Karena kesalah pahaman Satria harus menikahi cewek yang masih duduk di bangku kuliah bahkan masih satu fakultas dengannya.
Lalu apa yang terjadi pada satria selanjutnya?
wajib baca sampai end !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Arghhh!"
Erang Grand dan dua temannya, yaitu Vespa dan Alfa. Mereka langsung jatuh pingsan tergeletak dijalanan tak berdaya.
Terkecuali Alfa.
Satria yang melihat itu pun menyeringai puas menggosok hidungnya dan melambai tangan pada Alfa.
"Maju lo!"
Satria memposisikan tangannya siap melayangkan helmnya lagi. Dan.
Bug
"Arghhh!"
Satria mengerang, jatuh tengkurap dijalanan. Helm yang ada ditangan jatuh menggelinding.
Alfa menyeringai setan bertos ria dengan Win yang berhasil memukul tengkuk leher Satria dari belakang dengan helm full face miliknya.
"Impas karena lo mukul dua temen gue pake helm. Tapi berhubung lo masih sadar, gue dan satu temen gue bakal bikin lo lebih kesakitan dibanding ini"
Win menatap Satria tajam. Win tak terima Grand dan Vespa dibuat pingsan.
Sebenarnya ini bukan tipe Win banget melawan musuh dari belakang, tapi ya mau gimana lagi? Keadaannya mendesak dan Win tidak mau semua temannya tumbang.
Bisa jadi si Satria bakal menertawakannya, empat lawan satu masa kalah.
Satria menatap Win tak kalah tajam ia berusaha bangun dan menggapai helmnya. Tapi.
Dug
Dug
"Arghhh!"
Erang Satria saat tengkuk lehernya kembali dipukul dengan helm oleh Win.
Helm miliknya pun ditendang oleh Alfa. Membuat helm itu jauh dari jangkauannya.
"Keparat!"
Satria menyentuh tengkuknya yang terasa sakit tak karuan, melotot lebih tajam hingga kedua matanya memerah menyorotkan kemarahan yang berapi-api.
Tak memikirkan tengkuknya yang sakit, Satria bangkit dan menendang perut Win dan Alfa bergantian.
Bug
Bug
"Arghhh!"
Erang Win dan Alfa bersamaan.
Win dan Alfa yang tak siap pun sedikit terhuyung ke belakang. Helm milik Win yang ada ditangan juga terlepas dari genggaman.
"Setan! Masih punya nyali juga lo. Al, sesuai rencana!"
Pekik Win menatap Alfa sembari memegangi perutnya yang sakit. Win dan Satria pun kembali saling menyerang dengan tangan kosong.
Sesekali wajah Satria terkena pukulan Win. Dan wajah Win pun sesekali juga terkena pukulan Satria. Sudut bibir keduanya pun sama-sama mengeluarkan darah.
Tak ada bedanya dengan Win. Alfa pun mengambil hape dengan satu tangan memegangi perut. Alfa mengabari teman-temannya sesuai rencana mereka diawal sambil melihat Win dan Satria yang saling pukul terlihat mereka berdua ketahanannya seimbang.
"Banci kalian semua! beraninya main keroyokan!"
Satria mengeratkan gigi-giginya. Kembali menendang perut Win tapi tidak kena karena Win menghindar dan Win pun balik menyerang Satria.
Win mengambil helm Satria yang kebetulan tak jauh darinya dan.
Wusss.
Bug
"Arghhhh!"
Satria kembali mengerang dan jatuh tergeletak diaspal. Helm miliknya yang keras mengenai sisi kepalanya.
Seketika Satria merasakan pening dikepalanya. Ia memejam dan memegangi kepalanya yang terkena helm.
"Kalian-Arghhh!"
Ucapan Satria yang belum selesai berganti dengan erangan. Karena Alfa menendang perutnya.
Satria terbatuk-batuk, tendangan Alfa begitu kuat, membuat sakit seketika menjalar diperut dan merembet ke seluruh badannya. Ditambah lagi kepalanya yang terasa semakin pening akibat hantaman helm tadi.
"Hahaha! gimana kado dari gue. Suka nggak?"
Tanya Win, jongkok didepan Satria yang lemas dengan posisi miring memegangi perutnya, matanya memejam dengan nafas yang terdengar memburu.
Win pun tak kalah sama ngos-ngosannya. Sejujurnya kelahi juga bikin capek.
