigakan di mata Bobby.

"Harus di bisakan seperti ini, biar kau tidak takut denganku lagi." Ucap Bobby, sembari bibirnya menciumi pipi Giska.

Jujur saja, Giska sangat ketakutan saat ini. Jantungnya berdegub sangat kencang, bahkan tubuhnya juga gemetaran, mungkin saja, ia sudah berkeringat saat ini. Namun, sebisa mungkin, ia menahan ketakutannya.

"I-iya." Jawab Giska gugup.

"Rasanya aku ingin lari ke kamar mandi, dan mengunci diri di sana." Batin Giska. Ia meremas tangannya sendiri.

"Bisakah kita melakukannya lagi?" bisik Bobby. "Entah kenapa, setiap aku di dekatmu, Joni selalu bangun." Bisiknya dengan suara sensual.

"Jangan!" Giska hendak bangun, namun Bobby menghalanginya.

"Tadi kan, Bli Bobby sudah memberiku waktu 2 hari. Belum juga ada sehari, masa sudah lupa." Ucap Giska.

Bobby terkekeh, "Baiklah-baiklah, biarlah Joni menunggu 2 hari lagi."

"Bisakah Bli Bobby melepaskanku?" ucap Giska pelan.

"Biarlah seperti ini. Tenang saja, aku tak akan memaksamu lagi. Aku hanya ingin memelukmu seperti ini."

"Hmmm," Giska pun tak bisa apa-apa, selain menuruti kemauan Bobby.

"Katakan! bagaimana kaca itu pecah?" tanya Bobby. Ya, ia memang ingin menanyakan ini sejak tadi, namun melihat Giska, rasanya pikirannya terbang melayang.

"Tadi itu.........." Giska pun menceritakan semuanya, tentang kejadian tadi.

"Apa kau terluka?" Bobby mengangkat wajahnya, kini ia menatap wajah Giska dengan jelas.

Giska menggeleng, "Tidak, wanita itu tidak sampai memukulku."

"Maaf, Bli. Kacanya menjadi pecah." Giska menunduk.

"Tidak apa-apa, yang penting kau tidak terluka. Masalah kaca, biarkan orangku nanti yang menggantinya."

"Bagaimana bisa wanita itu salah orang?" tanya Bobby.

"Aku juga tidak tau. Tiba-tiba saja langsung marah-marah. Malah, aku mengira jika wanita itu, istri pertamamu, Bli." Ujar Giska.

"Istriku tidak akan melabrakmu. Dia tidak akan menyakitimu." Tutur Bobby.

"Ya, istrimu tidak menyakitiku, tetapi, akulah yang sudah menyakiti hati istrimu. Aku yakin, jika istrimu sekarang terluka, karena suaminya menikah lagi. Ya, meskipun dia sendiri yang mengizinkannya." Batin Giska.

"Oh iya, ngomong-ngomong, siapa tadi gadis yang bersamamu?"

"Namanya Trias, dia temanku di kampung." Jawab Giska.

"Siapalah itu, tidak penting. Kau jangan terlalu dekat dengannya!" pinta Bobby.

"Kenapa? kami sudah berteman sejak kecil, bahkan bisa dibilang kami sahabatan." protes Giska.

"Aku tidak mau istriku bergaul dengan gadis cafe." Ujar Bobby.

"Maksudnya? gadis cafe?" Giska tak mengerti maksudnya.

"Ya, dia kerja di cafe. Kau tau, gadis-gadis seperti itu, sebelas duabelas dengan jal*ng, siapapun yang memberi uang, dia pasti mau." Tutur Bobby.

"Siapapun juga mau, jika di beri uang. Jangan mengatai temanku lagi." Protes Giska.

"Lagipula kenapa jika kerja di cafe?" pikir Giska. Ia tak mengerti jika cafe yang di maksud Bobby adalah cafe tempat hiburan para pria-pria yang suka minum-minuman keras.

"Kau itu polos, atau bodoh sih, Gis?" Bobby mencium gemas, pipi Giska.

"Isshhh." Giska berontak.

Drttt, drtttt, drtttt...

Ponsel Bobby bergetar.

Giska sekilas melirik ponsel Bobby yang berada di sampingnya. Nampak, nama Istriku tertera di layar ponsel itu.

"Angkat! itu istrinya menelpon." Ucap Giska. Entak kenapa rasanya aneh sekali, dia mengucapkan kalimat itu.

Bobby pun mengambil ponsel itu. Sebelum ia menjawab panggilan itu, Bobby lebih dulu meminta Giska, agar tak bersuara.

"Sttt, diam dulu."

.

.

.

.

Bersambung...

Sebenarnya aku udh up dri tgl 13 oktober jam 9 malam. tapi sampe lewat jam 12 malam belom lolos riview.. jadilah aku hapus lagi, trus up ulang di tanggal 14.. siapa tau bisa lolos.

1
Safa Almira
syuka
Sonya Bererenwarin
Luar biasa
Silvi Vicka Carolina
ini lah pentingnya edukasi sex sejak kecil ....jadi gak polos polos bgt ...di beri perngertian mana yang boleh di sentuh dan tidak boleh di sentuh sama orang lain ...meskipun itu bapak nya sendiri ...
Mizra May
bodoh dia saja tega memperkosa kau bodoh
Mizra May
kamu masih kecil lalu kenapa kau perkosa gadis remaja itu dasar manusia laknat
Mizra May
kalau dia tulus tidak mungkin dia perkosan kau bodoh di mana hati nuraninya
Elizabeth
lanjut
Fitriyani Aulina Yunarya
mantak ge tong main api Tia, lu yg selingkuh nyalah2 laki lu pedah nikah deui, nah lamun geus kieu Karek nyesel..
ajik juga ngapain si wanita kek gitu dipertahankan ajik, gedek aing KA awewe kang selingkuh th naudzubilah . author nya bisaan ni bikin emosi pembaca 😭😭 maaf ya Thor 🤭
Fitriyani Aulina Yunarya
part ngeunah seuri ini mah 😅😅 korban pelecehan jd liat org anu anu ge asa dilecehkan we . padahal mah heeh
Yuli Astuti
up nya kok lama bener tor
Dewi Ws: iya Kak. maaf ya ngga beraturan waktu up nya. nulisnya sempat2an. pinginnya nulis stiap hari tapi anak lagi aktiv2nya jadi kadang lupa nulisnya
total 1 replies
Ovi caem
lanjut Thor...
Elizabeth
lanjut
David Lumban Tobing
lanjut thor ceritanya.
David Lumban Tobing
lanjut lagi thor.
David Lumban Tobing
lanjutkan thor ceritanya.
David Lumban Tobing
mana kelanjutannya thor masih bab satu kok sdh putus ceritanya.
Elizabeth
lanjut
Kang cilok (HIATUS): Mampir kak ke hantu tampan 😄
total 1 replies
Yani Maria Hadiansyah Yani
lanjut thor
Yani Maria Hadiansyah Yani
giska kapan bahagianya thor
Elizabeth
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!