NovelToon NovelToon
PEMBURU HITAM

PEMBURU HITAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: chandra ng

Huang Long seorang anak warga desa biasa harus merasakan kekejaman dunia persilatan. Berada di lokasi dan waktu yang salah membuat Huang Long kehilangan orang tua dan kehidupan di desanya. Setelah selamat dari musibah dan merasa telah menemukan kehidupan yang baik untuk Huang Long dan adiknya, Huang Long dihadapkan pada kenyataan pahit telah keracunan sangat dalam hingga tidak ada yang sanggup menolongnya. Bagaimanakah Huang Long menghadapi semua masalah yang menderanya? Dapatkah Huang Long bertahan hidup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chandra ng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kota Ming

“Kakak seperguruan, saya melihat api dari desa sebelumnya. Lihat kak” seorang pria menunjukkan tangannya ke arah desa Huang Long. “Apakah kita akan kembali ke sana besok pagi untuk memeriksanya kembali kak?”

“Sebaiknya kita kembali sekarang, bila kita menunda hingga pagi ku takut petunjuknya akan hilang. Ayo kita berangkat sekarang, kemungkinan kita tiba di sana di saat tengah malam. Semuanya berhati-hati, keadaan sangat gelap”. Kakak seperguruan meminta yang lain untuk kembali ke desa.

Di saat ini, Huang Long telah selesai memakamkan ibunya. Duduk bersama Huang Mei, Huang Long masih memintanya untuk menjaga jarak. “Huang Mei, makanlah sisa daging ini. Jangan menangis lagi, ibu pasti tidak ingin kamu terus bersedih”.

“Ibu… huaa..huaa” Huang Mei sedih sekali menyadari ibunya telah meninggal. “Dimanakah ayah kak? Bukankah ibu bilang dia akan mengikuti kita dari belakang? Mengapa ayah membiarkan ini semua terjadi?”

Huang Long yang sangat bersedih telah kehilangan kedua orang tuanya berusaha menenangkan adiknya. “Mungkin ada sesuatu yang menghambat ayah, sehingga dia tidak dapat muncul sewaktu ular menyerang ibu. Makanlah sisa daging ini, kamu pasti sangat lelah segeralah beristirahat”.

Tengah malam, dengan suara kumbang dan desiran angin yang menusuk kedalam badan. Dapat terdengar suara tangisan kecil dalam keheningan. “Hiks.. hiks..” melihat ke adiknya yang tidur dengan lelapnya. Huang Long menghapus air matanya dan berketetapan ‘ibu ayah tenanglah, saya akan menjaga Huang Mei‘.

Melihat ke langit malam yang dipenuhi dengan ribuan bintang yang menyinari di malam yang gelap. Huang Long dihadapkan dengan kebingungan akan hari esok. Dia yang masih muda harus menjaga adiknya tetapi dia harus ke mana dan bagaimana mencari bibinya yang dia sendiri tidak tahu keberadaannya.

Tenggelam dalam lamunannya, Huang Long seketika tersadarkan ketika melihat empat orang keluar dari puing puing desa yang terbakar berjalan menuju ke arahnya. Huang Long sadar tidak mungkin dia dapat melawan keempat orang yang datang. Tetapi dia tetap mengeluarkan pisau kecilnya dan berjaga di dekat Huang Mei.

“Hmm.. hanya dua orang adik kecil?” Seorang gadis melihat ke sekeliling untuk memastikan apakah ada orang lain yang berada di dekat mereka. “Adik, kalian orang desa Ini? Apa yang terjadi di sini?”

“Adik jangan membuat mereka takut!” Melihat Huang Long yang tidak menjawab pertanyaan adik seperguruannya, pria yang lain memperkenalkan dirinya “Adik adik kecil, saya Hong Shi dari Perguruan Pedang Kilat, kami..”

“Perguruan Pedang Kilat? Bibi?”

Sebelum Hong Shi dapat menjawab, adik seperguruannya telah menimpali dahulu “Hmm.. bibi? Berarti kamu Huang Long dan dia Huang Mei?”

Melihat Huang Mei yang tidak bangun dengan percakapan yang mereka lakukan Huang Long menghembuskan nafas lega. Dia yang sebelumnya kebingungan cara merawat adiknya serasa mendapatkan angin segar kembali “Iya benar”.

Di saat Hong Shi dan adik seperguruannya tiba di desa, mereka telah menyerah setelah melihat tidak ada seorangpun warga desa yang kembali selama dua hari. “Kami diberi tugas oleh nyonya guru untuk menjemput kalian. Dimanakah ayah dan ibumu? kenapa hanya sisa kalian berdua? Sebenarnya apa yang telah terjadi dengan desa?”

“Beberapa orang dari luar desa masuk ke hutan ini. Kata ayahku, mereka mungkin menemukan sesuatu yang tidak ingin diketahui oleh orang lain sehingga setelah keluar dari hutan, mereka membakar dan membunuh warga desa yang berhasil melarikan diri”.

“Kami sekeluarga berhasil masuk ke dalam hutan dan tinggal di dalam selama sebulan lebih. Tetapi Ayah ku terluka parah sehingga kata ibuku mungkin beliau telah tiada dan Ibuku meninggal di saat kami keluar dari hutan setelah terkena serangan dari seekor ular berbisa” melihat ke arah makam ibunya mengingatkan Huang Long akan segala jerih payah kedua orang tuanya agar mereka berdua dapat selamat dari musibah.