Satria ingin sekali membenturkan kepala Win diaspal, tapi tubuhnya sudah terlalu lemah. Dihantam dua kali ditengkuk satu tendangan diperut dan hantaman keras disisi kepala. Itu sangat menyakitkan untuk Satria yang masih berstatus manusia biasa.
Brummm brummmm
Terdengar keras beberapa raungan motor mendekat dan berhenti tak jauh dari mereka.
Win yang jongkok mendongak, menatap siapa yang datang. Dan Win menyeringai saat teman-temannya lah yang datang.
"Gimana Win?"
Tanya Zuki turun dari motor dan mendekati Win dan Alfa. Teman yang lainnya pun mengikuti Zuki mendekati Win dan Alfa.
"Dia udah lemes, kek-nya sih udah nggak tahan lagi"
Jawab Win.
Dan jawaban Win terdengar ditelinga Satria. Satria pun tak terima. Diam-diam Satria mengesot diaspal dan meraih helm miliknya yang sudah tidak jauh dari jangkauannya.
Satria perlahan bangun menahan rasa remuk disekujur tubuh, berdiri dan berjalan sempoyongan medekati Win yang berdiri membelakanginya.
Satria mengayun helm miliknya dan
Bug
"Arghhh!"
glutakkk
Satria kembali jatuh terkapar karena tengkuknya kembali dipukul dari belakang oleh Grand dan Vespa yang sudah sadar dari beberapa menit yang lalu.
Bersamaan dengan helmnya yang ada digenggaman jatuh menggelinding, dan Satria yang memang sudah lemas pun langsung tak sadarkan diri.
"Mampus!"
Grand menatap sinis ke arah Satria yang pingsan lalu disambut gelak tawa kemenangan dari Win dan kawan-kawannya.
"Tapi do'i nggak ko.id kan Win?"
Tanya Zuki setelah menghentikan tawanya, dia sedikit takut jika Satria sudah pindah alam. Kan bisa bahaya.
"Santai, ini hanya peringatan kecil. Gitu doang nggak bakal Si bangsat ini ko.id"
Win menjawab dengan pasti seolah tak memikirkan nasib ke depannya karena telah memukuli anak orang.
"Tapi Win. Gue ragu, mending gue pasti-in dulu kalau dia memang masih nafas"
Zuki mendekat dan jongkok didepan Satria yang telungkup tak sadarkan diri. Zuki menempelkan jari tengah dan telunjuknya didekat hidung Satria.
Win yang melihat kelakuan Zuki berdecak. Begitu juga dengan teman yang lain.
"Gimana?"
Tanya Alfa pada Zuki.
"Aman. Masih idup"
Zuki merasa lega saat nafas Satria masih terasa menerpa dua jarinya. Zuki berdiri dan mendekati Win juga yang lain.
Win tersenyum sinis ke arah Satria. Mengambil helm miliknya yang sudah baret-baret lalu ia pakai.
"Cabut!"
Win mengintruksi semua teman-temannya, menunggangi motornya dan pergi dari lokasi. Tentu diikuti oleh semua kawan-kawannya.
Mereka semua pun meninggalkan Satria yang sudah tak berdaya terkapar ditengah jalan.
....
Yang namanya anak muda biasanya pada suka begadang dan pulang pagi karena nongkrong bersama teman-temannya.
Seperti mereka.
Supra, Wasa dan Vega. Mereka bertiga yang pulang belakangan dari Caffe. Niatnya mereka bertiga akan main sebentar di club.
Tapi Supra yang mengendarai motornya dipaling depan terlihat menghentikan motornya.
Wasa dan Vega pun heran.
"Kenapa?"
Tanya Vega dan Wasa bersamaan, mereka berdua mensejajarkan motornya disisi motor Supra. Vega di sisi kanan dan Wasa di sisi kirinya.
"Lihat depan deh, itu motornya Satria bukan sih?"
Supra menunjuk ke depan sana dengan dagunya.
Wasa dan Vega pun mengikuti arah pandang Supra.
Ya.
Di depan sana terlihat motor hitam yang sangat di kenalinya bertengger.
"Woi! Itu Satria kan? Cok Satria Cok!"
Panik Vega, saat kedua matanya melihat Satria yang tergeletak di tengah jalan. Vega segera melajukan motornya mendekati satria.
semangat.
semangat selalu
dan
10 iklan untuk authornya./Smirk/
semangat othor...