‘Sebulan lebih tinggal di Hutan Hitam’ Hong Shi dan adik seperguruannya telah mengenal bahaya Hutan Hitam. “Siapakah pendatang yang kamu maksud? Apakah kamu melihat wajah dari para penyerang?”

“Disaat kami keluar dari desa yang terbakar, saya melihat orang yang mengejar kami dan dia telah dibunuh oleh ayahku. Tetapi setelahnya muncul teman yang lain sehingga kami diminta oleh ayahku untuk memasuki hutan”. Huang Long tidak dapat memberikan jawaban yang jelas.

“Kamu dapat memanggilku kakak Hong Shi, kakak Yue Qin, kakak A Thong, dan ini kakak Liu Mao”. Hong Shi memperkenalkan adik seperguruannya kepada Huang Long. Huang Long segera memberi salam kepada semuanya.

“Kami akan mendirikan tempat peristirahatan terlebih dahulu. Tidak baik untuk membiarkan adikmu tidur di tempat terbuka seperti ini. Sebaiknya kamu dan adikmu tidur bersama kami. Kami akan mengantarmu dan adikmu ke bibimu. Perjalanan ke Perguruan Pedang Kilat membutuhkan waktu sekitar satu minggu. Besok pagi kita akan berangkat, tidurlah dahulu. ”.

“Baik kakak Hong Shi”. Sungguh terasa lebih mudah untuk seseorang yang telah memiliki pengalaman dan kesiapan. Melihat ke Huang Mei yang tertidur, Huang Long merasa telah melakukan kesalahan yang sangat besar dalam salah satu tugas menjaga adiknya.

Keesokan harinya, Huang Mei terkejut melihat begitu banyak orang ketika baru bangun tidurnya. “Kakak kakak sekalian adalah murid satu perguruan dengan bibi. Mereka akan mengantar kita ke perguruan dimana bibi kita berada”.

Setelah semua persiapan telah selesai, Huang Long dan Huang Mei mengikuti keempat murid Perguruan Pedang Kilat meninggalkan desa. Melihat kembali ke desa dimana Huang Long tinggal dari lahir. Sungguh tidak dapat disangka bila dia harus meninggalkan desanya dengan kondisi yang sangat menyedihkan.

Memandang ke Hutan Hitam dengan pohon-pohon besar yang tumbuh sangat lebat ‘Ibu, saya akan tegar dan akan menjaga Huang Mei walau apapun yang terjadi. Setelah memberikan Huang Mei kehidupan yang baik. Saya akan kembali untuk mencarimu ayah’.

Yue Qin seorang murid perguruan termuda merasa menjadi seorang kakak setelah melihat kedua kakak beradik “Huang Long Huang Mei sebenarnya kami telah menunggu di desa selama dua hari sebelum kami kembali ke perguruan. Kamu harus berterima kasih kepada A Thong. Bila dia tidak melihat api yang kamu buat kemarin, maka kami tidak akan dapat membawamu menemui bibimu.

“Terima kasih kak A Thong”.

Seminggu kemudian, di depan pintu gerbang kota Wei, Huang Long dan Huang Mei berdiri takjub melihat sebuah kota besar. Dengan gerbang dari batu yang kokoh dan di atas gerbang memiliki pos jaga menyerupai sebuah rumah.

Banyak sekali orang yang lalu lalang keluar masuk gerbang kota. Sungguh berbeda jauh dengan desa yang sangat tenang dan damai. Melihat ke jalan besar di dalam pintu gerbang terdapat banyak toko dan pedagang kecil yang menjajakan barang dagangan di pinggir jalan.

‘Sungguh ramai dan saya akan tinggal di sini’ melihat ke atas pintu gerbang yang memiliki dua pintu kayu tebal Huang Long dapat melihat papan nama yang tidak dapat dikenalnya bertuliskan “MING”.

1
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
apa cmn nonton doank huang long😅
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
akhirnya bisa juga mulut cewe itu bicara yang baik²
Arif Alfian Aariz
akhirnya ketemu orang baik
Arif Alfian Aariz
semangat ming mei
Arif Alfian Aariz
Huang hai jgn putus asa
Arif Alfian Aariz
cerdas nih Zhao yun
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
kesel banget tuh cewek
chandra zhang: Di awal ngeselin tapi ntar akan menjadi sangat baik walau…
total 1 replies
Kaede Arjuna
nnti biarin aja.. gausah dibantu biar mati 🤣🤣
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
perempuan biadap.. sdh di ajar malah menghina kebalik. kalau tau gausah di ajarin tadi..
Arif Alfian Aariz
wow unpredictable ceritanya
Arif Alfian Aariz
kejam banget
Arif Alfian Aariz
akhirnya ada yang bisa nyelamatin diri
Arif Alfian Aariz
sepertinya ada tujuan tersembunyi 🤔🤔
Arif Alfian Aariz
perjalanan dimulai
Yurika23
aku mampir ya Thor...
sukses terus buat othor dan pembacanya yg setia ..
oiya, support cerita aku juga ya Thor...kapan2 bolehlah mampir...
di ceritaku "Pasukan Penjagal dan puteri yang hilang"
chandra zhang: Thank you kak
total 1 replies
Arif Alfian Aariz
menarik
chandra zhang: Thank you
total 1 replies
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
dantiannya sdh diliputi racun kali😅
chandra zhang: Iya benar kak
total 1 replies
Kaede Arjuna
dlm darah huang leong mengandungi racun..
chandra zhang
Iya benar
Sam
kebaikan dbalas tuba
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!